Polis Asuransi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

polis asuransi

Citation preview

  • POLIS ASURANSIAkuntansi AsuransiAgus SujarwantoATA 2009-2010

  • Pengertian UmumUntuk setiap perjanjian perlu dibuat bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Bukti tertulis untuk perjanjian asuransi disebut polis.dibuat dengan iktikad baik dari kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian. dituliskan / disebutkan dengan tegas dan jelas mengenai hal-hal yang diperjanjikan oleh kedua belah pihak, hak-hak masing-masing pihak, sangsi atas pelanggaran perjanjian, dan sebagainya. Redaksinya harus disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat ditangkap maksud dari perjanjian itu, juga tidak memberi peluang untuk menyalahtafsirkannya.

  • Pengertian OtentikPertanggungan harus diadakan secara tertulis dengan akta, yang dinamakan polis (pasal 255 KUHD). Pembuatan persetujuan mewajibkan penanggung untuk menandatangani polis dan menyerahkannya kepada tertanggung dalam jangka waktu tertentu (pasal 257 KUHD).Menurut pasal 257 KUHD, hanya penanggung yang menandatangani polis, berarti semacam perjanjian unilateral, tetapi mengikat kedua belah pihak yang berkepentingan atas polis tersebut (penanggung dan tertanggung).

  • Penyerahan PolisPenanggung harus menyerahkan polis kepada tertanggung dalam jangka waktu sebagai berikut :bila perjanjian dibuat seketika dan langsung antara penanggung dan tertanggung atau yang dikuasakan tertanggung, maka polis yang telah ditandatangani oleh penanggung harus diserahkannya kepada tertanggung ddalam tempo 24 jam (pasal 259 KUHD).jika pertanggungan dilakukan melalui makelar asuransi (broker), maka polis yang telah ditandatangani oleh penanggung harus diserahkan kepada tertanggung paling lama dalam tempo 8 hari (pasal 260 KUHD).

  • Sekalipun secara otentik telah ditetapkan batas waktu penyerahan polis oleh penanggung kepada tertanggung, namun di dalam praktek asuransi, penanggung baru mau menyerahkan polis kepada tertanggung setelah dia memperoleh pembayaran premi dari tertanggung.

  • Fungsi Umum Polisperjanjian pertanggungan (a contract of indemnity).sebagai bukti jaminan dari penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin akan dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak diduga sebelumnya, dengan prinsip :untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya semula sebelum terjadi/mengalami kerugian.Untuk menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan (total collapse).bukti pembayaran premi asuransi oleh tertanggung kepada penanggung sebagai balas jasa atas jaminan penanggung.

  • Fungsi Polis bagi Tertanggungsebagai bukti tertulis atas jaminan penanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin akan dideritanya yang ditanggung oleh polis.sebagai bukti (kwitansi) pembayaran premi kepada penanggung.sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila lalai atau tidak mematuhi jaminannya.

  • Fungsi Polis bagi Penanggungsebagi bukti (tanda terima) premi asuransi dari tertanggungsebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.sebagai bukti otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi (klaim) bila yang menyebabkan kerugian tidak memenuhi syarat-syarat polis.

  • Macam-macam PolisPolis ditaksirPolis ditaksir atau valued policy merupakan polis yang jumlah harga pertanggungannya ditaksir. Di dalam polis dicantumkan syarat valued at atau so valued. Polis ini dapat berupa polis perjalanan atau polis waktu atau polis yang lainnya.Untuk harga pertanggungan Rp 10.000.000,- misalnya, maka di dalam polis dicantumkan valued at Rp. 10.000.000,- atau Rp. 10.000.000,- so valued. Berarti harga pertanggungan yang disetujui oleh penanggung dan tertanggung adalah sebesar Rp. 10.000.000,- tidak menjadi soal apakah harga yang sebenarnya (real value) lebih besar atau lebih kecil dari itu.Bila dialami total loss, maka ganti rugi Rp. 10.000.000,- asalkan total loss diakibatkan oleh resiko (bahaya) yang ditanggung oleh polis. Bila dialami partial loss, maka ganti rugi sesuai dengan kerugian.

  • Macam-macam PolisPolis tidak ditaksirPolis tidak ditaksir atau unvalued policy merupakan kebalikan dari valued policy. Harga pertanggungan yang dicantumkan dalam polis diperlukan sebagi dasar untuk perhitungan premi asuransi dan batas maksimal ganti rugi.Bila harga pertanggungan Rp. 5 juta dan harga yang sebenarnya (real value) hanya Rp. 4 juta maka apabila dialami total loss mka ganti ruginya sesuai dengan real value. Juka dialami partial loss Rp 1 juta, maka ganti rugi Rp 1 juta karena jumlah ini merupakan kerugian yang sebenarnya. Bila barang yang rusak itu masih bias dijual Rp 500.000,- maka ganti rugi Rp. 500.000,-Bila harga perranggungan Rp. 5 juta dan harga realnya Rp. 6 juta. Bila dialami total loss, maka yang diganti Rp 5 juta. Kelebihan yang Rp. 1 juta dianggap tidak diasuransikan.

