Upload
triono-assamsul
View
32
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
medical student tutorial
Citation preview
POLIOMYELITIS
oleh
dr. Sri Indayati, Sp.A(K)
DEFINISI Penyakit menular akut o.k. satu dari 3 jenis virus polio Predileksi: Sel cornu anterior medula-spinalis Inti motorik batang otak Area motorik dikorteks otak Dpt. mengakibatkan kelumpuhan & atrophi otot
ETIOLOGI : (Entero Virus)
V. Polio type 1 (Leon). Luas & ganas
V. Polio type 2 (Lansing). Ringan
V. Polio type 3 (Brunhilde)
Sifat virus
Tahan bpp hari pada temperatur kamar Tidak tahan sinar ultra violet Tidak tahan pemanasan pd suhu 550C (30 menit) Dihancurkan bahan bersifat oksidatif (formaldehida, chlorine)
Tahan berbulan-bulan dlm tinja Tidak tahan pengeringan Temperatur ruang aktivitas virus tahan bbp hari Virus dpt disimpan pd. -200C
Penularan:
Kontaminasi makanan dg. tinja penderita polio (fekal-oral) Daerah dg higiene lingkungan kurang baik
Percikan ludah (oral-oral) Daerah dg sanitasi baik
Masa inkubasi : 7-10 hari (3-35 hari)
Epidemiologi
Hanya menyerang manusia
Higiene jelek, sosio-ekonomi rendah: infeksi bayi dan anak muda lbh seringparalisis usia < 5th >>
Epidemiologi
Higiene jelek : Bayi terinfeksi virus polio masih ada anti body dari ibu jarang paralisis
Perbaikan higiene dan sosio-ekonemi: pergeseran usia terinfeksi virus polioparalisis usia 5-14 th >>, dewasa muda
Faktor yg mempengaruhi keganasan virus polio
Jenis virus Epidemi: galur lbh. ganas dan afinitas thd ssn saraf >
Usia. Umur >> paralise >>, kematian >> Trauma Tonsilektomi, injeksi (paralise >>) Kehamilan: paralise >> (pengaruh hormon) Kerja keras
Faktor yg meningkatkan paralise Kerja keras/kecapaian
Faktor yg meningkatkan paraliseInjeksi Operasi
Patogenensis
Virus berkembang pertama kali didalam dinding farings dan saluran cerna bagian bawah
Virus menyebar kejaringan getah bening regional
Virus masuk kedalam aliran darah Viremia minor menjalar ke jaringan RES (berkembang biak) Viremia mayor
Virus menembus dan berkemb. biak dijar. saraf
V. polio masuk kedalam tubuh Tidak ada infeksi Infeksi subklinisTidak tjd imunitas/ imunitas mencegah pertumb. virusV. dihancurkan dlm lambungTerjadi imunitas tanpa gejala/ imunitas mencegah infeksiV. berkembang dlm sal. pencernaan
V. Polio masuk ke dlm tubuhPoliomielitis paralise (-)Poliomielitis paralise (+)Masuk via usus dan/atau farings Blood brain barrier melindungi M.S.Terj imunitas dgn gejalaV. menyebar keseluruh tubuhImunitas dg paraliseSel cornu ant. terkena
Respon thd infeksi virus polio
Tanpa gejala90-95%kultur dan serologis
2. Minor illness (abortive poliomyelitis) 4-8%
3. Non paralytic poliomyelitis 1-2% (Aseptic meningitis)
4. Paralytic poliomyelitis 1-2%
Patologi poliomyelitis
Poliomyelitis abortive (minor illness)
Gejala sangat ringan (abortif )- Panas- Nyeri tenggorok Mual Mencret 1-4 hari menghilang Lesu Nyeri kepala
DD: Influenza, nasofaringhitis
Non paralytic poliomyelitis (37,9-390C) :Malaise, panas, sakit kepala, nyeri ototAnoreksia, muntah, konstipasi, diareKadang hyperesthesia, paresthesiaLeher, punggung kakuParalise vesica urinaria (hilang timbul), obstipasi.
