33
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Salah satu bagian dari pembangunan Salah satu bagian dari pembangunan Kesehatan Kesehatan dan merupakan upaya yang mendukung dan merupakan upaya yang mendukung peningkatan sumber daya manusia peningkatan sumber daya manusia serta serta merupakan bagian dari upaya merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular pemberantasan penyakit menular adalah adalah program pemberantasan penyakit program pemberantasan penyakit ISPA (Infeksi ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Saluran Pernafasan Akut)

Powerpoint f3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Powerpoint f3

BAB IBAB I

PENDAHULUANPENDAHULUAN Latar BelakangLatar Belakang

Salah satu bagian dari Salah satu bagian dari pembangunanpembangunan

KesehatanKesehatandan merupakan upaya yang dan merupakan upaya yang

mendukungmendukungpeningkatan sumber daya manusia peningkatan sumber daya manusia

sertasertamerupakan bagian dari upaya merupakan bagian dari upaya

pencegahan danpencegahan danpemberantasan penyakit menular pemberantasan penyakit menular

adalahadalahprogram pemberantasan penyakit program pemberantasan penyakit

ISPA (InfeksiISPA (InfeksiSaluran Pernafasan Akut)Saluran Pernafasan Akut)

.(Depkes RI, 2002)..(Depkes RI, 2002).

Page 2: Powerpoint f3

Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak terutama balita. Episode ISPA terjadi pada anak terutama balita. Episode ISPA (bukan pneumonia) sebagai batuk pilek pada (bukan pneumonia) sebagai batuk pilek pada anak di Indonesia diperkirakan sebesar 3-6 kali anak di Indonesia diperkirakan sebesar 3-6 kali pertahun. Ini berarti seorang anak menderita pertahun. Ini berarti seorang anak menderita serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. Sebagai kelompok penyakit ISPA juga setahun. Sebagai kelompok penyakit ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan sebanyak kunjungan pasien di sarana kesehatan sebanyak 40-60% kunjungan berobat ke puskesmas dan 40-60% kunjungan berobat ke puskesmas dan 15%-30% kunjungan berobat dibagian rawat jalan 15%-30% kunjungan berobat dibagian rawat jalan dan rawat inap dirumah sakit. (Depkes RI, 2002).dan rawat inap dirumah sakit. (Depkes RI, 2002).

Page 3: Powerpoint f3

Untuk mencapai misi tersebut, telah Untuk mencapai misi tersebut, telah ditetapkan empat misi pembangunan ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bermutu merata dan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau, serta memelihara dan terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan. keluarga, masyarakat serta lingkungan. (Depkes, 2005). (Depkes, 2005).

Page 4: Powerpoint f3

B. Perumusan MasalahB. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui diatas penulis ingin mengetahui bagaimana Hubungan tingkat bagaimana Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah pada balita.pneumonia) dirumah pada balita.

Page 5: Powerpoint f3

C. Tujuan PenelitianC. Tujuan Penelitian

11. Tujuan Umum. Tujuan Umum

2. Tujuan khusus2. Tujuan khusus

Page 6: Powerpoint f3

D. Manfaat PenelitianD. Manfaat Penelitian 1.1. Manfaat Bagi Puskesmas KramatwatuManfaat Bagi Puskesmas Kramatwatu

Melalui penelitian ini di harapkan suatu masukanMelalui penelitian ini di harapkan suatu masukan bagi Puskesmas Kramatwatu dalam pemberianbagi Puskesmas Kramatwatu dalam pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan yang optimalpelayanan atau asuhan keperawatan yang optimal pada balita yang terkena penyakit ISPApada balita yang terkena penyakit ISPA

2. Manfaat Bagi Keperawatan anak2. Manfaat Bagi Keperawatan anak Dengan adanya penelitian ini di harapkan keluarga Dengan adanya penelitian ini di harapkan keluarga

dan masyarakat mengetahui materi tentang dan masyarakat mengetahui materi tentang perawatan anak,perawatan anak,

khususnya penyembuhan pada penyakit ISPA khususnya penyembuhan pada penyakit ISPA sehinggasehingga

mampu melakukan perawatan secara maksimal di mampu melakukan perawatan secara maksimal di rumah. rumah.

