10
BIOKIMIA : METABOLISME PROTEIN 4. Natrium Hidroksida (Dirjen POM FI III : 412) Nama resmi : NATRII HYDROXIDUM Nama lain : Natrium Hidroksida RM/BM : NaOH/ 40,00 Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan : Sebagai dapar basa. 5. Kapsul kloramfenikol (Dirjen POM FI III : 144) Nama resmi : CHLORAMPHENIKOL CAPSULAE Nama lain : klramfenikol kapsul Pemerian : Hablur harus berbentuk jarum atau lempengan memanjang, putih kelabu atau putih kekuningan, rasa pahit. Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) dan 7 bagian propilenglikol. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Kegunaan : Sebagai sampel untuk bahan kimia

PRAKT. BIOKIMIA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRAKT. BIOKIMIA.docx

BIOKIMIA : METABOLISME PROTEIN

4.   Natrium Hidroksida (Dirjen POM FI III : 412)

Nama resmi            :   NATRII HYDROXIDUM

Nama lain                :   Natrium Hidroksida

RM/BM                    :   NaOH/ 40,00

Pemerian                :   Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.

Kelarutan                :   Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan        :  Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan              : Sebagai dapar basa.

5.  Kapsul kloramfenikol (Dirjen POM FI III : 144)

Nama resmi              : CHLORAMPHENIKOL CAPSULAE

Nama lain               :   klramfenikol kapsul

Pemerian                  :   Hablur harus berbentuk jarum atau lempengan memanjang, putih kelabu atau putih kekuningan, rasa pahit.

Kelarutan                :   Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) dan 7 bagian propilenglikol.

Penyimpanan        :  Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

Kegunaan             :  Sebagai sampel untuk bahan kimia

6. Pepton (Dirjen POM FI III : 721)

Pemerian                     :    Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas tidak busuk.

Kelarutan                      :    Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P dan dalam eter P.

Kegunaan                     :    Sebagai komposisi medium.

Page 2: PRAKT. BIOKIMIA.docx

7. Agar (Dirjen POM FI III ; 74)

Nama resmi                  :    AGAR

Nama lain                       :    Agar-agar

Pemerian                       :    Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput dan berlekatan, atau berbentuk keeping, serpih atau butiran; jingga lemah kekuningan, abu-abu kekuningan sampai kuning pucat atau tidak berwarna; tidak berbau atau berbau lemah; rasa berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh.

Kelarutan                       :    Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air mendidih.

Penyimpanan               :    Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan                      :    Sebagai komposisi medium.

8. Dekstrosa (Dirjen POM FI IV : 300)

Nama resmi                  :    DEXTROSUM

Nama lain                       :    Dekstrosa, Glukosa

RM/BM               :  C6H12O6/180,1

Pemerian                             : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk

raputih; tidak berbau; rasa manis.

Kelarutan                      : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam

Penyimpanan              :    Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan                     :    Sebagian komposisi medium.

9. Sukrosa (Dirjen POM FI IV : 762)

Nama resmi                  :    SUCROSUM

Nama lain                       :    Sakarosa

RM/BM                           :    C12H22O11/ 342,30

Pemerian                       :    Hablur putih atau tidak berwarna; massa hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau, rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap lakmus.

Page 3: PRAKT. BIOKIMIA.docx

Kelarutan                       :    Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Penyimpanan               :    Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan                      :    Sebagai komposisi medium.

10. Ekstrak daging sapi (Dirjen POM FI IV ; 1152)

Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa

lemak, dengan cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta.

Pemerian                       : Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit asam.

Penyimpanan               :    Wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat.

PEMBAHASAN

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan mikroba antara lain factor abiotik yang meliputi temperature, kelembaban, tekanan osmosis, pengaruh pH, pengaruh lpgam berat serta pengaruh zat kimia. Sedangkan faktor biotik meliputi bebas hama serta asosiasi.

Untuk pertumbuhan jasad hidup dalam mikroba, banyak faktor – faktor lingkungan yang berpengaruh. Maka adanya faktor lingkuan tersebut akan memberi  jumlah peningkatan sel atau populasi keseluruhan yang berbeda akhirnya mempengaruhi gambaran kurva pertubuhan yang berlainan pula.