Pemeriks. fisik :Nuchal-spinal signPerubahan refleks superficial dan deep tendon refleks
Lab:LCS : - sel 20-300, ly >>- glukosa N- prot. N / meningkat sedikit
DD :- meningitis serosa, meningismus- tonsilitis akut
Poliomyelitis tanpa paralise Panas Leher kakuSakit pinggang Sakit sendi-sendiNyeri kepalaLesu Batuk Infeksi saluran nafas atas sakit tenggorok Gangguan pencernaan
Otot yg sering terkena poliomyelitis Otot spinal Otot panggulEkstensor lututDorsofleksi pergelanganDeltoid Triseps Otot pernafasanOtot thenar
Sadar sakit tenggorok leher sedikit kaku Sakit kepala hebat LesuDemam Sakit sendi-sendi, otot-otot dan pinggang Lumpuh layu asimetri sensasi normalBulbair dan/atau paralisis pernafasan pd kasus beratPolioPARALISA
Tinggi kerusakan susunan syaraf Bentuk spinal (45-50%)Bentuk bulbair (10-15%)Bentuk bulbo spinal (15%)Bentuk encephalitis (1-5%)
Bentuk spinal : Kelumpuhan (lumpuh layu) tungkai bawah >> lengan Refleks tendon /negatif Gangguan sensibilitas negatif Bila berat tdpt kelumpuhan otot pernafasan
Differential diagnosa lumpuh layu: Guillain Barre Pseudo paralysis: Osteomyletis, trauma, artritis
Bentuk bulbair : Kelumpuhan satu atau lebih N.cranialis, N10 paling sering terkena (ggn. menelan, berbicara, reflek batuk)Dgn/tanpa disfungsi pusat vital (ggn. resp & sirkulasi)
Bulbospinal : Kombinasi spinal + bulbair
Bentuk bulbair: Cemas Disphagi (sulit menelan) Suara sengauTidak bisa batuk dan bersin dgn baik Ludah/makanan keluar dari hidung Sesak
Ggn kardiovaskuler : Tekanan darah meningkat Aritmi
Tanda-tanda otot pernafasan terkena pd pure poliomyelitis spinal: Keacemasan Bicara sering istirahat (kehabisan nafas) PCH positif, otot nafas tambahan bekerja Tidak bisa batuk atau bersin dgn dala
Bentuk ensefalitisDelirium Kesadarn menurunTremorKejang
Pemeriksaan penunjang
Isolasi virus Tinja :90% positif 2 minggu50% positif 3 minggu25% positif 6 minggu
Likuor serebrospinalis PleiositosisPMN >> limfosit limfosit >> PMNsesudah 10-14 hari jumlah sel normal kembaliProteinPermulaan normal / sedikit 2-3 minggu pleiositosis (-), prot. 50-100 mgGlukosa normal
Pemeriksaan penunjang
Pengobatan
Supportif yg baik, symptomatis Fisio therapi Ortopedi
PengelolaanSilent infection : tidak adaAbortive polio :Umum :Istirahat ditempat tidur 7 hariSesudah 2 bln kelainan otot + / -Symptomatik : analgetik & sedativaKhusus : (-)Non-paralytic : ~ abortive polio ~ istirahat 2 mgg
Paralitik Umum : ~ abortive polio ~ istirahat 2 mggKhusus : Istirahat posisi phisiologisMencegah kontrakturGentle passive exercise utk sendi yg terkena / active exercise utk sendi yg tdk terkenaPosisi diubah-ubah tiap 2 jam utk mencegah dekubitus
Prognosa
Poliomyelitis tanpa paralise : baik, sembuh sempurnaParalise: tergantung derajat kelamahan (kerusakan syaraf)Mortalitas: 5-7% (dlm 2 minggu) o.k. paralise pernafasan Bulbair, bulbospinal, bulbo-encephal 25-35%
Prognosa : paraliseKelemahan otot ringan : sembuh sempurna 10 hari pertama : paralise makin berat gej. sisa makin berat - Perbaikan : setelah penyakit menghilang 3 bulan 60% 6 bulan 85% 6 bulan - 2 tahun perbaikan sedikitKesembuhan maksimum
Sebagian besar anak dg poliomyelitis tidak pernah paralisis
Polio dengan paralise 30% Paralise sembuh sempurna 30% Paralise ringan 30% Paralise sedang atau berat
Polio dengan paralise 10%Ggn pernafasan berat Poliomyelitis bulbair atauatauMeninggal
Pencegahan Imunisasi polio Injeksi Diminum
PENCEGAHAN
Imunisasi : Salk (virus inaktif) Sabin (attenuated) anti body mencegah viremia & invasi ke-ssn saraf
Vaksin Sabin:- Replikasi virus di orofarings & gastro-intestin bawah - Ekskresi virus dlm tinja 24-48 jam setelah pemberian vaksin sampai bbp minggu.
Higiene baik
Kendala OPVKonversi serum neg. berkembang 50%USA 95%Diatasi dg vaksinasi tambahan 2x/th (jarak 2 bulan)USA VAPP o.k. mutasi virus OPV
Who 1988: Eradikasi polio secara global dunia bebas v. polio
Vaksinasi OPV pd anak (paling sedikit 3x)
AFP surveillance: semua anak usia < 15 thn AFP dilaporkan. diperiksa poliomyelitis positif/negatif
NID (Indonesia : PIN): vaksinasi masal semua anak 0-5 thn
MOPPING: imunisasi masal lokal
kasus polio >
Eradikasi polio global 4 program WHO: Cakupan vaksinasi oral Kembangkan sistem epidemiologi yg sensitif, peningkatan lab., standar WHO utk diagn. poliomyelitis. (survei AFP)Dosis vaksin OPV tambah (usia < 5th) Indonesia PINMopping vaksin
Beberapa tindakan penting:
Meningkatkan vaks. pd populasi yg blm divaksinasi Mencegah masuknya v.polio liar kedaerah bebas polio dg mengeliminasi reservoir di negara endemik polio. Negara tetap endemik polio: NID/PIN surveillance AFP
Terima kasih
Epidemi pd daerah non-endemik dan non-imun
Mungkin disebabkan o.k. galur virus yg virulens
Penyebaran infeksi pd orang yg non-imun
Banyak pelancong non-imun datang ke daerah endemik
Keuntungan vaksin Sabin
Rangsang antigen tidak tergantung dosisRespons imun : anti body dlm sirkulasirespon lokal pd saluran pencernaan IgG, IgM, IgA (mukosa saluran pencernaan)
Epidemi baru di daerah endemik
Sbg akibat galur virus yg tidak lazim
Virulensi virus >>
Type virus berbeda-beda Type 1 dan type 2 di daerah endemik type 3
Kegagalan sistem imun o.k. perbaikan higiene dan kegagalan infeksi subklinis pd masa bayi
Anak :
Stadium preparalisis lebih singkat Kelemahan otot pd waktu suhu , penderita lbh baik
Dewasa :Stadium preparalisis lebih berat dan lebih lama.Sakit berat, agitasiOtot menjadi sensitif dan kaku, Refleks tendon
Diagnosis banding
Syndrom Guillain Barre (SGB)Myelitis trasversa akut Paralise histerika Encefalitis/meningitis o.k. virus lain