polusi air.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan tentang polusi air secara umum

Citation preview

Makalah

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

MakalahPOLUSI AIRTugas Mata Kuliah Kimia LingkunganOleh :Okto Riristina Gultom (NPM : )Febbi Miyenti (NPM : 1206331176 )Fauzan Amin (NPM : )Deni Mustika (NPM : 1206179321)PASCA SARJANA - DEPARTEMEN KIMIAUNIVERSITAS INDONESIA2013

DAFTAR ISIDAFTAR ISI2DAFTAR GAMBAR4DAFTAR TABEL5BAB I6PENDAHULUAN61.1Latar Belakang61.2Topik Bahasan71.3Tujuan Penulisan7BAB II8POLUSI AIR82.1Introduksi82.1.1Pengertian Air82.1.2Struktur dan Karakterisasi Air82.1.3Fungsi Air142.1.4Klasifikasi Air152.1.5Siklus Air172.2Pencemaran Air182.2.1Indikator Pencemaran Air192.2.2Sumber Pencemaran Air192.3Jenis-jenis Pencemaran Air232.3.1Polusi logam Berat232.3.2Polutan organologam242.3.3Polutan senyawa anorganik dan gas242.3.4Polutan senyawa organik252.3.5Petisida dalam air262.3.6Polychlorinated Biphenyls (PCBs)272.3.7Zat radioaktif dalam air272.3.8Bahan buangan padat272.3.9Bahan buangan cairan berminyak282.3.10Polutan Kimia lain282.3.11Bahan buangan berupa panas (polusi thermal).302.4Dampak Pencemaran Air30BAB III31PENUTUP313.1 Kesimpulan313.2Saran31DAFTAR KEPUSTAKAAN32

DAFTAR GAMBARGambar 1. Struktur atom hidrogen dan oksigen, dan struktur molekul H2O yang memperlihatkan polaritas.8Gambar 2. Pengaturan 4 pasangan elektron yang menyusun kulit terluar pada molekul air dan pembentukan ikatan hidrogen dengan molekul air lainnya9Gambar 3. Perbedaan struktur es, air dan uap air10Gambar 4. Siklus air (sumber : www.quia.com)17Gambar 5 : Bagan Pengaruh Beberapa Jenis Bahan Pencemar terhadap Lingkungan Perairan20

DAFTAR TABELTabel 1. Karakteristik penting air menurut Stanley E. Manahan12Tabel 2. Distribusi air di bumi menurut S. K. Agarwal15

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.Air juga merupakan komponen penting bagi mahluk hidup khususnya manusia. Kandungan air dalam tubuh manusia rata-rata 65 % atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 2.5 liter harus diganti dengan air baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut 1.5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1.0 liter berasal dari bahan makanan yang di konsumsi.Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, unsure, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, air yang tercemar didefinisikan sebagai : ...masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.... Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bahan kimia organik dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas.Dampak negatif yang menimpa sumber air bersih perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena polutan yang mencemari sumber air bersih tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya bagi lingkungan dan juga terhadap kesehatan makhluk hidup. Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran air beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.Topik BahasanMakalah ini membahas mengenai pencemaran air, mulai dari gambaran, dampak nya bagi lingkungan dan mahluk hidupTujuan PenulisanMaksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai pencemaran air.2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk mengenai dampak pencemaran yang sedang dikaji.3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran air.

BAB IIPOLUSI AIR2.1 Introduksi Pengertian AirAir menurut S. K. Agarwal merupakan sumber kehidupan yang memiliki peranan pada semua makhluk hidup. Kandungan air pada organisme mencapai 60 95 % dan sama atau bahkan lebih pada beberapa sel. Menurut Rao S. V. air merupakan produk dari dua unsur kimia yaitu hidrogen dan oksigen dengan stabilitas terbesar ditemukan pada molekul kembar contohnya (H2O)2. Di alam, air alami, deuterium (2H) dan tritium (3H) terdapat dengan perbandingan 2670 : 1 : 5. Campuran deuterium dikenal dengan air berat (D2O) sedangkan campuran tritium dikenal dengan super air berat (T2O).Struktur dan Karakterisasi AirA. Struktur AirMenurut Stanley E.Manahan, meskipun formula kimia air sederhana dan molekul H2O kecil, sifat dari material ini unik dan kompleks. Struktur molekul air tidak sederhana, dengan semua atom pada H-O-H membentuk garis lurus, akan tetapi dua ikatan antara H dan O membentuk sudut tertentu dengan O berada ditengah dan dua atom H berada disisinya. Alasan atas struktur ini adalah 8 elektron pada kulit terluar O pada H2O membentuk 4 pasangan elektron, 2 pasang elektron berupa ikatan kovalen antara atom H dan O dan 2 pasang elektron yang tidak terlibat dalam ikatan. Sehingga pasangan elektron tersebut cenderung berada sejauh mungkin dalam bola imajiner atom O yang digambarkan pada gambar 1 dan 2. Gambar 1. Struktur atom hidrogen dan oksigen, dan struktur molekul H2O yang memperlihatkan polaritas. Ujung molekul air dengan dua pasang elektron sunyi lebih negatif dibandingkan ujung 2 atom H, karena itu molekul air bersifat polar. Satu pasang elektron sunyi pada atom oksigen dari satu molekul air dapat berikatan dengan satu atom H pada molekul air yang lain dengan ikatan yang spesial yang dinamakan ikatan hidrogen.

Gambar 2. Pengaturan 4 pasangan elektron yang menyusun kulit terluar pada molekul air dan pembentukan ikatan hidrogen dengan molekul air lainnyaAdanya ikatan hidrogen berarti bahwa molekul air saling terikat kuat dengan molekul air lainnya. Untuk memanaskan air, yang berarti molekul bergerak dengan cepat dibutuhkan jumlah energi panas yang cukup besar, demikian juga dengan es yang mencair dibutuhkan energi panas yang cukup besar agar dapat merubah posisi tetap dari molekul es padat menjadi molekul bergerak dari air, demikian juga dengan merubah cairan menjadi gas.Ikatan hidrogen bertanggung jawab atas penggabungan beberapa molekul air dan pembentukan struktur tiga dimensi. Sebagian besar sifat anomali air dapat dijelaskan dengan keberadaan ikatan hidrogen, pada air ada sekitar 2-3 ikatan hidrogen per molekul, namun pada es ada 4 ikatan hidrogen per molekul yang menghasilkan gambar 3 dimensi dengan masing-masing molekul air dikelilingi 4 molekul air dalam bentuk tetrahedral untuk membentuk pengaturan tridimit dengan atom oksigen membentuk lapisan cincin heksagonal yang mengerut. Pengaturan heksagonal es menghasilkan struktur yang terbuka sehingga molekul air kurang padat yang dapat menjelaskan densitas air lebih kecil dari air.

Gambar 3. Perbedaan struktur es, air dan uap airB. Karakterisasi AirMenurut Rao S. V. air murni tidak berwarna jika dalam lapisan tipis dan hijau kebiruan jika lapisan yang tebal, tidak berbau dan berasa. Diketahui bahwa air dari berbagai sumber memiliki densitas yang berbeda-beda bergantung pada struktur ikatan molekulnya. Pada 40C, 1 mL air memiliki berat 1 g dan mendidih pada 1000C, membeku pada 00C pada tekanan 760 mmHg. Titik didih meningkat dengan meningkatnya tekanan. Titik beku menurun dengan meningkatnya padatan terlarut. Air memiliki konduktivitas thermal yang rendah dan kapasitas panas tinggi. Sifat ini yang menyebabkan air digunakan secara luas sebagai pembawa panas. Air memiliki konstanta dielektrik tinggi (88,3 pada 00C dan 81,0 pada 180C) dan karena itu merupakan pelarut yang baik dan agen pemisah dari pelarut lain. Air mengalami kontraksi (mengkerut) ketika dipanaskan dari 10C 40C (tepatnya 3,980C) dan ketika dibekukan, densitas air menurun dan melebar.Sifat khas dari air diakibatkan oleh struktur spesifik dari molekul air dan kemampuan air untuk membentuk molekul agregasi seperti (H2O)n. Air berubah dari gas menjadi cair, menjadi padat dan kembali lagi dengan sempurna. Air berat membeku pada 3,80C dan mendidih pada 101,40C, densitas pada 200C adalah 1, 1059 g/cm3. Pada 110C air memiliki densitas maksimum. Air berat super mendidih pada 1040C, memiliki densitas 1,338 g/cm3 dan meleleh pada 90C. Air dapat berada dalam bentuk dispersi, suspensi dan emulsi dalam medium gas, cair dan padatan. Air dapat melarutkan banyak gas dan banyak material. Air sering dikenal dengan pelarut universal. Kemampuan air untuk melarutkan dan menguraikan limbah organik merupakan alasan penggunaan air sebagai pembuang limbah. Konstanta dielektrik air merupakan ukuran kemampuan air untuk mempertahankan pemisahan muatan. Air memiliki konstanta dielektrik yang tinggi 78,5 pada 250C, sehingga sulit bagi ion terlarut untuk bergabung kembali dan membentuk padatan, karena itu air merupakan pelarut yang efektif. Air murni bukanlah konduktor listrik yang baik. Konduktivitas akan meningkat jika air melarutkan spesi ionik lebih banyak. Karakterisasi fisika dari air antara