Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID
PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)
Oleh:
Zudha Surya Prasetya
1113034000117
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID
PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)
Oleh:
Zudha Surya Prasetya
NIM: 111303400017
Pembimbing
Muslih, M.Ag
NIP: 19721024 200312 1 002
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H /2020 M
dc
PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH
Skripsi yang berjudul PRAKTIK PEMBACAAN AYAT AL-QUR'AN SEBAGAI WIRID PELARIS DI PASAR GEMBRONG BARU JAKARTA PUSAT telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juli 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Jakarta, 14 Agustus 2020
Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. Eva Nugraha, M.Ag
Aktobi Ghozali, MA. NIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19730520 200501 1 003
Anggota,
Penguji I, Penguji II,
Moh. Anwar Syarifuddin, M.A.
Dr. M. Suryadinata, M.Ag NIP. 19720518 199803 1 003 NIP. 19600908 198903 1 005
Pembimbing,
Muslih Nur Hassan, Lc, M.Ag NIP. 19721024 200312 1 002
i
ABSTRAK
Zudha Surya Prasetya (1113034000117)Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Wirid Pelaris Di PasarGembrong Baru Jakarta Pusat.
Skripsi ini membahas mengenai Ayat-ayat al-Qur’an yang digunakansebagai pelaris. Al-Qur’an berbicara banyak mengenai persoalan hidup.Salah satunya tentang berdagang atau berniaga. Dalam berdagang sudahdijelaskan bahwa ada cara berdagang secara Islami. Namun dalamberdagang, tidak jarang juga manusia menginginkan hasil yang cepat dantidak mau rugi sehingga menjadikan persaingan di dunia perdagangan.Persaingan yang ketat ini, menimbulkan suatu permasalahan dalammemenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga beberapa masyarakat tidakjarang memilih dan menghalalkan berbagai cara untuk memenuhikebutuhan sehari-harinya.
Seperti halnya dengan cara meminta pelarisan untuk usahanya agarterhindar dari hal yang membahayakan seperti gangguan jin dan selaludilancarkan rezekinya. Tentunya, dalam hal ini ada yang tetapmenggunakan cara yang sesuai dengan hukum syariat dan ada pula yangmenyimpang dari hukum syariat. Fenomena semacam ini merupakansesuatu yang umum terjadi dan banyak di gunakan di kalangan pedagang.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) denganmelakukan beberapa pertanyaan kepada responden yang kemudian datadiolah untuk dianalisis kemudian dikorelasikan antara dampak dengantafsiran terhada ayat yang digunakan.
Hasil temuan yaitu terdapat beberapa ayat dan surah yang bisadigunakan sebagai wirid pelaris seperti Bacaan Basmallah, Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah ayat 285-286, Surah al-Insyirah,Surah Mu’awadziatain.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara dampak dantafsir yang saling berkaitan meskipun tidak secara langsung yangmengarah kepada pelaris itu sendiri namun makna dari beberapa kataseperti permohonan dan permintaan kepada Allah SWT. Kita sebagaimanusia meyakini bahwa Allah itu maha pemberi, pengasih, danpenyayang.
Kata Kunci: Jimat, Wirid, Pelaris, Keberkahan.
ii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dankaruniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsidengan Judul “Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai WiridPelaris Di Pasar Gembrong Baru Jakarta Pusat”. Shalawat dan salamsenantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusiadari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunanskripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat gunamencapai gelar Sarjana Agama di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA, selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Eva Nugraha. MAg, selaku ketua program studi Ilmu
Al- Qur’an dan Tafsir, serta Bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH, selaku
sekretaris program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
4. Dosen pembimbing skripsi penulis, yakni bapak Muslih, Lc,
M.Ag. yang senantiasa membimbing, memberi arahan dan masukan
kepada penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dosen penasehat akademik, yakni Bapak Kusmana, Ph.D. yang
telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis selama penulis
belajar di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang
telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan.
7. Seluruh staf jurusan dan fakultas yang turut membantu mengurusi
terkait adminstrasi penulis.
8. Penulis sampaikan terima kasih kepada teman seperjuangan
Abd.Rahman Faris Rasyid, M.Fadel edrid, Rio Anjasmara, Fikri Maulana
Hakim, Much. Hamim, Didi Maldini, Ubaidillah, Salman al-Farisi dan
seluruh keluarga besar Tafsir Hadis angkatan 2013 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu namanya.
9. Kedua orang tua, ayahanda tercinta Suliyanto dan ibunda tersayang
Karmi yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta
doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
10. Istri Tercinta dan Mertua Ibu Sutiani dan Bapak Sukis yang telah
menyemangati dan mendoakan penulis.
11. Tidak lupa Adik-adik penulis yang telah menyemangati dan
mendoakan penulis agar segera menyelesaikan masa studi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang di miliki
penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak khususnya dalam bidang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.
Jakarta, 12 Juni 2020
Penulis,
Zudha Surya Prasetya
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/u/1987
1. Padana Aksara
Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:
HurufArab
Huruf Latin Keterangan
ا Tidak dilambangkan
ب B Be
ت T Te
ث ṡ es dengan titik atas
ج J Je
ح ḥ ha dengan titik bawah
خ Kh ka dan ha
د D De
ذ Ż zet dengan titik atas
ر R Er
ز Z Zet
س S Es
ش Sy es dan ye
ص ṣ es dengan titik bawah
ض ḍ de dengan titik bawah
ط ṭ te dengan titik bawah
ظ ẓ zet dengan titik bawah
v
ع „ Koma terbalik di atas hadap kanan
غ Gh ge dan ha
ف F Ef
ق Q Qi
ك K Ka
ل L El
ـم M Em
ن N En
و W We
ه H Ha
ء ‟ Apostrof
ي Y Ye
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk
vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ـــ A Fathah
ـــ I Kasrah
ـــ U Dammah
Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai
berikut:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ـــ ي Ai a dan i
ـــ و Au a dan u
vi
3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab
dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ا Ᾱ a dengan topi di atas
ي Ī i dengan topi di atas
و Ū u dengan topi di atas
4. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf
syamsiyah maupun huruf kamariah. Contoh: al-rijāl bukan ar-rijāl, al-
dīwān bukan ad-dîwân.
5. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda (ـــ) dalam alih aksara ini dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah
itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Misalnya, kata ( ورةلضرا ) tidak ditulis ad-darūrah melainkan al-darūrah,
demikian seterusnya.
6. Ta Marbūtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata
yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf
/h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah
tersebut diikuti oleh kata sifat (na‘t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta
vii
marbūtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).
No Kata Arab Alih Aksara
1 قةیرط Tarīqah
2 ةیلإسلامالجامعة ا al-jāmī’ah al-islāmiyyah
3 دلوجواة حدو wahdat al-wujūd
7. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti
ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain
untuk menuliskanpermulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama
bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang,
maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abū Ḥāmid al-
Ghazālī bukan Abū Ḥāmid Al-Ghazālī, al-Kindi bukan Al-Kindi.
Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan
dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring
(italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis
dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya,
demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal
dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun
akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-
Palimbani, tidak ‘Abd al- Samad al-Palimbānī; Nuruddin al-Raniri, tidak
Nūr al-Dīn al-Rānīrī.
viii
8. Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik kata kerja (Fi‘il), kata benda (Isim), maupun huruf
(Ḥarfu) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara
atas kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan di atas
Kata Arab Alih Aksara
ت مرضات ت tabtagī marḍāta
ة ايمانكم تحل taḥillata aimānikum
حديثا ازواجھ azwājihī ḥadīṡā
ن وصا المؤمن wa ṣāliḥu al-mu`minīn
نكن مسلمت م mingkunna muslimātin
Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka.
Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu
dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nūr Khālis Majīd;
Mohamad Roem, bukan Muhammad Rūm; Fazlur Rahman, bukan Fazl al-
Rahmān.