Page 7: Powerpoint f3

LANJUTAN……LANJUTAN……

3. Manfaat Penelitian Lain3. Manfaat Penelitian Lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah

wawasan danwawasan dan

pengalaman dalam meneliti tentang perawatan pengalaman dalam meneliti tentang perawatan ISPAISPA

Page 8: Powerpoint f3

BAB IIBAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

A.A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

1. Pengertian ISPA1. Pengertian ISPA

2. Etiologi ISPA2. Etiologi ISPA

terdiri dari 300jenis bakteri, virus terdiri dari 300jenis bakteri, virus dan riketsiadan riketsia

3. Klasifikasi ISPA 3. Klasifikasi ISPA ISPA (bukan pneumonia)ISPA (bukan pneumonia) PneumoniaPneumonia

Page 9: Powerpoint f3

4. Tanda dan gejala ISPA4. Tanda dan gejala ISPA

a. ISPA (Bukan Pneumonia)a. ISPA (Bukan Pneumonia) 1. Batuk1. Batuk 2. Serak2. Serak 3. Pilek3. Pilek

b. Pneumoniab. Pneumonia-- Pernafasan lebih dari 50x permenit Pernafasan lebih dari 50x permenit

pada anak berumur dari satu tahunpada anak berumur dari satu tahun- Tidak ada tarikan dinding dada ke - Tidak ada tarikan dinding dada ke

dalam tapi sertai adanya nafas cepatdalam tapi sertai adanya nafas cepat- Suhu lebih dari 390C- Suhu lebih dari 390C

Page 10: Powerpoint f3

5. Perawatan ISPA (Bukan 5. Perawatan ISPA (Bukan Pneumonia)Pneumonia)

DirumahDirumah

perawatan ISPA (Bukan Pneumonia) perawatan ISPA (Bukan Pneumonia) dirumah yang dikatakan baik adalah dirumah yang dikatakan baik adalah apabila ibu melaksanakan hal-hal apabila ibu melaksanakan hal-hal seperti : memberi makan anak untuk seperti : memberi makan anak untuk mencegah berat badan, karena apabila mencegah berat badan, karena apabila berat badan turun menurun maka akan berat badan turun menurun maka akan terjadi KEP (terjadi KEP (Kurang Energi ProteinKurang Energi Protein).). Dan meningkatkan pemberian minum Dan meningkatkan pemberian minum untuk mencegah dahidrasi.untuk mencegah dahidrasi.

Page 11: Powerpoint f3

6. Faktor-faktor 6. Faktor-faktor Terjadinya ISPA Pada Terjadinya ISPA Pada

BalitaBalitaa. Usiaa. Usia b. Jenis kelaminb. Jenis kelaminc. Berat Badanc. Berat Badand. Imunisasid. Imunisasie. Lama pemberian ASIe. Lama pemberian ASIf. Asupan vit. Af. Asupan vit. ADllDll

Page 12: Powerpoint f3

B. PengetahuanB. Pengetahuan

Pengertian PengetahuanPengertian Pengetahuan Tingkatan Pengetahuan Tingkatan Pengetahuan

didalam didalam domain kognitifdomain kognitif SikapSikap Berbagai Tingkatan SikapBerbagai Tingkatan Sikap Usia BalitaUsia Balita

Page 13: Powerpoint f3

BAB IIIBAB IIIKERANGKA KONSEPKERANGKA KONSEP

Variabel Independen Variabel Independen

Tingkat Tingkat Pengetahuan Pengetahuan IbuIbu

- Baik Baik - CukupCukup- KurangKurang

Variabel Variabel dependendependen

SikapSikap- PositifPositif- Negatif Negatif

Page 14: Powerpoint f3

NNoo

VariabelVariabel Devinisi Devinisi OperasionaOperasionall

Alat Alat UkurUkur

HasilHasil SkalaSkala

1.1. PengetahuPengetahuanan

Adalah Adalah merupakan merupakan hasil dari hasil dari tahu, dan tahu, dan hal ini hal ini terjadi terjadi setelah setelah orang orang melakukan melakukan penginderapenginderaan an terhadap terhadap suatu objek suatu objek tertentu.tertentu.

kuesionekuesionerr

1.Baik 1.Baik apabilaapabila

dapat hasildapat hasil

76%-100%76%-100%

2.Cukup 2.Cukup apabilaapabila

dapat 56%-dapat 56%-

75%75% 3.Kurang 3.Kurang

apabilaapabila

di dapat di dapat <55%<55%

OrdinaOrdinall

Page 15: Powerpoint f3

No No variabvariabelel

Devinisi Devinisi OperasionalOperasional

Alat ukurAlat ukur HasilHasil SkalaSkala

2.2. Sikap Sikap Informasi yang Informasi yang dimiliki responden dimiliki responden mengenai mengenai perawatan, perawatan, pencegahan, pencegahan, penanggulangan penanggulangan ISPA (bukan ISPA (bukan pneumonia) di pneumonia) di rumah pada balita.rumah pada balita.

Rating Rating scalescale

1.1. Positif Positif apabila apabila mendapmendapatkan atkan hasil hasil ≥ ≥ medianmedian

2.2. Negatif Negatif apabila apabila mendapatmendapatkan hasil kan hasil ≤ median≤ median

Sikap Sikap OrdinOrdinalal

Page 16: Powerpoint f3

HipotesisHipotesis

Ha : ada hubungan antara tingkat Ha : ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)

Page 17: Powerpoint f3

BAB IVBAB IVMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

A. Jenis PnelitianA. Jenis Pnelitian

Menggunakan jenis penelitian Menggunakan jenis penelitian deskripsi yaitudeskripsi yaitu

penelitian yang dilakukan pada penelitian yang dilakukan pada variabelvariabel

mandiri tanpa membuat mandiri tanpa membuat perbandingan atauperbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lainmenghubungkan dengan variabel lain

(Sugiono, 1998) (Sugiono, 1998)

Page 18: Powerpoint f3

B. Lokasi Penelitian B. Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian dilakukan di 1. Lokasi Penelitian dilakukan di PuskesmasPuskesmas

KramatwatuKramatwatu

2. waktu Penelitian2. waktu Penelitian

C. Variabel PenelitianC. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independen 1. Variabel Bebas (Independen Variabel)Variabel)

“ “ pengetahuan ibu tantang pengetahuan ibu tantang perawatanperawatan

ISPAISPA

Page 19: Powerpoint f3

2. Variabel Terikat (Dependen 2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)Variabel)

“ “ sikap ibu tentang perawatan sikap ibu tentang perawatan ispaispa

D. Populasi dan SampelD. Populasi dan Sampel Populasi : dengan jumlah penderita Populasi : dengan jumlah penderita

ISPA (bukan pneumonia) Bulan Januari-ISPA (bukan pneumonia) Bulan Januari-Desember 2008 adalah 5990Desember 2008 adalah 5990

Sampel : 50 RespondenSampel : 50 Responden

Page 20: Powerpoint f3

E. Uji Validitas dan Uji ReabilitasE. Uji Validitas dan Uji Reabilitas G. Teknik Pengumpulan Data berupa G. Teknik Pengumpulan Data berupa

kuesioner kuesioner H. Teknik Analisa DataH. Teknik Analisa Data

1. Analisa Univariat1. Analisa Univariat

2. Analisa Bivariat2. Analisa Bivariat

Page 21: Powerpoint f3

BAB VBAB VHasil PenelitianHasil Penelitian

A. Hasil Penelitian A. Hasil Penelitian dilakukan terhadap 50 orang ibu yang memiliki dilakukan terhadap 50 orang ibu yang memiliki anakanak

balita, dari hasil penelitian yang dilakukan balita, dari hasil penelitian yang dilakukan diperolehdiperoleh

data mengenai tingkat pengetahuan dengan sikapdata mengenai tingkat pengetahuan dengan sikap

ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) diibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di

rumah pada balita. Hasil data yang di peroleh rumah pada balita. Hasil data yang di peroleh dalamdalam

penelitian akan disajikan dalam bentuk analisapenelitian akan disajikan dalam bentuk analisa

univariat dan analisa bivariat. univariat dan analisa bivariat.

