25
PERANAN POLINDES DI DESA SIAGA

Polindes PW

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas ilmu kesehatan masyarakat. peranan polindes di dalam desa siaga. Askeb kebidanan V Komunitas

Citation preview

Page 1: Polindes PW

PERANAN POLINDES DI DESA SIAGA

Page 2: Polindes PW

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan, secara mandiri. Khususnya kesehatan ibu dan anak.

Page 3: Polindes PW

1. Tujuan Umum Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, serta peduli

dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

2. Tujuan Khusus Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

desa tentang pentingnya kesehatan. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan

masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

( bencana,wabah,kegawat-daruratan dan sebagainya ). Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan

perilaku hidup bersih dan sehat Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat

desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

Page 4: Polindes PW

Di bagi menjadi tiga: Semua individu dan keluarga di desa,. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh

terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga,seperti tokoh masyarakat. Termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda, kader serta petugas kesehatan.

Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana dan lain-lain

Page 5: Polindes PW

1. Sosialisasi Tingkat Kecamatan

2. Tingkat Desa Analisa masalah dengan metode PPA = Participatory

Problem Analisys Pengorganisasi masyarakat dalam jejaring (pencatatan,

darah, dana, transport, KB) Pertemuan rutin atau bulanan di Desa Siaga.

Page 6: Polindes PW
Page 7: Polindes PW

Tahap KembangPada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif

dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan

kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.

Tahap ParipurnaPada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah

terpenuhi. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.

Page 8: Polindes PW

Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu bentuk UKBM, dimana pembangunannya melalui swadaya masyarakat. Polindes merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan di tingkat desa sebagai upaya melengkapi sarana bagi bidan didesa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Page 9: Polindes PW

Landasan Hukum dan dasar kebijakan Polindes

Pencanangan gerakan keselamatan ibu oleh presiden Soeharto, 29 Juni 1988.

Instruksi Mendagri No. 8 Tahun 1990 tentang peningkatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Instruksi Mendagri No. 9 Tahun 1990 tentang Pokjanal Posyandu.

Edaran Dirjen Binkesmas Departemen Kesehatan RI, No. 1255/ Ditkesmas/ KBK/ XII/ 1990, 26 Desember 1990 tentang konsep penyelenggaran Polindes.

Ketetapan MPR No. 2 Tahun 1993 dalam salah satu dari tujuan butir arahan GBHN

UU no. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan : Bab VII, peran serta masyarakat pasal 5, 8, 71 dan 72.

Dokumentasi Repelita VI.

Page 10: Polindes PW

Tujuan Polindes Tujuan UmumUntuk memperluas jangkauan, meningkatkan mutu, dan

mendekatkan pelayanan KIA termasuk KB kepada masyarakat desa

Tujuan Khusus Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan antenatal

dan persalinan normal di tingkat desa. Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan siaga. Meningkatkan kesempatan penyuluhan dan konsultasi

kesehatan bagi ibu dan keluarganya, khususnya dalam program KIA-KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).

Meningkatkan layanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.

Page 11: Polindes PW

Sebagai tempat kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan medis, Keluarga Berencana (KB).

Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.

Sebagai tempat konsultasi, penyuluhan, dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat dan dukun bayi atau kader kesehatan.

Sebagai tempat untuk mengatasi tiga keterlambatan dalam layanan kesehatan yaitu terlambat memutuskan di tingkat keluarga, terlambat di perjalanan, terlambat dalam penanganan khususnya terhadap ibu melahirkan.

Page 12: Polindes PW

1. kriteria umum Di daerah yang masyarakatnya tidak mampu membangun secara

swadaya dan penempatan bidan di desa tersebut merupakan prioritas.

Di daerah tersebut belum terdapat Polindes atau rumah bidan di desa serta Program Kesehatan Ibu dan Anak.

Sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ke dalam wilayah pemukiman penduduk.

2. Kriteria tekhnis Polindes Luas Bangunan Rancang Tata-Ruang Polindes

Page 13: Polindes PW

1. POLINDES KIT (SUMBER DEPKES. RI) ANC Kit Partus Kit Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal Kit Kunjungan Neonatal Kit

2. ALAT DI LUAR POLINDES KIT Lampu Sorot Tabung Oksigen Bak Rendam untuk Pencegahan Infeksi Standar Infus Wastafel dengan kran air mengalir

Page 14: Polindes PW

3. SARANA MEUBELAIR Meja, kursi dan rak buku Lemari Obat Etalase tempat alat Sketsel atau penyekat sesuai kebutuhan

Page 15: Polindes PW

a. Memeriksa kehamilan termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu hamil dan deteksi dini resiko tinggi kehamilan.

b. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.

c. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.d. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita,

dan anak pra sekolah serta imunisasi dasar pada bayi.e. Memberikan pelayanan medis keluarga berencana.f. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada

kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya

g. Menampung rujukan dari dukun bayi dan kader (posyandu, dasawisma/ KP- KIA)

Page 16: Polindes PW

h. Merujuk kelainan kehamilan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.

i. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader kesehatan.

j. Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak serta peningkatan penggunaan ASI dan KB.

k. Mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

Page 17: Polindes PW

1. Fisik perlu memenuhi persyaratan antara lain : Bangunan polindes tampak bersih, salah satunya ditandai tidak

adanya sampah berserakan Lingkungan yang sehat, bila polindes jauh dari kandang ternak Mempunyai jumlah ruangan yang cukup untuk : pemeriksaan

kehamilan dan pelayanan KIA, mempunyai ruang untuk pertolongan persalinan.

Tempat pelayanan bersih dengan aliran udara/ventilasi yang baik terjamin.

Mempunyai perabotan dan alat-alat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.Mempunyai sarana air bersih dan jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Page 18: Polindes PW

2. Tempat tinggal bidan desa Untuk mempercepat tumbuh kembang Polindes bidan harus selalu

berada/tinggal di desa dan lebih banyak melayani masalah kesehatan masyarakat desa setempat.

3. Pengelolaan polindes Kriteria pengelolaan polindes yang baik antara keterlibatan

masyarakat melalui wadah LPM dalam menentukan tarif pelayanan. Tarif yang ditetapkan secara bersama, diharapkan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan polindes, sehingga dapat meningkatkan cakupan dan sekaligus dapat memuaskan semua pihak.

4. Cakupan persalinan Tinggi rendahnya cakupan persalinan dipengaruhi

banyak faktor, diantaranya ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk didalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya, yaitu bidan desa.

Page 19: Polindes PW

5. Sarana air bersih Polindes dianggap baik apabila telah tersedia air bersih

yang dilengkapi dengan : MCK, tersedia sumber air (sumur, pompa, PAM, dll), dan dilengkapi pula dengan saluran pembuangan air limbah.

6. Kemitraan bidan dan dukun bayi Kemitraan bidan dan dukun bayi merupakan hal yang

dianjurkan dalam pelayanan pertolongan persalinan di Polindes.

7. Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran KIE merupakan salah satu teknologi peningkatan peran

sertaa masyarakat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mau dan mampu memelihara dan melaksanakan hidup sehat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, melalui jalinan komunikasi, informasi dan edukasi yang bersifat praktis.

Page 20: Polindes PW

8. Dana Sehat Suatu polindes dianggap baik bila masyarakat di desa

binaannya telah terliput dana sehat, sehingga diharapkan kelestarian polindes dapat terjamin, kepastian untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas tak perlu dikhawatirkan lagi. Cakupan dana sehat dianggap baik bila telah mencapai 50 %.

Page 21: Polindes PW

Terdapat enam indicator kinerja yang dimaksud sebagai upaya penanganan kesehatan ibu dan anak pada suatu daerah tertentu :1. Akses pelayanan antenatal (K1) yaitu

pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama, trimester pertama atau awal trimester kedua adalah untuk mengetahui jangkauan pelayanan selama kehamilan di sebuah desa atau untuk melihat kemampuan program dalam aspek pemerataan pelayanan.

2. Indicator K4 untuk mengetahui cakupan pelayanan antenatal lengkap atau manajemen kelangsungan program yang memenuhi standar pelayanan, spt menepati waktu yang ditetapkan pada minimal 1 kali pada trimester satu atau awal trimester dua, 1kali pada trimester dua, dan 2 kali di trimester tiga.

Page 22: Polindes PW

3. Target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 65%.

4. Target cakupan deteksi ibu hamil resiko tinggi oleh tenaga kesehatan sebesar 20%.

5. Target cakupan deteksi ibu hamil resiko tinggi oleh unsure masyarakat sebesar 10%.

6. Target cakupan neonatal sebesar 80%.

Page 23: Polindes PW

Polindes adalah salah satu program UKBM dan pelaksanaan polindes tidak lepas dari UKBM lain, misalnya saja JPKM, karena pembangunannya melalui swadaya masyarakat.

Polindes dapat dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat ditingkatkan menjadi poskesdes.

Page 24: Polindes PW

Suatu polindes dianggap baik bila masyarakat di desa binaannya telah terliput dana sehat

Bidan memegang peranan yang sangat penting sebagai tenaga kesehatan disamping dokter, karena bidan dapat meningkatkan kemitraan dengan dukun bayi sebagai kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di polindes

Page 25: Polindes PW

MATUR THANK YOU…..