Upload
erry-rusdiana
View
478
Download
67
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT atraumatic
Citation preview
“...Om Swatyastu ...”
Kelompok 3
1. Ari Irayati2. Agus sumerta3. Artika Yasa4. Desy Utami Pidada5. Engginia6. Eriza Natalia
ATRAUMATIC ATRAUMATIC CARECARE
Latar Belakang
Hospitalisasi ( rawat inap) pada pasien anak
dapat menyebabkan kecemasan dan srtes pada
semua tingkatan usia. Penyebab dari kecemasan di
pengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari
petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan
lainnya), lingkungan baru maupun keluarga yang
mendampingi selama perawatan.
Walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak
tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada
anak. Apabila hal tersebut dibiarkan dapat menimbulkan dampak
psikologis pada anak dan tentunya akan mengganggu perkembangan
anak. Dengan demikian atraumatik care sebagai bentuk perawatan
terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga.
Definisi ...
1. Atraumatik care adalah perawatan yang tidak
menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga
(Aziz Alimul Hidayat, 2009).
2. Atraumatik care adalah asuhan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya
merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan
sebagai terapi bagi anak (Yupi Supartini, 2004).
Tujuan Atraumatic Care . . .
Tujuan utama Do No Harm dengan 3 prinsip :
a. Mencegah atau mengurangi anak berpisah
dari orang tua
b.Perlindungan
c. Mencegah atau mengurangi trauma fisik dan
nyeri
Penerapan asuhan atraumatic care di rumah sakit berperan dalam mempercepat proses penyembuhan anak yang bertujuan:
a. Anak tidak merasa stress (dampak hospitalisasi)
b. Anak mendapatkan pelayanan tanpa berpisah dengan orang tua
c. Optimalisasi asuhan keperawatan sesuai dengan tingkat usia
d. Fasilitasi tumbuh kembang anak
Prinsip Atraumatic Care . . .
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari
keluarga
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol
perawatan pada anak
3. Mencegah dan/atau mengurangi cedera fisik (injury) dan
nyeri (dampak psikologis)
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak
5. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit
Perawatan atraumatik adalah
perawatan terapeutik yang diberikan
kepada anak sebagai intervensi terpenting
dalam perawatan anak untuk mencapai
tumbuh kembang optimal ketika berada
di rumah sakit.
Lanjutan . . .Adapun contoh tindakan atraumatik, antara lain:
1. Modifikasi lingkungan perawatan anak (mis. Mengupayakan ruang rawat inap seperti situasi di rumah).
2. Penyediaan fasilitas bermain untuk anak sakit.
3. Modifikasi pemberian tindakan keperawatan pada anak (misalnya saat mengukur suhu tubuh anak, gunakan thermometer dengan berbagai variasi bentuk dan warna).
4. Meminimalkan tindakan yang menimbulkan nyeri.
Lanjutan . . .
5. Melibatkan orang tua/keluarga dalam perawatan anak
6. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik terhadap anak saat dilakukan tindakan
perawatan
7. Memberikan kesempatan pada anak dalam pengambilan keputusan terhadap
tindakan perawatan yang dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bermain.
9. Memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
10. Memberikan kesempatan untuk pendidikan dans osialisasi.
11. Mengorientasianak dan orang tua tentang fasilitas rumah sakit.
12. Menerima anak dengan penuh perhatian.
13. Mengupayakan anak dan orang tua merasakan aman dan nyaman selama rawat
inap.
Permainan Therapeutik . . .
a. Bermain Aktif - Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
- Bermain konstruksi (Construction Play)- Bermain drama (Dramatic Play)- Bermain fisik
b. Bermain PasifPada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
…Intervensi Keperawatan . . .
Fokus intervensi keperawatan :
1. Meminimalkan Stressor
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress dapat
dilakukan dengan cara:
- Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
- Mencegah perasaan kehilangan control
- Mengurangi atau meminimalkan rasa takut terhadap
perlukaan tubuh dan rasa nyeri
Lanjutan . . .
2. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi memberikan
dukungan psikologis pada anggota keluarga - Memberi kesempatan pada orang tua untuk belajar
tentang penyakit anak.
- Meningkatkan kemampuan kontrol diri.
- Memberi kesempatan untuk sosialisasi.
- Memberi support kepada anggota keluarga.
Lanjutan . . .
3. Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit1. Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak.
2. Mengorientasikan situasi rumah sakit.
3. Pada hari pertama lakukan tindakan :
- Kenalkan perawat dan dokter yang merawatnya
- Kenalkan pada pasien yang lain.
- Berikan identitas pada anak.
- Jelaskan aturan rumah sakit.
- laksanakan pengkajian .
- Lakukan pemeriksaan fisik.
Perkembangan dan Implikasi Atraumatic Care dalam Pemberian Asuhan Keperawatan pada Anak di
Rumah Sakit di Indonesia
Di negara–Negara maju, seperti USA, Australia, dan negara–Negara maju
lainnya di Eropa, atraumatic care merupakan syarat utama dalam
perawatan anak di rumah sakit. Mereka menciptakan beberapa strategi yang
muncul dari hasil kreatifitas mereka sendiri untuk meminimalkan distress fisik
maupun psikis pada anak yang mengalami proses hospitalisasi, seperti:
- Clown Doctor ( dokter badut )
- Dog Therapy
- Penggunanaan Buffered Lidocaine ( anastesi lokal )
ATRAUMATIC CARE LUAR NEGERI
Clown Doctor
Clown doctor hadir khusus untuk memberikan
kebutuhan psiko-sosial bagi anak selama dirawat di
rumah sakit dan membantu anak beradaptasi
dengan lingkungan di rumah sakit, juga membantu
mengalihkan perhatian mereka dari prosedur
perawatan yang menakutkan dan menyakitkan.
Dog Therapy
Dog therapy merupakan salah satu jenis terapi yang
disediakan di rumah sakit dengan membawa anjing ke rumah
sakit untuk mengunjungi anak-anak yang sedang dalam masa
perawatan, dengan tujuan membantu mengurangi rasa sakit
fisik dan emosional, mengurangi kebosanan dan kegelisahan,
menemani anak selama proses hospitalisasi sehingga anak tidak
merasa sendiri dan kesepian
Buffered Lidocaine
Buffered lidocaine adalah anestesi local dalam
bentuk kartrid gas yang digunakan dengan cara
disemprotkan di atas permukaan kulit yang akan di
injeksi. Tekhnik ini banyak digunakan di beberapa
Negara maju untuk mengurangi nyeri pada anak
sebelum melakukan injeksi intravena (IV).
ATRAUMATIC CARE DI INDONESIA
Tekhnik perawatan atraumatik sudah mulai diterapkan pada hampir semua rumah
sakit di Indonesia, tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal.
Ada beberapa contoh usaha penerapan atraumatic care di beberapa rumah sakit di
Indonesia, antara lain:
1. Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta menyediakan fasilitas ruangan yang
didesain menjadi ruang perpustakaan, ruang belajar, ruang bermain, dan ruang
internet.
2. Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balik papan yang
menyediakan pojok anak atau fasilitas bermain untuk anak.
3. Rumah Sakit Pertamina Balik papan (RSPB) yang menyediakan sebuah ruangan
arena bermain khusus di ruang perawatan anak.
Lanjutan . . .
4. Rumah Sakit Budirahayu Jogjakarta, menyediakan taman bermain untuk anak-
anak yang dirawat ruang perawatan dengan tujuan untuk merangsang
psikomotor anak, memotivasi anak untuk bermain, dan memberikan hiburan
serta mengalihkan perhatian anak dari sakit yang sedang diderita.
5. Rumah sakit-rumah sakit di Bali, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit
negeri, telah menyediakan ruang bermain anak ataupun memberikan sentuhan
khas anak-anak dalam dekorasi di ruang perawatan anak. Misalnya di RSUD
Kapal, RSUP Sanglah , dan beberapa rumah sakit swasta di Denpasar.
Selain modifikasi lingkungan yang merupakan salah satu upaya
dalam menerapkan atraumatic care di rumah sakit, hal yang penting dan
sangat berpengaruh dalam perawatan anak juga adalah factor perawat ,
Sikap pelayanan yang diberikan perawat berupa atraumatic care
pada anak menimbulkan sikap kepuasan orang tua yang merawat dan
menjaga anak selama anak mengalami hospitalisasi.
Sikap kepuasan orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk
penilaian sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas. Di Indonesia,
para perawat sudah mulai menerapkan tindakan atraumatik dalam
perawatan anak.
VIDEO
Om Santhi Santhi
Santhi Om