Page 22: Powerpoint f3

B. Analisa UnivariatB. Analisa Univariat

analisa ini bertujuan untuk memberikan analisa ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang frekuensi dan prosentase gambaran tentang frekuensi dan prosentase antara variabel independen dan variabel antara variabel independen dan variabel dependen. Analisa univariat dilakukan dependen. Analisa univariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik untuk dengan menggunakan uji statistik untuk melihat distribusi dari variabel dependen melihat distribusi dari variabel dependen yaitu tingkat pengetahuan dengan sikap ibu yaitu tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita pada 14 Desadi rumah pada balita pada 14 Desa

Page 23: Powerpoint f3

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)

pada balitapada balita

NoNo PengetahuanPengetahuan FrekuensiFrekuensi ProsentaseProsentase

11 KurangKurang 2727 54%54%

2.2. CukupCukup 1616 32%32%

3.3. BaikBaik 77 14%14%

JumlahJumlah 5050 100%100%

Page 24: Powerpoint f3

Dapat dilihat bahwa dari 50 respondenDapat dilihat bahwa dari 50 responden

dikatagorikan mempunyai pengetahuan dikatagorikan mempunyai pengetahuan yang baikyang baik

berjumlah 7 orang (14%), dan 27 orang berjumlah 7 orang (14%), dan 27 orang (54%),(54%),

Dan hasil diatas diketahui bahwa Dan hasil diatas diketahui bahwa sebagiansebagian

Responden mempunyai pengetahuan Responden mempunyai pengetahuan yang baik.yang baik.

Page 25: Powerpoint f3

Gambaran frekuensi sikap ibu terhadap Gambaran frekuensi sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah

pada balitapada balita

NoNo Sikap Sikap JumlahJumlah ProsentaseProsentase

1.1. Negatif Negatif 2424 48%48%

2.2. PositifPositif 2626 52%52%

JumlahJumlah 5050 100%100%

Page 26: Powerpoint f3

Menunjukan bahwa maih banyak (48%) Menunjukan bahwa maih banyak (48%) responden yang memiliki sikap negatif responden yang memiliki sikap negatif sedangkan (52%) memiliki sikap positif sedangkan (52%) memiliki sikap positif terhadap penyakit ISPA (bukan terhadap penyakit ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)

C. Analisa BivariatC. Analisa Bivariat 1. Hubungan antara tingkat 1. Hubungan antara tingkat pengetahuanpengetahuan

dengan sikap ibu tentang perawatan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPAISPA

(bukan pneumonia) pada balita yang(bukan pneumonia) pada balita yang

disajikan sebagai berikut :disajikan sebagai berikut :

Page 27: Powerpoint f3

Hubungan antara tingkat pengetahuan Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA tentang perawatan ISPA

(bukan pneumonia) di rumah pada balita (bukan pneumonia) di rumah pada balita

Tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit ISPA (bukan pneumonia)

Sikap Total P. value

Negatif Positif

Kurang baik 9(33.3 %)

18(66.7 %)

27

0.029

Cukup 12(75 %)

4(25 %)

16

Baik 3(42.9 %)

4(57.1 %)

7

Total 24 26 50

Page 28: Powerpoint f3

Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa secara deskriptif Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa secara deskriptif kelompok ibu yang memiliki pengetahuan kurang kelompok ibu yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 66.7 %, sedangkan yang pneumonia) sebesar 66.7 %, sedangkan yang berpengetahuan cukup dengan sikap positif berpengetahuan cukup dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 25 % dan terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 25 % dan berpengetahuan baik juga dengan sikap yang positif berpengetahuan baik juga dengan sikap yang positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 57.1 %.terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 57.1 %.

