9
Etiopathogenesis Genetik Secara genetik, tubuh mampu mendeteksi adanya infeksi melalui nucleotide-binding oligomerization domain 2 (NOD2). NOD2 adalah protein pengenal yang berperan dalam deteksi bakteri dan mengenali adanya bakteri lipopolisakarida baik gram negatif maupun positif melalui pengenalan muramil peptida yang ada pada bakteri oleh daerah leucinrich repeat pada NOD2 (Chamaillard M, Girardin SE, et al (2003). Pengikatan antara muramil peptide dengan NOD2 akan mengaktifasi faktor nuklear kB ( Nf-kB ) dan memacu apoptosis, dimana faktor ini merupakan salah satu faktor transkripsi yang efektif dalam sekresi sitokin-sitokin pendukung peradangan. Mutasi NOD2 akan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeliminasi bakteri patogen. Penyakit IBD dihubungkan secara genetic dengan mutasi gen NOD2, yang mungkin merupakan reseptor intraseluler terhadap komponen dinding sel bakteri, diperlihatkan pada monosit dan sel Paneth. Karakteristik mikrobiologik Sistem imun pada usus biasanya mempunyai toleransi terhadap kumpulan mikroba, namun jika toleransi ini terganggu maka ini bisa menjadi penyebab patogenesis Inflammatory Bowel Disease (IBD), sehingga flora normal pun dianggap sebagai patogen. Pada suatu konsensus juga dikemukakan bahwa kepadatan mikrobiota pada pasien kolitis ulseratif lebih banyak dibanding subyek kontrol yang sehat.

PPT pleno patogenesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

patogenesis ulseratif kolitis

Citation preview

Pathogenesis

EtiopathogenesisGenetikSecara genetik, tubuh mampu mendeteksi adanya infeksi melalui nucleotide-binding oligomerization domain 2 (NOD2). NOD2 adalah protein pengenal yang berperan dalam deteksi bakteri dan mengenali adanya bakteri lipopolisakarida baik gram negatif maupun positif melalui pengenalan muramil peptida yang ada pada bakteri oleh daerah leucinrich repeat pada NOD2 (Chamaillard M, Girardin SE, et al (2003). Pengikatan antara muramil peptide dengan NOD2 akan mengaktifasi faktor nuklear kB ( Nf-kB ) dan memacu apoptosis, dimana faktor ini merupakan salah satu faktor transkripsi yang efektif dalam sekresi sitokin-sitokin pendukung peradangan. Mutasi NOD2 akan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeliminasi bakteri patogen. Penyakit IBD dihubungkan secara genetic dengan mutasi gen NOD2, yang mungkin merupakan reseptor intraseluler terhadap komponen dinding sel bakteri, diperlihatkan pada monosit dan sel Paneth.Karakteristik mikrobiologikSistem imun pada usus biasanya mempunyai toleransi terhadap kumpulan mikroba, namun jika toleransi ini terganggu maka ini bisa menjadi penyebab patogenesis Inflammatory Bowel Disease (IBD), sehingga flora normal pun dianggap sebagai patogen. Pada suatu konsensus juga dikemukakan bahwa kepadatan mikrobiota pada pasien kolitis ulseratif lebih banyak dibanding subyek kontrol yang sehat. Respon imun pada mukosaSaat ini, tidak ada bukti yang spesifik, adanya kelainan pada sistem imun natural (innate immune system). Produksi sitokin pro-inflamasi, seperti interleukin-1, interleukin-6, tumor necrosis factor (TNF-), dan tumor necrosis factor-like ligand 1 (TL1A), secara universal meningkat pada pasien dengan IBD tetapi hal ini tidak memungkinkan untuk membedakan antara kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.Abnormalitas imunitas humoral dan adaptif selular terjadi pada kolitis ulseratif. Peningkatan nilai IgM, IgA, IgG sangat umum terjadi pada IBD, namun pada ulseratif kolitis ada peningkatan yang tidak proporsional dalam antibodi IgG1. Pada kolitis ulseratif , glikolipid dari sel epitel, bakteria atau dari keduanya dapat meningkatkan regulasi dari Interleukin-13 receptor 2 (IL-13 2) dan juga dapat terjadi respon Th2, seperti yang ditunjukkan oleh kehadiran sel T sitotoksik pada usus besar, kedua hal ini dapat merangsang pembentukan interleukin-13 yang berlimpah, yang kemudian memediasi epithelial-cell cytotoxicity, apoptosis dan epithelial barrier dysfunction.Sel epitel dan AutoimunAbnormalitas yang terjadi pada kolitis ulseratif termasuk kelainan pada pertahanan epitel dan gangguan pada ekspresi peroxisome proliferator activated receptor y (PPAR-Y), suatu reseptor nuklear yang mengatur gen-gen inflamasi. Pada ulseratif kolitis dan penyakit crohn, sel epitel mengalami penurunan kemampuan untuk mengaktifkan supresor sel T CD8+. Autoimunitas mungkin memilki peran pada kolitis ulseratif.PATHWAYFaktor Predisposisi fenomena auto imun, faktor genetik, diet, mikrobiologi, dan infeksiLesi terjadi secara bergiliran sehingga ke seluruh kolon sehingga terjadi penipisan dinding usus Tetapi akumulasi lemak dapat menyebabkan hipertrofi dan memberikan kesan usus menebal dan terjadi penyempitan lumen usus dan terjadi pemendekan dari usus.Destruksi mukosa lebih lanjut. Abses kripte pecah menembus dinding kripte dan ulkus meluas ke submukosa, menimbulkan terowongan dalam mukosa. Muskularis propria terpajan.Terjadinya lesi patologis awal yang terbatas pada lapisan mukosa. Ditemukan infiltrat peradangan difus yangg terdiri dari sel mononukleus di lamina propria. Infiltrat neutrofilik di lapisan epitel neutrofil di lumen kriptus (abses kriptus).Pathogenesis