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PASAR GEMBONG BARU...31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan Petunjuk bagi setiap umat muslim di dunia.1 al-
Qur’an juga menegaskan bahwa hanya dengan berpegang teguh pada al-
Qur’an agar bisa sukses di dunia dan di akhirat. Upaya menjadikan al-
Qur’an sebagai pedoman hidup tidak akan berarti tanpa tahu akan isi
kandungan dan maknanya. Oleh karena itu sebagai umat muslim wajib
dituntut untuk mempelajari isi dalam al-Qur’an. Sehingga mengerti
petunjuk-petunjuk di dalamnya.
Al-Qur’an berbicara banyak mengenai persoalan hidup. Salah satunya
tentang berdagang atau berniaga. Dalam kehidupan Ini, banyak sekali
cara-cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yaitu dengan
berdagang. Dalam sejarahnya, Nabi Muhammad SAW dan istrinya serta
para sahabat nabi adalah para pedagang. Sebagai umat muslim sudah tidak
heran lagi jika mental berdagang telah melekat pada diri kita.
Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan atau jual
beli. Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan
diharuskan seperti yang dicontohkan oleh Rasullulah SAW. Dalam hadis
Rasullah SAW dijelaskan bahwa berdagang merupakan 9 dari 10 pintu
utama masuknya rizki. Hadist riwayat yang menguatkannya ada dalam Al-
Mughni 'an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-Iraqi pada hadist no. 1576 yang
berbunyi:
ة ق ز الر ار ش ع أ ة ع س ا ت ه ي ـف ن إ ف ة ار ج الت ب م ك ي ل ع 1 Fazlur Rahman, “ Tema Pokok al-Qur’an terjemahan anas mahyuddin”
(Bandung:Pustaka, 1996), cet. Ke II, 1.
2
"Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan darisepuluh pintu rizki."
Dan juga Allah berfirman dalam Surah Al-Fathir:29:
لون كتاب الله وأقاموا الصلاة وأنـفقوا مما رزقـناهم سرا وعلانية يـرجون إن الذين يـتـتجارة لن تـبور
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah danmendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kamianugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.2
Pada ayat ini Allah Menjelaskan Bahwa orang-orang yang selalu
membaca al-Quran dan mengamalkan isinya, mengerjakan salat yang
diwajibkan pada waktunya, sesuai dengan cara yang telah ditetapkan, dan
dengan penuh ikhlas dan khusyuk, menafkahkan harta bendanya tanpa
berlebih-lebihan dengan ikhlas tanpa ria, baik secara diam-diam atau
terang-terangan, Maka itu pedagang yang tidak merugi.3 Karena ketaatan
dalam menjalankan usaha kemudian didampingi dengan beribadah di
dunia. Maka akan menjadi suatu keberkahan yang diberikan oleh Allah.
Sudah dijelaskan bahwa cara berdagang itu harus seperti yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Namun dalam berdagang, tidak jarang
manusia menginginkan hasil yang cepat dan tidak mau rugi sehingga
menjadikan persaingan di dunia perdagangan. Persaingan yang ketat ini,
menimbulkan suatu permasalahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sehingga beberapa masyarakat tidak jarang memilih dan menghalalkan
berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Seperti halnya dengan cara meminta pelarisan untuk usahanya agar
terhindar dari hal yang membahayakan seperti gangguan jin dan selalu
dilancarkan rezekinya. Tentunya, dalam hal ini ada yang tetap
2 Depag RI, “Al-Qur’an dan Terjemahnya”. (Bandung: CV. J-Art 2004), 494-495.3 Sulidar, “Seri Tafsir Tematik (Tafsir Maudhu’i) Al-Quran Perdagangan yang
Tidak Akan Merugi”, jilid 11, 13.
3
menggunakan cara yang sesuai dengan hukum syariat dan ada pula yang
menyimpang dari hukum syariat. Cara yang menggunakan syari’at Islam
yakni dengan menggunakan surah, potongan ayat atau semacam doa
dzikir. Bukan hanya dari surah atau potongan ayat saja yang dapat
digunakan sebagai penglaris. Terdapat beragam cara yang digunakan
untuk membuat jimat penglaris. Ada yang menggunakan benda-benda
magis yang dianggap sebagai penglaris dan ada juga yang mengunakan
wirid dan dzikir amalan sehari-hari. media Ini hanya sebagai perantara
untuk memohon kepada yang maha kuasa supaya apa yang di usahakan
tercapai melalui media-media tersebut. Tentunya tetap menggunakan doa-
doa yang memposisikan Allah di atas segala-galanya.
Fenomena semacam ini merupakan sesuatu yang umum terjadi dan
banyak digunakan di kalangan pedagang. Oleh sebab itu hadir sebuah
pemahaman baru mengenai jimat yang diambil dari ayat-ayat di dalam al-
Qur’an. Hal ini menyebabkan presepsi mengenai al-Qur’an tidak hanya
sebatas petunjuk. Melainkan bahwa al-Qur-an memiliki kekuatan magis
tanpa mempertimbangkan makna dan tujuan yang terkandung di dalam-
nya.
Namun di kalangan masyarakat beranggapan bahwa kandungan surah
atau potongan ayat yang ada di dalam al-Qur’an memiliki berbagai fungsi
lain, salah satunya sebagai penglaris dalam berdagang. hal itu terlihat
dalam penggunaan surah al-Qur’an yang dianggap bisa dijadikan sebagai
penglaris dagangan. Seperti surah al-Fatihah.4 Namun, Surah tersebut
tidak terdapat arti yang mengandung kata melariskan dagangan.
Sebagai contoh :
4 Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an Dan Jimat (Studi Living Qur’anpada MasyarakatAdat Wewengkon Lebak Banten)” (Tesis S2, Universitas Islam Negeri Syarif HidyatullahJakarta,2017 ) 158
4
a. Surah al-Fatihah
ين إياك بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يـوم الدنـعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنـعمت عليهم غير
المغضوب عليهم ولا الضالين “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala pujibagi Allah, Tuhan seluruh alam Yang Maha Pengasih, Maha PenyayangPemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah danhanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalanyang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmatkepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan)mereka yang sesat”.
Dari ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa tidak terdapat kata yang
mengandung arti melarsikan dagangan. Sehingga menimbulkan
permasalahan dalam memahami isi kandungan ayat tersebut.
Dengan memperhatikan latar belakang serta fenomena dalam
masyrakat. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam dan fokus
pada ayat-ayat tersebut mengapa bisa dijadikan sebagai amalan dalam
melariskan dagangan. Maka itu penelitian ini akan dikaji dengan judul
“Praktik Pembacaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Wirid Pelaris Di Pasar
Gembrong Baru Jakarta Pusat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas fenomena semacam ini membuat
masyarakat banyak yang meyakini bahwa jika mengamalkan ayat tersebut
maka usahanya akan lancar. Terdapat beberapa bacaan dalam al-Qur’an
seperti bacaan Basmallah, Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah
Ayat 285-286, Surah al-Nasyrah dan Surah Mu’awadziat. Padahal jika
peneliti lihat bahwa ayat atau surah tersebut sama sekali tidak terdapat
diksi ayat yang mengandung arti melariskan dagang. Hal ini menimbulkan
5
permasalahan bagaimana sebenarnya isi kandungan ayat tersebut sehingga
bisa dijadikan sebagai jimat penglaris.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang sudah diuraikan, penulis
membatasi masalah pada penelitian ini, Oleh karena itu, penulis
membatasi masalah pada pembahasan mengenai bacaan yang tidak
mengandung arti kata melariskan dagangan seperti bacaan Basmallah,
Surah al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah Ayat 285-286, Surah al-
Nasyrah dan Surah Mu’awadziat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan
permasalahan penelitian adalah:
a. Bagaimana korelasi pemahaman tentang ayat – ayat yang bisa
dijadikan sebagai pelaris dagangan menurut pedagang dan mufasir?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk memahami bahwa ayat al-Qur’an bukan hanya sekedar
petunjuk. Namun memiliki beragam fungsi lain dalam kehidupan.
b. Untuk mengetahui apa makna yang terkandung didalam ayat
tersebut.
c. Tujuan penelitian ini juga sebagai sumbangan akademik pada
kajian Tafsir yang berkaitan dengan jimat dan wirid.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman
pada ayat-ayat tersebut.
