27
PERENCANAAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE (STUDI KASUS KEPULAUAN TANAKEKE KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR) EDMUND TEOFANO D 521 10 258

PPT Kolokium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test rongg

Citation preview

Page 1: PPT Kolokium

PERENCANAAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE

(STUDI KASUS KEPULAUAN TANAKEKE KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR)

EDMUND TEOFANOD 521 10 258

Page 2: PPT Kolokium

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam yang memiliki fungsi ekologi dan ekonomi yang penting bagi

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

LATAR BELAKANG

Degradasi ekosistem mangrove akibat konversi ke lahan tambak di kepulauan Tanakeke

Penetapan wilayah kepulauan Tanakeke sebagai kawasan wisata alam dan kawasan strategis Ekowisata namun dalam

pengelolaan sumberdaya yang tersedia belum terlaksana dengan baik. (RTRWK Takalar 2012-2032)

Page 3: PPT Kolokium

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PERENCANAAN

1. Bagaimana karakteristik fisik dan non-fisik pulau Tanakeke dalam pengembangan kegiatan Ekowisata Mangrove

2. Bagaimana konsep serta arahan perencanaan ekowisata yang dapat diterapkan pada ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke.

1. Mengidentifikasi karakteristik fisik dan non-fisik wilayah kepulauan Tanakeke dalam perencanaan kegiatan Ekowisata Mangrove

2. Menyusun arahan konsep perencanaan kegiatan Ekowisata Mangrove yang dapat diterapkan di kepulauan Tanakeke.

Page 4: PPT Kolokium

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP WILAYAH

Ruang Lingkup pembahasan dalam perencanaan ini yaitu mengkaji tentang karateristik fisik dan non-fisik wilayah kepulauan Tanakeke dalam kaitannya dengan perencanaan kawasan ekowisata mangrove serta menyusun arahan konsep perencanaan kawasan ekowisata mangrove yang dapat diterapkan di wilayah kepulauan Tanakeke.

Kawasan ekosistem mangrove yang terdapat di wilayah kepulauan Tanakeke yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar dengan total luas kawasan sebesar 1553 ha atau sekitar 33,98 % dari total luas wilayah kepulauan Tanakeke.

Page 5: PPT Kolokium
Page 6: PPT Kolokium

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: PPT Kolokium

Wilayah Pesisir

Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut serta daerah pertemuan antara darat dan laut. Wilayah pesisir mencakup garis pantai sampai batas administrasi dan wilayah laut dihitung dari garis pantai sepanjang 12 mil ke arah pantai. (UU 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)

Wilayah Pesisir merupakan wilayah pertemuan antara darat dan laut, kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air, sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi proses-proses alami yang terjadi diwilayah daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar maupun yang disebabkan kegiatan manusia di darat. (Dahuri et al., 2001)

Page 8: PPT Kolokium

Karateristik Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1. Terpisah dari habitat pulau induk (mainland island) dan bersifat insular

2. Memiliki sumberdaya air terbatas, baik air permukaan maupun air tanah. Dengan daerah tangkapan air yang relatif kecil atau sangat terbatas sehingga sebagian aliran air permukaan dan sedimen akan diteruskan ke laut.

3. Rentan terhadap pengaruh dari luar , baik yang bersifat alami (badai dan gelombang besar) maupun akibat kegiatan manusia (pengubahsuaian lahan, pencemaran)

4. Memiliki sejumlah spesies endemik yang bernilai ekologis tinggi

5. Area peraiaran lebih luas daripada daratan, serta relatif terisolir (relatif jauh dari daratan induk)

6. Tidak memiliki hinterland yang jauh dari pantai

Page 9: PPT Kolokium

EKOSISTEM MANGROVE

Mangrove merupakan vegetasi yang terdapat di daerah pasang surut sebagai suatu komunitas . Merupakan vegetasi yang tumbuh sangat dipengaruhi oleh kadar garam serta adanya aliran sungai yang berair tawar, sehingga pada umumnya hutan mangrove berada di muara-muara sungai di tepi pantai yang terlindung hempasan gelombang dan angin laut yang deras. (Tomlinson dan Wrightman dalam Darsidi, (1984))

Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh subur pada tanah berlumpur alluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut . (Soerianegara (1987))

Page 10: PPT Kolokium

KARAKTERISTIK EKOSISTEM MANGROVE

Karakteristik Ekosistem Mangrove1. Umumnya tumbuh pada derah intertidal yang jenis

tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir2. Daerahnya tergenang air laut secara berkala, dimana

frekuensi genangan menetukan vegetasi hutan mangrove

3. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat4. Terlindung dari gelombang dan arus pasang surut yang

kuat. Air bersalinitas (2-22%) hingga asin (38%)5. Banyak ditemukan didaerah pantai yang dangkal,

estuaria, delta dan daerah pantai yang terlindungi

Page 11: PPT Kolokium

BENTUK PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

Tiga bentuk kegiatan pokok pengelolaan ekosistem Mangrove (Mangrove Information Centre, 2003)1. Pengusahaan hutan mangrove yang kegiatannya dapat

dikendalikan dengan penerapan sistem silvikultur2. Perlindungan dan pelestarian hutan mangrove yang

dilakukan dengan cara menunjuk, menetapkan, dan mengkukuhkan ekosistem mangrove menjadi hutan lindung, hutan konservasi (Suaka Alam, Taman Nasional, Taman Hutan raya, Hutan Wisata, dll) dan kawasan lindung lainnya (Jalur Hijau, sempadan pantai/sungai, dll)

3. Rehabilitasi kawasan Mangrove yang rusak sesuai dengan tujuan pengelolaannya dengan pendekatan pelaksanaan dan penggunaan iptek yang tepat guna

Page 12: PPT Kolokium

EKOWISATA

The Ecotourism Society (1990)Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.Eplerwood (1999)Ekowisata adalah bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata.

Secara garis besar, Ekowisata didefenisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.

Page 13: PPT Kolokium

PRINSIP DAN KRITERIA EKOWISATA

Prinsip Ekowisata Kriteria Ekowisata

Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidah atau usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan.

Memperhatikan kualitas dan daya dukung lingkungan kawasan tujuan, melalui pelaksanaan sistem permintakatan (zonasi)

Pengembangan mengikuti kaidah ekologis atas dasar musyawarah dan mufakat masyarakat setempat

Mengelola jumlah pengunjung, serta fasilitas sesuai dengan daya dukung lingkungandaerah tujuan.

Memberikan manfaat baik secara ekologi maupun ekonomi

Meningkatkan kesadaran dan apresiasi para pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya

Peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat

Memanfaatkan sumberdaya lokal secara lestari dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata

Memperhatikan perjanjian dan perundangan baik ditingkat nasional maupun internasional

Meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan dan bersifat ramah lingkungan

Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Page 14: PPT Kolokium

POTENSI DAN BENTUK KEGIATAN EKOWISATA MANGROVE

Potensi Ekowisata Bentuk Kegiatan Ekowisata

Bentuk perakaran yang khas pada vegetasi mangrove

Kegiatan lintas alamKegiatan memancingBerperahuPengamatan jenis burung dan atraksi satwa liarFotografiPendidikan, piknik, dan berkemahAdat istiadat penduduk yang hidupnya bergantung pada ekosistem mangrove.

Buah yang bersifat viviparious

Adanya zonasi ekosistem mangrove yang berbeda dari pinggir pantai sampai pedalaman

Berbagai jenis fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove

Atraksi adat istiadat masyarakat setempat yang berkaitan dengan sumberdaya mangrove

Hutan mangrove yang dikelola secara rasional untuk pertambakan tumpang sari dan pembuatan garam, bisa menarik wisatawan

Page 15: PPT Kolokium

KONSERVASI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan

Konservasi sumberdaya pesisir didefenisikan sebagai upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumberdaya pesisir, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, kesinambungan, ketersediaan, dengan tetap memlihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya pesisir

Page 16: PPT Kolokium

OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

Destinasi parawisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat unsur : daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kegiatan kepariwisataan.

