Upload
wowon-daeng-gantara
View
12
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahProses Industri
Disusun Oleh: Linggar IsmaraNIM : 070012Jurusan : Fire and Safety
AKAMIGAS BALONGANBalongan Oil and Gas Academy SK.MENDIKNAS No.167/D/2002
Jl.Jendral Sudirman No.17 Indramayu (0231) 272448 Fax. (0234) 275259Nonember 2008
UREAUrea merupakan pupuk nitrogen yang paling mudah dipakai.Zat ini mengandung nitrogen paling tinggi (46%) diantara semua produk padat.Zat ini mudah larut dalam air dan tidak mempuntai residu garam sesudah dipakai untuk tanaman,kadang kadang zat ini dipakai untuk pemberian makanan daun.Disamping penggunaanya sebagai pupuk,urea juga digunakan sebagai tambahan makanan proteinuntuk hewan pememeh biak dalam produksi melamin,sebagai pewaris dalam pembuatan resin,plastik,adhesif,bahan pelapis,bahan anti ciut untuk tekstil,dan resin perpindahan ion.
PROSES PEMBUATAN UREABahan baku : Gas CO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik AmoniakProses pembuata Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :
1. Sintesa Unit 2. Purifikasi Unit 3. Kristaliser Unit 4. Prilling Unit 5. Recovery Unit 6. Proses Kondensat Treatment Unit
1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.
Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan Stripping oleh CO2.
2. Purifikasi Unit Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu
pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.
3. Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara
kan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas
vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguap-
kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
4. Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor,
dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
5. Recovery Unit Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.
6. Proses Kondensat Treatment Unit Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Strpper dan Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.
Kwalitas Urea yang dihasilkan :
Nitrogen 46,2 % berat (minimum)
Air 0,3 % berat (minimum)
Biuret 0,5 % berat (minimum)
Besi 1 ppm berat (maksimum)
NH3 bebas
150 ppm berat (maksimum)
Abu 15 ppm berat (maksimum)
Gambar.1: Diagram alir sederhana proses pelucutan urea stamicarbon.(Stamicarbon and M.W.Kellog Co.)
Dewasa ini metode yang paling popular yang dirancang menggunakan energi seminimal mungkin ialah dengan “melucuti” (stripping) cairan hasil melalui kontak dengan CO2 yang masuk.Proses ini menggunakan kalor pembentukan karbamat untuk menjalankan reaksi dekomposisi yang endotermik dengan sisa untuk membangkitkan uap.Pada gambar.1 diatasadalah diagram alirnya.Amonia cair,karbondioksida gas,dan bahan daur ulang bertemu dalam reaktor penukar kalorpada tekanan 14 Mpa dan suhu 170 derajat Celsius-190 derajat Celsius,sehingga membentuk karbamat.Sebagian besar kalor reaksinya dibawa keluar sebagai uap proses. Reaksi dekomposisi karbamat berlangsung lambat dan endotermik.Campuran regen yang tidak bereaksi dan karbamat itu mengalir ke pengurai,Rasio stoikiometri CO2/NH3 Untuk konversi menjadi ureapada dasarnya adalah 55%,tapi dengan menggunakan CO2 (atau NH3) yang berlebihan, keseimbangan itu dapat didorong sampai memberikan rasio 85%. Reaktor itu harus dipanaskan untuk mendorong agar reaksi berlangsung.Pada diagram alir ini terlihat pengurai yang diikuti pelucut (stripper), tempat pengumpulan CO2. Kedua alat ini mempunyai tekanan yang hamper sama, sehingga tidak memerlikan rekompresi gas, kecuali suatu pompa kecil