41
Disusun oleh : Uliza nur Aini Mentari Effendi Nasopharynge al Carcinoma Disusun Oleh : Uliza Nur Aini Mentari Effendi

PPT NPC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ottt

Citation preview

Page 1: PPT NPC

Disusun oleh :Uliza nur Aini Mentari Effendi

Nasopharyngeal Carcinoma

Disusun Oleh :Uliza Nur AiniMentari Effendi

Page 2: PPT NPC

ANATOMI

Batas : Anterior : Rongga hidung Posterior : Basis kranii dan korpus

vertebrae Inferior : Orofaring dan Palatum durum Lateral : Tuba eustachius dan Fossa

Rosenmuller

Page 3: PPT NPC
Page 4: PPT NPC

Nasopharyngeal carcinoma (NPC)

Tumor yang berasal dari jaringan skuamosa epitel yang berasal dari dinding bagian lateral permukaan nasofaring

1 dari 3 kanker nasofaring yang “undifferentiated type” terdiagnosa pada remaja dan dewasa muda

Walaupun jarang, NPC merupakan 1 dari 3 keganasan nasopharyngeal pada anak

Page 5: PPT NPC

Epidemiologi

Pola Endemik dari virus EBV : China Bagian Selatan , Asia Tenggara , Afrika Timur, Pada daerah cekungan Guung Mediterenia, Orang-orang Inuit, dan Kepulauan Karibia.

Page 6: PPT NPC

Epidemiologi

Pada orang-orang asli maupun keturunan China memiliki HLA-A 2 -> Genetik marker untuk NPC Insiden tertinggi terjadi di China dan TaiwanPada usia > 40 TahunLaki – Laki : Perempuan = 3 : 1

Page 7: PPT NPC

Etiologi

1. Faktor Genetik 2. Faktor Lingkungan3. Epstein Barr -virus

Page 8: PPT NPC

Patofisiologi

Page 9: PPT NPC
Page 10: PPT NPC

Klasifikasi

1. Squamous cell carcinoma nonkeratizing

Jembatan intraselularnya kuatProduksi keratin lebih sedikit

Sedikit kaitannya dengan EBV25% dari kasusTumor bersifat radioresisten

Page 11: PPT NPC

Klasifikasi

2. Trasitional cell carcinoma Tidak ada produksi keratin Merupakan tumor pleomorfik dengan derajat besar. Morfologi paling sering adalah Papiler

12% dari kasus

Page 12: PPT NPC

Klasifikasi

3. Undifferentiated carcimomasLymphoepitheliomas, Anaplastic carcinomas, Clear cell carcinoma, Spindle cell carcinoma

Merupakan tipe NPC yang paling sering.63% merupakan tumor aggresif Tumor dengan Radio sensitif

Page 13: PPT NPC
Page 14: PPT NPC

PENYEBARAN TUMOR

Invasi Lokal :

Anterior : Melibatkan Palatum Mole, Pterygoid medial, dan sinus maksilaris.

Lateral : Melibatkan Vena jugularis interna, Arteri karotis interna, dan N. Kranialis IX, X,XI, dan XII.

Page 15: PPT NPC

Invasi Lokal

Medial : Tuba eustachius dan sel-sel mastoid

Superior : basis kranii, melewati foramen lacerum & sinus kavernosus

Inferior : Orofaring dan Palatum durum

Page 16: PPT NPC

Penyebaran Melalui Kelenjar Limfatik

Penyebaran paling sering adalah jaringan Limfa pada sekitar Leher dan Bilateral

Posisi paling sering pada upper jugular nodeLebih sedikit pada at submandibular & submental node

Page 17: PPT NPC

Metastasis Luas

Paling sering :1. Tulang 2. Paru-paru 3. Hepar

Page 18: PPT NPC

Manifestasi KlinisNPC biasanya berasal dari dinding lateral nasofaring yang juga termasuk dalam fossa Rosenmuller.

Page 19: PPT NPC

Dan dapat berlanjut ke dinding lateral lain dan atau dinding posterior-superior ke dasar tulang tengkorak, cavum nasi atau orofaring.

Page 20: PPT NPC

Gejala Klinis Tuli yang bersifat unilateral yang berasal dari efusi telinga

tengah adalah yang paling sering ditemukan.Gejala lain yang paling sering ditemukan adalah massa

pada leher yang merupakan hasi dari penyebaran secara regional.

Lesi besar atau exophytic dapat menyebabkan Obstruksi pada hidung atau epistaxis.

Semakin besar tumor, dapat mengenai N. Kranialis.

Page 21: PPT NPC

Xerophthalmia merupakan keterlibatan permukaan terbesar dari N. Petrosal pada foramen lacerum.

Nyeri pada wajah, mengindikasikan keterlibatan dari nervus trigeminus.

Diplopia dapat terjadi apabila terjadi isolated Abducens nerve injury.

Page 22: PPT NPC

Ophthalmoplegia menunjukkan adanya keterlibatan nervus kranial III, IV dan VI.

Horner's syndrome terjadi akibat kerusakan pada cervical sympathetic chain dan lebih ektensif extensive skull base yang menyebabkan defisit N. kranial IX,X,XI, XII

Page 23: PPT NPC

Partial ptosis Upside-down ptosis Aanhidrosis Miosis Enophthalmos

Horner's syndrome

Page 24: PPT NPC

Evaluasi Diagnosis

1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Nasopharyngoscopy4. Endoscopic nasopharyngoscopy

Page 25: PPT NPC

Evaluasi secara Radiologi

Foto polos kepala dan leher

CT scan kepala dan leher( untuk evaluasi dan rencana penatalaksanaan)

MRI ( Bila penyebaran melanjut ke intrakranial)

Page 26: PPT NPC

Evaluasi Secara Histopatologi

Biopsi

Daerah paling sering adalah atap dari nasofaring dan Fossa Rosen muller

Page 27: PPT NPC

Secara Immunologi

Indirect immunofluorescence for IgG & IgA antibodies to viral capsid antigen (VCA) & early antigen (EA)

Test yang spesifik untuk diagnosis NPC

Page 28: PPT NPC

Antibody-dependent cellular cytotoxicity ( ADCC )

Often predict the clinical course of WHO type 2&3

Page 29: PPT NPC

STAGING

Page 30: PPT NPC
Page 31: PPT NPC

A carcinoma in situ (Tis) with no spread to lymph nodes(N0) or distant metastasis (M0).Tis: This describes a stage called carcinoma (cancer) in situ. This is a very early cancer where cancer cells are found only in one layer of tissue.

Page 32: PPT NPC

Stage I: A small tumor (T1)with no spread to lymph nodes

(N0) andno distantmetastasis (M0)

Page 33: PPT NPC

A tumour that has extended beyond the nasopharynx (T2) but has not spread to lymph nodes (N0) or to distant parts of the body (M0).

Page 34: PPT NPC

Stage IIB: A tumour (T1 or T2) that has spread to lymph nodes (N1) but hasnot metastasized (M0)

Page 35: PPT NPC

Stage III: This describes a non-invasive and invasive tumour (T1 or T2) that have spread to lymph nodes (N1 or N2) but have not metastasized (M0), or it describes a larger tumour (T3) with or without nodal involvement (N0, N1, or N2) and no metastasis (M0).

Page 36: PPT NPC

PENATALAKSANAAN

RADIOTERAPITerapi yang paling tepat dan sering digunakan.

60 - 70 Gy for 6 - 7 minggu.75 Gy digunakan bila terdapat keterlibatan pada otak.

Page 37: PPT NPC

Radioterapi

Komplikasi :1. Caries gigi2. Otitis media dan otitis eksterna3. Trismus

Page 38: PPT NPC

Kemoterapi

Mengontrol penyebaran (metastasis)

KomplikasiRambut rontokMual muntahPenurunan berat badanAnorexia

Page 39: PPT NPC

Tindakan Bedah

Bila kelenjar limfa membesar setelah radioterapi 4 – 6 minggu

Bila terjadi pembesaran kelenjar limfe yang berulang (rekuren).

Page 40: PPT NPC

Prognosis

5 years survival :

Stage I 44%Stage II 30%

Radioterapi + Kemoterapi hasil yang baik

Page 41: PPT NPC

TERIMA KASIH