6
b. Dapat digunakan sebagai kemaslahatan agar lebih mendekatkan
diri pada Allah SWT.
F. Kajian Pustaka
1. Skripsi karya Rusyada Nur Bani Hasyim, “Penglaris dalam
Prespektif Kyai Ilmu Hikmah” 5 skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat, UIN Sunan Ampel. Menjelaskan tentang penglaris menurut
syariat islam supaya tidak menimbulkan musyrik dan jika dilandasi
dengan syariat yang sesuai maka diperbolehkan.
2. Skripsi karya Rian Ariska, “JIMAT DALAM PERSPEKTIF
AQIDAH ISLAM (Studi pada Masyarakat Pekon Muara Tembulih
Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat).6 Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat, UIN Raden Intan lampung. Menjelaskan tentang
bagaimana Kepercayaan terhadap jimat yang terjadi pada masyarakat
Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat
dalam perspektif aqidah Islam secara jelas bertentang dengan aqidah Islam
karena mereka lebih meyakini bahwa benda-benda tersebut memiliki
kekuatan ghaib sehingga tidak menyakini adanya kekuatan dan kekuasaan
Allah SWT.
3. Skripsi karya Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat
Kalung Benang Pada Bayi Di Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian Living Hadis)”.7 Skripsi ini
menjelaskan beberapa hal mengenai Tradisi pengalungan jimat kalung
5Rusyda Nur Bani Hasim, “Penglaris Dalam Prespektif Kyai Hikmah”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018.
6 Rian Ariska, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam (Studi pada MasyarakatPekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat)”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Sunan Raden Intan, Lampung, 2018.
7 Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi DiDukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”, Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang , 2018.
7
benang pada bayi yang terjadi di dukuh Mudalrejo desa Kedungsari dan
Pandangan masyarakat terkait tradisi pengalungan jimat tersebut.
4. Tesis karya Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an dan Jimat”.8Tesis S2
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syaif Hidayatullah. Menjelaskan
kegiatan adat dan memperlihatkan tentang barang – barang yang dianggap
memiliki unsur magic atau jimat.
5. Artikel yang ditulis oleh Anwar Mujahidin yang berjudul “Analisis
Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an Sebagai Jimat Dalam
Kehidupan Masyarakat Ponorogo”.9 Penelitian tersebut membahas
penggunaan ayat-ayat al-Qur’an sebagai jimat di masyarakat ponorogo
yang digunakan dalam berbagai praktik seperti penangkal gangguan jin,
pagar rumah, kekebalan, penglaris, serta penyubur lahan pertanian. Teori
yang digunakan penulis dalam penelitian tersebut menggunakan teori
fenomenologi, sehingga tidak mengupas secara mendalam relasi antara
teks dengan praktik.
6. Jurnal Kontemplasi karya A Rafiq Zainul Mun’im yang berjudul
“Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Sate (Sebuah Penulusuran di
Yogyakarta).10 Penelitian ini menjelaskan penggunaan jimat oleh bakul
sate yang berasal dari Madura, dalam jimat tersebut terdapat penulisan
empat ayat dalam surat Yusuf. Pendekatan yang digunakan dalam artikel
ini adalah fenomenologi.
7. Skripsi yang di tulis oleh Umi Nuriyatur Rohmah, “Penggunaan
Ayat-ayat al-Qur’an dalam Rotual Rebo Wekasan (Studi Living Qur’an di
8 Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an dan Jimat (Studi Living Qur’an pada MasyarakatAdat wewengkon Lebak Banten)”
9 Anwar Mujahidin,“Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an SebagaiJimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”,Kalam: Jurnal Studi Agama danPemikiran Islam,X,Juni 2016.
10 A Rafiq Zainul Mun’im,“Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Satu (SebuahPenulusuran di Yogyakarta)”,Jurnal Kontemplasi,I,November 2013.
8
Desa Sukoreno Kec. Kalisat Kab. Jember)”.11 Penelitian tersebut
menjelaskan tentang ayat-ayat al-Qur’an yang di gunakan dalam tradisi
Rabu Wekasan tidak hanya berfokus pada rajah yang di gunakan dalam
tradisi tersebut. Sehingga penelitian ini tidak menganalisis lebih dalam
pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan sebagai rajah.
8. “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik dan Alfabetik”12
merupakan penelitian gabungan dosen dan mahasiswa UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menjelaskan makna azimat dalam
perhitungan matematika, yaitu mencoba merumuskan
setiap angka yang ada dibalik huruf hijaiyah yang dijadikan
azimat.Sehingga dalam penelitian ini hanya mencari makna teks dan tidak
merelasikan dengan tindakan.
9. Jurnal karya Abd.Sani dengan judul “PASUGIHAN ORANG
BANJAR: Studi Identifikasi Prilaku dan Amaliah Pasugihan Orang Banjar
di Kalsel”.13 Beliau dosen Fakultas Ushuluddin dan humaniora IAIN
Antasari. Jurnal ini Menjelaskan tentang cara untuk melariskan dagangan.
Dari cara ghaib sampai cara islami.
10. Jurnal karya Fathurrosyid dengan judul “Tipologi Ideologi Resepsi
Al Quran Di Kalangan Masyarakat Sumenep Madura”.14 Dalam jurnal ini
di jelaskan banyaknya amalan yang di gunakan dalam melakukan segala
hal dalam kehidupan. al Quran juga di resepsi dan di ekspresikan sebagai
kitab suci yang memuat unsur keindahan.sehingga dapat di jadikan
Azimat, bahkan tidak jarang sekali masyarakat Sumenep menjadikan al
11 Umi Nuriyatur Rohmah, “Penggunaan Ayat-ayat al-Qur’an dalam Ritual ReboWekasan(Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec. Kalisat Kab. Jember)”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2014.
12 Abdussakir, dkk, “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik danAlfabetik”, UIN Maulana Malik Ibrahim, malang, 2011.
13 Abd. Sani ,“ PASUGIHAN ORANG BANJAR: Studi Identifikasi Prilaku danAmaliah Pasugihan Orang Banjar di Kalsel”, Banjarmasin, November, 2013. Vol 2.no.2.
14 Fathurrosyid,“ Tipologi Ideologi Resepsi Al Quran Di Kalangan MasyarakatSumenep Madura”, el Harakah Vol.17 No.2 Tahun 2015.
9
Quran sebagai kitab suci yang mempunyai kekuatan magic, sehingga
dijadikan sebagai instrumen mistis dan ritus (resepsi fungsional).
G. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian sangat penting dalam suatu penelitian. Karena
metodologi seperti yang diungkapkan oleh Koentjara ningrat bahwa
metode penelitian adalah sebuah rumusan yang terdiri dari beberapa
langkah-langkah yang diuraikan dalam urutan- urutan tertentu yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam melakukan suatu kegiatan penelitian".15
Adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) yaitu
penelitian yang dilakukan dengan mengangkat data yang ada di lapangan
dan relevan untuk dikaji.16
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan yakni
bagaimana kepercayaan dan pemahaman pedagang pasar cempaka putih
terkait ayat atau surah al-Qur’an yang digunakan sebagai jimat pelaris
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan
bagaimana sesuatu yang dirasakan.
Dalam hal ini penulis ingin mengetahui apa pengaruhnya dalam
penggunaan ayat atau surah al-Qur’an sebagai jimat pelaris dagangan.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah seluruh pedagang/objek yang terkait untuk diteliti.17
15 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia,2005),cet. Ke V, h. 7.
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:Bhineka Cipta, 2007), cet ketujuh, h. 105.
10
b. Sampel
Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang diteliti atau
diwawancarai dalam suatu penelitian.
Karena pedagang yang menggunakan al-Qur’an sebagai jimat tidak
banyak maka peneliti hanya mengambil 8 pedagang yang menurut peneliti
memiliki pengetahuan mendalam terkait masalah penelitian.
4. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik dan teratur untuk melihat fenomena-fenomena yang akan di
selidiki baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi pertisipan,
dimana peneliti turut ambil bagian dalam mengetahui kehidupan orang
yang diobservasi.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan
mengajukan berdasarkan tujuan tertentu.18
Dalam hal ini penulis bertujuan untuk memperoleh jawaban secara
langsung dari responden sehubungan dengan obyek penelitian. Sehingga
dapat memperoleh informasi yang valid dengan bertanya langsung dengan
responden.
5. Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif ada banyak analisis data yang dapat
digunakan. Namun demikian, semua analisis data penelitian kualitatif
17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Bina Aksara, Cetakan ke VII, 2008), h. 115.
18 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung : Pt Rosda Karya,2006), hal. 180.
11
biasanya mendasarkan bahwa analisis data dilakukan sepanjang penelitian.
Dengan kata lain, kegiatannya dilakukan bersamaan dengan proses
pelaksanaan pengumpulan data.
Apabila semua data telah terkumpul, tahap selanjutnya adalah
mengolah data untuk dikorelasikan dengan tafsiran-tafsiran dari para
mufasir guna mengetahui maknanya secara mendalam dan mengambil
kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ditulis menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub
bab yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan dan
mempelajarinya, sistematikanya sebagai berikut:
Bab pertama, di dalamnya meliputi beberapa sub bab yaitu diawali
dengan latar belakang masalah untuk memberikan penjelasan secara
akademik mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang
melatarbelakangi penelitian ini. Masuk dalam identifikasi masalah di sini
memperjelas masalah pada latar belakang. Lanjut dengan pembatasan
masalah guna membatasi apa yang akan dibahas dalam skripsi ini.
Dilanjutkan dengan perumusan masalah, yaitu untuk mempertegas
masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Setelah itu dilanjutkan
dengan tujuan dan manfaat penelitian, yakni untuk menjelaskan
pentingnya penelitian ini dilakukan. Lalu kajian pustaka memaparkan
kajian terdahulu agar tidak terjadi plagiasi kemudian disusul oleh
metodologi penelitian dalam hal ini dijelaskan mengenai metode yang
akan digunakan dalam menganalisis data yang sudah didapatkan.
Kemudian terakhir yaitu sistemaika penulisan di sini dijelaskan mengenai
seluruh bab yang akan ditulis oleh peneliti sebagai akhir dari bab ini.
12
Bab Kedua, penulis akan memaparkan kajian teoritik tentang jimat, wirid dan
pelaris. Seperti pengertian umum dan macam-macam jimat. yang dibahas dalam
kajian al-Qur’an.
Bab ketiga, pembahasan berupa gambaran umum terkait pasar yang
dipakai sebagai lokasi penelitian dan profil responden yang peneliti
wawancarai.
Bab keempat, pembahasan mengenai hasil penelitian. Berupa
pemahaman al-Qur’an menurut pedagang, ayat apa saja yang digunakan
sebagai jimat penglaris dagangan, praktik penggunaan pelaris, dampak
yang dirasakan dan bagaimana korelasi antara dampak dengan tafsiran
tentang ayat tersebut.
Bab kelima, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang
merupakan jawaban dari Analisis data yang telah dipaparkan dan tujuan
penelitian skripsi, serta saran penulis untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
13
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jimat
1. Definisi Jimat
Kata jimat berasal dari bahasa Arab yaitu “Azhimah” yang artinya
sesuatu yang dimuliakan.1 Pengertian Azimat secara umum yaitu benda
atau tulisan yang dianggap mempunyai kesaktian dan dapat melindungi
pemiliknya dan bisa juga digunakan sebagai pelarisan berdagang,
pengobatan dan sebagainya.2 Azhimah, biasa disebut rajah, jimat,
tamimah, wifiq. Azhimah ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, batu,
air yang mengkristal, hewan, manusia dan bahkan lainnya yang sengaja
dibuat oleh manusia atau tercipta oleh proses alam bahkan ada juga dari
alam gaib. Adapun beberapa pengertian tentang azhimah.
Menurut Islah Gusmian Jimat adalah suatu benda yang berbentuk
kertas, batu mulia, lempengan besi atau yang lainnya yang diyakini oleh
beberapa masyarakat memiliki kekuatan atau kesaktian pada pemiliknya
dengan cara atau ritual tertentu.3
Menurut John M Gobay bahwa Jimat adalah benda yang memiliki
kuasa atau dianggap sakti dan dapat memberikan perlindungan bagi
penggunanya.4
1 Mochtar Effendy, “Ensiklopedi Agama dan Filsafat”,(Palembang: UniversitasSriwijaya, 2001), 80.
2 Pengertian "Azimat", http://kbbi.web.id/laris/ , Diakses pada tanggal 06Desember 2019.
3 Islah Gusmian, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi Interpretatif Simbolikterhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta”, dalam Dialektika Teks Suci Agama,Strukturasi Makna agama dalam Kehidupan Masyarakat, Irwan Abdullah, et.all,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 286.
4 John M. Gobay, “Praktek dan Strategi Setan”,(Bandung: Kalam hidup, 1999),60-63.
14
Di Indonesia sendiri sudah tidak asing lagi dengan fenomena
penggunaan jimat. Masyarakat yang menggunakan jimat meyakini bahwa
jimat adalah solusi alternatif terhadap persoalan dan permasalahan dalam
hidup, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemakainya. Supaya
berhasil dalam menggunakan jimat pengguna harus mengikuti berbagai
syarat yang di tentukan oleh pembuat jimat. Beragam jimat yang muncul
di masyarakat yang terkait dengan pemakaian jimat nampaknya berawal
dari unsur budaya lokal yang berupa keyakinan karena adanya kesaktian
pada benda atau materi tertentu.
Meskipun lekat dengan unsur mistis dan semacamnya, namun banyak
masyarakat yang beranggapan bahwa ada jimat yang secara syari’at
Islam. Hal itu bisa diketahui dengan banyaknya penggunaan ayat-ayat
al-Qur`an yang dianggap bisa digunakan sebagai jimat. Misalnya,
pemahaman masyrakat akan ayat kursi yang dianggap mempunyai banyak
khasiat. Beragam cara untuk penggunaan ayat kursi ini contoh ditulis
dalam selembar kain atau bila digantung di atas pintu rumah dapat
menangkal masuknya jin atau setan ke dalam rumah. Dalam hal ini,
pemahaman mengenai fungsi al-Qur`an sudah tidak sebagai kitab suci
yang hanya berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Tetapi, dipresepsikan sebagai teks yang mengandung kekuatan
supranatural.5
Selain membuat dan menggunakan jimat dengan menggunakan ayat-
ayat al-Qur`an, beragam cara penggunaan jimat secara syari’at Islam yaitu
mengucapkan kalimah basmalah, salawat, dan zikir, bahkan pemakai jimat
dalam ajaran kaya harta dunia, sebagai amalan dan ditambah dengan
membaca shalawat secara rutin sebanyak tujuh belas kali setiap selesai
5 Islah Gusmian, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi Interpretatif Simbolikterhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta” h.272.
15
shalat fardhu. Praktek membuat dan menggunakan jimat dengan
menggunakan ayat-ayat al-Qur`an dan sejumlah ajaran Islam di
masyarakat yang berlangsung turun – temurun.
2. Macam-Macam Jimat
Macam-macam jimat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok
pertama, macam-macam jimat dari masyarakat Jawa yang sudah biasa
dilakukan di masyarakat pada umumnya. Sedangkan kelompok kedua,
macam-macam jimat berdasarkan pandangan agama. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
a. Kelompok pertama, macam-macam jimat dari pandangan
masyarakat seperti sebilah pisau belati kecil yang diselipkan di dalam ikat
pinggang, atau batu koral kecil yang dikalungkan dengan tali di leher.