  • Macam-macam PolisPolis perjalananPolis perjalanan menjamin insurable interest selama dalam perjalanan dari tempat pemberangkatan sampai dengan ke tempat tujuan. Kedua tempat itu harus disebutkan namanya di dalam polis perjalanan, misalnya dari Tanjung Priok ke London. Jalan yang ditempuh oleh alat pengangkut harus jalur yang lazim. Bila ada penyimpangan yang diperlukan dalam perjalanan, penyimpangan itu harus disebutkan dalam polis kontrak.Polis perjalanan dapat digunkana untuk menanggung barang dalam perjalanan maupun dalam alat pengangkut. Polis perjalanan yang digunakan dalam pengangkutan melalui laut disebut voyage policy.

  • Macam-macam PolisFrom warehouse to warehouse adalah pertanggungan sejak pengangkutan dari gudang asal sampai dengan ke gudang tujuan.At and from adalah pertanggungan sejak pengangkutan dari samping kapal mulai barang diangkut sampai samping kapal barang di tempat tujuan. Contoh : at and from Tanjug Piok to London.Form adalah pertanggungan sejak kapal siap berangkat, tali yang menambat kapal dilepas dan jangkar dinaikkan sampai dengan kapal diba di tujuan jangkar diturunkan dan tali penambat di pasang.Resiko yang mungkn dihadapi, seperti kerusakan, kebakaran, kehilangan, dan lain-lain untuk partial loss dan atau total loss juga disebutkan dalam polis.

  • Macam-macam Polispolis waktuPolis waktu merupakan polis yang terikat dengan jangka waktu, misalnya 6 bulan, 12 bulan atau lebih dari 12 bulan. Yang lazim adalah 12 bulan. Premi dibayar dimuka ketika polis dikeluarkan oleh penanggung.

  • Pokok-Pokok Isi PolisPenyusun Isi PolisDitinjau dari jangka berlakunya polis, pada hakekatnya hanya ada 2 macam polis, yaitu polis perjalanan dan polis waktu. Polis asuransi jiwa termasuk polis waktu (biasanya jangka panjang).

  • Isi polis dan syarat-syarat pertanggungan pada umumnya disusun sendiri oleh masing-masing penanggung (perusahaan asuransi) sehingga di dalam praktek asuransi, bisa saja didapat perbedaan isi dan syarat-syarat pertanggungan anatara penanggung yang satu dengan penanggung yang lain untuk jenis asuransi yang sama. Banyak penanggung yang menyesuaikan isi dan syarat pertanggungan dengan berpedoman pada polis-polis asuransi yang luas digunakan di dunia. Berbagai macam polis mempunyai isi sendiri-sendiri sesuai dengan jenis polis itu. Isi polis asuransi tentu berbeda dengan polis perjalanan, juga berbeda dengan polis kerugian. Polis kebakaran, polis kendaraan bermotor, dan lain-lain.

  • Walaupun berbeda, semua bernama polis, berarti pada polis-polis tersebut terdapat bagian-bagian yang pada hakikatnya tetap sama, yaitu pokok-pokok umum isi polis.

  • Pokok-pokok Umum Isi PolisPokok-pokok umum isi polis, dapat dogolongkan ke dalam beberapa golongan. Dalam pembahasan ini digolongkan ke dalam :mukaddimahsyarat uraiansyarat operatifkondisi-kondisi (conditions)pengecualian-pengecualian (exclusions)syarat tanda tanganprogram ikhtisarinformasi lain-lain

  • Perjanjian Asuransi BerakirAda dua macam penyebab berakhirnya perjanjian asuransi, yaituperjanjian berakhir secara wajar karena masa berlakunya perjanjian telah berakhir sebagaimana yang telah dijanjikan semula.Perjanjian berakhir secara tidak wajar karena dibatalakan oleh salah satu pihak walau masa berlakunya perjanjian belum berakhir.

    Segera setelah perjanjian berakhir, maka semua kerugian yang diderita oleh tertanggung tidak lagi mendapat ganti rugi dari penanggung.

  • Perjanjian Asuransi Batalmenyimpang dari warrantytanpa insurable interestperdagangan tidak legaltidak mengindahkan iktikad baikperjanjian dibatalkankapal melakukan deviasi (dalam asuransi pengangkutan/perjalanan)

  • PREMI ASURANSI

  • Pengertian PremiMenurut pengertian umum, Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma, atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang, atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.

  • skope (sudut pandang) asuransiDalam skope (sudut pandang) asuransi, premi merupakan :imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung (asuransi kerugian).imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang (benefit) terhadap resiko hari tua maupun resiko kematian (asuransi jiwa).

  • Premi Versus KlaimPremi merupakan masalah pokok dalam asuransi. Bagi penanggung, premi sangat penting karena dengan premi yang dikumpulkannya dari banyak tertanggung dalam waktu yang relative lama sehingga terkumpul dana besar, maka penanggung akan mampu :mengembalikan tertanggung kepada posisinya semula seperti halnya sebelum kerugian menimpanya; ataumenghindarkan tertanggung dari kebangkrutan sedemikian rupa sehingga ia mampu berdiri di tempat semula seperti keadaan sebelum kerugian menimpanya.

