17
Bercak kemerahan pada kedua telapak tangan KELOMPOK 7

PPPT Kasus 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kulit

Citation preview

Slide 1

Bercak kemerahan pada kedua telapak tanganKELOMPOK 7

LAPORAN KASUSJuan, laki laki 23thn, belum menikah datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan bercak kemerahan pada kedua telapak tangan. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu. Bercak tidak gatal. Pada pemeriksaan di daerah palmar manus dekstra et sinistra tampak lesi erotematosa ukuran lentikuler, diskret, hiperkeratotik dan skuama. Pasien mengaku sering berganti ganti pasangan seksual.

MASALAH & Terminologi Merupakan Faktor Resiko terkena Penyakit Menular Seksual ( PMS )Juan laki-laki, 23 thnDatang dengan keluhan, bercak kemerahan bersisik pada kedua telapak tanganPemeriksaan palmar manus dekstra et sinistraPasien mengaku sering berganti-ganti pasangan seksualKeluhan dirasakan 1 minggu yang laluBercak tidak gatalTampak lesi eritematosaUkuran lentikuler, diskret, hiperkeratotik, dan skuamaTerminologiUkuran lentikuler : Lesi berukuran sebesar biji jagungDiskret: Lesi tersebar satu persatu ( tidak berkelompok )Skuama: Pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulitHiperkeratotik: Kulit yang mengeras

HIPOTESISSifilis Dermatitis kontak iritan

ANATOMI

5

Histologi Kulit

HISTOLOGI

Histologi Kulit

Pada sifilis sekunder, terdapat predileksi pada telapak tangan dan telapak kakiTampilan Klinis

HISTOLOGI INFLAMASI KRONIK

PEMERIKSAAN FISIKSifilis primer :Papul lentikulerUlkus bentuknya bulat,solitar dasatnya jaringan granulasi brwarna merah dan bersih di atasnya hanya tampak serumKulit di sekitarnya tak menandaakan radang akutUlkus durumBerlokasi pada genetalia eksternaDan ektragenital, contoh lidah, tonsil, anusSembuh sendiri 3-10 minggu

Sifilis sekunder :Gejala umum : anoreksia, bb turun, malaise, nyeri kepala, demam tidak tinggi, artralgia.Kelainan kulit : tidak gatal, sering di sertai limfadenitis generalisata, kelainan di kulit telapaak tangan dan kaki berupa : roseola, papul, pustul,.Tempat terjadi nya : pada mukosa, pada rambut, pada kuku.

PEMERIKSAAN FISIKSifilis tersier :Tampak guma, yaitu : infiltrat sirkumskrip, kronik, bisanya melunak dan destruktifBesar guma bervariasi, dari lentikular- telur ayamKulit menjadi eritematosa dan livid serta melekat di gumaTerjadi perforasi dan keluar cairan seropurulenTempat perforasi akan meluas menjadi ulkus dan berkonfluensi membentuk pinggir yang polisiklik.Jika sidah menjadi ulkus maka infiltrat yang ada di bawahnya yang semula benjolan akan menjadi datarTerdapat nodus, mula-mula di kutan kemudian ke epidermis, pertumbuhanya lambat, umumnya meninggalkan sikatrik yang hipotrofi.Tempat terjadinya : pada mukosa, pada tulang, pada alat dalam contoh : hepar, esofagus, lambung, paru, ginjal, vesika velea, testis

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan t. pallidumtes serologi sifilis ( T.S.S )

PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa:Tidak berhubungan seksual selama masih sakitMitra hubungan seksual juga diobatiMedikamentosa:Penisilin G benzatin, dosis 4,8 juta unit secara IM (2,4 juta) dan diberikan satu kali semingguPenisilin G prokain dalam akua dosis total 6 juta unit, diberi 0,6 juta unit/hari selama 10 hari

KOMPLIKASISifilis KongenitalSifilis KardiovaskularSifilis meningovaskular

PROGNOSISAd Vitam: Ad bonamAd Sanationam: Ad bonamAd Functionam: Ad bonamAd Kosmetika: Ad bonam

Daftar PustakaDjuanda A, Hamzah M, Aisah S.IlmuPenyakitKulitdanKelamin.6th ed. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011; p.3-4;35-7;129-32.Halim E. Kulit Sebagai Organ Proteksi dan Estetik. Dalam Kuliah Modul Kulit dan Jaringan Penunjang. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010.Eurle B, Bronze MS. Syphilis. : Medscape Reference. Available at http://emedicine.medscape.com/article/229461-overview. Accessed at 24th November 2014.Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed. 5. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI; 2007; p. 43-53.5. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks textbook of dermatology. 8th Ed.Chichester: Blackwell Publishing; 2010; p. 383; 387-9Menaldi SL. Kulit Sebagai Organ Proteksi dan Estetik. Available at http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sri.linuwih/material/kulitsebagaiorganproteksidanestetik.pdf. Accessed at 10th November 2014.