Upload
widyo-mahargo
View
18
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
MENINGITISdr. Era Ajar Siswadika
Pendamping : dr. Hj. Ani Ruliana
Deskripsi : Anak, 12 tahun, kejang, panas, meningitis bakteriTujuan :mengobati meningitis serta menyikapi komplikasi dan prognosa penyakit
KELUHAN UTAMA• Pasien mengeluh panas sejak +/- 1 minggu, naik
turun SMRS. Turun bila setelah minum obat, tetapi setelah reaksi obatnya hilang, panas muncul lagi. Pasien juga mengeluhkan badan yg menggigil. Sudah berobat 2 kali tetapi panas juga tidak turun. Kemudian dokter menyarankan MRS.
• Mual (-), muntah (-)• Batuk (-), pilek (-)• Sakit kepala (+)
PEMERIKSAAN FISIK
BP=110/60mmg PR = 88 bpm RR=24tpm Tax : 39.6°C
Kondisi umum : Tampak Sakit berat GCS 456 ,
Kepala Konjungtiva pucat -
Ikterus -
Leher JVP R + 0 cmH2O 45o
Thorax(Cordis)
Ictus visible and palpable at MCL ICS V Sinistra S1, S2 single with no murmurLHM ≈ ictus RHM: SL Dextra
(Lung) Symetric, SF D = S, no additional breath sound
Abdomen Flat, soefl, bowel sound (+) normal liver span 8 cm,troube space dullness,
Extremities Anemic (-), Edema (-)
LANJUTAN...
Meningeal sign :Kaku kuduk (+)Kernig (+)Brudzinski I/II (+)/(+)
Planning diagnosa :Darah lengkap, widal serology, lumbal puncture, CT-scan
Diagnosa: acute febrile illness susp meningitis bakteri
ASSESMENTAgen penyebab
↓Invasi ke SSP melalui aliran darah
↓Bermigrasi ke lapisan subarahnoid
↓Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan
ventrikuler↓
Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal↓
Kerusakan neurologist
GEJALA & TANDA KLINIK Gejala awal meningitis bakteri mirip dengan
kondisi penyakit lain, dan meliputi: sakit kepala berat demam mual (rasa sakit) muntah (yang sakit) umumnya merasa tidak sehat
TANDA KLINIK
Jenis meningitis Glukosa protein Sel
Bakteri akut Rendah tinggiPMNs,
sering> 300/mm ³
Virus akut Normal normal atau tinggimononuklear<300/mm ³
Berkenaan dgn penyakit TBC
Rendah tinggimononuklear dan PMNs, <300/mm ³
Jamur Rendah tinggi <300/mm ³
Ganas Rendah tinggibiasanya
mononuklear
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik leher kaku, sakit kepala parah, dan demam. pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan
intrakranial meningkat, dan ruam kulit. Tes darah Computed tomography (CT scan) atau magnetic
resonance imaging (MRI scan) dari otak Lumbal puncture
TUJUAN TERAPI
Menghilangkan infeksi dengan menurunkan tanda-tanda dan gejala
Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang, tuli, koma, dan kematian
ALGORITMA TERAPI PADA ORANG DEWASA
BAYI DAN ANAK-ANAK
TERAPI MENINGITISTerapi meningitis bacterial terapi antibiotik yang digunakan harus dapat
menembus sawar darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur.
Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit diberikan secara intravena setiap 2 jam.
Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak.
Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai 5 hari bebas panas.
Terapi meningitis TB diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian
penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan.
Terapi meningitis viral diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap
8jam, dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap 12 jam
diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam
Terapi meningitis jamur Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan
: Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan
amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai.
Terapi suportive memelihara status hidrasi dengan larutan infuse
elektrolit dan oksigenasi Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000
unit diberikan dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan pada dosis yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan partial thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.
Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosis
Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari impending herniasi.
REKOMENDASI UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA EMPIRIS UNTUK MENINGITIS PURULEN BERDASARKAN USIA PASIEN DAN KONDISI SPESIFIK PREDISPOSISI
DOSIS YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DENGAN BAKTERI MENINGITIS
PLAN MONITORING
Tekanan darah Glukosa Respirasi RR dan HR Volume output urin
PLAN KIE
Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.
Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
Tampak rileks, ansietas berkurang