22
POTENSI LIMBAH IKAN TUNA SEBAGAI SILASE DAN PUPUK ORGANIK Disusun oleh: Abdul Aziz (I0310001) Astrid Adventri (I0310010) Fatma Fitriana S. (I0310017) M. Anafri Putra (I0310026) M. Oka Rismaya (I0310027) Pandu Sandito M. (I0310035)

Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

  • Upload
    sakinha

  • View
    1.711

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

POTENSI LIMBAH IKAN TUNA SEBAGAI SILASE DAN PUPUK ORGANIK

Disusun oleh:

Abdul Aziz (I0310001)Astrid Adventri (I0310010)Fatma Fitriana S. (I0310017)M. Anafri Putra (I0310026)M. Oka Rismaya (I0310027)Pandu Sandito M. (I0310035)

Page 2: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Potensi Limbah Ikan Tuna Sebagai Silase Dan Pupuk Organik

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Page 3: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAH

TUJUAN

MANFAAT

Page 4: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Latar Belakang

Di Indonesia produksi ikan tuna sangat melimpah, namun dangingnya saja yang dimanfaatkan sehingga menghasilkan limbah yang terdiri atas kepala, isi perut, kulit, dan tulang jumlahnya mencapai 271.000 ton per tahun.

Limbah ikan merupakan salah satu jenis produk perikanan yang mudah mengalami kerusakan, sehingga dapat menjadi bahan pencemar bagi lingkungan.

Untuk meningkatkan nilai guna limbah tersebut, perlu diolah supaya lebih bermanfaat.

Page 5: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan nilai manfaat limbah ikan tuna yang diolah menjadi silase dan pupuk organik. Serta mengurangi pencemaran dari limbah ikan tuna.

Page 6: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

LANDASAN TEORI

PEMBAHASAN

Page 7: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

LANDASAN TEORI

IKAN TUNA SILASE PUPUK ORGANIK

Page 8: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Ciri-ciri

Menurut James ikan tuna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : tubuhnya kaku dengan sisik-sisik kecil di seluruh tubuhnya, sirip belakangnya kecil dan tubunya panjang. Ikan tuna termasuk keluarga Scombridae, bentuk tubuhnya memanjang seperti torpedo, berwarna kebirubiruan atau biru tua, mempunyai dua sirip punggung.

Page 9: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Habitat

Banyak terdapat di daerah tropis dan subtropis, salah satunya terdapat di Pasifik timur.

Suhu air tempat ikan ini hidup 5-13 °C (dapat sampai 23 °C).

Musim penangkapan ikan di Indonesia sepanjang tahun

Page 10: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Kandungan

Limbah ikan tuna berprotein tinggi, namun mudah rusak, sehingga perlu pengolahan agar tahan lama, seperti silase.

Kandungan didalam tubuh ikan tuna mempunyai kelebihan nilai organik, baik organik-N, organik-P, dan organik-K serta unsur mikro. Bahan-bahan tersebut dapat menyuburkan tamanan, namun harus dilengkapi dengan penambahan unsur lainnya agar sesuai yang dibutuhkan.

Page 11: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Silase Silase ikan adalah merupakan produk cair dari ikan

atau sisa-sisa ikan yang diawetkan dalam suasana asam.

Silase ikan dapat diolah secara kimiawi maupun biologis.

Pengolahan secara kimiawi dengan cara menambahkan asam-asam mineral atau asam organik, atau campuran keduanya.

Pengolahan secara biologis adalah dengan mempergunakan kemampuan bakteri asam laktat yang terdapat pada ikan serta dengan penambahan sumber karbohidrat yang dapat menyebabkan jalannya fermentasi.

Page 12: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan organik, baik itu dari limbah ternak atau limbah dedaunan.

Mengingat tanaman hanya membutuhkan unsur senyawa anorganik, maka dibutuhkan mikrobia dekomposer untuk merubah bahan organik menjadi bahan senyawa anorganik yang sangat diperlukan oleh tanaman.

Page 13: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Pengolahan Limbah Ikan Tuna Menjadi Produk

Silase Secara Kimia:

Proses pengawetan dalam kondisi asam pada wadah dengan cara menambahkan asam mineral, asam organik atau campurannya. Prinsip pengawetan ini adalah dengan penurunan pH dari bahan tersebut sehingga aktivitas bakteri pembusuk menjadi terhambat. Asam organik yang biasa digunakan adalah asam formiat dan propionat dengan perbandingan 1 : 1 dengan penggunaan sebanyak 3%.

Page 14: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Secara Biologis:

proses biokimia yang secara aktif dilakukan oleh kelompok bakteri asam laktat dengan penambahan sumber karbohidrat (yaitu molases) melalui fermentasi dalam keadaan anaerob.

Bakteri asam laktat akan merubah gula menjadi asam organik yang mengakibatkan terjadinya penurunan pH. Proses fermentasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

(1) Mula-mula pati dalam karbohidrat diuraikan menjadi maltosa,

(2) Molekul-molekul maltosa dipecah menjadi molekul glukosa oleh enzim maltase dan

(3) Bakteri asam laktat mengubah glukosa menjadi asam laktat.

Page 15: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Pengolahan Limbah Ikan Tuna Menjadi Pupuk

Organik

Pengeringan Bahan Penggilingan dan pengayakan

Penambahan bahan-bahan lain

Granulasi

Page 16: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering. Kadar air limbah ikan kering kurang lebih <20%. Lebih kering lebih bagus.

Page 17: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Penggilingan dan pengayakan

Limbah ikan yang sudah kering kemudian digiling dengan mesin giling. Tingkat kehalusan yang diperlukan minimal 80 mesh. Kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat penggiling.

Page 18: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Penambahan bahan-bahan lain

Beberapa bahan yang ditambahkan adalah dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang pertumbuhan tanaman serta ditambahkan dengan mikroba-mikroba, diantaranya:

Bacillus chitinosporous, yang memproduksi metabolit enzim chitinase yang mampu menghancurkan, mengurai dan mencerna zat kitin yang terdapat pada sel telur nematoda, kulit serangga, larva dan pupa serangga.

Bacillus subtilis dan Bacillus pumulus yang memproduksi metabolit yang menghambat fungi

Bacillus lateroporous yang memproduksi metabolit spesifik yang mampu menstimulir benih, akar, batang, bunga dan buah

Page 19: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

Granulasi

Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa (untuk skala kecil, untuk skala besar dengan moleh pengaduk semen dan pan glanulator). Bahan yang diperlukan sekitar 300 gr - 500 gr. Caranya, bahan dimasukkan ke dalam nampan, tambahakan air + perekat (jika perlu) dengan jumlah harus pas. Kemudian nampan digoyang-goyang sampai terbentuk granul.

Page 20: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

KESIMPULAN

Silase ikan adalah ikan utuh atau sisa-sisa ikan yang diawetkan dalam kondisi asam dengan penambahan asam (silase kimia) atau dengan

fermentasi/kemampuan bakteri asam laktat (silase biologis). Silase ikan yang dihasilkan berbentuk cair karena protein ikan dan jaringan struktur

lainnya didegradasi menjadi unit larutan yang lebih kecil oleh enzim yang terdapat pada ikan.

Proses pembuatan pupuk organik berjalan dalam dua tahap, yaitu proses fisik melalui penggilingan bahan-bahan yang dipergunakan, dan proses

biologis yaitu lanjutan proses yang dikenal dengan fermentasi non-alkoholik atau proses ensiling.

Page 21: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

SARAN

Diharapkan setiap perusahaan yang bergerak dalam pengolahan ikan tuna dapat menerapkan pengolahan limbah ikan tuna agar mengurangi pencemaran. Karena limbah dari perusahaan ikan tuna jumlahnya cukup besar.

Page 22: Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk

SEKIAN…….