lain :1. Panas spesifik, air mampu menyimpan sejumlah besar kuantitas energi panas dengan peningkatan suhu yang relatif kecil. Air memiliki panas spesifik 1 kalori dimana paling tinggi diantara semua material kecuali litium, amonia dan hidrogen cair.2. Panas latent, air memiliki fusi panas yg sangat tinggi dan evaporasi panas, apabila digabungkan dinamakan panas latent3. Viskositas, viskositas air tinggi karena energi yang dihasilkan dari ikatan hidrogen4. Tegangan permukaan, air memiliki tegangan permukaan yang tinggi dibandingkan cairan lain kecuali merkuri. Tegangan permukaan merupakan nilai karakteristik keadaan permukaan cairan, yang sama secara numerik terhadap kerja yang dilakukan untuk membentuk suatu unit permukaan yang diukur sebagai erg/cm2. Tegangan permukaan air 75 erg/cm2 dan merkuri 436 erg/cm25. Kohesi dan adhesi, kohesi merupakan kemampuan air melekat dengan dirinya sendiri sedangkan adhesi adalah kemampuan air untuk melekat dengan material padat. Kedua sifat ini dapat dijelaskan dengan ikatan hidrogen. Sifat kohesi pada air menyebabkan air memiliki tegangan permukaan yang tinggi yang disebabkan oleh gaya tarik yang kuat diantara molekul air polar dengan adanya ikatan hidrogen pada permukaan air, kohesi dapat terlihat dengan pembentukan tetesan air, beberapa serangga dapat berpindah diatas air tanpa memecah lapisan permukaan air karena tegangan permukaan dari air. 6. Kelarutan, kelarutan gas dalam cairan memenuhi hukum Henry-Dalton yaitu pada temperatur konstan, kelarutan tiap gas secara langsung proporsional terhadap tekanan parsial. Kelarutan berubah dengan perubahan temperatur. Secara normal akan menurun dengan meningkatnya temperatur. Kelarutan cairan dalam cairan bervariasi dengan range yang sangat luas, sebagai contoh alkohol dan air terlarut dengan berbagai porsi sedangkan benzena tidak larut. Kelarutan bervariasi dengan pemanasan ada yang meningkat dan sebagian ada yang menurun. Kelarutan padatan dalam cairan umumnya bervariasi dengan sangat luas, dalam banyak kasus kelarutan meningkat dengan meningkatnya temperatur.7. Densitas, es kira-kira 9 % kurang padat jika dibandingkan dengan air. Densitas air maksimun pada tekanan atmosfer pada 40C.8. Transparansi, air merupakan medium transparan, yang memungkinkan terjadinya penenetrasi cahaya. Air menyerap cahaya dan mentransformasikan energi menjadi panas, namun air tidak menyerap semua panjang gelombang dengan sama. Pada ujung spektrum cahaya tampak, khususnya ujung merah diserap dengan selektif, karena itu pada tubuh air, warna air berubah dari putih menjadi kebiruan dan menjadi hijau kebiruan.9. Tekanan, tekanan meningkat dengan meningkatnya kedalaman air dengan nilai sekitar 1 atmosfer setiap 10 meter kedalaman. Tekanan mempengaruhi kelarutan, disosiasi ionik, tegangan permukaan dan kompresitas air.10. Salinitas, merupakan jumlah material padat dalam gram yang dikandung oleh 1 kg air, dimana semua karbonat diubah menjadi oksida, bromida dan iodin digantikan oleh klorin dan semua material organik teroksidasi sempurna. Semua tipe air alami mengandung berbagai jenis garam (ion) seperti natrium, kalsium, magnesium, klorin, sulfat, posfat, karbonat, bikarbonat, nitrat dll, dan semua garam ini yang bertanggung jawab atas salinitas dan kandungan garam dalam air. Salinitas air laut biasanya konstan sekitar 3,5 %. Beberapa danau asin dapat mempunyai salinitas 25-30 % yang menyebabkan tidak adanya kehidupan.

