20
Otitis Eksterna Difus Claudia Fetricia 102012318 D5

PPT BLOK 23.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT BLOK 23.ppt

Otitis Eksterna Difus

Claudia Fetricia102012318

D5

Page 2: PPT BLOK 23.ppt
Page 3: PPT BLOK 23.ppt
Page 4: PPT BLOK 23.ppt

Anamnesis

• Gangguan pendengaran/pekak (tuli)• Suara berdenging/berdengung (tinnitus)• Rasa pusing yang berputar (vertigo)• Rasa nyeri di dalam telinga (otalgia)• Keluar cairan dari telinga (otore)• Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes

Page 5: PPT BLOK 23.ppt

Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan daun telinga dan bagian-bagiannya:• inspeksi pada daun telinga: deformitas, benjolan,

atau lesi kulit. • kesimetrisan kedua daun telinga.• Battle’s sign pada bagian belakang telinga, yaitu

suatu kondisi dimana terdapat echymosis pada tulang mastoid dan merupakan indikator adanya fraktur pada basis cranii.

• Apabila terdapat nyeri pada telinga tug test

Page 6: PPT BLOK 23.ppt

2. Pemeriksaan kanal auditorius dan membran timpani:• Otoskop kondisi otitis eksterna akut dapat

dijumpai tanda pembengkakan, penyempitan, lembab, dan tampak pucat atau bahkan kemerahan.

• Periksa ada tidaknya serumen (warna, konsistensinya), benda asing, discharge, kemerahan, dan atau edema.

• Inspeksi membran timpani pada otitis media akut purulenta dapat dijumpai warna merah membesar pada membran timpani yang disertai adanya pengeluaran cairan

Page 7: PPT BLOK 23.ppt

3. Tes pendengaran• Berfungsi untuk menentukan derajat ketulian secara

kasar.Tes garputala• Tes rinne : hantaran tulang (BC) dengan hantaran

udara (AC) • Tes weber : membandingkan hantaran tulang telinga

kiri dengan telinga kanan

Page 8: PPT BLOK 23.ppt

Pemeriksaan Penunjang

• Laju endap darah (LED), dapat meningkat pada otitis eksternal akut, dan menetap pada keganasan telinga.

• Kimia darah (KHUSUS DM)• Kultur dan tes sensitivitas dari liang telinga

PSEUDOMONAS AERUGINOSA 95%

Page 9: PPT BLOK 23.ppt

Dd/ Otitis Eksterna Difus

• Biasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam.

• Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya

• Gejala : nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri tekan, terdapat sekret yang berbau. Sekret ini tidak mengandung lendir (musin) seperti sekret yang luar dari kavum timpani pada otitis media.

Page 10: PPT BLOK 23.ppt

Dd/ Otitis Eksterna Sirkumskripta

• Kullit di sepertiga luar liang telinga mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen

• maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel

• Gejala : rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul

• Gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga

Page 11: PPT BLOK 23.ppt

Wd/ Otitis Eksterna Maligna

• infeksi yang menyerang liang telinga luar dan tulang temporal.

• menyerang pasien dengan diabetes yang berusia tua, serta pasien dengan disfungsi imun selular.

Page 12: PPT BLOK 23.ppt
Page 13: PPT BLOK 23.ppt

Etiologi

• infeksi bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa,Proteus mirabilis, Staphylococcus, Streptococcus, dan beberapa bakteri gram negatif

• Faktor : PH, udara, trauma,berenang (air yang tercemar)

Page 14: PPT BLOK 23.ppt

Gejala Klinis

• Rasa Sakit: rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut.

• Rasa penuh : keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.

• Gatal : sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut

• Kurang pendengaran

Page 15: PPT BLOK 23.ppt

Epidemiologi

• Januari 2000 s/dDesember 2000 di Poliklinik THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan barudimana

• 867 kasus (8,07 %) otitis eksterna, • 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa • 585 kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta. • Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang

panas dan lembab dan jarang pada iklim- iklim sejuk dan kering.

Page 16: PPT BLOK 23.ppt

Penatalaksanaan

• Untuk tujuan ini biasanya perlu disisipkan tampon berukuran ½ x 5 cm kedalam liang telinga mengandung obat agar mencapai kulit yang terkena.

• Antibiotik fluoroquinolone (ciprofloxasin) dosis tinggi per oral

• Debridemen luka

Page 17: PPT BLOK 23.ppt

Prognosis

• Pengobatan cukup lama• Kematian pada pasien dengan neuropati

atau komplikasi intrakranial

Page 18: PPT BLOK 23.ppt

Komplikasi

• Kerusakan saraf kranial• Tulang tengkorak• Otak• Kambuh kembali• Meningitis• Abses otak

Page 19: PPT BLOK 23.ppt

Kesimpulan

• HIPOTESIS DITERIMA

Page 20: PPT BLOK 23.ppt