Selain itu, biasanya suatu jimat diberi tulisan, biasanya dalam bahasa Arab
dan seringkali di buat oleh kyai hikmah untuk para pengikutnya yang di
percaya memiliki kekuatan suprnatural. Jimat itu bukan hanya mengobati
tetapi juga bisa dipakai, sebagaimana umumnya jimat, sebagai jimat untuk
kekebalan atau sebagai alat sihir.6
b. Kelompok kedua, macam-macam jimat dari pandangan agama,
yaitu menggunakan al-Quran sebagai jimat. Seperti tulisan dari potongan
ayat yang ditulis di kertas, membaca ayat melalui media seperti air, garam
atau pasir semua itu yang dipercaya bisa menangkal gangguan dari jin dan
setan, 7
3. Hakikat Jimat
6 Cliffort Geertz, Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, h. 140.7 Agidea Sarinastiti, “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi Di
Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”,(skripsi S1, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang) , 33
16
Jimat sepertinya telah menjadi alat yang mengiringi kehidupan manusia
di zaman yang konon telah sangat modern ini. Batu akik, ikat pinggang,
liontin, koin, tasbih, dan semacamnya, karena diyakini mampu menjadi
pelindung, mendatangkan rezeki, atau pemikat lawan jenis. benda-benda
semacam itu kini juga menjadi komoditas dagang yang laris diperjual
belikan lewat media secara bebas.
Masyarakat sesungguhnya sangat bertentangan. Di satu sisi, mereka
sangat mengagungkan jimat, namun di sisi lain, mereka juga masih
menggantungkan hidup mereka pada benda-benda yang diyakini memiliki
kekuatan tertentu, lepas darimana asal kekuatan itu. Tentu saja ini menjadi
lucu karena manusia mesti tunduk dan menghamba kepada benda-benda
mati yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Mereka justru melupakan
Allah SWT, yang di atas segala-galanya.8
4. Dampak Penggunaan Jimat
Ada dua hal dampak dari penggunaan jimat, yaitu:
a. Menjerumuskan kepada apa yang dilarang agama
Secara agama telah ditetapkan bahwa sesuatu tersebut merupakan
penyebab terjadinya atau tidak terjadinya sesuatu. Namun, hal ini berbalik
dengan realita yang ada Sebagai Hal ini dipercayai bahwa segala sesuatu
terjadi bukan karena Allah. Tetapi pada apa yang kita pakai Sedangkan
suatu sebab dinilai benar secara logika jika pengalaman atau penelitian
ilmiah yang telah membuktikan bahwa sesuatu yang dipercayai tersebut
mampu memberikan pengaruh kepada sesuatu yang lain dengan pengaruh
yang nyata dan bukan sekedar sugesti. Sebagai contoh obat-obatan dari
8 Sarinastiti, Agidea “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang Pada Bayi DiDukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus (Kajian LivingHadis)”, 30
17
dokter yang terbukti dengan penelitian ilmiah dapat berpengaruh terhadap
penyakit tertentu maka boleh digunakan sebagai sebab, dan lain-lain.
b. Meningkatkan iman pengguna jimat tersebut
orang yang memakai jimat akan merasa lebih percaya diri jika bersama
jimatnya, hatinya akan merasa aman selama jimat tersebut masih dipakai
dan sebaliknya ia akan merasa takut, gelisah, risau bahkan gundah gulana
ketika jimatnya tertinggal atau lupa membawanya, karena beberapa jimat
memiliki ritual yang diharuskan membaca amalan atau puasa senin dan
kamis supaya tidak mengurangi kekuatan jimat tersebut.
5. Jimat dalam Islam
Islam berbicara tentang jimat Pro-kontra penggunaan jimat yang terdiri
dari ayat-ayat al-Qur’an sebenarnya sudah muncul sejak zaman
dahulu,bahkan terjadi di kalangan sahabat Rasulullah.Terdapat dua
kelompok dalam hal ini. Yaitu:
1. Kelompok pertama yaitu Abdullah bin Mas’ud dan Ibnu Abbas.
Beliau adalah sahabat nabi, Kelompok inii yang melarang penggunaan
jimat Al-Qur’an atau mengharamkannya, berlandasakan pada ayat-ayat
Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya bergantung kepada Allah dan
larangan berbuat syirik. Rasulullah pun seperti telah disebutkan
mengatakan bahwa menggantungkan jimat merupakan perbuatan syirik
tanpa perlu penakwilan atau penafsiran lagi. Adapun hadits-hadits yang
dijadikan sebagai dasar hukum pelarangan penggunaan jimat adalah hadits
dari Uqbah bin Amir, ia berkata bahwa ia mendengar
Rasulullah SAW bersabda:
من تـعلق تميمة فلا أتم الله له ومن تـعلق ودعة فلا ودع الله له “Barang siapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), makaAllah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barang siapa yang
18
menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari “ain” yaitumata hasad atau iri), maka Allah tidak akan memberikan kepadanyajaminan”.(HR. Ahmad).9
Dalam al-Qur’an juga disebutkan pada (QS.az-Zumar: 38):
قل أفـرأيـتم ما تدعون من دون الأرض ليـقولن الله السماوات و ولئن سألتـهم من خلق الله إن أرادني الله بضر هل هن كاشفات ضره أو أرادني برحمة هل هن ممسكات
يـتـوكل المتـوكلون عليه ته قل حسبي الله رحم “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yangmenciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah".Katakanlah: "Maka Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seruselain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaKu,Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu,atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaKu, Apakah mereka dapatmenahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”.
Ayat ini menunjukan bahwa keyakinan kepada selain Allah adalah
syirik besar yang membatalkan keislaman), karena telah menyembah atau
meyakini bahwa berhala yang mendatangkan rahmat atau menolak bala.
padahal Allah maha diatas segala-galanya.
2. Sahabat Rasulullah yang “membolehkan”. kelompokini ini
dipelopori oleh aisyah dan Abdullah bin Amru bin Ash, menurut Abdullah
bin Amr bin al-Ash membolehkan menggunakan al-Quran sebagai jimat.
Dijelaskan bahwa Amru bin Ash meminta anaknya yang sudah baliqh agar
menghafal dan menulis doa di potongan kayu. Kemudian untuk anaknya
yang masih bayi beliau menulis dikertas lalu digantungkan pada anaknya.
Lebih jelasnya bahwa Abdullah bin Amr menggunakan cara itu agar
anaknya pandai menghafal bukan sebagai jimat, karena jimat ditulis di
kertas bukan pada potongan kayu, buktinya dia meminta anak-anaknya
yang besar untuks menghafalnya. Ini adalah perbuatan pribadi dari
9 Ahmad bin Hambahl, Sunan Ahmad,(Mesir: Maktabah Kamilah, tth.,), juzawwal, ah. 196.
19
Abdullah bin Amr, karenanya itu tidak menjadi sebab ditinggalkannya
hadits Rasulullah SAW dan perbuatan sahabat-sahabat besar, di mana
mereka tidak melakukan apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Amr.10
Dalam kitab Adabur Ri'ayah dikatakan: bahwa Hukumnya adalah
makruh jika menggantungkan jimat atau semacamnya yang bertuliskan
ayat al-Quran, dzikir, dan sebagainya. Begitu juga pengobatan. Juga boleh
menulis ayat al-Quran dan dzikir dengan bahasa Arab dan digantungkan di
leher yang sakit atau wanita hamil. Kemudian bila ingin dibuat obat bisa
dicelupkan ke dalam air kemudian airnya diminum dan dibuat pengobatan
(ruqyah) dengan sesuatu yang berasalah dari Al Qur’an, dzikir atau do'a.11
Dalam hal ini terjadi pro dan kontra antara beberapa sahabat dan untuk
saat ini di Indonesia sendiri para mazhab seperti Imam Hambali, Maliki,
Hanafi, dan Syafi’i memperbolehkan menggunakan jimat ini.12
Alasan ulama yang membolehkan karena ini dalam rangka tabarruk
yang syar’i dengan kalamullah dan asma’ (nama) Allah yang ada di
dalamnya.
Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,
؛ ھ ی ف ي ـھ ن لا ف الله ر ك ذ ھ ی ا ف ا م م أ ، ف ه و ح ن و آن ر ق ھ ی ف س ی ا ل م ا م ھ ر ی غ و ائم م ت ال ق ی ل ع ت ي ف ھ ل ا ك ذ ھ
ه ر ك ذ و ھ ائ ـم أس ب ذ و ع ت ال و ھ ب ك ر ب ت ل ل ل ع ج ا ی ـم ن إ ھ ن إ ف
“Semua (hadist) yang melarang mengenai menggantung jimat yang dan
yang lainnya adalah karena tidak ada al-Quran di dalamnya (tidak
dikecualikan). Adapun apabila ada ‘penyebutan nama Allah’ maka tidak
ada larangannya. Hal tersebut dijadikan sebagai tabarruk dan ta’awwudz
dengan nama Allah.” (Fathul Bari 6/142)
10 Syaikh Abdurrahman bin Hasan, Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, Terj.Izzudin Karimi Lc dan Abdurrahman Nuryaman, Darul Haq, Jakarta, 2009, h. 287.
11 Rian Ariska, “JIMAT DALAM PERSPEKTIF AQIDAH ISLAM (Studi PadaMasyarakat Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten PesisirBarat)”,(skripsi S1, Universitas Islam Negeri Lampung) , 38
12 Rian Ariska, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam”, 38-39
20
Demikian juga Al-Qurthubi menukilkan perkataan imam Malik, beliau
berkata:
ى ض ر م ل ا اق ن ع ى أ ل ع ل ج و ز ع الله اء م س ا أ ھ ی ف ي ت ال ب ت لك ا ق ی ل ع ت ب س أ ب : لا ك ال م ام م لإ ا ال ق و
ك ر ب الت ھ ج ى و ل ع
“Tidak mengapa menggantungkan (sebagai jimat) lembaran yang ada
‘nama Allah’ pada leher orang sakit untuk tabarruk.” (Tafsir Al-Qurthubi
10/319)
B. Wirid
1. Definisi Wirid
Wirid adalah amalan yang dikerjakan di dunia secara tetap dan tertib di
dunia ini, juga berupa ibadah secara tertib, termasuk dzikir yang
dikerjakan secara terus-menerus, tidak pernah ditinggalkan.adalah kata
yang sering diamalkan dan telah menyatu dalam bahasa masyarakat. Asal
kata wirid yaitu "warada" yang artinya hadir, datang, sampai. Kemudian
secara terminologi menjadi istilah untuk berzikir dan berdoa sesuai dengan
"aurad" (jamak dari kata wirid) yg datang dari Nabi SAW, para sahabat,
maupun para ulama.13
Menurut Muhammad Hasbi Asshidieqy Wirid yaitu doa yang sering
diucapkan dengan mengamalkan ayat atau surah al-Qur’an. Selain untuk
mengingat Allah hal ini juga sebagai permohonan untuk meminta suatu
keberkahan.14
2. Variasi Wirid Dalam Hadis
13 Eka Rahayuni, ”TRADISI PEMBACAAN WIRID SAKRAN (Kajian LivingQur’andi Pondok Pesantren Irsyadul „Ibadpemayung, Batanghari Jambi)” SkripsiFakultas Ushuluddin Dan Studi Agama universitas Islam Negeri Sulthan ThahaSaifuddin, Jambi, 2019. h. 34
14 Eka Rahayuni, ”TRADISI PEMBACAAN WIRID SAKRAN”. h. 34
21
Adapun variasi berdasarkan ketentuan yang merujuk kepada hadis Nabitentang amaliah wirid yang disampaikan oleh beliau setiap selesaimelaksanakan sholat. Berikut amalan yang terdapat dalam Hadis15:
a. Al-Fatihah.
b. Istighfar.
c. Tasbih, Tahmid, Takbir.
d. La illaha illallah.
e. Allahuma La Mani’a lima A’Tayta.
f. Ayat Kursi.
g. Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
h. La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu.
3. Sumber Hukum Wirid
Ada sebuah maqalah yang mengatakan bahwa “ man laysa lahu wirdun
fahuwa qirdun”,barang siapa yang tidak wiridan, maka dia seperti monyet.
Memang jika diangan-angan salah satu kewajiban manusia adalah
mengingat Sang Khaliq. Apabila seseorang tidak pernah mengingat
(wirid) Sang Khaliq maka orang itu bagaikan seekor monyet yang tidak
tahu diri dan tidak mengerti balas budi.
Begitulah perintah Allah swt dalam suarat an-Nisa’ ayat 103
diterangkan:
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
15 Mubarak, Akhmad Sagir, “Tradisi Wiridan Masyarakat Banjar Sesudah Salat Fardu:Studi Varian dan Rujukan” Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities(MJSSH) Volume 5, Issue 1, 2020 h. 90
22
Secara perlahan, melatih membiasakan wirid dapat dimulai dari hal
yang paling kecil dan sederhana.16 Misalkan dengan meluangkan waktu
setelah shalat fardhu membaca istighfar sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah saw dalam haditsnya:
رسول كان : “قال ثوبان عن صلىالله ثلاثااستغفر صلاتھ من انصرف إذاوسلم علیھ الله
كرام الجلال ذاتباركت السلام ومنك السلام أنت اللھم وقال للأوزاعي فقلت الولید قال . ”والإ
أستغفر تقول قال الاستغفار كیف أستغفر الله .الله
Tsauban bercerita, “Jika Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam selesai
shalat beliau beristighfar tiga kali, lalu membaca “Allahumma antas salam
wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom”. Al-Walid (salah satu
perawi hadits) bertanya kepada al-Auza’i, “Bagaimanakah (redaksi)
istighfar beliau?”. “Astaghfirullah, astaghfirullah” jawab al-Auza’i.17
C. Pelaris
1. Definisi Pelaris
Pelaris memiliki 2 definisi. Pertama, Pelaris adalah mantra atau jimat
untuk membuat laris. Kedua, Pelaris adalah barang dagangan yang dijual
murah agar yang lain dapat laku (biasanya penjualan/pembeli pertama).
Pelaris sendiri berasal dari kata dasar laris yang artinya dagangan cepat
laku.18
Penglaris bisa juga disebut sebagai media untuk melariskan dagangan.
seharusnya seseorang tidak terburu-buru dan tergesa-gesa menganggapnya
sebagai tindakan syirik kepada Allah. Karena hal ini hanya sebagai media
saja dalam bertawasul kepada Allah. Begitu juga ini dibuat dengan
16 Rahmat Fazhri, "DZIKIR DAN WIRID SEBAGAI METODEPENYEMBUHANPENYAKIT SUBSTANCE-RELATED DISORDER(Studi Kasus:Yayasan Sinar Jati di Bandar Lampung)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan StudiAgama universitas Islam Negeri Raden intan, Lampung, 2018. h. 33
17 Achmad Miftachul Alim, “Wiridan”, Makalah Fakultas Syari’ah UniversitasIslam Nahdlatul Ulama’, jepara 2013. h. 2
18 Pengertian "Pelaris", http://kbbi.web.id/laris/ Di akses, 06 Desember 2019.
23
mengutip dari lafaz-lafaz ayat al-Quran dan al-asma’ al-husna. Karena
Allah sendiri telah memerintahkan agar para hamba-Nya untuk
menggunakan wasilah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebagaimana yang tersurat dalam al-Quran surah al-Maidah ayat 35.
تـفلحون لعلكم سبيله في وجاهدواالوسيلة إليه وابـتـغواالله اتـقواآمنواالذين أيـهايا“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah
jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya,supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al-Maidah: 35).
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan cara ini diyakini sesuai syariat. hal
ini tentu tidak menyalahi aturan karena Jimat pelaris yang digunakan
kebanyakan bertuliskan ayat-ayat al-Qur'an atau potongan-potongan huruf
tertentu yang merupakan singkatan dari ayat-ayat khusus yang tidak lepas
dari maksud al-Qur'an. Dengan demikian masyarakat punya keyakinan
bahwa menggunakan jimat pelaris ini bisa menjadi suatu media untuk
melancarkan usaha atau bisnis.