Tabel 1. Karakteristik penting air menurut Stanley E. ManahanKarakteristikFungsi / pengaruh

Pelarut yang sempurna, khususnya material ionikTransportasi nutrisi dan limbah dalam sistem biologi, menyebabkan tersedianya nutrisi pada akar tanaman, melarutkan, transport dan mendepositkan mineral.

Tegangan permukaan tinggiFaktor pengontrol pada fisiologi, pembentukan tetesan dan fenomena permukaan seperti pada pembentukan curah hujan

TransparanMemungkinkankan cahaya matahari masuk ke air yang dalam sehingga alga dan tanaman lain dalam air dapat melakukan fotosintesis

Densitas maksimum sebagai cairan pada 40CEs dapat mengapung, terbentuknya lapisan-lapisan air selama musim panas

Panas evaporasi tinggiKuantitas panas yang besar diserap ketika air menguap dan dilepaskan ketika uap air terkondensasi sehingga dapat digunakan sebagai uap pada transfer panas dan berpengaruh kuat pada fenomena cuaca

Panas peleburan tinggiMenstabilkan temperatur pada titik beku air

Kapasitas panas tinggiMenstabilkan temperatur organisme dan area geografis.

Sifat kimia dari air :1. Kelarutan gas dalam airHampir semua gas terlarut dalam air, konsentrasi gas dalam air umumnya bervariasi antara 0 maksimum/jenuh. Konsentrasi gas dapat bervariasi pada ekosistem baik secara horizontal maupun vertikal. Tingkat kejenuhan gas dalam air bergantung pada beberapa variabel, diantaranya temperatur, salinitas, konsentrasi gas di atmosfer dan kelarutan relatif gas tersebut dalam air.a. Oksigen, oksigen menjadi faktor pembatas terhadap hewan akuatik karena konsentrasi kejenuhan oksigen di air ditentukan oleh suhu dan salinitas. Semakin rendah temperatur, semakin semakin besar kapasitas air menahan oksigen.b. Nitrogen, nitrogen kurang terlarut dalam air jika dibandingkan dengan oksigen, namun karena kadarnya 78% pada atmosfer, sehingga kesetimbangan tercapai masih sekitar 65 % gas terlarut.c. Karbon dioksida, didalam laut yang dalam dengan temperatur rendah dan tidak ada fotosintesis tanaman akibatnya karbon dioksida yang dikandung air tinggi.d. Hidrogen sulfida, lapisan terbawah air pada telaga, danau dan lainnya mungkin mengandung sejumlah gas toksik yang dihasilkan oleh bahan organik. Jika konsentrasi gas meningkat, maka semua makhluk hidup kecuali bakteri anaerob akan keluar dari area tersebut.2. Konsentrasi ion hidrogen (pH)Dalam air murni, jumlah ion H+ dan OH- sama, sehingga menjadi netral, jika ion H+ berlebih maka air akan bersifat asam sedangkan jika OH- yang berlebih air menjadi basa. Area lautan menunjukkan sedikit perubahan pada nilai pH karena keberadaan buffer seperti HCO3- dan CO3-. Air permukaan pada lautan terbuka memiliki nilai pH 8,0 8,4, tapi pada air yang lebih dalam mendekati kondisi netral (pH 7,4 7,9)

3. KereaktifanAir merupakan material yang sangat reaktif. Air beraksi dengan logam dan non logam oksida membentuk hidrat asam dan basa. Air berperan sebagai asam dengan basa dan sebagai basa dengan asam. Logam aktif bereaksi dengan air untuk membebaskan hidrogen.Air sadah merupakan air yang mengandung garam terlarut seperti kalsium dan magnesium (klorida, sulfat dan bikarbonat). Air sadah terdiri dari dua jenis yaitu air sadah sementara dan permanen. Air sadah sementara disebabkan oleh kalsium bikarbonat atau magnesium bikarbonat terlarut, dapat diubah menjadi air biasa dengan melakukan perebusan, pada suhu tinggi kalsium dan magnesium bikarbonat terlarut akan berubah menjadi endapan kalsium dan magnesium karbonat. Air sadah permanen disebabkan oleh magnesium dan kalsium sulfat atau klorida terlarut, air sadah ini tidak dapat dihilangkan dengan perebusan namun memerlukan perlakuan kimia khusus.Fungsi AirMenurut Stanley E. Manahan kegunaan air dapat dibagi atas 4 yaitu :1. Pembangkit tenaga listrik2. Irigasi3. Industri (selain tenaga listrik)4. Suplai domestik, komersial dan peternakan publik dan swasta. Menurut S. K. Agarwal, kegunaan air dapat dibedakan atas 2 kategori yaitu non konsumtif dan konsumtif. Fungsi konsumtif dari air merupakan sejumlah air yang diambil dari sungai atau dipompa dari tanah atau sumber air permukaan untuk dimanfaatkan sesuai kegunaannya. Kegunaan utama adalah suplai publik (konsumsi domestik, irigasi, peternakan dan industri). Dalam hal non konsumtif, air digunakan tanpa dipindahkan dari asalnya, seperti untuk navigasi dan transportasi, berenang, berlayar dan rekreasi lainnya, habitat satwa liar, akuakultur, dan pengenceran limbah. Fungsi air sebagai pembangkit tenaga hidroelektrik juga merupakan non konsumtif karena air tetap berada pada sistem. Pembuangan limbah domestik dan cairan industri adalah fungsi non konsumtif air yang signifikan mempengaruhi kualitas air.Air dibutuhkan untuk minum dan sanitari (domestik), tidak besar namun sangat penting. Suplai air untuk domestik harus murni dan sehat. Air yang sehat merupakan air yang dapat dikonsumsi tanpa resiko bakteri ataupun bahan kimia, bebas material tersuspensi yang dapat dilihat, warna, bau dan rasa dan bebas bakteri yang mengindikasikan penyakit. Total kuantitas air yang digunakan untuk irigasi adalah yang paling besar, beberapa kali lebih besar dari kebutuhan domestik. Di Industri, yang dominan menggunakan air adalah industri kertas, bahan pakaian, industri gula, baja dll.Klasifikasi AirDistribusi air dengan variasi komposisinya di bumi menurut S. K. Agarwal (tabel 2) memperlihatkan bahwa sekitar 97 % dari total air berada pada lautan, menyisakan 3 % air terdistribusi pada lembaran es (kutub), sumber bawah tanah, sumber permukaan (danau, sungai, telaga/kolam), atmosfer (uap air) dan air biologi yang terdapat pada makhluk hidup.

Tabel 2. Distribusi air di bumi menurut S. K. AgarwalKomponenKm3Geograms (G)%

Lautan/samudera1.300.000.0001300096,42

Lembaran es24.000.0002401,78

Air tanah24.000.0002401,78

Danau180.0001,80,01

Atmosfer13.0000,130,001

Sungai2.0000,020,00015

Air biologi (air yang dikandung makhluk hidup)1.0000,010,000075

G = 1x1020 gAir permukaan, sub permukaan dan atmosfer, dalam semua bentuk jika digabungkan dinamakan hidrosfer. Air permukaan mengacu pada samudera/lautan, danau, sungai, glasier dan es kutub. Air sub permukaan terdiri atas air tanah dan kelembaban tanah. Air atmosfer dapat berupa gas sebagai uap air, sebagai cairan (tetes hujan, awan dan kabut) sebagai padatan (salju atau es).A. Samudera/lautanSamudera di bumi meliputi 362 juta km2 dan merupakan wadah tempat aliran air berakhir. Aliran air membawa sejumlah unsur dan senyawa dari tanah dan udara, membawa material ini dalam larutan dan mendepositkannya dalam lautan. Karena tidak ada jalan keluar untuk material terlarut, maka terakumulasi dalam air laut. Rata-rata kandungan garam dalam lautan adalah 3,5 % (35 g per Kg air). Material yang paling banyak adalah natrium klorida yang hampir 90 % dari garam terlarut. Air laut mengandung sekitar 57 unsur terlarut. Lautan bukan merupakan sumber langsung suplai air untuk kebutuhan domestik, pertanian dan industri karena kandungan garamnya yang tinggi, akan tetapi beberapa daerah menggunakan air laut untuk keperluan ini setelah dilakukan proses desalinasi. Lautan merupakan sumber yang bermanfaat untuk menghasilkan komoditas lain seperti makanan (ikan dan lainnya), garam dan material lain. Pada daerah tertentu energi listrik juga dihasilkan dari lautan sebagai energi pasang surut dan hidrotermal.B. Air tanahVolume air tanah lebih besar dari semua gabungan air danau dan sungai. Air tanah memiliki peranan yang sangat penting terhadap kesetimbangan air di bumi. Sebagai penyimpan, kapasitasnya sangat besar untuk menyimpan air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan ketika musim kemarau. Air tanah juga membantu untuk mengatur aliran sungai. Air tanah merupakan sumber primer di daerah perkotaan dan pedesaan. C. Danau dan wadukDanau, telaga dan waduk merupakan air diam yang memberikan banyak manfaat seperti suplai kebutuhan domestik, proses industri, irigasi, navigasi, air untuk ikan dan unggas, proteksi banjir, rekreasi dan penghasil hidroelektrik. D. SungaiSungai merupakan sumber air yang sangat penting. Penebangan hutan yang sembarangan dan skala besar di daerah aliran sungai menyebabkan pendangkalan dan penyusutan aliran sungai yang menyebabkan kebanjiran saat curah hujan tinggi.E. Air atmosferSemua air yang ada dalam lingkungan melewati atmosfer pada satu waktu ketika mengalami siklus hidrologi. Air atmosfer penting untuk menentukan kondisi lingkungan yang mempengaruhi sistem pendukung hidup kita. Kualitas air atmosfer dianggap yang paling murni.

Siklus Air

Gambar 4. Siklus air (sumber : www.quia.com)Air tidak secara permanen berada pada berbagai komponen bumi tapi memiliki sifat unik diantara sebagian sumber daya secara terus menerus berupa siklus. Proses dasar siklus air yaitu, air di permukaan lautan dan daratan menguap, memasuki atmosfer, mengalami presipitasi, turun kembali ke daratan dan menuju tanah atau dari permukaan daratan tinggi turun melewati sungai dan bawah tanah lalu menuju lautan, dimana akan terevaporasi kembali dan memasuki atmosfer, siklus ini terjadi terus menerus. Penggunaan air oleh manusia pada dasarnya merupakan pengambilan dari bagian siklus ketika aliran dari atas menuju lapisan bawah permukaan bumi. Energi matahari mengevaporasi air dari lautan, sungai dan danau menuju atmosfer yang akan membentuk awan, angin membawa awan ke berbagai belahan bumi. Uap air di awan terkondensasi dan mengalami presipitasi membentuk embun, hujan, salju dan hujan es. Bagian terbesar dari presipitasi terjadi diatas lautan itu sendiri dan sisanya di atas daratan. Air yang jatuh di daratan, beberapa bagian dievaporasi kembali dan sebagian lain akan menuju sungai, danau dan terakhir lautan. Bagian air yang tersisa masuk ke dalam tanah dan diserap menjadi air tanah yang mungkin juga menuju sungai, danau dan langsung ke lautan. Sebagian air di daratan diserap oleh tanaman dan dikonsumsi oleh hewan. Air ini akan dilepaskan kembali menuju atmosfer dengan cara respirasi dan evapo-transpirasi.Menurut Ronald A. Bailey, dkk. Sekitar 5 x 1014 m3 (5 x 10 17 kg) air dievaporasi dan dipresipitasi tiap tahunnya, yang sebagian besarnya di lautan. Kurang dari 2 x 1013 m3 air permanen berada di atmosfer sebagai uap air atau awan.2.2 Pencemaran AirPencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar . Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahanbahan terlarut, seperti karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2), serta bahan-bahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa air hujan dari atmosfir (Henny 2011)Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran air. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya Secara garis besar, ada dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan yaitu: pertama, zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme dan alga, dan yang kedua adalah materi-materi yang bersifat racun sehingga dapat membunuh mikroorganisme yang hidup dalam air. Zat yang memperkaya perairan pada umumnya sampah organik yang dibuang oleh manusia dan terbawa ke perairan, kotoran dan deterjen (Muchlisin 2012). Menurut Solihin dan Darsati (1993) pencemaran air dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu;1. Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik2. Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi3. Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan tumbuh-tumbuhan air .

