32
Platyhelminthes Kelompok 4 Biologi - A

Power Point Platyhelminthes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Power Point Platyhelminthes

Platyhelminthes

Kelompok 4Biologi - A

Page 2: Power Point Platyhelminthes

Anggota

1. Hanang Ujiantoro P. 1150400422. Dewi Maryunizah 1150400103. Imawati Yuliaharyati 1150400354. Ratnasari 1150400695. Devi Rispayanti 1150400156. Fenny Rahmawati 1150400637. Deby Chandika 115040022

Page 3: Power Point Platyhelminthes

Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit 

Page 4: Power Point Platyhelminthes

Ciri umum Platyhelminthes:

1. Memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik)

2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)

3. Simetri bilateral4. Memiliki sistem syaraf (tangga tali)

berupa Ganglion anterior5. Sistem pencernaan satu lubang6. Tidak memiliki sitem sirkulasi,

respirasi, dan ekskresi7. Hidup di air tawar/laut, tempat

lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.

Page 5: Power Point Platyhelminthes

Bentuk Tubuh

Tubuh Platyhelminthes simetri bilateral yang berbentuk pipih. Ukuran platyhelmintes hingga 20 meter panjangnya. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh atau aselomata. Sistem pencernaan pada Platyhelminthes terdiri dari mulut, faring dan usus. Sistem pencernaan Platyhelminthes disebut sistem pencernaan satu lubang. Platyhelminthes tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi. Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuh Platyhelminthes. Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali terdiri dari sepasang simpu saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan dan betina berada di dalam satu individu Platyhelminthes sehingga disebut hermafrodit.

Page 6: Power Point Platyhelminthes

Reproduksi

Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada Reproduksi seksual terjadi fertilisasi di dalam tuubuh Platyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri atau dua individu.Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara faragmentasi. Setelah membelah, bagian potongan tubuh tersebut mengalami regenerasi dan tumbuh menjadi individu baru.

Page 7: Power Point Platyhelminthes

Klasifikasi Platyhelminthes

1. Turbellaria (cacing berambut getar)

2. Trematoda (cacing isap)3. Cestoda (cacing pita).

Page 8: Power Point Platyhelminthes

1. Turbellaria• CIRI UMUM a. Merupakan cacing pipih yang dapat bergerak

dengan menggetarkan bulu gatarnya.b. Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang

dapat digetarkanc. Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang

hidup bebasd. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.e. Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat

contohnya PLANARIA.f. Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah.g. Jarang yang hidup sebagai parasith. Melakukan fragmentasi

Page 9: Power Point Platyhelminthes

Contoh dari Turbellaria

PLANARIA

Merupakan cacing pipih yang hidup di air tawar yang jernih , yang belum mengalami pencemaran berat . biasanya cacing ini berlindung dibawah bebatuan. kepalanya nampak seperti segitiga. panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. dibagian kepala terdapat dua bintik mata, fungsinya untuk membedakan gelap dan terang. jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif.

Page 10: Power Point Platyhelminthes
Page 11: Power Point Platyhelminthes

2. Trematoda

• CIRI UMUMa. Hidup sebagai parasitb. tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna oleh tubuh inangc. Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnyad. Memiliki batil isap perut dan batil isap mulute. ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.

Page 12: Power Point Platyhelminthes

Contoh Trematoda• Fasciola hepatica, parasit pada hati ternak dan

manusia• Clonorchis sinensis, parasit pada hati manusia• Schistosoma japonicum, cacing darah yang hidup

dalam pembuluh balik perut• Fasciolopsis buski, cacing isap yang hidup di dalam

usus manusia, anjing, dan babi.• Paragonimus westermanii, cacing isap yang hidup di

dalm paru-paru vertebrata• Schipistoma haematobium, pada pembuluh darah

vena dari saluran kencing dan saluran pencernaan.

Page 13: Power Point Platyhelminthes

Contoh dari Trematoda

1. FASCIOLA HEPATICA ( cacing hati )Cacing ini hidup di hati inangnya, Fasciola hepatica yang hidup di hati domba sementara Fasciola gigantica yang hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval , panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing . di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap kedua , yakni pengisap ventral.

Page 14: Power Point Platyhelminthes
Page 15: Power Point Platyhelminthes
Page 16: Power Point Platyhelminthes

2. CLONORCHIS  Adalah cacing hati yang hidup di saluran empedu manusia. Semua struktur tubuhnya sama seperti fasciola. Bedanya dengan fasciola adalah cacing ini meletakkan metaserkaria pada ikan air tawar sebagai inang perantara terakhir, sementara fasciola meletakkan metaserkaria pada tumbuhan (rumput). Jadi, dapat disimpulkan bahwa di dalam ikan air tawar dapat terkandung metaserkaria cacing ini. Untuk menghindarinya maka ikan air tawar harus dimasak hingga matang. Cacing ini banyak terdapat di Vietnam, Cina dan Jepang. Kebiasaan memakan ikan mentah di Jepang memudahkan penularan penyakit ini

Page 17: Power Point Platyhelminthes

Daur hidup Clonorchis: Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa

Page 18: Power Point Platyhelminthes

3. SCHISTOSOMACacing ini hidup di dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia,biri-biri,binatang mengerat, dan Sapi. Di Indonesia cacing ini terdapat di Sulawesi. Penyakit yang di sebabkan oleh cacing ini disebut dengan SCHISTOSOMIASIS. Penyakit ini menyerang jutaan umat manusia di Afrika dan Asia. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih dan ginjal (mengerikan)

Page 19: Power Point Platyhelminthes

Daur hidup schistosoma japonicum:Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena

Page 20: Power Point Platyhelminthes

SCHISTOSOMA CLONORCHIS

Page 21: Power Point Platyhelminthes

3. CestodaCIRI UTAMA:

►Bentuk tubuh pipih seperti pita ►Tidak bersilia ►Tubuh ditutupi oleh kutikula ►Memiliki saluran pencernaan makanan ►Memiliki skoleks, sucker, dan rostelum ►Memiliki dua hospes ►Hewan hermaprodite ►Mampu melakukan pembuahan sendiri ►Bentuk infektif : Systecercus

Page 22: Power Point Platyhelminthes

Contoh dari Cestoda

1. Taenia Saginata dan Taenia SoliumDaur hidupnya:Proglotid (bersama feces) ->

mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes

Page 23: Power Point Platyhelminthes
Page 24: Power Point Platyhelminthes

Taenia Saginata dan Taenia Solium

Page 25: Power Point Platyhelminthes

PERANAN PLATYHELMINTHES Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab

parasit pada manusia maupun hewan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:➪ Memutuskan daur hidupnya, ➪ Menghindari infeksi dari larva cacing, ➪ Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan ➪ Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

Platyhelmintes yang menguntungkan: Planaria sp

Page 26: Power Point Platyhelminthes

PLANARIA SP.

Page 27: Power Point Platyhelminthes

PLANARIA SP• Ciri-ciri umum Planaria:

• Panjang tubuh planaria dapat mencapai 2-3 cm.• Tubuhnya ditutupi oleh lapisan epidermis yang mengandung kelenjar-

kelenjar unisel yang terbuka.• Pada epidermis bagian permukaan ventral terdapat bulu getar(silia)

yang bangun untuk pergerakan.• Bagian kepala planaria tampak berbentuk segitiga.• Pada bagian tersebut terdapat dua bintik mata yang berfungsi untuk

membedakan intensitas cahaya.• Anggota Turbellaria merupakan kelompok cacing pipih yang memiliki

silia(bulu getar).• Salah satu turbellaria yang sering dipelihara Planaria naculata/ Dugesia

sp.• Planaria biasanya hidup di air tawar (kolam/ sungai)yang jernih,

melekat pada batu-batuan, atau daun.• Bintik mata tersebut belum dikatakan sebagai alat penglihatan.

Page 28: Power Point Platyhelminthes

Saluran Pencernaan

• Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, faring, dan usus. Hewan ini tidak mempunyai anus. Saluran pencernaan makanan berawal dari mulut yang terdapat di bagian ventral, kurang lebih di bagian tengah tubuh. Faring dapat dijulurkan dan berhubungan dengan anus (rongga gastrovaskuler). Beberapa Planaria mempunyai usus yang bercabang tiga: satu cabang ke arah anterior dan dua cabang ke arah posterior. Tiap-tiap cabang usus tersebut bercabang lagi ke seluruh tubuh. Ketiga cabang usus tersebut bergabung kembali di faring. Makanan masuk melalui mulut, dan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang usus, sedangkan sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut.

Page 29: Power Point Platyhelminthes

Sistem Ekskresi

• Hewan ini mengekskresikan sisa-sisa metabolisme berupa nitrogen melalui permukaan tubuhnya. Sistem osmoregulasi berupa protonefridia yang terdiri dari sel-sel api yang tersebar di tepi tubuh. Sel-sel api ini berupa pipa berongga yang dilengkapi seberkas silia. Jika silia bergetar, maka cairan dalam tubuh terdorong masuk ke dalam saluran yang berhubungan dengan pori-pori permukaan tubuh.

Page 30: Power Point Platyhelminthes

• Sistem saraf terdiri dari ganglia yang terdapat di kepala. Dari masing-masing ganglia ini terdapat seberkas saraf yang memanjang ke arah posterior pada bagian tepi/lateral tubuh. Setiap berkas saraf bercabang-cabang secara horisontal menghubungkan kedua berkas saraf lateral hingga membentuk sistem saraf tangga tali. Ganglia ini dapat dianggap sebagai otak hewan tersebut. Saraf lateral bercabang-cabang ke arah luar dari tali saraf ke otot-otot tubuh. Cabang-cabang saraf ini sebagai saraf tepi. Kedua tali saraf tersebut bertemu di ujung depan dan ujung belakang. Pada bagian ujung anterior tubuh terdapat alat yang peka terhadap rangsang cahaya, yakni sepasang bintik mata.

Sistem Saraf

Page 31: Power Point Platyhelminthes

Sistem Reproduksi• Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Repproduksi tergantung

pada panjangnya hari dan temperatur. Reproduksi seksual terjadi pada siang pendek dan udara dingin. Reproduksi aseksual terjadi pada siang panjang dan udara hangat. Reproduksi seksual terjadi melalui perkawinan silang. Pada perkawinan silang, dua Planaria melekatkan diri pada bagian ventral sehingga lubang kelamin (porus genitalis) berhadapan dan bersinggungan, maka terjadilah fertilisasi internal . Hal ini dapat terjadi jika sel kelamin sudah masak. Planaria bersifat hermafrodit. Akan tetapi, sperma tidak dapat membuahi sel telur dari tubuhnya sendiri, karena masa pemasakan sperma dan sel telur berbeda. Reproduksi secara aseksual dengan regenerasi, yaitu diawali dengan badan yang bertambah panjang dan bagian tubuh dekat faring sedikit demi sedikit menyempit dan akhirnya terputus. Bagian yang terputus akan melengkapi diri. Masing-masing akan menjadi tubuh yang baru dan lengkap. Kemampuan untuk melengkapi bagian tubuh yang hilang atau rusak disebut regenerasi.Planaria dikenal memiliki daya regenerasi yang tinggi.

Page 32: Power Point Platyhelminthes