POLUTAN H2S SIAP

Embed Size (px)

Citation preview

  • KARAKTER (SIFAT FISIK)Bentuk fisik : gasWarna : tidak berwarnaBau : bau merangsang, seperti telur busukRasa : manisBerat molekul : 34,08Rumus molekul : H2STitik didih : -78 sampai -77 F (-61 sampai -60,3 oC)Titik beku : -123 F (-86 oC)

  • Titik tripel : -122 F (-85.6 oC)Tekanan uap : 15200 mmHg pada 25 oCKerapatan uap (udara=1) : 1.2 Berat jenis (air=1) : 1.192 Kerapatan : 1.539 g/L pada 0 oC Kelarutan dalam air : 2.58-2.9% pada 20 oC

    KARAKTER (SIFAT FISIK)

  • SUMBER (ASAL KONTAMINAN/POLUTAN)Hidrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Asap letusan gunung berapi dan asap kebakaran hutan.Gas H2S terbentukakibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak / gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau padalokasi pembuangan sampah.

  • SUMBER (ASAL KONTAMINAN/POLUTAN)Dalam laboratorium, hidrogen sulfida disediakan dengan cara mereaksikan besi (II)sulfida dengan asam klorida encerbeberapa sumber air panas (dan juga mata air yang dingin)hasil bakteri pemecahan bahan organik tanpa adanya oksigen, seperti di rawa-rawa dan selokan (pencernaan anaerobik).

  • SIFAT-SIFAT KIMIAMerupakan asam lemah. Bila terdapat ion-ion hidroksil akan terbentuk Hydrogen sulfide dan sulfide.Sebagai pereduksi. Hydrogen sulfide terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.Sangat beracun. Menempati urutan ke dua setelah Hidrogen sianida, dan 5 6 kali lebih beracun dari karbon monoksida ( CO ).Bersifat korosif, sehingga dapat menyebabkan karat pada peralatan logam.

  • SIFAT-SIFAT KIMIABersifat flammable (mudah terbakar ).Bila terbakar menghasilkan asam belerang (SO2) yang kurang berbahaya dari H2S. Tetapi mengganggu mata dan paru-paru yang menyebabkan infeksi kimiawi dalam beberapa jam saja.Mempunyai nilai ambang batas (NAB): 10 PPM (part per million).Dapat larut dalam air ( daya larut dalam air 437 ml/100ml air pada 0 C, 186 ml/100ml air pada 40 C ), dan larut dalam hydrogen cair.

  • A.Dalam analisa kualitatif H2S digunakan untuk mengendapkan sejumlah kation menjadi garam sulfidanya. Pengendapan kation dengan H2S dipengaruhi oleh pH seperti terlihat pada penjelasan berikut.H2S merupakan asam diprotik yang mengalani disosiasi dalam dua tahap, yaitu:H2S H+ + HS- Ka1= 8,9 x 10-8 HS- H+ + S2- Ka2 = 1,2 x 10-13

    3. REAKSI REAKSI YANG RELEVAN

  • B.Hidrogen sufida adalah zat pereduksi yang baik. Ia mereduksi (i) kalium permanganate yang diasamkan, (ii) kalium dikromat yang diasamkan, dan (iii) larutan kalium triiodida(iod):2MnO4- + 5H2S + 6H+ 2Mn2+ + 5S + 8H2O (i)Cr2O72- + 3H2S + 8H+ 2Cr3+ + 3 S + 7H2O (ii)I3- + H2S 3I- + 2H+ + S (iii)Pada masing-masing reaksi, belerang mengendap. Klor dalam jumlah yang sedikit mungkin dihasilkan dalam reaksi (i) dan (ii), jika asam klorida yang dipakai tidak encer sekali; hal ini dapat dihindari dengan memakai asam sulfat encer.LANJUTAN

  • C.Di lingkungan, reaksi yang relevan pada hidrogen sulfida antara lain :1)Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter dan Bacillus 2H2S + O2 2S + 2H2O2S + 2H2O + 3O2 2SO42- + 4H+S2O32- + H2O + 2O2 2SO42- + 2H+2)Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio desulphuricans 2SO42- + 4H2 S2- + 4H2OLANJUTAN

  • PERUBAHAN-PERUBAHAN SPESIES (KARAKTER KIMIA)Hidrogen sulfida (ditulis H2S(aq) atau H2S(g), tergantung dalam bentuk terlarut atau gas) cukup terlarut airDalam air, H2S terbentuk dalam dua langkah reaksi ketika anion sulfida (S2-) bereaksi secara reversibel dengan air untuk membentuk anion hidrosulfida (HS-) dan H2S(aq)terlarut (persamaan 1 dan 2)S2- + H2O HS- + OH- (1)HS- + H2O H2S(aq) + OH- (2)

  • Dalam air yang kontak dengan udara, beberapa H2S(aq) terlarut akan terpartisi dengan udara sebagai H2S(gas).Persamaan 3 adalah keseluruhan reaksi reversible sulfida dengan air, ditulis hanya spesies sulfidanya.S2- HS- H2S(aq) H2S(gas) (3)S2- dan HS- terlarut, anion non volatiletanpa bau.