Indikator Pencemaran AirIndikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH 3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD).Sumber Pencemaran AirBanyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan (Pencemaran Ling. Online, 2003). Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat ditunjukkan secara skematik sebagai berikut :

Gambar 5 : Bagan Pengaruh Beberapa Jenis Bahan Pencemar terhadap Lingkungan Perairana. Pencemaran Air oleh PertanianAir limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air. Sektor pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu seperti insektisida dan herbisida. b. Pencemaran Air oleh Peternakan dan PerikananPenanganan Penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran dan sisa makanan ternak dapat berpotensi sebagai sumber pencemaran. EPA (Environment Protection Agency) telah menemukan fakta bahwa ayam, babi, dan kotoran sapi telah mencemari 3500 mil sungai di 22 negara (Ethan 2012). Karakteristik terhadap pencemaran air yang diakibatkan oleh kegiatan peternakan antara lain: Komposisi dan jumlah kotoran ternak bervariasi tergantung pada tipe, jumlah dan metode pemberian makan dan penyiramannya. Tingkat pencemaran sangat bervariasi tergantung pada lokasi lahan yang digunakan untuk peternakan, sistem dan skala operasi serta tingkat teknik pengembangbiakan c. Pencemaran Air oleh Industri Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. contoh bahan buangan industri adalah cairan berminyak dan zat warna kimia. Karakteristik pencemaran air dari industri manufaktur antara lain: 3

Limbah cair Industri makanan Industri tekstil Industri pulp dan kertas Industri kimia Industri kulit Industri electroplatingd. e. Pencemaran Air oleh Aktivitas PerkotaanAktivitas manusia di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi. Ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panasf. Limbah Rumah TanggaLimbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia (Menegristek 2000). Berikut adalah dampak negatif dari limbah rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut: Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, salah satu limbah yang terbawa adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk dalam pertanian maupun limbah dari peternakan dan manusia. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah detergen. Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Semakin banyak alga dan fitoplankton di bagian bawah maka akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut. Peningkatan CO2 akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernafasan. Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfir meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu dekat. 2.3 Jenis-jenis Pencemaran AirPolusi logam BeratLogam berat adalah logam dengan nomor atom yang relatif besar. Beberapa logam diketahui merupakan polutan air yang berbahaya dan beracun. Beberapa logam berat yang paling banyak menjadi polutan air akan diuraikan sebagai berikut.a. Cadnium Cadnium atau Cd banyak digunakan sebagai logam penyepuh atau pelapis dan juga digunakan dalam pembuatan baterai yang digunakan pada kamera. Cadnium sangat beracun, dapat merusak sel darah merah dan jaringan ginjal. Keberadaan cadnium di dalam air dapat berasal dari limbah industrib. Timbal (Pb)Timbal adalah salah satu jenis polutan berat yang paling bayak ditemukan dalam air karena logam ini banyak digunakan dalam industri pembuatan baterai, dalam industri minyak bumi, sebagai pewarna dalam cat putih dan sebagai antikorosi utama dalam pewarnaan steel. Jika air yang mengandung logam berat ini masuk ke dalam tubuh, maka akan terjadi gangguan kesehatan dan dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak. c. Mercuri (Hg)Logam mercuri memang telah dikenal sebagai salah satu logam berat yang sangat berbahaya. Salah satu kejadian keraunan massal yang pernah terjadi akibat logam mercuri terjadi di Minamata Bay di Jepang, dimana korban yang jatuh adalah 111 jiwa, 43 diantaranya meninggal dunia, dan 19 kasus bayi yang lahir dengan kelainan yang terjadi karena ibunya yang memakan seafood yang terkontaminasi merkuri.d. Arsenik (As)Meskipun arsen tidak termasuk logam berat, melainkan adalah metaloid (unsur yang memiliki ciri-ciri logam maupun non logam) tetapi efek yang diberikan oleh arsen sebagai polutan hampir sama dengan logam berat yang beracun. Arsen dapat menyebabkan keracunan akut maupun keacunan kronis. Pada mulanya arsen banyak digunakan sebagai pestisida untuk membasmi hama pada tanaman. Sebelum kemudian diketahui bahaya dari arsen dan dikembangkan pestisida modern yang banyak dipakai sekarang. Senyawa-senyawa arsen yang berbahaya diantarnya Pb3(AsO4)2 (timbal arsenat), Na3AsO3 (sodium arsenit), Cu3(AsO3)2 (tembaga arsenit atau Paris green).Polutan organologamBiasanya hidrat dari ion logam termasuk senyawa yang sukar larut dalam air. Namun, ion logam yang membentuk ikatan langsung dengan karbon pada senyawa organik akan membentuk senyawa organologam yang lebih mudah larut dan lebih toksik. Pada tahun 1970 ditemukan ikan yang berasal dari danau Saint Clare di Kanada mengandung logam merkuri. Setelah diteliti ternyata logam merkuri tersebut berasal dari limbah industri yang mengandung merkuri yang dikubur di daerah itu. Dimana bentuk anorganik dari logam merkuri ini mengalami reaksi alkilasi oleh bakteri anoxic.

Ion monometilmerkuri, CH3Hg-, pada senyawa diatas larut dalam air, dan dimetilmerkuri, (CH3)2Hg, yang diproduksi bersifat volatil. Karena sifat ini, dan juga kelarutan dalam lemak menyebabkan senyawa ini terlepas dari sedimen dan terserap pada jaringan tubuh ikan. Polutan senyawa anorganik dan gasa. Sianida (CN-)Sianida adalah senyawa yang sangat mematikan dalam bentuk asam sianida (HCN) atau ion sianida (CN-), sedikitnya 60 mg sianida dapat berakibat ftal bagi manusia. Sianida banyak digunakan pada industri ekstraksi biji logam, untuk pembersihan logam dan juga elektroplating. Sianida terkadang terlepas ke dalam air terutama pada proses ekstraksi logam. b. Hidrogen sulfida (H2S)Hidrogen sulfida adalah gas beracun dengan bau yang sangat tajam yang dihasilkan oleh bakteri anaerob yang berinteraksi dengan sulfat, juga berasal dari aktivitas geotermal, dan juga limbah dari pabik kimia, pabrik kertas dan pabrik kain. c. Karbon dioksida (CO2)Gas karbon dioksida normalnya memang terdapat didalam air. Namun kelebihn kandungan CO2 di dalam air dapat menyebabkan keracunan bagi organisme akuatik dan bisa menyebabkan air menjadi lebih korosif karena tingkat keasamannya dan kecenderungannya untuk melarutkan CaCO3 yang melindungi pipa. d. Ion Nitrit (NO2-) dan Nitrat (NO3-)Ion nitrit dapat dihasilkan oleh bakteri yang mendegradasi nitrogen anorganik dan ditambahkan dalam air yang digunakan dalam industri untuk mencegah korosi dalam jumlah yang sedikit. Nitrit bersifat toksik karena dapat menyebabkan methemoglobinemia dengan mengubah hemoglobin dalam darah menjadi methemoglobin yang tidak bisa mengikat oksigen.Ion nitrat adalah kontaminan yang lebih sering dijumpai dalam air. Namun nitrat bersifat kurang toksik dibandingkan nitrit karena tubuh manusia memiliki toleran yang cukup tinggi terhadap ion nitrat. Namun bagi beberapa hewan, ion ini cukup bersifat toksik karena hewan tertentu mengandung zat dalam tubuh mereka yang bisa mereduksi ion nitrat menjadi ion nitrit.e. Keasaman Polutan dengan tingkat keasaman yang tinggi dapat menurunkan pH air dan dapat merusak kehidupan air. Namun demikian, polutan asam yang paling banyak berasal dari bacteri yang membantu proses oksidasi besi (II) sulfida, (FeS2), yang menghasilkan asam sulfat, dengan reaksi sebagai berikut