Daya tarik wisata dijelaskan sebagai sesuatu yang memiliki keunikan , kemudahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. (UU 10 tahun 2009)

Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat (Nyoman S. Pendit, 1994)

Page 17: PPT Kolokium

JENIS DAYA TARIK WISATA

1. Daya Tarik Wisata Alam; merupakan sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya. Potensi wisata alam dapat dibagi dalam 4 kawasan yaitu : Flora dan Fauna, keunikan dan kekhasan ekosistem, gejala alam, budidaya sumberdaya alam.

2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya; dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebgai obyek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.

3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus: merupakan jenis wisata dengan motivasi khusus dimana wisatawan harus memiliki keahlian tertentu,misalnya berburu,, mendaki gunung, arum jeram dll,

Page 18: PPT Kolokium

SYARAT PENGEMBANGAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

1. What to see: ditempat tersebut harus ada obyek dan atraksi wisata yang berbeda dengan daerah lain. Juga memiliki daya tarik khusus serta atraksi budaya yang dapat dinikmati oleh wisatawan

2. What to do ; ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah untuk tinggal lam di tempat tersebut.

3. What to buy; tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal wisatawan

Page 19: PPT Kolokium

STUDI BANDING

1. Wisata Mangrove TAHURA (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai Bali

2. Ekowisata Wanasari, Tuban, Bali

Page 20: PPT Kolokium

METODE ANALISIS PERENCANAAN

Page 21: PPT Kolokium

LOKASI PERENCANAAN

Lokasi perencanaan kawasan ekowisata mangrove terletak di wilayah Kepulauan Tanakeke Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar dengan total luas pulau 45, 79 km² dan luas ekosistem mangrovenya ± 15,53 km² terletak di sebelah barat kabupaten Takalar. Batas-batas Wilayah kepulauan TanakekeSebelah Utara : Selat MakassarSebelah Selatan : Selat MakassarSebelah Barat : Selat MakassarSebalah Timur : Selat Tanakeke dan Desa Takalar.

Page 22: PPT Kolokium
Page 23: PPT Kolokium

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Data Primer; Data yang diperoleh secara langsung dari sumber, diamati dan dicatat melalui kegiatan wawancara/interview dan pengamatan/observasi.

2. Data Sekunder3. Merupakan data yang diperoleh dari studi

literatur/kepustakaan maupun survey instansi atau kelembagaan yang berhubungan dengan perencanaan kawasan ekowisata mangrove di kepulauan Tanakeke berupa data statistik kependudukan, kebijakan dan peraturan mengenai pengelolaan mangrove, RTRWK Takalar, profil kecamatan Mappakasunggu, serta peta si Bappeda.

Page 24: PPT Kolokium

TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis Deskriptif Kualitatif ; yaitu memaparkan dan mengidentifikasi karakteristik fisik serta non fisik eksisting di wilayah yang akan direncanakan secara kualitatif.

Analisis Spasial ; memaparkan arahan spasial konsep perencanaan kawasan ekowisata berdasarkan karakteristik fisik dan non fisik kawasan menggunakan pendekatan keruangan atau data-data spasial berupa peta peta tematik.Analisis spasial juga mengidentifikasi keterkaitan antar zona pemanfaatan tertentu dalam kawasan perencanaan serta hubungan keterkaitannya sehingga dapat ditentukan arahan spasial.

Analisis ODTW untuk mengetahui obyek atau daya tarik wisata apa saja yang paling diminati oleh wisatawan dalam kawasan perencanaan.

Analisis kesesuaian Ekologis; kegiatan wisata yang aka dikembangkan hendaknya disesuaikan dengan daya dukung ekologinya,. Kesesuaian wisata pantai kategori mangrove antara lain ketebalan, kerapatan, jenis mangrove, obyek biota, pasang surut,

Page 25: PPT Kolokium
Page 26: PPT Kolokium
Page 27: PPT Kolokium