15

PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …
Page 2: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

PPT 1 – Ibu Liyu Adhi Kasari Sulung S.E., M.B.A.

Copyright © 2016 by McGraw-Hill Education. All rights reserved

Introduction to Entrepreneurship

Entrepreneurship: evolution dan revolution

The entrepreneurial mind-set: cognition dan career

Entrepreneurship dan sustainable development

Social and ethical entrepreneurship

Entrepreneur menghadapi ketidak pastian: perubahan iklim dan revolusi industri (emisi

karbon)

Entrepreneurship adalah sumber pertumbuhan ekonomi, pembaharuan sosial, dan

pengembangan personal

- Cara untuk meningkatkan ekonomi yang lesu

- Pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja

Bisnis atau social entrepreneur

- Copreneur: seseorang yang bekerja dengan entrepreneur. Contoh: spouse, akuntan,

supplier.

- Business entrepreneurs: meraka yang mencari pertumbuhan dan keuntungan dalam

dunia bisnis

Social entrepreneurs: memiliki persamaan karakteristik personal seperti entrepreneur

bisnis, tetapi mereka membawa misi dan mencari inovasi dalam memecahkan masalah

yang tidak bisa diselesaikan oleh pasar maupun sektor lain

Entrepreneurial mind-set: Mind-set bisa ditunjukan di dalam maupun di luar organisasi, di

perusahaan profit maupun non profit dan dalam kegiatan bisnis tau non bisnis dengan

tujuan melahirkan ide-ide kreatif

- Mengambil risiko: entrepreneurs berarti ‘bersedia mengambil risiko untuk

menciptakan nilai’

- Islam selalu mengajak untuk berwirausaha: muslim memiliki kebebasan dalam

menginvestasikan uangnya dalam setiap kegiatan ekonomi, produksi, perdagangan,

dan konsumsi di jalan yang halal

Early definitions

- Richard Cantillon: Aktivitas yang mengandung risiko dalam perekonomian. Ketika

revolusi industri, pengusaha memainkan peran pengambilan risiko dan proses

transformasi

- Joseph Schumpeter (1883-1950): Menulis tentang entrepreneurship dan dampaknya

terhadap perkembangan ekonomi

Pemikiran pendidikan terhadap entrepreneurial

- A school or thought (pemikiran sekolah): Bentuk kepercayaan, literatur mengenai teori

yang diterima sebagai otoritatif oleh sekelompok sarjana atau penulis

- Pandangan makro

Pemikiran sosial dan budaya

Page 3: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Pemikiran finansial/capital

Pemikiran permindahan (displacement)

Pemikiran ekologi

- Pandangan mikro

Aliran pemikiran kewirausahaan

Pemikiran peluang usaha

Pemikiran perencanaan strategis

Global Entrepreneurship Monitor

Tahap dalam pengembangan ekonomi yang berhubungan dengan entrepreneurship

Stage

one

Factor-driven economies: berkompetisi berdasarkan

faktor anugrah (pemberian Tuhan), terutama tenaga

kerja tidak terampil dan sumber daya alam

Factor driven economies dengan

aktivitas entrepreneurial tahap

awal yang tinggi adalah:

Cameroon, Uganda, Botswana,

dan Bolivia

Stage

two

Efficiency-driven economies: lebih mengembangkan

proses produksi yang efisien dan mengingkatkan

kualitas produk. Mereka berkompetisi lebih baik

dengan pendidikan dan pelatihan, pasar barang efisien,

pasar tenaga kerja efisien, pasar keuangan yang sudah

berkembang, kemampuan untuk memanfaatkan

keuanggulan teknologi yang ada dan ukuran pasar

Efficiency-driven economies

dengan aktivitas entrepreneurial

tahap awal yang tinggi adalah:

Mexico, Ecuador, Peru, Chile,

dan Thailand

Stage

three

Innovation-driven economies: melampaui persyaratan

dasar atau peningkatan efisiensi. Pada tahap ini,

perusahaan bersaing dengan memproduksi barang

baru dan berbeda menggunakan proses produksi yang

paling canggih dan melalui inovasi. Hasil dari model

tersebut adalah pertumbuhan ekonomi nasional,

misalnya penciptaan lapangan kerja dan inovasi teknis

Innovation-driven economies

dengan aktivitas entrepreneurial

tahap awal yang tinggi adalah:

United States, Australia,

Canada, dan Singapore

Generations of Entrepreneurs

- Gen Y/millenials (lahir 1980s – awal 2000s) : consider yourself an entrepreneur (32%)

- Gen X (lahir 1960s – 1980s) : (41%)

- Baby Boomers (1946 – 1964) : (45%)

The Entrepreneurial Mind-set: Cognition and Career

- Opportunity-driven enterpreneurs: entrepreneurs percaya bahwa lebih baik berinvestasi

pada diri mereka sendiri daripada menempatkan uang pada rekening tabungan

berbunga rendah. Kepuasan kerja, prestasi, kesempatan, dan uang menjadi motivasi

utama untuk melancarkan usaha sendiri

Page 4: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

- Necessity-driven entrepreneurs: keputusan memulai bisnis muncul dari adanya

kesulitan. Kebutuhan yang tidak memiliki pilihan lebih baik untuk bekerja selain

menjadi seorang pengusaha

- Cognition: mengacu pada proses mental, termasuk perhatian, mengingat produksi, dan

memahami bahasa, memecahkan masalah dan mebuat keputusan

- Social cognition theory: melihat model mental berbasis situasi (kognisi) yang

mengoptimalkan efektivitas pribadi

- Entrepreneurial cognition: struktur pengetahuan yang digunakan orang untuk membuat

assesments, judgements, atau keputusan yang melibatkan evaluasi peluang, penciptaan

usaha, dan pertumbuhan

Defining Social Business and Enterprises

Page 5: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

1 – Introduction to Entrepreneurship

Introduction to Conventional Entrepreneurship

A. Definition

Sebuah proses inovasi dan penciptaan usaha baru melalui empat dimensi utama - individu,

organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan,

pendidikan, dan institusi.

Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan pencarian yang bertujuan, perencanaan

yang matang, dan penilaian yang baik ketika melakukan proses kewirausahaan.

B. Evolution

Pengusaha berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti "untuk melakukan."

Pengusaha adalah orang yang melakukan untuk mengatur, mengelola, dan menanggung risiko

bisnis. Meskipun tidak ada definisi pengusaha tunggal dan tidak ada profil yang dapat mewakili

wirausahawan saat ini, penelitian memberikan fokus yang semakin tajam pada subjek.

C. Entrepreneurial Mindset

Kewirausahaan adalah konsep terintegrasi yang menembus bisnis individu dengan cara yang

inovatif. Menggambarkan karakteristik paling umum yang terkait dengan pengusaha sukses

serta unsur-unsur yang terkait dengan "sisi gelap" kewirausahaan.

Who Are Entrepreneurs? 1) Individu independen, sangat berkomitmen dan bertekad untuk

bertahan, yang bekerja sangat keras; 2) Mereka optimis percaya diri yang berusaha untuk

integritas; 3) Mereka membakar dengan keinginan kompetitif untuk unggul dan menggunakan

kegagalan sebagai alat belajar.

Entrepreneurship is more than the mere creation of business: 1) Mencari peluang; 2)

Mengambil risiko di luar keamanan; 3) Memiliki keuletan untuk mendorong ide melalui

kenyataan

D. Entrepreneurship And Sustainable Development

Ini adalah kewirausahaan (seringkali dengan stimulus pemerintah) yang menanamkan kembali

semangat ke dalam ekonomi dan masyarakat.

Schramm mendaftar empat alasan untuk ini: 1) ledakan dorongan kreatif yang mengarah ke

inovasi; 2) kelangkaan dalam opsi yang tersedia; 3) menurunkan biaya operasi; dan 4) sangat

memukul raksasa (perusahaan besar).

Two Era of Entrepreneurship:

Industrial entrepreneurship (IE): Berlangsung pada abad ke-19 ke milenium baru.

Pengusaha tidak diwajibkan untuk mempertimbangkan lingkungan dalam perencanaan dan

desain mereka. Mereka fokus pada ekstraksi sumber daya yang langka dengan sedikit

memperhatikan pengisian mereka, pada distribusi global tanpa memperhatikan jarak, pada

konstruksi yang merajalelatanpa memperhatikan konsekuensi lingkungan dan pada rantai

pasokan tanpa memperhitungkan kesetaraan.

Page 6: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Sustainable entrepreneurship (SE): Kita perlu berpikir secara ekologis tentang biosfer dan

mempertimbangkan limbah yang terkandung dalam produk. Kita harus bergerak di luar analisis

input-output yang sederhana tanpa memperhatikan konsekuensi dan menerapkan konsep-

konsep baru yang memperhitungkan dimensi hidup dari produk dan layanan yang kita hasilkan.

F. Types Of Organization

Garis Besar Organisasi Wirausaha: imajinasi, fleksibilitas dan penerimaan risiko.

Kewirausahaan Perusahaan (Intrapreneurship) adalah kegiatan yang menerima sanksi

organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan hasil inovatif. Merupakan suatu proses di

mana individu atau sekelompok individu, dalam asosiasi dengan organisasi yang ada,

menciptakan organisasi baru atau menghasut pembaruan atau inovasi dalam organisasi. Suatu

proses yang dapat memfasilitasi upaya perusahaan untuk berinovasi secara terus-menerus dan

mengatasi secara efektif dengan realitas persaingan yang dihadapi perusahaan ketika

berkompetisi di pasar internasional.

G. Social And Ethical Entrepreneurship

Social Entrepreneurship: Bentuk baru kewirausahaan berlaku untuk pemecahan masalah

sosial tradisional, fokuskewirausahaan sektor swasta pada inovasi, pengambilan risiko, dan

transformasi skala besar.

Social Entrepreneurship Process: 1) Pengakuan peluang sosial yang dirasakan; 2)

Terjemahan peluang sosial menjadi konsep perusahaan; 3) Identifikasi dan perolehan sumber

daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan perusahaan.

Banyak kepentingan yang dihadapi perusahaan bisnis baik di dalam maupun di luar organisasi

Perubahan nilai, adat istiadat, dan norma-norma kemasyarakatan. Ketergantungan pada

prinsip-prinsip etika yang tetap daripada proses etis.

Kompleksitas Keputusan Etis: 1) Keputusan etis telah memperpanjang konsekuensinya; 2)

Keputusan bisnis yang melibatkan pertanyaan etis memiliki banyak alternatif; 3) Bisnis etis

sering memiliki hasil yang beragam; 4) Sebagian besar keputusan bisnis memiliki konsekuensi

etika yang tidak pasti; 5) Sebagian besar keputusan bisnis yang etis memiliki implikasi pribadi.

Page 7: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

2 – Entrepreneurship

1. Incompatibility of values and alternative entrepreneurship

Individualisme dalam modernisasi yang dibawa oleh barat memengaruhi orientasi

kewirausahaannya. Individualisme berprinsip free-market yang berpotensi mengancam nilai-

nilai dari keluarga, komunitas, dan struktur sosial-ekonomi. Oleh karena itu, standar

individualisme tidak dapat digunakan dalam orientasi kewirausahaan Islam. Alternatifnya

berupa kewirausahaan yang disesuaikan dengan tetap mempertahankan nilai kolektivis

nasional.

2. Entrepreneurship and Development: An Islamic Perspective

Delapan prinsip Islamic Entrepreneurship: Integrasi, Sifat manusia, Motivasi, Ibadah,

Sistem Ekonomi Islam, Posisi Bisnis dan Kewirausahaan, Panduan dan Perilaku Teladan.

Keterlibatan Muslim dalam Kewirausahaan diinginkan untuk memenuhi kewajiban yang

dikenal sebagai "Fardul Kifayah" dalam Yurisprudensi Islam. Fardul Kifayah mengandaikan

bahwa, Jika beberapa Muslim mengambil wirausaha dalam suatu komunitas, yang lain

dikecualikan, tetapi jika tidak ada yang mengangkatnya, seluruh komunitas dianggap berdosa.

Karena itu para pengusaha Muslim memikul tanggung jawab penting untuk menyediakan

barang-barang pokok dan layanan penting bagi komunitas Muslim serta menyediakan

pekerjaan, akumulasi kekayaan dan pemberdayaan ekonomi kepada anggota masyarakat

lainnya.

Konsep pengembangan wirausaha dalam Islam dimulai dengan wirausaha itu sendiri. Karena

permintaan melakukan bisnis adalah fardu kifayah, kadang-kadang bahkan fardu 'ayn, maka

dedikasi terhadap manusia bukanlah akhir dari segalanya. Dengan demikian, pengusaha harus

memakai tujuan dan operasi mereka berpusat pada hubungan dengan Allah yang Maha Kuasa.

Pengembangan kewirausahaan berdasarkan Rububiyyah dan Uluhiyyah adalah untuk

memastikan bahwa mereka tidak lalai mengingat Allah Yang Maha Kuasa terutama dalam

melaksanakan kewajiban agama lainnya dan berkembang di bumi dalam hubungan antara

orang dan alam semesta.

Namun, inovasi kewirausahaan membutuhkan sistem pendukung dalam bentuk keuangan dan

pelatihan. Mereka juga perlu diberikan pendidikan terpadu untuk memastikan bahwa

pengusaha berhasil dalam hal materi dan mampu membedakan antara halal dan terlarang dan

menjauhkan diri dari segala bentuk kaki tangan negatif.

Dalam hal ini, peran pemerintah sangat signifikan. Pemerintah juga harus mengawasikegiatan

agar tidak ada unsur diskriminasi yang hadir.

Pengusaha terkemuka harus menyadari fungsi infaq dengan membayar sedekah

bisnis,menyumbang, memberikan pinjaman kepada yang membutuhkan dan seterusnya

sebagainya. Bagi para pengusaha yang gagal, mereka perlu diberi bantuan dan diberi

kesempatan kedua untuk unggul dan memperbaiki diri.

Page 8: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

3. The difference between conventional and social entrepreneurship/ enterprise

3 – Business Venturing

1. Pathways to entrepreneurial ventures

Bootsrapping: proses mendirikan sebuah startup, tanpa ada bantuan pendanaan dari investor

maupun vanture capital. Bootsrapping sangat bergantung pada jaringan, trust, kerjasama,

penggunaan resource yang tersedia secara bijak.

Minipreneur: seseorang yang menjalankan bisnisnya berdasarkan keahlian berupa

pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, serta memanfaatkan internet sebagai tempat

memasarkan bisnisnya.

Pendekatan New – New: Menemukan ide bisnis baru dengan cara membuat daftar

pengalaman menjengkelkan dari sebuah produk yang pernah dipakai oleh banyak orang, lalu

kemudian membuat produk baru dengan inovasi yang baru dan unik.

Pendekatan New – Old: Menjalankan bisnis baru dengan cara memakai ide bisnis yang sudah

ada, namun menjual produk atau menawarkan sebuah layanan di tempat yang jarang terdapat

produk yang sejenis.

The Acquisition of an Existing Venture: pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh

perusahaan lain yang dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan,

di mana perusahaan yang diambil alih tetap memiliki hukum sendiri dengan maksud untuk

pertumbuhan usaha.

Buying a Franchise: perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan

dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang

dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam

rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

2. Opportunity and the creative pursuit of innovative ideas

Mengidentifikasi Kesempatan: Cari Ide Baru

Identifikasi peluang merupakan pusat kewirausahaan dan melibatkan: Pengejaran ide kreatif

dan proses inovasi

Langkah pertama bagi wirausahawan adalah mengidentifikasi "ide bagus”: Pencarian untuk

ide-ide yang baik tidak pernah mudah; Pengakuan peluang dapat mengarah pada kekayaan

pribadi dan kemasyarakatan.

Page 9: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Bagaimana wirausaha melakukan apa yang mereka lakukan: 1) Berpikir kreatif + analisis

sistematis = sukses; 2) Carilah peluang unik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan; 3)

Mengubah masalah menjadi peluang; 4) Mengakui bahwa masalah adalah untuk mencari tahu

apa yang diminta oleh permintaan.

Inovasi: Proses di mana pengusaha mengubah peluang menjadi ide yang dapat dipasarkan.

Kombinasi dari visi untuk menciptakan ide yangbaik dan ketekunan serta dedikasi untuk tetap

dengan konsep melalui implementasi. Fungsi kunci dalam proses kewirausahaan.

3. Entrepreneurship and Economic Development (Schumpeter VS Kirzner)

Scumpterian: Pengusaha dianggap sebagai inovator yang dapat mengubah keseimbangan

ekonomi selama masa ketidakpastian, perubahan, dan pergolakan teknologi.

Kirznerian: Dalam pandangan ini, wirausahawan adalah orang yang waspada, menemukan

peluang dengan bertindak sebagai arbitrageur atau pengatur harga di pasar, memanfaatkan

pengetahuan atau asimetri informasi.

Schumpeterian lebih cenderung inovatif dan ambisius untuk menumbuhkan usaha mereka,

lebih dari Kirznerian. Di tingkat perusahaan, Schumpeterian lebih mungkin dikembangkan

dalam organisasi dengan fokus struktural pada pengembangan produk untuk memenuhi

kebutuhan masa depan, berbeda dengan Kiriznerian.Schumpeterian dilakukan oleh perusahaan

yang relatif inovatif, yaitu mereka dapat dibedakan dalam hal inovasi produk baru ke pasar,

kepemilikan paten, dan kepemilikan kolaborasi inovasi berkelanjutan peluang Schumpeterian

mendorong pertumbuhan dapat dikatakan lebih baik dalam hal penjualan.

4. Financial technology

Fenomena Inovasi Disruptif yang terjadi di Industri Jasa Keuangan yang telah men-disrupsi

landscape Industri Jasa Keuangan secara global. Mulai dari struktur industrinya, teknologi

intermediasinya, hingga model pemasarannya kepada konsumen. Keseluruhan perubahan ini

mendorong munculnya fenomena baru yang disebut Financial Technology (Fintech). Fintech

terjadi karena Terdapat masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh industri keuangan tradisional

serta masyarakat mencari alternatif pendanaan selain jasa industri keuangan tradisional.

5. Entrepreneurial families: succession and continuity

Lima elemen transgenerational entrepreneurship: 1) Fokus pada keluarga sebagai mesin

wirausaha; 2) Pola pikir wirausaha dari keluarga (orientasi wirausaha); 3) Dampak keluarga

terhadap sumber daya perusahaan (familiness); 4) Faktor kontekstual seperti industri, budaya

komunitas, family life stage dan keterlibatan keluarga; 5) Keuangan wirausaha dan performa

sosial.

Tipe family capital: Family social capital, family human capital, family financial capital, dan

family emotional capital.

Tantangan Bisnis Keluarga: 1) mereka mungkin tidak memiliki kemampuan finansial untuk

bisnis yang lebih besar, bisnis bijih yang terdiversifikasi; 2) mungkin kurang memiliki keahlian

manajemen untuk mengatasi tekanan ini; 3) seperti semua keluarga, mereka memiliki masalah

psikologis dan kesengsaraan.

Page 10: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

6. Developing entrepreneurship within organisations (intrapreneurship)

Intrapreneurship adalah proses di mana seorang individu (atau sekelompok individu), dalam

hubungannya dengan organisasi yang sudah ada, membuat organisasi baru atau mendorong

pembaruan atau inovasi dalam organisasi.

Manajer puncak harus merancang elemen yang mempromosikan tempat kerja yang 'ramah

inovasi' dan mengembangkan lingkungan yang akan membantu orang yang berpikiran inovatif

mencapai potensi penuh mereka. Saat menginventarisasi kesiapan organisasi untuk inovasi,

manajer perlu mengidentifikasi bagian-bagian dari struktur therm, sistem kontrol, sistem

manajemen sumber daya manusia dan budaya yang menghambat, dan bagian-bagian yang

memfasilitasi, perilaku intrapreneurial.

Taktik kewirausahaan perusahaan: Gunakan proyek demonstrasi; Gunakan kelompok kerja

lintas fungsi; Forum dan lokakarya terbuka; Sesuaikan kasus bisnis; Pendidikan dan

pengembangan keterampilanl Oportunisme individu; Oportunisme individu; Sistem teman;

Memobilisasi manajer menengah; Buat tim CE yang terlihat; Memberi penghargaan dan

mengenali; Buat jaringan juara.

4 – Developing Entrepreneurial Ventures

1. The assessment of entrepreneurial opportunities

Tahapan dalam Start-up Usaha Baru:

Prestart-up Phase: Dimulai dengan ide untuk usaha dan berakhir ketika pintu dibuka

untuk bisnis.

Start-up Phase: Dimulai dengan inisiasi aktivitas penjualan danpengiriman produk dan

layanan dan berakhir ketika bisnis ini mapan dan melampaui ancaman jangka pendek

untuk bertahan hidup.

Poststart-up Phase: Berlangsung hingga usaha dihentikan atau entitasorganisasi yang

masih hidup tidak lagi dikendalikan oleh seorang pengusaha.

Kesulitan dalam memilih usaha baru: Kurangnya evaluasi obyektif; tidak ada wawasan

nyata ke pasar; pemahaman yang tidak memadai tentang persyaratan teknis; pemahaman

keuangan yang buruk; kurangnya keunikan usaha; ketidaktahuan masalah hukum.

Faktor kritis untuk pengembangan usaha baru: Keunikan usaha; Ukuran investasi;

Pertumbuhan penjualan yang diharapkan (Usaha gaya hidup, Usaha kecil yang

menguntungkan, Usaha pertumbuhan tinggi); Ketersediaan produk; Ketersediaan pelanggan.

Sebab gagalnya usaha baru: Masalah Produk/Pasar; Kesulitan finansial; dan Masalah

Manajerial.

Model prediksi kegagalan usaha baru: Peran profitabilitas dan arus kas; Peran hutang;

Kombinasi keduanya; Peran ukuran awal; Peranan kecepatan modal; Peran kontrol.

Proses Evaluasi:

Profile Analysis: Melibatkan mengidentifikasi dan menyelidiki variabelkeuangan,

pemasaran, organisasi, dan sumber dayamanusia yang memengaruhi potensi bisnis

sebelum ide baru dipraktekkan.

Page 11: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

The Feasibility Criteria Approach: Melibatkan penggunaan daftar pemilihan kriteria

dari mana wirausahawan dapat memperoleh wawasan tentang kelangsungan usaha

mereka.

Comprehensive Feasibility Approach: Menggabungkan faktor eksternal selain yang

termasuk dalam pertanyaan kriteria.

2. Marketing for entrepreneurial ventures

Market: Sekelompok konsumen (pelanggan potensial) yang memiliki daya beli dan kebutuhan

yang tidak terpuaskan. Sebuah usaha baru akan bertahan hanya jika ada pasar untuk produk

atau layanannya.

Marketing Research: Pengumpulan informasi tentang pasar tertentu, diikuti oleh analisis

informasi itu. Tujuan dari riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pelanggan — target

pasar — dan untuk memenuhi keinginan mereka.

Keyakinan yang salah yang menghambat penggunaan riset pemasaran: 1) Biaya:

penelitian terlalu mahal; 2) Kompleksitas: teknik penelitian bergantung pada sampel yang

terlalu kompleks, survei, dan analisis statistik; 3) Keputusan Strategis: hanya keputusan

strategis utama yang perlu didukung melalui riset pemasaran; 4) Tidak relevan: data penelitian

akan berisi informasi yang hanya mendukung informasi yang sudah diketahui atau tidak

relevan.

Internet Marketing: 1) Memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kehadiran dan

ekuitas mereknya di pasar; 2) Memungkinkan perusahaan untuk membina pelanggan baru.; 3)

Dapat meningkatkan layanan pelanggan dan menurunkan biaya dengan memungkinkan

pelanggan melayani diri sendiri; 4) Menyediakan mekanisme untuk pembagian informasi dan

pengumpulan pada sebagian kecil dari biaya sebelumnya; 5) Saluran distribusi penjualan

langsung di mana hubungan penjual-pembeli adalah segera, dan periode menunggu yang

mengikuti kampanye pemasaran tradisional hampir dihilangkan.

Filosofi Pemasaran: 1) Filosofi yang digerakkan oleh produksi; 2) Filosofi yang didorong

oleh penjualan; 3) Filosofi yang digerakkan oleh konsumen. Faktor dalam Memilih Filosofi

Pemasaran: 1) Tekanan kompetitif; 2) Latar belakang Pengusaha; 3) Fokus jangka pendek.

Market Segmentation: Proses mengidentifikasi satu set karakteristik tertentu yang

membedakan satu kelompok konsumen dari yang lain. Terdiri dari variabel demografis dan

variabel manfaat.

Consumer Behavior: 1) Jenis dan pola karakteristik konsumen; 2) Karakteristik pribadi; 3)

Karakteristik psikologis.

Marketing planning: Proses penentuan pendekatan yang jelas dan komprehensif terhadap

penciptaan pelanggan. Elemen Perencanaan Pemasaran: 1) Penelitian pemasaran saat ini; 2)

Analisis penjualan saat ini; 3) Sistem informasi pemasaran; 4) Peramalan penjualan; 5)

Evaluasi.

Marketing Information System: Menyusun dan mengatur data yang berkaitan dengan biaya,

pendapatan, dan laba dari basis pelanggan untuk memantau strategi, keputusan, dan program

yang berkaitan dengan pemasaran.

Page 12: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Market Planning terdiri dari:

Sales Forecasting: Proses memproyeksikan penjualan masa depan melalui angka

penjualan historis dan penerapan teknik statistik.

Evaluation: Mengevaluasi kinerja rencana pemasaran penting agar fleksibilitas dan

penyesuaian dapat dimasukkan ke dalam perencanaan pemasaran.

Faktor yang memengaruhi keputusan penetapan harga: 1) Tingkat tekanan

kompetitif; 2) Ketersediaan pasokan yang mencukupi; 3) Perubahan musiman atau

siklus permintaan; 4) Biaya distribusi; 5) Tahap siklus hidup produk; 6) Perubahan

biaya produksi; 7) Kondisi ekonomi yang berlaku; 8) Layanan pelanggan yang

disediakan oleh penjual; 9) Jumlah promosi; 10) Daya beli pasar.

3. Strategic entrepreneurial growth

Rencana strategis/Strategic Planning merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi

untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan

sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi yang

telah ditetapkan.

5 langkah yang harus ada di strategic planning: 1) Mengetahui faktor eksternal dan internal

yang mempengaruhi bisnis; 2) Membuat strategi jangka panjang dan jangka pendek (visi, misi

dan goals); 3) Mengimplementasikan strategic plan; 4) Mengevaluasi strategic plan; dan 5)

Memberikan feedback dan follow up.

Kurangnya perencanaan strategis: 1) Kelangkaan waktu; 2) Kurangnya pengetahuan; 3)

Kurangnya keterampilan; 4) Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan; 5) Persepsi biaya

tinggi/

Kegagalan yang terjadi ketika menjalankan strategi: 1) Kegagalan dalam melihat trend

industri; 2) Tidak memiliki competitive advantage; 3) Mengejar posisi kompetitif yang tidak

bisa dicapai; 4) Strategi kompromi untuk pertumbuhan; 5) Kegagalan untuk

mengkomunikasikan strategi usaha kepada karyawan.

4. Global opportunities for entrepreneurs

How to going global: 1) Memaksimalkan keuntungan; 2) Saham; 3) Memaksimalkan arus kas;

4) Mereposisi bisnis; 5) Dampak domestik.

5 – Growth Strategies for Entrepreneurial Ventures (1)

1. Legal and regulatory challenges for entrepreneurial ventures

Konsep legal utama dalam usaha

Awal Usaha:

Hukum yang mengatur kekayaan intelektual: Paten, Hak cipta, dan Merek dagang.

Bentuk organisasi bisnis: Kepemilikan tunggal, Kemitraan, Perusahaan, dan Waralaba.

Pertimbangan pajak.

Pembentukan modal.

Page 13: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Tanggung jawab pertanyaan.

Venture Berkelanjutan: Pengembangan dan Transaksi Bisnis:

Hukum Personnel: Kebijakan perekrutan dan pemberhentian, Komisi Peluang Kerja

yang Sama, serta Perundingan bersama.

Hukum Kontrak: Kontrak hukum, Kontrak penjualan, dan Sewa.

Pertumbuhan dan Kesinambungan Usaha Wirausaha:

Pertimbangan pajak: Federal, negara bagian, dan lokal; Penggajian; Insentif

Peraturan pemerintah: Zonasi (properti), Badan administrasi (peraturan), dan Hukum

konsumen.

Kesinambungan hak kepemilikan: Hukum dan kepemilikan properti; Wasiat,

kepercayaan, dan kepemilikan; dan Kebangkrutan

2. Legal entities in Indonesia and the implications for entrepreneurs

Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil,

dan menengah.

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 17 tahun 2013 tentang pelaksanaan

undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah.

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 60 tahun 2013 tentang susunan

organisasi, personalia, dan mekanisme kerja lembaga permodalan kewirausahaan

pemuda.

Peraturan presiden republik indonesia nomor 27 tahun 2013 tentang pengembangan

inkubator wirausaha.

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 41 tahun 2011 tentang pengembangan

kewirausahaan dan kepeloporan pemuda, serta penyediaan prasarana dan sarana

kepemudaan.

Permenpora Nomor 0944 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitasi

Pengembangan Kewirausahaan Pemuda.

6 – Growth Strategies for Entrepreneurial Ventures (2)

1. Sources of capital for entrepreneurial ventures

Debt Financing: Dijamin pembiayaan usaha baru yang melibatkan pengembalian dana

ditambah biaya (bunga untuk penggunaan uang). Debt financing terdiri dari:

Commercial Banks: Hutang jangka menengah 1-5 tahun dijamin dengan agunan

(piutang, persediaan, atau aset lainnya).

Trade Credit: Kredit yang diberikan oleh pemasok yang menjual barang secara kredit.

Accounts Receivable Financing: Pendanaan jangka pendek yang mencakup gadai

piutang sebagai agunan untuk pinjaman atau penjualan piutang dengan nilai diskon

(anjak piutang/factoring).

