If you can't read please download the document
Upload
judah-spence
View
89
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Posisi dan Peran ISP dalam Mempercepat Pembangunan ICT Nasional Sylvia W. Sumarlin APJII Disampaikan pada Indonesia Stream APRICOT 2007 Bali, 26 Februari 2007. Agenda. Perkembangan Internet di Indonesia Indikator pertumbuhan Economic leverage Peluang Permasalahan dalam industri Internet - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Slide 1
Posisi dan Peran ISP dalam Mempercepat Pembangunan ICT Nasional
Sylvia W. SumarlinAPJII
Disampaikan pada Indonesia Stream APRICOT 2007Bali, 26 Februari
2007
Agenda
Perkembangan Internet di IndonesiaIndikator pertumbuhanEconomic
leveragePeluangPermasalahan dalam industri InternetPersoalan
perpajakanPersaingan yang tidak seimbangSolusi yang diharapkan
Perkembangan Internet di Indonesia
Internet di Indonesia mulai muncul pada tahun 1994.Pemerintah baru
mulai menerbitkan ijin tahun 1995.Tahun 1996 sudah terbit 27 ijin
ISPAPJII didirikan Mei 1996 lewat Munas I di JakartaSekarang sudah
lebih dari 160 ijin ISP dan NAP (Meskipun tidak semua
beroperasi)
Indikator Pertumbuhan
IIX tahun 1997 baru 1 titik, sekarang sudah ada di 6 titik: Jakarta
(2), Bandung, Yogya, Surabaya, Medan. Total trafik Internet tahun
2006 mencapai 4 Gbps.Jumlah pengguna Internet pada tahun 2000 hanya
400 ribu, tahun 2006 mencapai 20 juta pengguna.Domain *.id sudah
mencapai jumlah 20.000 lebih.IP yang didistribusikan sudah mencapai
3.200 blok lebih.
Economic Leverage
Kapitalisasi belanja bandwidth nasional diperkirakan mencapai Rp
1,2 trilun per tahun.Transaksi online (e-commerce dan internet
banking) telah menjadi hal yang umum. Pertumbuhan internet paling
tidak mencapai 25% per tahun.
Peluang
Bisnis internet diperkirakan akan naik 25%.Pertumbuhan penjualan
komputer diperkirakan akan naik 30%.Makro ekonomi yang makin
membaik.Kesadaran akan pentingnya komputer makin meningkat
(birokrasi dan masyarakat)
Permasalahan dalam industri Internet
Harga akses Internet yang masih mahal disebabkan antara lain
komponen bandwidth internasional, local loop, perangkat, pajak,
skala ekonomis yang belum tercapai.Pajak yang belum menyentuh
bidang Internet secara tepat.Biaya-biaya non-pajak.Persaingan dalam
pasar jasa internet yang tidak imbangBeroperasinya ISP
gelapPenetrasi komputer yang masih rendah Keterbatasan
infrastruktur di luar Jakarta terutama di Indonesia Timur
Persoalan perpajakan
Tidak berlaku sama antara swasta dan BUMN.Bandwidth dan IP belum
ada definisinya, sehingga penetapan pajaknya tidak dapat dimasukkan
dalam kategori kebutuhan publik mendasar atau umum yang mendapat
perlakuan khusus.Definisi BUT (Badan Usaha Tetap/Permanent
Establishment Tax) menjabarkan bahwa semua agen elektronik adalah
Wajib Pajak. Ini termasuk server, handphone, PDA, dan alat2 rumah
tangga yang menggunakan komputer.Hal2 di atas termaktub dalam UU
maupun RUU.
Kondisi persaingan pasar jasa internet yang tidak imbang
Lebih dari 100 pemain, dari kelas UKM sampai kelas raksasa
telekomunikasi --> semuanya adalah Anggota APJII.Pendapatan
setahun sebuah ISP bisa 1 juta kali lipat modal ISP yang
lain.Pemain besar punya kemampuan mengontrol pasar.Pemain raksasa
punya kelebihan karena memiliki jaringan (internasional, nasional,
dan last mile).Akibatnya kondisi pasar tidak imbang, karena yang
kecil butuh jaringan yang dikontrol oleh yang raksasa.Mayoritas
Anggota APJII adalah ISP yang tidak memiliki jaringan.
Solusi yang diharapkan
Pemerintah diminta untuk memfasilitasi terjadinya simbiose
mutualisme antara Penyelenggara Jaringan dan Penyelenggara Jasa
akses Internet yang tidak memiliki jaringan.Penyelenggara jaringan
yang ada berfungsi sebagai penyedia backbone sajaBeri kesempatan
pada ISP yang belum mempunyai jaringan untuk membangun jaringan
sendiri.Dapat dimulai dari last mile dengan teknologi terkini yang
tersedia yaitu WIMAX.Depkominfo proaktif memperjuangkan kepentingan
industri ICT di level koordinasi Kabinet.Perlunya penegakan hukum
dari Pemerintah terhadap ISP gelap