Mikroorganisme mempunyai penyebaran yang sangat luas, ada di dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan farmasi, dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di atmosfer sampai ketinggian 10 km.

Berdasarkan temperatur bakteri digolongkan menjadi 3 yaitu:

1. Bakteri termofil ( politermik ) yaitu bakteri yang tumbuh dengan baik sekali pada temperatur setinggi 55°C sampai 65°C, meskipun bakteri itu juga dapat berkembangbiak pada temperatur lebih rendah atau lebih tinggi dari pada itu. Yaitu batas – batas 40°C dan 80°C.

2. Bakteri mesofil ( mesotermik ) yaitu bakteri yang hidup baik diantara 50°C dan 60°C, sedang temperatur optimumnya ialah antara 25°C – 40°C.

3. Bakteri psikrofil ( oligotermik ) yaitu bakteri  yang dapat hidup diantara 0°C – 30°C, sedang temperatur optimumnya antara 10°C – 20°C.

Page 4: PRAKT. BIOKIMIA.docx

 

Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan basah, bahkan bisa hidup dalam air. Hanya didalam air yang tertutup mereka tak dapat hidup subur. Hal ini disebabkan kerena kurangnya udara bagi mereka. Tanah yang cukup basah lebih baik untuk kehidupan bakteri. Kandungan air dalam likungan mikroorganisme juga mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri.

 

Dalam praktikum yang dilakukan adalah faktor suhu, pH, zat kimia, dan cahaya.

1. Faktor Suhu

Berdasarkan literatur jenis – jenis bakteri dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan suhu pertumbuhannya. Kelompok 1 adalah bakteri Psychrophil. Kelompok bakteri ini memiliki suhu pertumbuhan minimum 0°C. suhu optimum pertumbuhannya antara 15 – 20°C dan suhu maksimumnya sebesar 30°C. Kelompok bakteri ini biasanya hidup di tempat yang dingin dan dalam air. Kelompok 2 yaitu bakteri mesophile. Kelompok bakteri  ini memiliki suhu pertumbuhan minimum antara 15 – 20°C, suhu optimum pertumbuhan 37°C  dan suhu maksimum sebesar 43°C. kelompok bakteri ini hanya terdapat banyak dalam air, tanah, dan sumber – sumber air lainnya. Kelompok 3 yaitu bakteri thermofil. Kelompok bakteri ini memiliki suhu pertumbuhan minimum antara 24 – 25°C, suhu optimum pertumbuhan antara 50 – 55°C. dan suhu maksimumnya sebesar 85°C. kelompok bakteri ini dapat hidup dengan baik pada temperature rendah maupun tinggi.

Dari percobaan ini bila dilihat dari hasilnya, yaitu dalam faktor suhu tidak ada yang berhasil pada suhu  10°C, 25°C dan 37°C dan tidak ada perubahan yang terjadi.

1. Faktor Cahaya

Dalam percobaan ini dilakukan 3 perlakuan: perlakuan 1, disinari matahari kemudian dibungkus dengan kertas karbon. Perlakuan 2, disinari matahari, tidak ditutup kertas karbon. Dan perlakuan 3 tidak disinari matahari dan ditutupi kertas karbon.

Perlakuan 1 dan 2 dipaparkan matahari dengan maksud untuk memperoleh sinar matahari secukupnya yang dapat digunakan untuk berbagai proses dalam tubuhnya, apakah itu

proses fotosintesis untuk menghasilkan energi ataukah untuk proses metabolisme lain.