Sumber lain yang dapat meningkatkan keasaman air adalah hujan asam yang disebabkan oleh kelebihan gas NO dan SO2 di atmosfir.f. Polutan yang terlalu bernutrisiBanyak diantara polutan anorganik sebenarnya bukan karena bersifat toksik, tapi karena terlalu bernutrisi untuk alga yang hidup di air. Alga dan tumbuhan lain membutuhkan senyawa anorganik sebagai asupan nutrisi. Beberapa senyawa anorganik yang paling banyak dibutuhkan oleh tumbuhan adalah ion-ion fosfor (H2PO4-, HPO42-), nitrogen (NH4+, NO3-), and potassium (K+). Jika kandungan senyawa-senyawa ini terlalu banyak di dalam air, maka alga akan tumbuh dengan sangat pesat, dimana semua alga ini akan mati dan membusuk dimana proses pembusukan ini akan memakai sebagian besar oksigen terlarut dalam air. Dan sisa pembusukannya akan memenuhi air. Polutan senyawa organikKebanyakan senyawa organik tidak bersifat toksik dan sangat mudah dibiodegradasi, namun proses biodegradasi ini membutuhkan banyak oksigen terlarut. Selain itu, untuk senyawa organik yang sulit didegradasi, seperti polychlorinated biphenyls (PCBs), maka mereka akan terakumulasi didalam sedimen dan dan di dalam tubuh ikan. BOD (biochemical oxygen demand)Salah satu polutan organik yang tidak toksik, tapi lebih berguna sebagai sumber makanan bagi bakteri di dalam air adalah CH2O. Ketika CH2O mengalami biodegradasi, proses ini membutuhkan oksigen. Hal ini menyebabkan rendahnya kandungan oksigen di dalam air yang berbahaya bagi kehidupan akuatik. Kebutuhan oksigen yang tinggi dianggap sebagai polusi air yang mengganggu kehidupan air. Oksigen yang dibutuhkan oleh materi untuk proses biodegradasi disebut biochemical oxygen demand, BOD. BOD diukur sebagai jumlah oksigen yang terpakai dalam proses biodegradasi senyawa organik dalam satu liter air (Manahan: 2006).Petisida dalam airPestisida banyak digunakan para petani untuk mencegah kerusakan tanaman pangan oleh hama dan gulma. Dan pestisida yang digunakan juga beragam tergantung keberagaman hama dan gulma pengganggu. Seperti insektisida untuk membasmi hama dan herbisida untuk gulma. Untuk insectisida juga banyak macamnya, bakterisida untuk mengontrol bakteri, slimisida untuk mengontrol hewan berlendir, dan algisida untuk membasmi alga. Penggunaan pestisida secara besar-besaran menyebabkan polusi pada air yang mengaliri sawah atau ladang.a. InsektisidaInsektisida yang menyebabkan polusi air yang masih banyak digunakan di negara-negara berkembang adalah insektisida yang mengandung organoklorin. Organoklorin tidak bersifat toksik terhadap manusia, namun jika organoklorin terakumulasi di dalam tubuh ikan dan kemudian ikan dimakan oleh burung maka menyebabkan cangkang telur yang dihasilkan burung tersebut lunak dan pecah sebelum bayi burung menetas.b. Herbisida Herbisida biasanya digunakan untuk mengontrol pertumbuhna tanaman-tanaman pengganggu pada tumbuhan jagung, kedelai, kapas, dan tanaman pangan lainnya. Herbisida digunakan dengan mengaplikasikannya sedemikian rupa sehingga bisa terbawa oleh air hujan. Hal inilah membuat herbisida berpotensi menjadi polutan dalam air. Herbisida biasanya ditemukan di dalam air minum, sehingga treatmen filtrasi dengan karbon aktif diperlukan untuk memisahkan herbisida (Manahan: 2006). Polychlorinated Biphenyls (PCBs)PCBs dikenal karena kestabilannya yang tinggi, resistan terhadap biodegradasi, tekanan uap yang rendah dan konstanta dielektrik yang tinggi. Penggunaan senyawa ini pada awalnya sangat luas seperti dalam industri plastik untuk membuat plastik lebih lentur dan sebagai bahan aditif di dalam cat (Manahan: 2006).Zat radioaktif dalam airIsotop radioaktif atau radionuklida dapat masuk ke dalam air dari sumber alami atau dari reaksi fisi uranium atau plutonium pada reaktor nuklir atau di atas tanah tempat uji coba senjata. Radionuklida mempunyai inti yang tidak stabil yang dapat berubah secara spontan menjadi inti atom lain dengan mengemisi radiasi ion untuk membentuk parikel alfa, beta, atau sinar gama. Emisi ini disebut radiasi ion karena menghasilkan ion reaktif yang dapat merusak struktur DNA, mengahmbat pembentukan hemoglobin dalam tubuh, menyebabkan efek bioligis seperti, anemia, mutasi, kanker dan kematian.Terdapat 3 radiasi ion yang sering dihasilkan dari radionuklida. Beberapa unsur yang berat, seperti uranium dan radium mengemisi partikel alfa, sebuah atom helium yang terdiri dari dua neutron dan dua proton dengan simbol . Kemampuan pertikel ini unutk menembus sangat rendah sehingga tidak berbahaya bila berada di luar tubuh. Namun jika partikel ini masuk kedalam tubuh melalui makanan maka dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan yang terekspos partikel ini. Radiasi beta, memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dengan simbol . Partikel beta mempunyai kemampuan menembus yang lebih tinggi daripada partikel alfa. Yang ketiga adalah Gamma rays, bukanlah merupakan partikel tetapi merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang rendah, high-energy x-ray. Energi sinar gamma sangat tinggi dan hanya bisa diukur spektrometer khusus sinar gamma (Manahan, 2006). Bahan buangan padatYang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme dalam air juga terganggu. Terjadinya endapan di dasar perairan akan sangat mengganggu kehidupan organisme dalam air, karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga tidak dapat menetas. Selain itu, endapan juga dapat menghalangi sumber makanan ikan dalam air serta menghalangi datangnya sinar matahari. Pembentukan koloidal terjadi bila buangan tersebut berbentuk halus, sehingga sebagian ada yang larut dan sebagian lagi ada yang melayang-layang sehingga air menjadi keruh. Kekeruhan ini juga menghalangi penetrasi sinar matahari, sehingga menghambat fotosintesa dan berkurangnya kadar oksigen dalam air.Bahan buangan cairan berminyakBahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesa pun terganggu. Polutan Kimia lain a. SabunAdanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :1. Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat menggangg kehidupan organisme di dalam air. Deterjen yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-112. Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme di dalam air, bahkan dapat mematikan3. Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradsi oleh mikroorganismeb. Zat Warna KimiaZat warna dipakai hampir pada semua industri. Tanpa memakai zat warna, hasil atau produk industri tidak menarik. Oleh karena itu hampir semua produk memanfaatkannya agar produk itu dapat dipasarkan dengan mudah. Zat warna tersusun dari chromogen dan auxochrome. Chromogen merupakan senyawa aromatic yang berisi chromopore, yaitu zat pemberi warna yang berasal dari radikal kimia, misal kelompok nitroso (-NO), kelompok azo (-N=N-), kelompok etilen (>C=C