Upload
phelor
View
51
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
power poin abses paru
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN ABSES PARU
DI SUSUN OLEH :ARIS SULISTIYANTO
( 12008)
BAB IPENDAHULUAN
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah
(netrofil yang telah mati) yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses
infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya
benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik)
Menurut WHO pada tahun 2013 India menepati posisi
pertama sebagai negara dengan kejadian tertinggi angka
kejadian penyakit paru dengan jumlah kejadian sebanyak
1.243.905. Resiko terjadinya penyakit lebih besar pada laki-
laki antara usia 20 dan 60 tahun daripada wanita.
Di Rumkital Dr. Minthohardjo jumlah klien yang dirawat
inap di ruang Pulau SangEang pada Januari 2015 - Juni 2015 sebanyak 686 orang dengan
jumlah klien dengan penyakit CKD 106 orang (15,4 %), Diabetes melitus 70 orang (10,2 %), penyakit paru 34
orang (4,95 %), DHF 18 orang (2,6 %). Dari hasil tersebut penyakit paru berada pada
peringkat 3
Dari sisi perawatan, perawat dapat
melaksanakan Aspek preventif, kuratif,
promotif dan rehabilitatif
Mencegah terjadinya Komplikasi
Karena abses merupakan salah satu manifestasi
peradangan, maka manifestasi lain yang mengikuti abses dapat merupakan manifestasi
klinis dari proses inflamasi, yakni: kemerahan (rubor),
panas (calor), pembengkakan (tumor), rasa nyeri (dolor), dan
hilangnya fungsi.
BAB IITINJAUAN TEORI
Abses Paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru yang berisi nanah (pus). (Santa dkk, 2009 : hal. 138
Ada sumber infeksi di saluran napasObstruksi mekanik saluran pernapasan
karena aspirasi bekuan darah, pus, bagian gigi yang menyumbat, makanan
dan tumor bronkusDaya tahan saluran
napas yang terganggu
Aspirasi bakteri berulang
Peradangan pada bronkus menyebar ke parenkim paru
Pembentukan jaringan granulasi
Edema trakeal/faringeal, Peningjatan produksi sputum
Batuk Produktif, sesak napas, Penurunan kemampuan batuk
efektif
Ketidak efektifan jalan napas
Penurunan jaringan efektif paru, kerusakan membran alveolar-kapiler
Sesak napas, penggunaan otot bantu napas
Pola napas tidak efektif
Gangguan pertukaran gas
Reaksi sistemis : Bakterimia/viremia, anoreksia, mual, demam, penurunan berat
badan, kelemahan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Pembentukan pus dan Drainase tidak memadai
Peningkatan laju metabolisme tubuh, intake nutrisi inadekuat,
Identitas KlienNama: Tn. MUsia : 39 TahunJenis kelamin : Laki-lakinomor register : 135794status : menikah, agama : Islam, suku : Sunda, pekerjaan : Mekanik Mobilalmatkan : Jl. Batu Ceper VIII/31F, RT16/RW01,Gambir Jakarta Pusattanggal masuk : 23 Juni 2015diagnosa medis : Abses ParuTgl pengkajian : 24 Juni 2015
BAB IIITINJAUAN KASUS
Klien datang ke UGD Rumkital Dr. Mintohardjo dengan diantar keluarga pada tanggal 23 Juni 2015 pada pukul 11.30 WIB dengan keluhan klien mengatakan batuk berdahak dirasakan semain parah 4 bulan yang lalu, klien mengatakan dahak berwarna kehijauan, klien mengatakan napas terasa sesak, klien mengatakan sedang dalam masa pengobatan TB-Paru bulan ketiga, klien membawa hasil CT-Scan tanggal 4 Juni 2015 dengan hasil : Multicolated abses di paru kiri disertai kolaps paru kiri dan penebalan pleura kiri, klien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat Diabetes Melitus, Stroke dan Hipertensi. Dilakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD 122/74 mmHg, S 37 C, N 107 X/menit, RR 30 X/menit. Dilakukan pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Juni 2015 pada pukul 11.45 WIB dengan hasil : Leukosit 8.200 /ul, Eritrosit 3,75 jt/mm3, Hemoglobin *10,0 g/dl, Hematokrit 32%, Trombosit 424.000 rb/mm3, LED 16 mm/jam, Basofil 0%, Eosinofil 1%, Netrofil Batang *1 %, Netrofil Segmen 69%, Limfosit 21%, Monosit 8% SGOT 29 u/l,SGPT 45 u/i, Glukosa test 111 mg/dl. Diagnosa Medis : Abses Paru. Diberikan terapi Oksigen nasal kanul 3 liter/menit, Ranitidin 2 X 50 mg dan Domperridon 3 X 1 tablet.
