Upload
doanthuy
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ACT 2012, Event Akbar Guru se-ASEAN
PPPPTK dan LPMP berkesempatan untuk menghadiri kegiatan 28th ASEAN Council of
Teachers Convention, ACT ke-28 tahun 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 7 s.d 9 di
Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali. Sesuai dengan tupoksi PPPPTK dan LPMP yang
terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan,
serta penjaminan mutu pendidikan, maka kegiatan tersebut kiranya dapat menambah
wawasan bagi PPPPTK dan LPMP tentang guru-guru di ASEAN.
ACT adalah konvensi guru-guru se-ASEAN (Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei
Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, plus Korea Selatan).
Kegiatan rutin tahunan tersebut dilaksanakan di bawah koordinasi Persatuan Guru-
Guru dari masing-masing negara anggota, dan untuk Indonesia di bawah Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI). ACT ke-28 tersebut mengambil tema: “ASEAN
Community 2015: Teacher Profesionalism for Quality Education and Humanity”. Tema
tersebut sangat relevan dengan isu-isu universal dan kemauan untuk berkembang
dalam dunia pendidikan. Tema ini mengandung pesan bahwa profesionalisme adalah
faktor kunci dari pendidikan guru berkualitas dan humanisasi praktek pembelajaran.
Profesi guru memiliki arti strategis dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan,
humanisasi, akulturasi, dan membangun karakter masa depan bangsa yang sejalan
dengan perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang dinamis, serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Semangat ASEAN Community 2015 ini diharapkan dapat mendorong para guru dan
organisasi profesi guru di wilayah tersebut untuk terus mendorong profesionalisme
dan menjalankan pendidikan berkualitas dan huministik dalam pembelajaran.
Konvensi ACT ke-28 juga harus mampu menumbuhkan semangat solidaritas,
kebersamaan dan persaudaraan di antara para guru dan organisasi guru profesional di
wilayah ASEAN.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembentukan Komunitas ASEAN 2015, yaitu membangun
masyarakat kawasan ASEAN sebagai subjek perubahan yang memiliki rasa kedaerahan
untuk menghadapi situasi yang kompleks di dunia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 900 guru (Indonesia lebih dari 300 orang,
Malaysia 123 orang, Filipina 44 orang, Singapore 26 orang, Thailand 300 orang, Brunei
Darussalam 32 orang, Vietnam 57 orang, Kamboja 4 orang, Laos 2 orang, Myanmar 2
orang, dan Korea Selatan 10 orang).
Pada kesempatan tersebut, juga diberikan penghargaan kepada guru-guru berprestasi
dari daerah terpencil.
Beberapa kegiatan selama tiga hari adalah:
1. Panel Discussion
Terdapat empat pembicara pada panel discussion ini, yaitu
• Prof. Dr. Soedijatro (Indonesia), dengan judul makalah “School as a center of
culturalization of competence, attitude, and value”
• Prof. Dr. H.A.R Tilaar (Indonesia), dengan judul makalah “Revitalization of
teacher education institution and teaching professionalism in the area of the
ASEAN Community 2015”
• Prof. Dr. Datoek Ibrahim Bajunid (Malaysia), dengan judul makalah
“Developing standards for teaching profession within ASEAN community”
• Mae Chu Chang (World Bank), dengan judul makalah “Challenges on teachers
management from recruitment to career development”
Foto: Prof. Dr. Soedijatro menyampaikan makalahnya.
Ki-ka: Mae Chu Chang (World Bank), Prof. Dr. H.A.R Tilaar (Indonesia), Prof. Dr. Datoek Ibrahim Bajunid
(Malaysia), dan Prof. Prof. Bahrudin Musthafa (Indonesia, Chairperson)
2. Country Reports
Country report disampaikan oleh masing-masing perwakilan negara, yaitu dari
Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Philipines, Singapore, CThailand, Vietnam,
Republic of South Korea.
3. Parallel Session
Tidak lupa juga terdapat acara Cultural Night, dimana setiap negara menampilkan
masing-masing budaya seninya. Untuk kegiatan ACT yang ke-29 tahun 2013
direncanakan akan di laksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia.