33
POROS DAN PASAK Disusun oleh: 1. Muhammad Syarifudin (14508134037) 2. Imron Bustanurrokhmat (14508134009) 3. Khaedar Abdul Aziz (14508134021) 4. Aji Puspito Nugroho (14508134029) 5. Indra Hernawan (14508134026)

Poros Dan Pasak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bjbbbybuybbbbbbbbbbbbbbbbb

Citation preview

Page 1: Poros Dan Pasak

POROS DAN PASAKDisusun oleh1 Muhammad Syarifudin (14508134037)2 Imron Bustanurrokhmat (14508134009)3 Khaedar Abdul Aziz (14508134021)4 Aji Puspito Nugroho (14508134029)5 Indra Hernawan (14508134026)

PASAKPasak merupakan sepotong baja lunak (mild

steel) berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putartorsi

Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros

Macam atau Cara Pemasangan Pasak

1 Pasak Memanjanga Pasak benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )b Pasak bujur sangkar (Square Key)c Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)d Pasak Berkepala ( Gib head key )e Pasak Tembereng ( Woodruff Key )f Pasak Pelana (Saddle key)g Tangent keyh Pasak bulat (Round keys)i Pasak gigi (Splines)

A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )

Lebar pasak b = d 4Tinggi pasak t = 23 b dimana d = diameter poros

B Pasak bujur sangkar (Square Key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu

b = t = d4

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 2: Poros Dan Pasak

PASAKPasak merupakan sepotong baja lunak (mild

steel) berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putartorsi

Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros

Macam atau Cara Pemasangan Pasak

1 Pasak Memanjanga Pasak benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )b Pasak bujur sangkar (Square Key)c Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)d Pasak Berkepala ( Gib head key )e Pasak Tembereng ( Woodruff Key )f Pasak Pelana (Saddle key)g Tangent keyh Pasak bulat (Round keys)i Pasak gigi (Splines)

A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )

Lebar pasak b = d 4Tinggi pasak t = 23 b dimana d = diameter poros

B Pasak bujur sangkar (Square Key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu

b = t = d4

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 3: Poros Dan Pasak

Macam atau Cara Pemasangan Pasak

1 Pasak Memanjanga Pasak benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )b Pasak bujur sangkar (Square Key)c Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)d Pasak Berkepala ( Gib head key )e Pasak Tembereng ( Woodruff Key )f Pasak Pelana (Saddle key)g Tangent keyh Pasak bulat (Round keys)i Pasak gigi (Splines)

A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )

Lebar pasak b = d 4Tinggi pasak t = 23 b dimana d = diameter poros

B Pasak bujur sangkar (Square Key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu

b = t = d4

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 4: Poros Dan Pasak

A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )

Lebar pasak b = d 4Tinggi pasak t = 23 b dimana d = diameter poros

B Pasak bujur sangkar (Square Key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu

b = t = d4

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 5: Poros Dan Pasak

B Pasak bujur sangkar (Square Key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu

b = t = d4

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 6: Poros Dan Pasak

C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)

Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4 tetapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya maka pasak tersebut dipasang sejajar

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 7: Poros Dan Pasak

D Pasak Berkepala (Gib head key)

Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 8: Poros Dan Pasak

E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )

Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir daya tidak terlalu besar

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 9: Poros Dan Pasak

F Pasak Pelana (Saddle key)

Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 10: Poros Dan Pasak

G Tangent Key

Pemakaiannya sama seperti pasak pelana tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 11: Poros Dan Pasak

H Pasak Bulat (Round Keys)

Jenis pasak ini biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 12: Poros Dan Pasak

I Pasak Gigi (Splines)

Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 13: Poros Dan Pasak

Perhitungan kekuatan pasak memanjang

Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 14: Poros Dan Pasak

T = nPπ260 (Nm) atau T = 16π τp

d3

dimana p = daya yang akan dipindahkan (watt) n = putaran dalam (rpm) d = Diameter poros τp = Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 15: Poros Dan Pasak

Dalam perencanaan pasak besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu

Tp = k T

dimana Tp = Total untuk perencanaan pasak T = Torsi yang bekerja pada poros k = Faktor perencanaan = 125 sd 15

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 16: Poros Dan Pasak

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu F = 2dTp helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1) dimana d = diameter poros Dalam perencanaan pasak ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus a Putus akibat gaya geser b Putus akibat tekanan bidang Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka F = A τg

---------- gt F = L b τg helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2)

dimana A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser 1048661 = L b τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 17: Poros Dan Pasak

Dari pers 1 amp 2 diperoleh 2dTp = L b τg ===== gt Tp = L b 2d τg

helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3) Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang F = A σD

dimana σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak A = Luas bidang pasak yang menekan bersinggungan terhadap bidang poros 1048661 = L 2t ------ gt F = L 2t σD dimana Tp = F 2d

===== gt Tp = L 2t 2d σD helliphelliphelliphelliphelliphellip 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan maka dari pers 3 amp 4 diperoleh L b 2d τg = L 2t σD

b τg = 2t σD ==== gt tb = gDτσ2

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 18: Poros Dan Pasak

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah di standarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 19: Poros Dan Pasak

Tabel Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 20: Poros Dan Pasak

POROS

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin Hampir semua mesin merupakan tenaga bersama-sama dengan putaran Peranan utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 21: Poros Dan Pasak

Macam-macam Poros

A Poros TransmisiB SpindelC Poros Dukung BerputarD Poros Dukung Tetap

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 22: Poros Dan Pasak

A POROS TRANSMISI

Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah-satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur Daya ditranmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi puli sabuk atau proket rantai dll

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 23: Poros Dan Pasak

B SPINDELPoros tranmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas dimana beban utamaya berupa puntiran disebut spindle Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil dan bentuk sertaa ukuran harus teliti

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 24: Poros Dan Pasak

C POROS DUKUNG PUTARPoros yang seperti dipasang di antara

roda-roda kereta barang dimana tidak terdapat beban punter bahkan kadang2 tidak boleh berputar disebut Poros dukung berputar Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas poros lurus umum poros engkol sebagai poros utama dari mesin totak dll poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain Contoh sebuh gandar yaitu poros roda keran putar gerobak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 25: Poros Dan Pasak

D POROS DUKUNG TETAPPada umumnya poros dukung tetap itu pada

kedua atau salah satu ujungnya ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran Suatu cntoh poros dukung tetap ialah sebuah pena blok bawah dengan dua buah cakera

Pena elemen mesin yang berputar mendukung dua buah piringan kabel yang berputar Kedua ujung tap pena didalam kedua perisainya ditumpu oleh jalur blok bawah dan ditahan terhadap perputaran

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 26: Poros Dan Pasak

Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros

A Kekuatan PorosB Kekakuan PorosC Putaran KritisD KorosiE Bahan Poros

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 27: Poros Dan Pasak

A Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami

beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lenturseperti diutarakan di atas Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti baling-baling kapal atau turbin dan lain-lain

Kelelahan tumbukan atau pengaruh kensentrasi tegangan bila diameter poros liperkecil (poros bertngga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 28: Poros Dan Pasak

B Kekakuan PorosMeskipun sebuah poros mempunyai

kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menyebabkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi)

Karena itu disamping kekuatan poros kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 29: Poros Dan Pasak

C Putaran KritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya Putaran ini disebut putaran kritis Hal ini dapat terjadi pada turbin motor torak motor listrik dll dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 30: Poros Dan Pasak

D Korosi

Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propelerdan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang terjadi korosif Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 31: Poros Dan Pasak

E Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

yang ditarik dingin dan difinis baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) meskipun demikian bahan kelurusannya agak kurang tepat dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak karena ada tegangan sisa didalam terasnya Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannnya bertambah besar

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasaan kulit yang sangat tahan terhadap keausan Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 32: Poros Dan Pasak

Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni

Sebuah kereta tambang beratnya 26 ton memakai 2 poros dukung berputar dengan 4 roda Poros dukung berputar tersebut tetap dan beratnya sendiri 950 (kg) lebar rel 610 (mm) dan jarak tumpuan poros dukung berputar dengan penampang persegi adalah 420 (mm) berapakah diameter poros dukung berputar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasang pada jarak 285 (mm) dari tengah poros dukung berputar

(penyelesaian) beban pada poros dukung berputar adalah (950+2600)2 = 177 (kg) panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut adalah (6102) ndash 285 = 20 (mm) besarnya momen lentur

M = 17752 X 20 = 17750 (kgmm)

Jika bahan yang dipakai adalah S45C maka σ B = 58 (kgmm2)

Jika factor keamanan untuk beban statis diambil 6 dan factor perkalian untuk beban dinamis diambil 4 sehingga seluruhnya menjadi 6 X 4 = 24 maka σ B = 5824 = 24 (kgmm2)

ds = [ X 17750]13 = 423(mm) jawaban = 45 (mm)

(catatan dalam kenyataan perlu dipakai diameter 60mm sebagai hasil perhitungan bantalan yang akan dipergunakan)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33
Page 33: Poros Dan Pasak

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  • POROS DAN PASAK
  • PASAK
  • Macam atau Cara Pemasangan Pasak
  • A benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )
  • B Pasak bujur sangkar (Square Key)
  • C Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)
  • D Pasak Berkepala (Gib head key)
  • E Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
  • F Pasak Pelana (Saddle key)
  • G Tangent Key
  • H Pasak Bulat (Round Keys)
  • I Pasak Gigi (Splines)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
  • (6)
  • POROS
  • Macam-macam Poros
  • A POROS TRANSMISI
  • B SPINDEL
  • C POROS DUKUNG PUTAR
  • D POROS DUKUNG TETAP
  • Hal-Hal Penting Dalam Perencanan Poros
  • A Kekuatan Poros
  • B Kekakuan Poros
  • C Putaran Kritis
  • D Korosi
  • E Bahan Poros
  • Contoh merencanakan poros dengan beban lentur murni
  • Slide 33