Resume
Pada tanggal 23 Juni 2015 pukul 13.30, klien dipindahkan ke ruang perawatan Pulau Sangeang. Dilakukan pengkajian oleh perawat ruangan dengan keluhan klien mengatakan sesak, klien mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan batuk dirasakan semakin parah sejak 4 bulan yang lau, klien mengatakan mual.
Dilakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD 122/74 mmHg, S 37 C, N 107 X/menit, RR 30 X/menit Masalah keperawatan yang didapat bersihan jalan napas tidak efektif dan perubahan nutrisi. Tindakan keperawatan yang telah diberikan, memberikan posisi semi fowler dan mengajarkan klien makan sedikit tapi sering. Tindakan kolaborasi, pemberian oksigen nasal kanul 3 liter/menit, Injeksi Ranitidin 2 X 50 mg, Domperidon 3 X 1 tablet.
Data fokusData Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan batuk Klien mengatakan batuk berdahak Klien mengatakan batuk dirasakan makin
parah sejak 4 bulan yang lalu. Klien mengatakan sesak napas klien mengatakan susah bernapas dalam. Klien mengatakan mual klien mengatakan tidak nafsu makan klien mengatakan makan habis porsi. Klien mengatakan dalam pengobatan Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) Bulan ketiga Klien mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnya klien mengatakan hanya tahu bahwa klien
sakit paru klien mengatakan tidak pernah
mendapatkan informasi tentang penyakitnya saat ini.
Klien tampak batuk produktif Dahak berwarna hijau Suara napas terdengar ronkhi. Klien tampak sulit bernapas dalam Klien tampak bernapas dengan
otot bantu pernapasan CT-Scan tanggal 4 Juni 2015 :
Multicolated abses di paru kiri disertai kolaps paru kiri dan penebalan pleura kiri
perkusi dada redup di bagian kiri foto thoraks hasil belum ada. perkusi dada redup di bagian kiri ,
fremitus, +/- dada bagian kiri redup/negaif
Data Subjektif Data Objektif
Laboratorium tanggal 23 Juni 2015 : Leukosit 8.200 /ul (5.000-10.000), Basofil 0% (0-1), Eosinofil 1% (1-3), Netrofil Batang 1 % (2-6), Netrofil Segmen 69% (50-70), Limfosit 21% (20-40), Monosit 8% (2-8)
Pemeriksaan Klutur (hasil belum ada)
TTV : Tekanan darah 120/70 mmHg; Nadi 104 x/menit; pernafasan 30x/menit, suhu 37C
Klien tampak bingung saat ditanya tentang penyakitnya
klien tampak banyak bertanya tentang penyakitnya
No. Data Maasalah Etiologi
1. DS:
Klien mengatakan batuk, Klien mengatakan batuk
berdahak, Klien mengatakan batuk dirasakan
makin parah sejak 4 bulan yang lalu.
DO:
Klien tampak batuk produktif, Dahak berwarna
hijau, Suara napas terdengar ronkhi, RR 30
X/menit.
Bersihan jalan
tidak efektif
Peningkatan
produksi
sputum.
ANALISA DATA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi Sputum.
2. Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.
3. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat (penurunan nafsu makan), Mual.
4. Infeksi berhubungan dengan Masuknya agen mikroorganisme : Primer Bakteri Microbacterium Tuberculosa.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Diagnosa Keperawatan
RENCANA KEPERAWATANNo Diagnosa Keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Keperawatan
1 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi Sputum di manifestasikan dengan :
DS : Klien mengatakan batukKlien mengatakan batuk BerdahakKlien mengatakan batuk dirasakan makin parah sejak 4 bulan yang lalu.
