Upload
seftiana1221
View
358
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
GANGGUAN KECEMASAN
Seftiana Saftari 20080310026
Preseptor : dr. Vista Nurasti P. , Sp. KJ
• Suatu respons mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam.
• Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan & memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman (baik fisik maupun psikologik).
• Cemas pada umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap stress kehidupan sehari-hari.
Kecemasan : Fisiologis
Suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, perubahan, dan pengalaman baru yang belum dicoba.
PatologisRespon yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada intensitasnya atau durasinya.Dapat menimbulkan gejala-gejala hiperaktivitas otonom yang mengenai sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, gastrointestinal dan bahkan genitourinarius.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Neurofisiologi Asal kecemasan : pada amigdala Sistem Noradrenergik Sentral.
Badan sel pada sistem noradrenergik terutama berlokasi di lokus sereleus di pons rostral, mengeluarkan aksonnya ke korteks serebral, sistem limbik, batang otak, dan medulla spinalis. Stimulasi pada lokus sereleus menghasilkan serangan panik, begitupun sebaliknya.
Neuron Gamma-aminobutyric acid (GABA) dari sistem limbik, terutama pada septohippocampal area, memodulasi terjadinya gangguan cemas menyeluruh, ketakutan, dan kewaspadaan. Kosentrasi GABA yang sangat tinggi pada reseptornya, dengan pengikatan oleh struktur benzodiazepin dapat menurunkan status kewaspadaan yang tinggi.
Sistem Serotonergik dan Neuropeptida
Pelepasan serotonin menyebabkan peningkatan kecemasan.
TANDA DAN GEJALA
• Empat Domain Gangguan Cemas
– Fisik
– Perasaan
– Pikiran
– Perilaku
19/04/23
Tanda dan Gejala• Fisik
– Anorexia
– Mual
– Muntah
– Nyeri perut
– Berdebar
– Berkeringat
– Mulut kering
– Sesak nafas
– Ketegangan otot
– Nyeri kepala19/04/23
Tanda dan Gejala
Pikiran
• Khawatir
• Pikiran yang berkaitan
dengan ancaman pada
emosi dan fisik
19/04/23
Tanda dan Gejala
Perasaan
Kegelisahan dan
ketidaknyamanan atas
teror dan panik yang
terjadi
19/04/23
Tanda dan Gejala
Perilaku
• Kecemasan memicu
perilaku untuk
mengurangi ataupun
menghindari
penderitaan yang terjadi
19/04/23
Diagnosis
penurunan kemampuan bekerja, hubungan social dan melakukan kegiatan rutin.
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari
PPDGJ-III F41.1 Gangguan anxietas menyeluruhPedoman diagnostik•Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir setiap hari dalam waktu beberapa minggu-bulan. Bersifat “free floating” atau “mengambang”.
•Gejalanya mencakup:– Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti
diujung tanduk, sulit berkonsentrasi, dsb)– Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat
santai)– Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung
berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb).
•Adanya gejala –gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari)
Syndrom anxietas dapat terjadi pada:
Sindrom anxietas psikis Gangguan anxietas Umum, Gangguan Panik, Gangguan Fobik, Gangguan Obsesif Konvulsif, Gangguan Stress Pasca-Trauma.
Sidrom Anxietas OrganikHyperthiroid, Pheochromocytosis, dll
Sindrom Anxietas Situasional Gangguan Penyesuaian + Anxietas, Gangguan Cemas perpisahan.
Sindrom Anxietas PenyertaGangguan Jiwa + anxiety, e.g. Skizofrenia, Gangguan Paranoid, dll atau Penyakit Fisik + Anxiety e.g. Stroke, MCI, Kanker, dll.
Terapi
BenzodiazepinDiazepam, Chlordiazepoxide, Lorazepam,
Clobazam, Bromazepam, Oxazolam, Clorazepate, Alprazolam, Prazepam.
Merupakan pilihan obat pertama. Dimulai dengan pemberian dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Lama pengobatan rata-rata 2-6minggu
Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
PSIKOTERAPI
• Terapi kognitif perilaku- Pendekatan kognitif mengajak pasien secara
langsung: mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung
- teknik pada pendekatan behavioral : relaksasi dan biofeedback.
• Terapi suportif
- Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan,
- Digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak, didukung egonya agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.