Pemaparan dilakukan selama 15 menit karena waktu penyerapan cahaya ini optimum pada waktu ini, bila terlalu lama maka kemungkinan besar bakterinya akan mati karena radiasi, sedangkan perlakuan III tidak dipaparkan matahari, tetapi dibungkus langsung kertas karbon yang berwarna hitam dapat mencegah keluarnya hasil proses yang dilakukan bakteri selama inkubasi sehingga dapat dilakukan pertumbuhan karena penggunaan optimum dari hasil, alternativ untuk menyerap cahaya dari sumber lain tidak ada karena kertas karbon yang hitam menahan sinar. Dalam hal ini, kertas karbon itu berfungsi untuk menyerap cahaya (absorpsi). Dari hasil pengamatan dapat

Page 5: PRAKT. BIOKIMIA.docx

dilihat bakteri Basillus subtilis dapat tumbuh dengan baik, pada cawan petri yang disinari oleh matahari dan ditutup dengan kertas karbon, tetapi pada saat dikontrol dia hanya hidup sedikit. Kemudian pada cawan petri yang hanya disinari tanpa dibungkus, bakteri juga dapat tumbuh bahkan pada capet yang langsung ditutup kertas karbon tanpa disinari terlebih dahulu, bakteri ini hanya sedikit yang tumbuh bahkan pada kontrol bakteri ini tidak tumbuh sama sekali.

1. Faktor bahan kimia,

Dalam percobaan ini digunakan beberapa jenis zat yaitu wipol, detol, asepsodan alcohol, untuk mengatur kemampuan semua bahan itu dapat dilihat dari luasnya diameter zona hambat yang dihasilkan olehnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Zona hambat adalah daerah di sekitar zat kimia yang tidak terdapat mikroba, karena bakteri menjauhi daerah tersebut. Zona oligoolienamik adalah daerah disekeliling zat kimia karena pergerakan bakteri.

Asepso merupakan sabun kesehatan yag dapat membunuh bakteri yang mengandung garam natrium. Asepso merupakan detergen/sabun yang mengandung garam natrium (sabun padat keras) atau kalium (sabun lunak) dan juga merupakan sabun antiseptik yang mengandung zat aktif terhadap bakteri tidak seperti sabun kecantikan. Asepso bekerja dengan menganggu permebilitas dinding sel mikroba.

Detol merupakan antiseptik cair yang biasanya digunakan dengan dicampurkan pada air untuk mencuci atau mandi. Mengandung kloroxilenol yang dapat merusak protein bakteri yang ada. Wipol merupakan suatu desinfektan yang merupakan campuran antara sabun dengan kresol yang bekerja menghambat pertumbuhan yang digolongkan faktor-faktor alam yang mempengaruhi tumbuhnya mikroorganisme yaitu temperatur, kebasahan, nilai osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa radiasi oleh sinar-sinar yang lain dan penghancuran mekanik.

Dalam praktikum ini yang hanya dilakukan adalah faktor atau pengaruh suhu, cahaya, zat kimia dan pH.

 

1. Faktor suhu

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa pada suhu 100C tidak memperlihatkan pergerakan bakteri.

Asepso merupakan sabun kesehatan yag dapat membunuh bakteri yang mengandung garam natrium. Asepso merupakan detergen/sabun yang mengandung garam natrium (sabun padat keras) atau kalium (sabun lunak) dan juga merupakan sabun antiseptik yang mengandung zat aktif terhadap bakteri tidak seperti sabun kecantikan. Asepso bekerja dengan menganggu permebilitas dinding sel mikroba.

Detol merupakan antiseptik cair yang biasanya digunakan dengan dicampurkan pada air untuk mencuci atau mandi. Mengandung kloroxilenol yang dapat merusak protein bakteri yang ada. Wipol merupakan suatu desinfektan yang merupakan campuran antara sabun dengan kresol yang

Page 6: PRAKT. BIOKIMIA.docx

bekerja menghambat pertumbuhan yang digolongkan faktor-faktor alam yang mempengaruhi tumbuhnya mikroorganisme yaitu temperatur, kebasahan, nilai osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa radiasi oleh sinar-sinar yang lain dan penghancuran mekanik.

Dalam praktikum ini yang hanya dilakukan adalah faktor atau pengaruh suhu, cahaya, zat kimia dan pH.

 

1. Faktor suhu

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa pada suhu 100C tidak memperlihatkan

kehidupan bakteri, hal ini disebabkan karena bakteri ditempatkan pada suhu rendah, yaitu 100C. temperature rendah dapat mengakibatkan gangguan pada metabolisme. Pada suhu 250C yaitu pada suhu kamar memperlihatkan kekeruhan yang agak  banyak, berarti ada sejumlah bakteri yang tumbuh, ini menandakan bahwa pada percobaan ini suhu tersebut merupakan suhu minimum pertumbuhan bakteri. Pada suhu 370C yaitu pada suhu inkubator, memperlihatkan banyaknya kekeruhan berarti banyak bateri yang tumbuh, ini menandakan bahwa suhu optimum bakteri tersebut tumbuh yaitu pada suhu 370C.

Dari percobaan ini, bila dilihat dari hasilnya maka berdasarkan literatur yang ada, bakteri Escherichia coli dapat digolongkan menjadi bakteri mesophil (mesotermik) karena dapat hidup pada suhu 25 – 370C. dan sangat sedikit sekali koloni yang berada pada suhu lebih dari 370C. Adapaun hasil negativ pada percobaan kami, kami tidak mendapatkan hasil yang sesuai karena adanya kesalahan dari oven dan pada saat menginkubasi bakteri dan percobaan ini gagal.

1. Faktor cahaya

Dalam percobaan ini dilakukan 3 perlakuan : perlakuan pertama disinari oleh matahari kemudian dibungkus dengan kertas karbon. Perlakuan II, disinari matahari, tidak ditutup kertas karbon, dan perlakuan III tidak disinari matahari dan dibungkus dengan kertas karbon. Perlakuan I dan II dipaparkan matahari dengan maksud untuk memperoleh sinar matahari secukupnya yang dapat digunakan untuk berbagai proses dalam tubuhnya, apakah itu proses fotosintesis untuk menghasilkan energy ataukah untuk proses metabolism lain.

1. Faktor bahan kimia

Pembentukan zona hambat yaitu dengan cara paper disk yang mengandung sample bahan kimia , disimpan dalam capet yang mengandung medium NA dan biakan Staphylococcus aureus, maka bahan-bahan kimia menghambat pertumbuhan biakan Staphylococcus areus penghambatan terlihat sebagai wilayah jernih di sekitar pertumbuhan mikroorganisme. Zona hambat terbesar dihasilkan oleh detol dengan besarnya diameter 24,33 alkohol 23,10 wipol, 20,03 asepso 8,2.

Jadi, dari bahan-bahan kimia ini yang lebih efektif menghambat pertumbuhan mikroba adalah detol karena memiliki zona hambat yang besar disusul oleh alkohol dan lain-lain. Dikatakan

Page 7: PRAKT. BIOKIMIA.docx

demikian karena bahan ini yang pada pengamatan memiliki zona hambat terhadap mikroba yang besar. Jadi dapat dikatakan bahwa bahan kimia ini mampu menghambat mikroba dengan baik.

1. faktor pH

Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa kekeruhan tidak banyak seperti pada pH 8 berarti, menandakan bahwa sedikitnya pertumbuhan bakteri pada pH tersebut, pada pH 7 hanya ada sedikit kekeruhan yang terlihat berarti tidak begitu banyak pertumbuhan bakteri pada pH tersebut yang sama halnya dengan pH 4. Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum yaitu pH dimana pertumbuhan maksimalnya sekitar pH 6,5-7,5 pada pH di alam bawah 5,0 dan di atas 8,5 bakteri tidak tumbuh atau dapat tumbuh dengan jumlah yang sedikit.

Dari sini dapat dilihat bahwa ada suatu periode awal yang tampaknya tanpa pertumbuhan awal (fase lamban atau log phase) diikuti oleh suatu periode pertumbuhan  yang cepat (fase log), kemudian mendatar (fase statis atau stationary phase), dan diikuti oleh suatu penurunan populasi sel-sel hidup (fase penurunan atau kematian ). Diantara setiap fase ini ada suatu periode peralihan (bagian yang lengkung). Ini lamanya waktu yang berlalu sebelum semua sel memasuki fase yang baru.

Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya metabolism bagi semua mahluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi  dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi  nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti. Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi 4 golongan, psikrofil, mesofil, termofil, hipertermofil. selain suhu, cahaya juga merupakan salah satu faktor yang