  • Bagi tertanggung, premi juga sangat penting karena merupakan biaya baginya. Tinggi rendahnya premi pada umumnya menjadi pertimbangan pokok bagi tertanggung apakah menutup asuransi atas interestnya atau tidak.

  • Disamping pertimbangan pokok ini, juga kesanggupan penanggung untuk menyelesaikan klaim dan kemampuan membayar ganti rugi dengan lancer menjadi pertimbangan penting bagi tertanggung. Walaupun premi rendah, tetapi bila penanggung tidak lancer menyelesaikan klaim apalagi kurang mampu membayar ganti rugi adalah sia-sia bagi tertanggung menutup asuransi (menyelesaikan asuransi sampai akhir periode).

  • Premi DasarPremi yang dibebankan kepada tertanggung ketika pengeluaran polis adalah premi yang dihitung berdasarkan :data dan keterangan yang diberitahukan oleh tertanggung kepada penanggung ketika pertama menutup asuransi.luasnya resiko yang dijamin oleh penanggung sebagaimana yang dikehendaki oleh tertanggung.

  • Premi dasar inilah yang dicantumkan pada polis dan pada umumnya tidak berubah selama ddata dan keterangan dan luasnya jaminan tidak berubah. Tarif premi berbanding lurus dengan tingginya resiko, luasnya resiko, kemungkinan rusaknya barang, ataupun semakin suatu barang berbahaya.

  • Premi TambahanAdakalanya data dan keterangan yang disampaikan oleh tertanggung kepada penanggung ketika menutup asuransi atas sesuatu interest tidak selalu sama dengan keadaan yang sebenarnya. Hal yang demikian mungkin karena ketika asuransi ditutup tertanggung belum memiliki data dan keterangan tambahan atas interest tersebut. Mungkin juga tertanggung menghendaki adanya perubahan atas resiko yang dijamin. Hal yang demikian lazim terjadi, khususnya pada polis perjalanan.

  • Untuk tambahan atau perubahan data dan keterangan interest yang diasuransikan, demikian juga atas perubahan atau penambahan resiko yang dijamin, dikenakan tambahan premi (additional premiums, subcharge).Dalam asuransi jiwa, jaminan adalah atas resiko hari tua dan resiko kematian, tidak termasuk resiko kematian karena kecelakaan atau bunuh diri atau dipidana mati oleh hakim.Namun dapat juga resiko kecelakaan dijamin dengan membayar tambahan premi. Demikian juga kedalam asuransi jiwa dapat ditambahkan resiko kematian karena molesta (penganiayaan, huru-hara, kekerasan dalam pemberontakan, pengacauan yang terjadi dalam keadaan perang) dengan membayar tambahan premi.

  • Pembayaran PremiKUHD tidak mengatur cara pembayaran premi. Di dalam pasal 256 ayat 7 hanya disebutkan bahwa premi harus dicantumkan di dalam polis. KUHD memang memberi kebebasan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengadakan perjanjian, asalkan perjanjian itu wajar dan pula dicantumkan dengan tegas di dalam akta perjanjian (pasal 634).

  • Pembayaran PremiPembayaran premi pada dasarnya ada 2 metode :dibayar langsungsudah lazim bila premi dibayar ketika polis dikeluarkan oleh penanggung. Pada umumnya penanggung tidak mau mengeluarkan polis sebelum premi dibayar lunas. Penanggung berhak menahan polis sebelum premi dibayar lunas.dibayar dengan cicilandalam perjanjian asuransi dengan menggunakan time policy misalnya, adakalanya diadakan perjanjian dalam hal pelunasan/pembayaran premi. Antara penanggung dan tertanggung dapat mengadakan persetujuan dengan cara mencicil premi. Bila ada persetujuan demikian, penanggung mengeluarkan polis walaupun belum semua premi dibayarkan.

  • Pengembalian Premi/RestornoRestorno berarti pengembalian. Dalam skope asuransi, restorno adalah pengembalian premi dari penanggung kepada tertanggung karena perjanjian gugur sebelum penanggung menangguung bahaya atau telah menanggung sebagian, premi dibayar lebih, tanpa insurable interest, kondisi jaminan dipersempit, dan sebagainya.

  • Pengembalian Premi/RestornoDi dalam pasal 281 KUHD dijelaskan bahwa :Dalam segala hal di mana persetujuan asuransi tiddak berlaku untuk seluruhnya atau sebagiannya atau menjadi gugur, asalkan tertanggung berbuat dengan iktikad baik, penanggung harus mengembalikan premi, baik seluruhnya maupun sebagian yang tidak ditanggung bahayanya.

  • Pengembalian Premi/RestornoMenurut pasal 281 ini, asalkan tertanggung mempunyai iktikad baik maka bila persetujuan asurasi gugur, penanggung harus mengembalikan :semua premi yang telah dibayar oleh tertanggung bila penanggung belum menanggung bahaya atas interest yang diasuransikansebagian dari premi yang telah dibayarkan oleh tertanggung bila penanggung telah menanggung sebagian bahaya atas interest yang diasuransikan.