Di dalam ekonomi Jawa juga usaha untuk mencari dan dalam meraih
keuntungan tidak hanya didasarkan pada manajemen bisnis secara umum,
melainkan dilandasi dengan ritual mistik. Menurut prinsip ekonomi Jawa,
untuk meraih keberuntungan (kabjegan), tidak hanya dicapai dengan
menggunakan system bisnis secara umum semata. Namun orang Jawa
ingin mencoba menerapkan manajemen batin yang secara tak langsung
akan membuat roda ekonomi lancar. Orang-orang Jawa menggunakan
prinsip-prinsip ekonomi: wani tombok (berani tombok), cucuk atau
muncuk (meningkat), pekoleh (mengerti), ngirit (irit), guthuk (berhenti
jika tidak menguntungkan), lumayan (yang penting untung), dan
sejenisnya. Intisari prinsip ini adalah sederhana dan kejujuran batin. Itulah
sebabnya, mereka tidak mungkin lagi menerapkan budaya boros,
24
mengambil keputusan tanpa perhitungan dan sebagainya.19 Karena hal
semacam ini hanya akan membuat roda ekonomi jadi terhambat.
Dunia magis, memang kadang-kadang berbau sakral, tak sedikit para
pelaku ekonomi yang melakukan mistik kejawen dalam rangka mencari
pelarisan (agar dagangan laris terjual) dan golek pesugihan (mencari
kekayaan). Di sini saya tidak membahas mencari pesugihan. Saya hanya
membahas tentang pelarisnya saja. golek pelarisan dalam masyarakat
mistik memang fenomena yang unik. Mereka mencari keheningan dan
ketenangan batin agar ada koreksi diri dan refleksi untuk masa depan
usaha ekonominya. Bahkan, seringkali,mereka juga menggunakan jimat
(benda keramat) untuk mendapatkan kekayaan. Tidak sedikit, para
pedagang di pasar menggunakan jimat agar dagangannya laris. Jimat
tersebut berasal dari tempat keramat, antara lain berupa bunga kenanga,
batu akik, keris kecil dan lain-lain yang diletakkan dibawah barang
dagangannya agar menarik pembeli.20
2. Bentuk-Bentuk Pelaris
Pelaris memiliki beberapa macam bentuk selain mantra ada juga benda-
benda yang dipercaya bisa mendatangkan rezeki. Berikut bentuknya:
a. Tasbih barokah, Alat ini dipercaya mampu mendatangkan rezeki
dari hal yang tidak disangka-sangka atau secara tiba-tiba.
b. Batu akik wahyu tembayun, batu ini dipercaya bisa membuka aura
dan menghindarkan dari hawa negative yang mengakibatkan pembeli
enggan datang.
19 Rusyda Nur Bani Hasim, “Penglaris Dalam Prespektif Kyai Hikmah”, SkripsiFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018.h.11
20 Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen (Jogjakarta: Narasi, 2003), 230-231
25
c. Jimat Pasugihan, Jimat ini dipercaya bisa melancarkan usaha yang
macet, menjauhkan dari tipuan agar tidak tertipu, dan menghalangi guna-
guna yang dikirim oleh lawan bisnis.
d. Balok kayu Sengkala Bumi, balok ini dipercaya bisa
mensejahterakan keluarga, menangkis segala macam bentuk guna-guna
dan mendatangkan rezeki yang melimpah.
e. Susuk Bumi Pelaris, Susuk bumi pelaris ini dipercaya bisa untuk
mempercepat penjualan namun susuk ini hanya dikhususkan untuk
penjualan tanah, rumah, dan barang dagang yang berkaitan dengan bumi.
f. Bulu Rusa Kencana Emas, Bulu ini dipercaya bisa untuk
melancarkan bisnis dan usaha yang dirintis.
g. Jimat Rojobrono, Jimat ini dipercaya bisa menghilangkan kesialan
dan bisa melancarkan dagangan yang seret dalam penjualanya. Sehingga
tidak menyebabkan kegagalan dalam berjualan.
h. Emas Asmo Khodam, Alat khusus yang digunakan untuk
mendatangkan rezeki secara tiba-tiba dan membuat usaha jadi cepat
berkembang.
i. Pengasihan Sabuk Asmara, Yang menggunakan sabuk ini
dipercaya dapat meningkatkan energi untuk mendongkrak penampilan dan
aura jadi terbuka.
j. Minyak Pelaris Usaha, dengan menggunakan minyak tesebut maka
akan terhindar dari sihir atau pengguna ilmu hitam.21
21 Yanu Kristiani, “Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis (StudiKasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta)”, (Skripsi S1 universitas saranaDharma:Yogyakarta)” 17-20
26
BAB III
GAMBARAN UMUM PASAR DAN PROFIL RESPONDEN
A. Gambaran Umum Pasar
1. Sejarah Pasar
Pasar Gembrong Baru dulunya adalah Pasar Impres pangkalan asem.
Pasar ini sudah ada sejak dulu dan masih tradisional namun pada tahun
2013 pasar impres berganti menadi Pasar Gembrong Baru karena di kelola
oleh PD.Pasar Jaya.1
Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibukota pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan
oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan tanggal 23 Desember 1967.
Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta
penyesuaian dengan perkembangan Ibukota Jakarta, maka Keputusan
Gubernur tersebut ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun
1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta. Perda
tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri pada tanggal
19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta
No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33.2
Dalam upaya peningkatan peranan Pasar Jaya sebagai perusahaan
daerah yang lebih profesional serta mengantisipasi tuntutan perkembangan
bisnis perpasaran di DKI Jakarta yang makin kompetitif dan untuk
meningkatkan fungsi dan peranannya maka Pasar Jaya, pada tanggal 30
Desember 1999, ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta
No. 12 Tahun 1999 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI
1 Delita Purba (Kepala Pasar Gembrong), Diwawancarai oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih Barat, 29 Juni 2020, Jakarta
2 Delita Purba, Wawancara
27
Jakarta, yang telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi DKI
Jakarta No. 35 Tahun 1999.3
Dengan bergulirnya waktu, pasar terus berkembang. Pada mulanya
pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli dan terjadinya
transaksi langsung, seiring berjalannya waktu dan tuntutan konsumen
pasar yang terus berubah maka pasar tidak hanya sekedar menjadi tempat
bertemunya pedagang dan konsumen. Pasar sudah merupakan entitas
bisnis yang lengkap dan kompleks dimana kenyamanan dan kepuasan
pelanggan (consumer satisfaction) yang menjadi tujuan utama.
Luas tanah pasar Gembrong Baru ini (6.404 M2) dengan luas Bangunan
( 3003 M2 ) pembangunan masa peremajaan di tahun 2010 membuat pasar
gembrong baru menadi lebih tertata rapi dan modern.4
2. Lokasi Pasar
Letak pasar ini sangat strategis karena di perbatasan antara 2 kecamatan
yaitu Cempaka Putih dan Kampung rawa. Wilayah ini juga sebagai pusat
supplier ayam jadi banyak pedagang yang jauh dari lokasi tersebut
berbelanja di pasar ini sebab selain berbelanja ayam mereka juga
berbelanja sayuran dan harga di pasar ini standart tidak terlalu mahal juga
tidak terlalu murah. Karena lokasi pasar yang srategis banyaknya angkutan
yang melewati daerah ini memudahkan yang jauh jadi terjangkau untuk
berbelanja di pasar ini.
3. Fasilitas Pasar
Fasilitas yang ada di dalam pasar Gembrong ini sudah lengkap dan
sangat layak untuk digunakan. Pengunjung pun dibuat sangat nyaman saat
3 Delita Purba, Wawancara4 Fiki (Staff Administrasi) diwawancarai oleh Zudha Sura Prasetya, Cempaka
Putih Barat, 29 Juni 2020.
28
berbelanja karena tidak perlu lagi pusing nyari ATM, buang air, dan lain
sebagainya berikut :
1. Air bersih dari tiga sumber, yaitu dari PAM AETRA, Air Tanah
dan juga Jet Pam. Airnya sangat bersih dan aman dipakai.