  • Pada kesetimbangan, distribusi diantara spesies sulfur terlarut (S2-, HS-, dan H2S(aq)) di air tergantung terutama pada pH dan sedikit pada temperatur. Proporsi gas hidrogen sulfida terlarut meningkat dengan penurunan pH, dimana pH air kurang dari 7,5, potensi untuk membentuk H2S(gas) meningkat.Pada
  • Hidrogen sulfida dihasilkan dari bakteri pemecah bahan organik tanpa adanya oksigen, seperti di rawa-rawa dan selokan (pencernaan anaerobik), dan juga pada gas gunung api, dan gas alam. Gunung berapi dan beberapa sumber air panas (dan juga mata air yang dingin) memancarkan H2S, kemungkinan dihasilkan melalui hidrolisis sulfida mineral pada suhu tinggi, yaitu:MS + H2O MO + H2S

  • Campuran hidrogen sulfida dengan udara menjadi sangat mudah meledak. Hidrogen sulfida dan Oksigen yang bereaksi akan terbakar dengan nyala api berwarna biru untuk menghasilkan sulfur dioksida (SO2) yang beracun dan air. Reaksinya sebagai berikut:2 H2S + 3 O2 2 H2O + 2 SO2Kontak dengan H2S cair akan menyebabkan radang (frostbite).

  • PERPINDAHAN (JEJAK DI SISTEM & LINGKUNGAN AIR, UDARA, ATAU TANAH)Rute utama gas hidrogen sulfida masuk ke dalam tubuh adalah melalui jalan napas yaitu inhalasi/hirupan. Gas ini secara cepat diserap oleh paru-paru. Absorpsi melalui kulit bisa terjadi, walaupun hanya sedikit saja.

  • Pada saat gas hidrogen sulfida akan masuk ke dalam tubuh manusia, maka zat tersebut akan mengalami :Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, Dan Ekskresi.

  • ABSORPSIAbsorbsi dari paparan melalui inhalasi akibat ukuran partikel hidrogen sulfida yang kecil dapat mencapai saluran nafas bawah.Partikel dengan ukuran kecil akan mengalami penetrasi pada alveolaris yang sebagian dari partikel akan mengalami pembersihan oleh macrrophage dan sebagian lainnya akan diabsorbsi dalam darah. Zona alveolar merupakan bagian dalam paru dengan permukaan seluas 50 sampai 100m2. Gas pada alveoli hampir selalu menyatu dengan aliran darah yang tergantung pada kelarutan gas terlarut.

  • Saluran pencernaan makanan merupakan jalur sangat minimum dari absorbsi paparan H2S, karena kelarutannya dalam air kecil dan mudah menguap.Jalur paparan hidrogen sulfida melalui kulit relatif kurang baik/impermeable dan sebagai pelindung yang baik untuk mempertahankan fungsi kulit manusia dari pengaruh lingkungan. Kulit tidak dapat melakukan pertukaran zat dengan darah. Perpindahan bahan dari luar lapisan yang terserap ke dalam sistem vaskuler sangat lambat.

  • DISTRIBUSIKadar hidrogen sulfida yang terkandung dalam darah tergantung pada cairan plasma, cairan interstitial dan cairan intraselular. Setelah memasuki darah akan didistribusi dengan cepat ke seluruh tubuh (sistemik) dan menuju ke setiap organ di dalam tubuh. Mudah tidaknya zat ini melewati dinding kapiler dan membran sel dari suatu jaringan sangat ditentukan oleh aliran darah ke organ tersebut.

  • METABOLISMEHidrogen sulfida menghambat enzim cytochrome oxidase penghasil oksigen sel. Metabolisme anaerobik menyebabkan akumulasi asam laktat yang mendorong ke arah ketidakseimbangan asam-basa.Sistem jaringan saraf berhubungan dengan jantung terutama sekali peka kepada gangguan metabolisme oksidasi.

  • EKSKRESIGinjal merupakan organ yangmengeliminasi hidrogen sulfida dari tubuh. Pada kondisi suhu badan dapat juga diekskresi melalui paru-paru.

  • JEJAK DALAM LINGKUNGAN (AIR, TANAH DAN UDARA)H2S yang berada di bawah gunung berapi dapat menyusup keluar melalui celah-celah tanah/batuan sebagai pencemar udara. Pemanfaatan uap air di daerah gunung berapi dapat mengemisikan gas H2S.

  • Dimulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ke tubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau.

  • Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gas hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas ke udara.

  • Penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganismeH2SLepas di udaraTetap di tanah Bereaksi dengan oksigenH2S + O2Diubah dengan bantuan bakteriSO4SO2Diserap tanaman SO2Lepas ke udaraBereaksi dengan oksigen2 SO2 + O2 2 SO3Bereaksi dengan airSO3 + H2O H2SO4HUJAN ASAM menghasilkanmenghasilkan

  • EFEK TOKSIKOLOGI Berikut adalah efek H2S pada kesehatan menurut ANSI (AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE) :0,13 ppm : bau minimal4,60 ppm : mudah terdeteksi, bau sedang10 ppm : mulai iritasi mata27 ppm : bau tidak enak, sangat kuat, dapat ditoleransi100 ppm : batuk, iritasi mata, kehilangan sensasi bau setelah paparan 2 - 5 menit200 - 300 ppm : radang mata conjunctivitis, iritasi saluran napas, setelah 1 jam paparan500 - 700 ppm : hilang kesadaran, henti napas, kematian1000 - 2000 ppm : hilang kesadaran dengan segera, henti napas dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi walaupun korban sudah dibawa ketempat dengan udara segar

  • HUJAN ASAMpH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:Mempengaruhi kualitas air permukaanMerusak tanamanMelarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaanBersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan