67
Hubungan antara Efektifitas Kerja Juru Pemantau Jentik dengan Insidensi Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cilandak Arista Sthavira 030.08.042 Bena Miralda 030.08.056 Gerard da Cunha 030.08.109

PPT Final Hubungan Antara Angka Bebas Jentik Dan Efektifitas Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt jumantik

Citation preview

Hubungan antara Angka Bebas Jentik dan Efektifitas Kerja Petugas Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Insidens Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cilandak

Hubungan antara Efektifitas Kerja Juru Pemantau Jentik dengan Insidensi Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cilandak

Arista Sthavira 030.08.042Bena Miralda 030.08.056Gerard da Cunha 030.08.109Latar Belakang1.2 Rumusan MasalahApakah terdapat hubungan antara efektifitas kerja juru pemantau jentik dengan insidensi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue?

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan UmumUntuk mengurangi insidens terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue

1.3.2 Tujuan KhususMengetahui tingkat pendidikan jumantikMengetahui keadaan sosioekonomi jumantikMengetahui usia jumantikMengetahui tingkat pemahaman jumantik terhadap PSNMengetahui penerimaan warga terhadap kegiatan PSNMengetahui kualitas pemukiman Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria SelatanMengetahui lama pelaksanaan kegiatan PSN di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan jumantik dengan insidensi penyakit Demam Berdarah Dengue Menganalisis hubungan antara keadaan sosioekonomi jumantik dengan insidensi penyakit Demam Berdarah Dengue Menganalisis hubungan antara usia jumantik dengan insidensi penyakit Demam Berdarah DengueMenganalisis hubungan antara tingkat pemahaman jumantik dengan insidensi penyakit Demam Berdarah Dengue

Menganalisis hubungan antara penerimaan warga terhadap kegiatan PSN dengan insidens penyakit Demam Berdarah DengueMenganalisis hubungan antara kualitas pemukiman dengan insidensi penyakit Demam Berdarah DengueMenganalisis hubungan antara lama pelaksanaan kegiatan PSN dengan insidensi penyakit Demam Berdarah Dengue

1.4 Hipotesis PenelitianHipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut :Terdapat hubungan antara efektivitas kerja juru pemantau jentik dengan insidensi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue1.5 Manfaat Penelitian1. Bagi Instalasi/profesi kedokteran :Bahan masukkan bagi Puskesmas dan petugas kesehatan untuk melakukan usaha penurunan insidensi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue2. Bagi pengembangan penelitian :Sebagai sumber penelitian yang dapat dijadikan acuan untuk penelitian sejenis di masa mendatang3. Bagi Masyarakat :Sebagai sumber informasi dan motivasi bagi para warga untuk menurunkan insidens terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue

1.6 Ruang Lingkup Penelitian1.6.1 Ruang Lingkup TempatRuang lingkup tempat pada penelitian ini adalah kelurahan Cilandak Barat dan kelurahan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan1.6.2 Ruang Lingkup WaktuRuang lingkup waktu dalam penelitian adalah pada bulan Desember 2013-Februari 2014

Kerangka Konsep

No.VariabelCara UkurAlat UkurHasil UkurSkalaDaftar Pustaka1.Variabel tergantungKejadian DBDWawancaraKuesionerSakitSehat Nominal(Kepmenkes RI No 581/Menkes/SK/1992).2.Variabel bebasTingkat pendidikan jumantik dan petugas puskesmasWawancaraKuesionerFormal SDSMPSMAS1S2NominalDepkes, 20123.Sosioekonomi jumantik dan petugas puskesmasWawancaraK5uesionerBerlebih Menengah rendahNominalJurnal USU4Karakteristik jumantik dan petugas puskesmasWawancaraKuesionerUsia 40 tahunJenis kelamin Pria dan WanitaNominalJurnal FKUI5.Tingkat pemahaman warga tentang PSNWawancaraKuesionermenerima kedatangan jumantik dan petugas puskesmasmenolak kedatangan puskesmasNominalJurnal FKUI6.Kualitas permukimanObservasiTimbangan injak, baby scale, dan stadiometer. BaikBuruk NominalJurnal FKUIMetode Penelitian4.1Desain PenelitianRancangan penelitian ini adalah observasi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu data yang dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian.

4.2Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilandak selama tiga bulan pada bulan Desember 2013 Februari 2014

Populasi dan Sampel Penelitian4.4 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh juru pemantau jentik di Kelurahan Cilandak Barat dan Kelurahan Gandaria Selatan

Keterangan n0 : Besar sampel optimal yang dibutuhkan z : Pada tingkat kemaknaan 95% besarnya 1,96 p : Prevalensi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue = 39%* q : Prevalensi yang tidak mengalami peristiwa yang diteliti = 1 0,39= 0,61d : Akurasi dari ketepatan pengukuran, untuk p = > 10% adalah 0,05

Keteranganz : Target pada tingkat kesalahann : Besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang finitn0 : Besar sampel dari populasi infinit N : Besar populasi finit (jumlah Jumantik di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan)d : Persisi : 5%Sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak minimal 140 Jumantik di wilayah kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi :Jumantik yang bekerja pada kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria SelatanBersedia menjadi responden.Mampu berkomunikasi dengan baik.

Kriteria Eksklusi:Juru Pemantau Jentik yang sakit

4.4 CARA PENGAMBILAN DATAData yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, data primer didapatkan secara langsung dari responden atau sampel penelitian dengan cara menjawab kuesioner yang diberikan. Data sekunder didapatkan dari data insidens warga Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan yang dirawat di Rumah Sakit selama bulan Desember 2013 Februari 2014.Penelitian

metode cross sectional sampel consecutive sampling Pengumpulan sampel dengan cara memilih jumantik secara acak pada setiap RW yang ada di kelurahan4.5 Instrumen PenelitianNo.INSTRUMENFUNGSI INSTRUMEN1Kuesioner Untuk mengetahui:UsiaPartisipasiTingkat pendidikanTingkat ekonomiPekerjaanTingkat pengetahuanPola hidupInstrumen PenelitianKuesioner BAB IV HASIL PENELITIAN5.1 Analisis UnivariatAnalisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan data yang didapatkan, antara sebagai berikut :

Tabel 1. Insidens terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Frekuensi Persentase (%)>20 kasus 34 80

0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.Tabel 5.2.2 Hubungan antara sosioekonomi dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,26 (p > 0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan antara sosioekonomi dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.

Tabel 5.2.3 Hubungan antara usia dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,85 (p > 0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan antara usia dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan. Tabel 5.2.4 Hubungan antara pemahaman Jumantik terhadap kegiatan PSN dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,0014 (p < 0,05) menunjukkan adanya hubungan pemahaman Jumantik terhadap kegiatan PSN dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria SelatanTabel 5.2.5 Hubungan antara penerimaan warga terhadap kegiatan PSN dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,00038 (p < 0,05) menunjukkan adanya hubungan antara penerimaan warga terhadap kegiatan PSN dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan. Tabel 5.2.6 Hubungan antara kualitas pemukiman dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,00001 (p < 0,05) menunjukkan adanya hubungan antara kualitas pemukiman dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.

Tabel 5.2.7 Hubungan antara lamanya waktu dilaksanakannya kegiatan PSN dengan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan

Pada hasil uji Chi-Square diperoleh hasil p = 0,77 (p > 0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan antara lamanya waktu dilaksanakannya kegiatan PSN dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.

Hubungan antara pendidikan dengan insidensi DBD

Pendidikan dan Insidensi DBDTidak BermaknaHubungan antara Sosioekonomi dengan insidensi DBD

Sosioekomi dan Insidensi DBDTidak BermaknaHubungan antara usia dengan insidensi DBD

Usia dan Insidensi DBDTidak BermaknaHubungan antara pendidikan dengan insidensi DBD

Tingkat Pemahaman dan Insidensi DBDBermaknaHubungan antara penerimaan warga dengan insidensi DBD

Tingkat Penerimaan Warga dan Insidensi DBDBermaknaHubungan antara Kualitas Permukiman dengan insidensi DBD

Kualitas Permukiman dan Insidensi DBDBermaknaHubungan antara Lama Pelaksanaan PSN dengan insidensi DBD

Lama Pelaksanaan PSN dan Insidensi DBDTidak BermaknaBAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN1.Terdapat hubungan antara pemahaman jumantik dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan, sehingga hipotesis penelitian terbukti2. Terdapat hubungan antara penerimaa dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan, sehingga 3. Terdapat hubungan antara pemahaman jumantik dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan,4. Pemahaman yang buruk ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap insidensi demam berdarah. Pemahaman yang buruk ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan mendasar dari para jumantik seperti apa itu 3M plus, dimana 54 jumantik tersebut hampir semuanya salah menjawab soal kuesioner yang merupakan gambaran dasar dari pencegahan terhadap demam berdarah dengue

KESIMPULAN5. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.6. Tidak adanya hubungan antara sosioekonomi dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan. 7. Tidak ada hubungan antara pemahaman jumantik dengan insidens terjadinya penyakit demam berdarah Dengue di kelurahan Cilandak Barat dan Gandaria Selatan.

SARANUntuk menurunkan insidensi terjadinya penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak, ada beberapa hal yang dapat disarankan yaitu:Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pemahaman Jumantik terhadap upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk masih kurang. Diharapkan hal ini dapat diperbaiki lagi dengan cara diberikan penyuluhan berkala terhadap Jumantik.Kesejahteraan Jumantik juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja melihat lamanya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk masih lebih banyak yang dilakukan di bawah 30 menit. Penyuluhan mengenai pentingnya upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk juga perlu diberikan kepada warga untuk meningkatkan tingkat penerimaan warga terhadap jumantik.

TERIMA KASIH