2
LATAR BELAKANG Pityrosporum ovale adalah salah satu mikrorganisme penyebab ketombe pada kulit kepala. Pengobatan ketombe biasanya dilakukan dengan menggunakan shampo anti ketombe yang beerpengaruh buruk pada kulit kepala. Penggunaan herbal ketombe lengkuas dan abu merang sudah digunakan leluhur bangsa Indonesia sebagai anti jamur dan shampo alami. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek campuran perasan lengkuas dan rendaman abu merang terhadap koloni Pityrosporum ovale dengan pembanding ketokonazol secara in vitro dengan TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi hambat minimal (KHM) campuran perasan lengkuas dan air rendaman abu merang dengan ketokonazol secara in vitro pada koloni Pityrosporum ovale Konsentrasi Hambat Minimal Campuran Rimpang Lengkuas dan Abu Merang dengan Pembanding Ketokonazol pada Pertumbuhan Pityrosporum ovale Dimaz Anugerah Ilaahi. 1) Erna Sulistyowati. 1) Novi Arfarita. 2) 1) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang 2) Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang Email: 1) [email protected] , 1) [email protected], 2) [email protected] METODE PENELITIAN HASIL Keterangan: Data terdistribusi normal dengan p>0,05 dengan uji Kolmogorov-Smirnov Data signifikan jika p<0,05 dengan Uji One Way ANOVA Mean : Rata-rata (milimeter) SD : Standar Deviasi L1M1 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 25% L1M2 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 50% L1M3 : Lengkuas konsentrasi 25% +Merang 100% L2M1 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 25% L2M2 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 50% L2M3 : Lengkuas konsentrasi 50% +Merang 100% L3M1 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 25% L3M2 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 50% L3M3 : Lengkuas konsentrasi 100%+Merang 100% Ketokonazol 40ug/ml Pada Uji Tukey HSD (Honestly Significant Difference) dinyatakan signifikan jika p<0,05 HASIL DISKUSI Dosis yang paling kuat dalam menghambat pertumbuhan jamur P. ovale pada penelitian ini yaitu konsentrasi L3M1 (lengkuas 100% merang 25%). Pada konsentrasi lengkuas 100% merang dalam berbagai konsentrasi memiliki daya hambat yang bagus trhadap P.ovale, namun jika dikombinasikan dengan merang pada dosis 50% dan 100% terjadi penurunan daya hambat dibanding kombinasi merang pada dosis 25%. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya ketidaksinergisan zat aktif pada lengkuas dan merang sehingga terjadi penurunan daya hambat ketika dosis sama-sama ditingkatkan. Begitu juga pada lengkuas dosis 25% dan 50%, campuran dengan merang dosis 25% lebih baik KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Campuran perasan rimpang lengkuas dan rendaman abu merang pada konsentrasi L2M1, L3M1, L3M2, dan L3M3 mampu menghambat pertumbuhan P. ovale secara kuat (KHM> 20 mm) (p 0,000). Pada semua konsentrasi campuran perasan rimpang lengkuas dan rendaman abu merang berbeda signifikan dengan kontrol dan obat pembanding. Sedangkan konsentrasi obat ketokonazol 40µg/ml memiliki daya hambat yang paling kuat dibandingkan konsentrasi konsentrasi campuran herbal.

Poster Aan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ds

Citation preview

Page 1: Poster Aan

LATAR BELAKANG

Pityrosporum ovale adalah salah satu mikrorganisme penyebab ketombe pada kulit kepala. Pengobatan ketombe biasanya dilakukan dengan menggunakan shampo anti ketombe yang beerpengaruh buruk pada kulit kepala. Penggunaan herbal ketombe lengkuas dan abu merang sudah digunakan leluhur bangsa Indonesia sebagai anti jamur dan shampo alami. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui efek campuran perasan lengkuas dan rendaman abu merang terhadap koloni Pityrosporum ovale dengan pembanding ketokonazol secara in vitro dengan mengamati nilai Konsentrasi Hambat Minimal (KHM).