Dari hasil uji bivariat diperoleh nilai p = 0,029 atau Dari hasil uji bivariat diperoleh nilai p = 0,029 atau P < α yang berarti secara statistik ada hubungan P < α yang berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia).pneumonia).

Page 29: Powerpoint f3

BAB VIBAB VIPEMBAHASANPEMBAHASAN

A. Pembahasan A. Pembahasan 1. Pengetahuan ibu tentang perawatan 1. Pengetahuan ibu tentang perawatan

ISPA (bukan pneumonia) di rumah ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balitapada balitaSecara umum hasil penelitian Secara umum hasil penelitian menggambarkan bahwa mayoritas menggambarkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada katagorik (bukan pneumonia) di rumah pada katagorik kurang yaitu esbanyak 27 orang (54%). kurang yaitu esbanyak 27 orang (54%). Banyak hal yang di dapat menyebabkan Banyak hal yang di dapat menyebabkan pengetahuan ibu pada katagorik kurang pengetahuan ibu pada katagorik kurang karena faktor pendidikan ibu.karena faktor pendidikan ibu.

Page 30: Powerpoint f3

2.2. Sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukanSikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan

pneumonia) di rumah pada balitapneumonia) di rumah pada balita

Pada penelitian ini sikap ibu tentang perawatan Pada penelitian ini sikap ibu tentang perawatan ISPA pada balita sebagian besar bersikap positif ISPA pada balita sebagian besar bersikap positif (52%), artinya sebagian besar ibu menyatakan (52%), artinya sebagian besar ibu menyatakan dukungannya terhadap perawatan ISPA (bukan dukungannya terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita secara nyata, pneumonia) di rumah pada balita secara nyata, dalam hal ini ibu memiliki kenyakinan yang positif dalam hal ini ibu memiliki kenyakinan yang positif terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) pada terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) pada balita. Karena itu logis kepercayaan di cerminkan balita. Karena itu logis kepercayaan di cerminkan dalam bentuk tendensi perilaku berupa sikap dalam bentuk tendensi perilaku berupa sikap perilaku berupa sikap positif.perilaku berupa sikap positif.

Page 31: Powerpoint f3

Hubungan pengetahuan dengan sikap Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah pada balitapneumonia) dirumah pada balita

Berdasarkan uji statistik di dapatkan Berdasarkan uji statistik di dapatkan nilai P = nilai P = 0.029 berarti P < α (0.05) 0.029 berarti P < α (0.05) berarti : dapat berarti : dapat disimpulkan Ho di tolak. Hal disimpulkan Ho di tolak. Hal itu itu membuktikan membuktikan bahwa ada hubungan bahwa ada hubungan hubungan antara hubungan antara pengetahuan dengan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan perawatan ISPA (bukan

pneumonia) di rumah pneumonia) di rumah pada balita.pada balita.

Page 32: Powerpoint f3

BAB VIIBAB VIIKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanA. KesimpulanDari hasil penelitian tentang “Hubungan tingkat Dari hasil penelitian tentang “Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita di Puskesmas Kramatwatu pada balita di Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang” dapat diambil kesimpulan Kabupaten Serang” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :sebagai berikut :

1. Responden yang memiliki pengetahuan baik 7 1. Responden yang memiliki pengetahuan baik 7 orang (14%), sedangkan yang mempunyai orang (14%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan cukup 16 orang pengetahuan cukup 16 orang

(32%), dan 27 orang (54%) mempunyai (32%), dan 27 orang (54%) mempunyai pengetahuan kurang.pengetahuan kurang.

Page 33: Powerpoint f3

2. Responden yang memiliki sikap 2. Responden yang memiliki sikap positif yaitu 26 oaran(52%), positif yaitu 26 oaran(52%), sedangkan yang negatif 24 orang sedangkan yang negatif 24 orang (48%)(48%)

3. 3. Ada hubungan yang bermakna Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)

B. SaranB. Saran