Finance Companies: Pemberi pinjaman berbasis aset yang meminjamkan uang terhadap aset

seperti piutang, inventaris, dan peralatan.

Page 14: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Equity Financing: Melibatkan penjualan (pertukaran) dari beberapa kepemilikan dalam

usaha sebagai imbalan atas investasi tanpa jaminan di perusahaan.

Equity Financing: Uang yang diinvestasikan dalam usaha tanpa kewajiban hukum bagi

pengusaha untuk membayar kembali jumlah pokok atau membayar bunga padanya.

Sumber pendanaan: penawaran umum dan penempatan pribadi.

Public Offering: “Going public” mengacu pada peningkatan modalperusahaan melalui

penjualan sekuritas di pasar saham.

Private Placements: Regulation D dan Accredited Purchaser.

Investor.

Venture Capitalists.

2. Cost Structure

Apa biaya terpenting yang melekat dalam model bisnis kita?

Sumber daya utama mana yang paling mahal?

Aktivitas utama mana yang paling mahal?

Apakah bisnis Anda lebih: didorong oleh biaya (struktur biaya paling ramping,

proposisi nilai harga rendah, otomatisasi maksimum, outsourcing ekstensif); didorong

oleh nilai (berfokus pada penciptaan nilai, proposisi nilai premium).

Karakteristik sampel: biaya tetap (gaji, sewa, utilitas); biaya variabel; skala ekonomi;

ruang lingkup ekonomi

3. Revenue Streams

Untuk nilai apa pelanggan kita benar-benar bersedia membayar?

Untuk apa mereka membayar saat ini?

Bagaimana mereka saat ini membayar?

Bagaimana cara mereka membayar?

Berapa kontribusi setiap aliran pendapatan terhadap pendapatan keseluruhan?

Jenis: penjualan aset; biaya pemakaian; biaya berlangganan; meminjamkan /

menyewakan / menyewakan; perizinan; biaya broker; periklanan

Harga tetap: harga jual; bergantung pada fitur produk; bergantung pada segmen

pelanggan; tergantung volume

Penetapan harga dinamis: negosiasi (tawar-menawar); manajemen hasil; pasar waktu

nyata

4. Measuring performance for entrepreneurial ventures

Salah satu perhatian konstan bagi pengusaha adalah mengukur kinerja ekonomi. Para

pemangku kepentingan dan publik semakin mengharapkan pengusaha untuk menunjukkan

bahwa mereka tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga mengikuti jalur yang

bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Enam jenis sumber daya yang diukur meliputi (Sumber daya berwujud/tangible: Financial,

Physical, Environmental) dan (Sumber daya tidak berwujud/Intangible: Organisational

Relational and Human).

Page 15: PPT 1...organisasi, lingkungan, proses - yang dibantu oleh jaringan kolaboratif di pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Katalis untuk perubahan ekonomi yang menggunakan …

Mengukur kinerja keuangan:

Laporan keuangan meliputi: pemasaran, distribusi, manufaktur dan pengelolaan.

Hal lain terdiri dari: laporan laba rugi, operasi neraca dan anggaran arus kas, serta

laporan pro-forma.

5. What is Business Model Canvas (BMC)

Menempatkan semua strategi bisnis yang rumit dalam satu diagram sederhana. Masing-masing

dari sembilan kotak di kanvas menentukan detail file strategi perusahaan

6. Nine building blocks of BMC

i. Customer Segments - Target audiens yang Anda rencanakan untuk menawarkan nilai

dengan produk atau layanan Anda.

ii. Value Propositions - Proposisi nilai ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana segmen

pelanggan Anda akan menilai dari penawaran unik Anda dan membedakannya dari

pesaing.

iii. Channels - Saluran apa yang proposisi nilai Anda akan dikirimkan?

iv. Customer Relationships - Bagaimana Anda berencana menjaga hubungan yang solid

dengan segmen konsumen Anda?

v. Revenue Streams - Bagaimana proposisi nilai Anda menghasilkan pendapatan dari

setiap audiens target?

vi. Key Resources - Ini adalah aset yang tersedia untuk bisnis yang memungkinkan Anda

menjalankan operasi secara efektif.

vii. Key Activities - Operasi apa yang penting untuk kesuksesan bisnis Anda?

viii. Key Partnerships - Kemitraan ini diperoleh melalui jaringan dengan orang-orang yang

dapat membantu kesuksesan bisnis Anda.

ix. Cost Structure - Semua biaya yang terkait dengan bisnis.