DO :Klien tampak batuk produktifDahak berwarna hijau, Suara napas terdengar ronkhiRR 30 X/menit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam masalah Bersihan jalan napas tidak efektif dapat teratasi
KH:- Sputum (-)- batuk Efektif dan sputum mudah dikeluarkan
- jalan napas paten- bunyi napas bersih/jelas- sesak napas berkurang/hilang
Mandiri Kaji fungsi pernapasan : bunyi nafas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan alat bantu pernapasan
Kaji posisi yang nyaman untuk klien, misalnya peninggian kepala trempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur.
Ajarkan dan anjurkan klien untuk melakukan napas dalam dan batuk efektif.
Lakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dada.
Tingkatkan masukkan cairan sampai 3000ml/hari sesuai toleransi jantung. Berikan air hangat sebagai masukkan cairan antara.
Pertahankan polusi lingkunan minimum, misalnya menghindari klien dari debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu/ klien.
KolaborasiDengan Tim Medis Pemberian obat Mukolitik.Dengan Tim Medis Pemberian terapi Nebulizer.
IMPLEMENTASITgl/
waktuNo. Dx Implementasi Keperawatan
Nama dan paraf
Rabu, 24 Juni 2015
08.00 1 Mengkaji fungsi pernapasan bunyi nafas ronkhi, kecepatan 30X/menit, irama teratur, kedalaman dangkal dan tampak menggunakan alat bantu pernapasan
Aris
10.00 1 Mengkaji posisi yang nyaman untuk klien klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler
Aris
11.00 1 Melakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dadasputum tampak keluar setelah dilakukan tindakan
Aris
12.00 1 Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk melakukan napas dalam dan batuk efektif klien tampak dapat mempraktekkan kembali cara napas dalam dan batuk efektif
Aris
18.00 1 Menganjurkan klien minum sampai 3000ml/hari sesuai toleransi jantungklien dapat mengerti penjelasan perawat
Aris
19.00 1 Memberikan air hangat sebagai masukkan cairan antaraklien tampak mudah mengeluarkan sputum.
Aris
Tgl/ waktu
No. Dx Implementasi Keperawatan
Nama dan paraf
Kamis, 25 Juni 2015
06.00 1 Mengganti laken untuk mempertahankan polusi lingkunan minimumtempat tidur tampak bersih dan tidak terdapat debu
Aris
06.15 1 Mengkaji fungsi pernapasanbunyi nafas ronkhi, kecepatan 24 X/menit, irama teratur, kedalaman dalam dan tampak menggunakan alat bantu pernapasan
Aris
09.00 1 Mengkaji posisi yang nyaman untuk klienklien tampak nyaman dengan posisi semi fowler
Aris
11.00 1 Melakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dadasputum tampak keluar setelah dilakukan tindakan
Aris
12.00 1 Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk melakukan napas dalam dan batuk efektifklien tampak dapat mempraktekkan kembali cara napas dalam dan batuk efektif
Aris
18.00 1 Menganjurkan klien minum sampai 3000ml/hari sesuai toleransi jantungklien dapat mengerti penjelasan perawat
DS
19.00 1 Memberikan air hangat sebagai masukkan cairan antaraklien tampak mudah mengeluarkan sputum.
DS
Tgl/ waktu
No. Dx Implementasi Keperawatan
Nama dan paraf
Jumat 26 Juni 2015
06.00 1 Merapikan tempat tidur dan laken untuk mempertahankan polusi lingkunan minimumtempat tidur tampak bersih dan tidak terdapat debu
Aris
06.15 1 Mengkaji fungsi pernapasanbunyi nafas ronkhi, kecepatan 24 X/menit, irama teratur, kedalaman dalam dan tampak menggunakan alat bantu pernapasan
Aris
09.00 1 Mengkaji posisi yang nyaman untuk klienklien tampak nyaman dengan posisi semi fowler
Aris
11.00 1 Melakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dadasputum tampak keluar setelah dilakukan tindakan
Aris
12.00 1 Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk melakukan napas dalam dan batuk efektifklien tampak dapat mempraktekkan kembali cara napas dalam dan batuk efektif
Aris
14.00 1 Mengkaji fungsi pernapasanbunyi nafas ronkhi, kecepatan 24 X/menit, irama teratur, kedalaman dalam dan tampak menggunakan alat bantu pernapasan.
Aris
EVALUASI
No DX
Hari /Tanggal/Jam Evaluasi / SOAP
Nama dan Paraf
1 Kamis / 25 Juni 2015 / 07.00
S : Klien mengatakan masih batuk; Klien mengatakan batuk masih terdapat dahak
O : Klien tampak batuk produktif; Klien tampak mengeluarkan dahak berwarna hijau; Suara napas ronkhi, RR 24 x/menit
A : Tujuan tercapai sebagian, Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkanAjarkan dan Anjurkan klien batuk efektik; Lakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dada; Kaji dan monitor fungsi pernapasan : bunyi, kecepatan, irama, kedalaman pernapasan
Aris
No DX
Hari /Tanggal/Jam Evaluasi / SOAP
Nama dan Paraf
1 Jumat / 26 Juni 2015 / 07.00
S : Klien mengatakan masih batuk; Klien mengatakan batuk
O: Klien tampak batuk produktif; Klien tampak mengeluarkan dahak berwarna hijau; Suara napas ronkhi, RR 24 x/menit
A : Tujuan tercapai sebagian, Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkanAjarkan dan Anjurkan klien batuk efektik; Lakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dada; Kaji dan monitor fungsi pernapasan : bunyi, kecepatan, irama, kedalaman pernapasan
Aris
No DX Hari /Tanggal/Jam Evaluasi / SOAP Nama dan Paraf
1 Jumat / 26 Juni 2015 / 14.00
S : Klien mengatakan masih batuk, Klien mengatakan batuk masih terdapat dahak
O : Klien tampak batuk produktif; Klien tampak mengeluarkan dahak berwarna hijau; Suara napas ronkhi, RR 24 x/menit
A : Tujuan tercapai sebagian, Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan perawat ruanganAjarkan dan Anjurkan klien batuk efektik;, Lakukan Postural Drainase dan Fisioterapi dada;, Kaji dan monitor fungsi pernapasan : bunyi, kecepatan, irama; kedalaman pernapasan
Aris
BAB IVPEMBAHASAN
Kriteria Teori Kasus Kesenja- ngan
Faktor pendu- kung
Faktor penghambat
Solusi
Pengkajian pemeriksaan penunjang yaitu foto toraks, CT-Scan, pemeriksaan Laboratorium , Pemeriksaan Kultur Abses.
pemeriksaan penunjang yaitu foto toraks, CT-Scan, pemeriksaan Laboratorium , Pemeriksaan Kultur Abses.
Tidak ada kesenjangan
kerjasama yang baik Klien, keluarga dan perawat. Dokumentasi yang cukup baik dalam
tidak ditemukan adanya faktor penghambat.
Tidak ada
Kriteria Teori Kasus Kesenja- ngan
Faktor pendu-kung
Faktor peng-
hambat-
solusi
Dx.Kepera-watan
7 diagnosa :Bersihan jalan napas tidak efektif ; Tidak efektifnya pola napas; Gangguan pertukaran gas; Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh; Resiko Infeksi; Kecemasan; Kurang pengetahuan
5 Diagnosa Bersihan jalan napas tidak efektif; Tidak efektifnya pola napas; InfeksiPerubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh;; Kurang pengetahuan
Ada kesenjangan : Gangguan pertukaran gas; Kecemasan
tersedianya referensi yang dibutuhkan. adanya bantuan dari berbagai pihak seperti teman sejawat, dan perawat
tidak menemukan faktor penghambat
Buku buku yang dapat di jadikan referensi,.
Kriteria Teori Kasus Kesenja- ngan
Faktor pendukung
Faktor peng-
hambat-
solusi
Rencana keperawatan
7 diagnosa : sebagai prioritass adalah Bersihan jalan napas tidak efektif
5 diagnosa , Dan sebagai prioritas adalah Bersihan jalan napas tidak efektif
Tidak Ada kesenjangan
Kecukupan data data tentang klien serta kerjasama yang baik antara klien, keluarga, serta perawat.