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi hambat minimal (KHM) campuran perasan lengkuas dan air rendaman abu merang dengan ketokonazol secara in vitro pada koloni Pityrosporum ovale

Konsentrasi Hambat Minimal Campuran Rimpang Lengkuas dan Abu Merang dengan Pembanding Ketokonazol pada Pertumbuhan Pityrosporum ovale

Dimaz Anugerah Ilaahi. 1) Erna Sulistyowati. 1) Novi Arfarita.2)

1)Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang2)Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang

Email: 1)[email protected] , 1)[email protected], 2) [email protected]

METODE PENELITIAN HASIL

HASIL

Keterangan:

Data terdistribusi normal dengan p>0,05 dengan uji Kolmogorov-SmirnovData signifikan jika p<0,05 dengan Uji One Way ANOVAMean : Rata-rata (milimeter) SD : Standar DeviasiL1M1 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 25% L1M2 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 50%L1M3 : Lengkuas konsentrasi 25% +Merang 100% L2M1 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 25%L2M2 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 50% L2M3 : Lengkuas konsentrasi 50% +Merang 100%L3M1 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 25% L3M2 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 50%L3M3 : Lengkuas konsentrasi 100%+Merang 100% Ketokonazol 40ug/ml

Pada Uji Tukey HSD (Honestly Significant Difference) dinyatakan signifikan jika p<0,05a: p < 0.05 berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrolb: p < 0.05 berbeda signifikan dibandingkan dengan ketokonazol 40 µg/ml

DISKUSI

• Dosis yang paling kuat dalam menghambat pertumbuhan jamur P. ovale pada penelitian ini yaitu konsentrasi L3M1 (lengkuas 100% merang 25%). Pada konsentrasi lengkuas 100% merang dalam berbagai konsentrasi memiliki daya hambat yang bagus trhadap P.ovale, namun jika dikombinasikan dengan merang pada dosis 50% dan 100% terjadi penurunan daya hambat dibanding kombinasi merang pada dosis 25%. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya ketidaksinergisan zat aktif pada lengkuas dan merang sehingga terjadi penurunan daya hambat ketika dosis sama-sama ditingkatkan. Begitu juga pada lengkuas dosis 25% dan 50%, campuran dengan merang dosis 25% lebih baik daya hambatnya dari pada merang dengan dosis 50% dan 100%.

• Campuran lengkuas dan merang mempunyai kemampuan antifungi karena adanya kandungan senyawa metabolit sekunder dari lengkuas antara lain, flavonoid, tanin, dan saponin. Serta kandungan saponin dan fenol yang didapat pada merang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Campuran perasan rimpang lengkuas dan rendaman abu merang pada konsentrasi L2M1, L3M1, L3M2, dan L3M3 mampu menghambat pertumbuhan P. ovale secara kuat (KHM> 20 mm) (p 0,000). Pada semua konsentrasi campuran perasan rimpang lengkuas dan rendaman abu merang berbeda signifikan dengan

kontrol dan obat pembanding. Sedangkan konsentrasi obat ketokonazol 40µg/ml memiliki daya hambat yang paling kuat dibandingkan konsentrasi konsentrasi campuran herbal.

Page 2: Poster Aan

• Dosis yang paling kuat dalam menghambat pertumbuhan jamur P. ovale pada penelitian ini yaitu konsentrasi L3M1 (lengkuas 100% merang 25%). Pada konsentrasi lengkuas 100% merang dalam berbagai konsentrasi memiliki daya hambat yang bagus trhadap P.ovale, namun jika dikombinasikan dengan merang pada dosis 50% dan 100% terjadi penurunan daya hambat dibanding kombinasi merang pada dosis 25%. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya ketidaksinergisan zat aktif pada lengkuas dan merang sehingga terjadi penurunan daya hambat ketika dosis sama-sama ditingkatkan. Begitu juga pada lengkuas dosis 25% dan 50%, campuran dengan merang dosis 25% lebih baik daya hambatnya dari pada merang dengan dosis 50% dan 100%.

• Campuran lengkuas dan merang mempunyai kemampuan antifungi karena adanya kandungan senyawa metabolit sekunder dari lengkuas antara lain, flavonoid, tanin, dan saponin. Serta kandungan saponin dan fenol yang didapat pada merang.

Keterangan:

Data terdistribusi normal dengan p>0,05 dengan uji Kolmogorov-SmirnovData signifikan jika p<0,05 dengan Uji One Way ANOVAMean : Rata-rata (milimeter) SD : Standar DeviasiL1M1 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 25% L1M2 : Lengkuas konsentrasi 25% + Merang 50%L1M3 : Lengkuas konsentrasi 25% +Merang 100% L2M1 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 25%L2M2 : Lengkuas konsentrasi 50% + Merang 50% L2M3 : Lengkuas konsentrasi 50% +Merang 100%L3M1 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 25% L3M2 : Lengkuas konsentrasi 100% +Merang 50%L3M3 : Lengkuas konsentrasi 100%+Merang 100% Ketokonazol 40ug/ml

Pada Uji Tukey HSD (Honestly Significant Difference) dinyatakan signifikan jika p<0,05a: p < 0.05 berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrolb: p < 0.05 berbeda signifikan dibandingkan dengan ketokonazol 40 µg/ml