2
PR – Case dr Linda Lydia Agustina 2014.061.008 Meryana 2014.061.010 1. Jaras Otonom Sistem saraf otonom berkontribusi pada homeostatsis dengan merespons sensasi dari visceral dan mengeksitasi dan menginhibisi otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Secara struktural sistem otonom terdiri dari (1) neuron otonom sensorik pada organ visceral dan pembuluh darah, (2) intergrating center pada Sistem Saraf Pusat, (3) neuron otonom motorik pada berbagai jaringan efektor. Komponen anatomis Neuron otonom motorik Neuron preganglion nucleus terdapat di otak atau medulla spinalis dan akson keluar dari SSP sebagai bagian dari saraf cranial atau spinalis. Pada divisi simpatis, nucleus neuron preganglion terletak pada cornu lateran substansia nigra

pr otonom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pr

Citation preview

Page 1: pr otonom

PR – Case dr Linda

Lydia Agustina 2014.061.008

Meryana 2014.061.010

1. Jaras Otonom

Sistem saraf otonom berkontribusi pada homeostatsis dengan merespons sensasi dari visceral dan mengeksitasi dan menginhibisi otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Secara struktural sistem otonom terdiri dari (1) neuron otonom sensorik pada organ visceral dan pembuluh darah, (2) intergrating center pada Sistem Saraf Pusat, (3) neuron otonom motorik pada berbagai jaringan efektor.

Komponen anatomis Neuron otonom motorik

Neuron preganglion nucleus terdapat di otak atau medulla spinalis dan akson keluar dari SSP sebagai bagian dari saraf cranial atau spinalis. Pada divisi simpatis, nucleus neuron preganglion terletak pada cornu lateran substansia nigra pada keduabelas segmen torakal dan dua segmen lumbaris medulla spinalis. Pada divisi parasimpatis. Nucleus beradar pada saraf cranial III, VII, IX, X batang otak dan cornu lateralis substansia nigra segmen sakralis dua sampai empat.

Neuron postganglion neuron berada ganglion otonom di luar SSP. Nucleus dan dendrite berada di ganglion otonom. Neuron post ganglion berterminasi pada efektor visceral

Page 2: pr otonom

2. Hoffman reflex

Reflex yang digunakan untuk menilai ada tidaknya gangguan pada traktus kortikospinal, mengecek gangguan pada level C5,C6. Hoffman reflex juga merupakan tolak ukur dari respons adaptasi reflex spinal pada exercise training. Tes ini dilakukan dengan cara mengetuk kuku jari tangan pada falang distal jari tengah. Hasil positif menunjukkan adanya fleksi falang distal jari-jari lain. Hasil positif dapat ditemukan pada pasien normal, dan biasa ditemukan pada orang secara natural hiperrefleks. Hasil postif ditemukan lebih bermakna apabilat ditemukan asimetris. Hoffman’s reflex merupakan deep tendon reflex dengan jaras reflex monosinaptik pada Rexed lamina IX medulla spinalis.