Tidak ada faktor penghambat
Tidak ada
-
Kriteria Teori Kasus Kesenja- ngan
Faktor pendu-kung
Faktor peng-
hambat-
solusi
Implementasi Keperawatan
Pada tahap pelaksanaan keperawatan, penulis melakukan implementasi keperawatan terdiri dari 3 tahap, yaitu persiapan, perencanaan dan dokumentasi
Pada tahap pelaksanaan keperawatan, penulis melakukan implementasi keperawatan terdiri dari 3 tahap, yaitu persiapan, perencanaan dan dokumentasi
Ada kesenjangan : pada Dx bersihan jalan napas : tidak dilakukannya pemberian terapi obat mukolitik dan terapi nebulizer
adanya kerja sama antara penulis dengan perawat ruangan dan sikap klien dan keluarga yang kooperatif
Tidak ada faktor penghambat
Tidak ada
Kriteria Teori Kasus Kesenja-ngan
Faktor Pendu-kung
Faktor peng-
hambat
solusi
Evaluasi Keperawatan
5 (lima) masalah keperawatan yang muncul pada kasus
1 (satu) yang teratasi dan 4 (empat) belum dapat teratasi
ada kesenjangan
klien yang sangat kooperatif, kerjasama yang baik antara klien dengan perawat ruangan serta tersedia literatur yang diperlukan
Tidak ditemukan adanya faktor peng-hambat
Untuk dx. Yang blm teratasi penulis mendelegasikan dengan perawat ruangan
KesimpulanAbses Paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru yang berisi nanah (pus)Penyebab abses paru pada kasus Tn. M adalah komplikasi dari penyakit TB-Paru. Manifestasi klinis pada kasus : adalah, Batuk, Produksi Sputum yang meningkat, Batuk darah, Penurunan nafsu makan, Penurunan berat badan, Perkusi dada pekak.Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan foto toraks, CT-Scan, pemeriksaan Laboratorium , Pemeriksaan Kultur Abses. Tahap Diagnosa Keperawatan 5. yaitu : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi Sputum, pengeringan pus dalam bronkus; Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru; Infeksi berhubungan dengan Masuknya agen mikroorganisme; Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat (penurunan nafsu makan), Mual; Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.Tahap perencanaan di lakukan selama 3 x 24 jam. Penyusunan perencanaan tindakan bersifat operasional dan mencakup respon afektif, kognitif dan psikomotor. Tujuan dan kriteria hasil disusun berdasarkan konsep SMART.Tahap pelaksanaan di laksanakan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah di buat oleh perawat sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah di tegakkan. pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik karena terjalinnya kerja sama yang baik antara penulis dan seluruh tim yang bertanggung jawab di ruangan.Tahap Evaluasi dari 5 Diagnosa keperawatan yang ditemukan, 1 (satu) diagnosa keperawatan yang telah di tegakkan teratasi. Sedangan 4 (empat) diagnosa keperawatan yang ditemukan belum teratasi dan intervensi dilanjutkan dengan didelegasikan kepada perawat ruangan.
BAB VPENUTUP
Saran Untuk Perawat RuanganDalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan di ruangan sudah cukup baik. Dalam hal Dokumentasikan catatan keperawatan dengan baik dan benar agar mempermudah dalam proses mengakses data asuhan keperawatan pada klien dengan Abses Paru serta dapat dijadikan sebagai aspek legal jika ada hal yang tidak diinginkan dikemudian hari
Untuk Mahasiswa / iDapat mengaplikasikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Abses paru di lingkungan kerja nanti dan cara pendokumentasian lengkap sangat bermanfaat bagi mahasiswa
TERIMA KASIH KEPADA SELURUH PIHAK YANG TELAH MENDUKUNG
SAYA SAMPAI DETIK INI
Slide 1BAB I PENDAHULUANBAB II TINJAUAN TEORISlide 4BAB III TINJAUAN KASUSResumeSlide 7Data fokusSlide 9ANALISA DATADiagnosa KeperawatanRENCANA KEPERAWATANIMPLEMENTASISlide 14Slide 15EVALUASISlide 17Slide 18BAB IV PEMBAHASANSlide 20Slide 21Slide 22Slide 23BAB V PENUTUPSlide 25Slide 26