2. Pengelolaan sampah yang di kelola oleh PT. CARITI INSAN
SALARAS dilakukan sangat baik. dengan memperkerjakan tiga orang
sebagai petugas kebersian. Pasar jadi terawat dan bersih kemudian
Penataan tempat sampahnya juga sesuai sehingga tidak mengganggu
akivitas jual beli di pasar.
3. Area parkir di pasar gembrong dikeola oleh PT. KARTIKA CIPTA
INDONESIA cukup tertata dengan rapi dengan mempekerjakan 3 orang
sebagai keamanan dan juga admin pebayaran. Area parkir di sini sangat
kodusif dan tidak mengganggu yang lain.
4. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) berjumlah enam pintu yang tempatnya
berada di bawah Kantor Pasar, yaitu terletak di pinggir sebelah utara.
5. Tempat ibadah, terdapat satu mushola letaknya tepat di sebelah
kanan kantor pasar.
6. Kantor pengelolaan pasar tempatnya di sebelah utara terletak di
atas toilet umum.
7. Mesin ATM ada empat mesin ATM yang satu mesin ATM non-
tunai.
4. Keadaan Pasar
Aktivitas di pasar gembrong ini 24 jam namun ramainya pembeli dari
jam 04.00 sampai 12.00 siang selebihnya biasa dan pada sore datang
barang supplier dari luar. Namun ada sebagian pedagang yang buka
hingga jam 20.00 WIB.5
5 Fiki, Wawancara
29
Jumlah pedagangnya sekitar 205 pedagang kebanyakan pedagang yang
berasal dari suku jawa. Barang yang di jual juga lengkap seperti kebutuhan
pokok sehari-hari, alat tulis, obat-obatan, kosmetik, fashion dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
5. Kegiatan Pengelolaan Pasar
Pengelola pasar yang dimaksud yaitu segala usaha dan tindakan yang
dilakukan dalam rangka pembinan pasar. Pengelolaan pasar ini meliputi
meliputi penciptaan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya
kegiatan jual beli barang atau jasa secara wajar, tertib dan aman dalam
kurun waktu tertentu. Penciptaan situasi kondisi tersebut meliputi kegiatan
menataan pedagang, menataan kawasan, menerima kontra pretasi atas
pemanfaatan fisik oleh para pedagang pasar, memberikan kontra pretasi
atas hak pengelolaan kepada pemerintahan daerah, serta mengendalikan
kegiatan kegiatan dalam pasar dengan suatu pola pengelolaan yang
memadai.6
6. Prinsip-prinsip Perumda Pasar
Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Perumda Pasar Jaya memiliki
prosedur internal yang menerapkan dan mendukung pelaksanaan prinsip-
prinsip Good Governance. Prinsip Good Governance tersebut dituangkan
dalam berbagai ketentuan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
antara lain :
a. Proses pengambilan keputusan melalui Rapat Dewan Direksi
b. Pendelegasian wewenang.
c. Penyediaan informasi pelaksanaan tugas Perumda Pasar Jaya
kepada stakeholders.
6 Delita Purba, Wawancara
30
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan wewenang Perumda
Pasar Jaya kepada stakeholders.
e. Penerapan manajemen risiko.
f. Proses pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan
prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan tidak diskriminatif.
g. Pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi serta anggaran
dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi.
h. Pelaksanaan internal governance Perumda Pasar Jaya tersebut di
atas didukung oleh fungsi Satuan Pengawas Intern yang independen,
profesional, dan obyektif. Penerapannya mengacu pada kode etik dan
standar profesi audit intern.
7. Tugas Pokok dan Fungsi Perumda Pasar
Tugas Pokok Perumda Pasar Jaya adalah melaksanakan pelayanan
umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar,
ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Perumda Pasar Jaya
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area
pasar.
b. Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan kelengkapan
area pasar.
c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan area pasar.
d. Pengelolaan dan pengembangan area pasar .
e. Pembinaan pedagang dalam rangka pemanfaatan area pasar.
f. Bantuan terhadap stabilitas harga barang.
g. Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang
dan jasa.
h. Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama, dan
31
i. Pengendalian keamanan dan ketertiban dalam area pasar.
Pembinaan pedagang pasar antara lain meliputi :
a. Memfasilitasi kerjasama wadah para pedagang dalam kemitraan
dengan pihak lain.
b. Memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen
oleh pedagang.
c. Memfasilitasi peningkatan kualitas sumberdaya manusia pedagang
d. Memberikan hak prioritas kepada pedagang lama untuk
memperoleh tempat usaha yang baru hasil pembangunan.
e. Memfasilitasi pemberian kredit bagi pedagang bekerjasama dengan
lembaga keuangan.
8. Struktur Organisasi
Dalam struktur organisasi terdapat beberapa staff yang mengelola pasar
gembrong ini Diataranya :
1. Kepala pasar
2. Koordinator seksi usaha dan pengembangan
3. Koordinator seksi keungan dan administrasi
4. Koordinator seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan
5. Staff seksi usaha dan pengembangan
6. Staff seksi keungan dan administrasi
7. Staff seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan
8. Outsorcing parkir PERUMDA PASAR JAYA
9. Outsorcing keamanan PT. KARTIKA CIPTA INDONESIA
10. Outsorcing kebersihan PT.RIOLITA INDAH
11. Outsorcing MCK PT. CARITI INSAN SALARAS
32
Tabel 3.1
STRUKTUR ORGANISASI PASAR GEMBRONG BARU
Tugas dari masing-masing jabatan
1. Kepala pasar
Pimpinan pasar yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada
di pasar.
33
2. Koordinator seksi usaha dan pengembangan
Mengatur apapun yang berkaitan dengan pengembangan pasar.
3. Koordinator seksi keungan dan administrasi
Bertanggung jawab terkait dengan laporan keuangan dan pelayanan
kepada kepala pasar.
4. Koordinator seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan.
Beranggung jawab terkait kegiatan perawatan dan pengelolaan pasar.
5. Staff seksi usaha dan pengembangan Staff seksi keungan dan
administrasi.
Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh
Koordinator Keuangan dan administrasi. melaksanakan pencatatan dan
pengumpulan data-data dan atau bukti-bukti transaksi dalam kegiatan
Perusahaan. menyusun bukti-bukti laporan secara baik dan benar.
6. Staff seksi teknik perawatan dan pengelolaan bangunan
Melaksanakan dan juga membantu merawat pasar dan membuat laporn
terkait pengelolaan bangunan supaya bangunan tidak sampai rusak.
7. Outsorcing parkir PERUMDA PASAR JAYA
Menarik retribusi dari pengunjung dan juga menata kendaraan supaya
tertata dengan rapi.
8. Outsorcing keamanan PT. KARTIKA CIPTA INDONESIA
Mengawasi supaya aman, tertib, dan menjaga suasana agar tetap
kondusif.
9. Outsorcing kebersihan PT.RIOLITA INDAH
Menjaga kebersihan pasar agar pengunjung lebih nyaman saat
berbelanja.
10. Outsorcing MCK PT. CARITI INSAN SALARAS
Menjaga agar toilet tetap bersih dan wangi pengunjung juga nyamaan
saat menggunakan fasilitas umum
34
9. Visi dan Misi
Instansi pasar jaya Gembrong Baru memiliki visi dan misi yang
digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan program kerjanya.
Supaya lebih baik untuk ke depanya nanti. Adapun Visi dan Misi-nya7
adalah sebagai berikut :
V i s i
“Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan
dalam penggerak perekonomian daerah Provinsi DKI Jakarta”.
M i s i
“Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman,
aman dan berwawasan lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan
jasa yang lengkap, segar, murah dan bersaing”.
B. Profil Responden
1. Nama : Anton
Jenis Usaha : Pedagang Beras
Kota Asal : Klaten
2. Nama : Agus
Jenis Usaha : Pedagang Telur
Kota Asal : Grobokan
3. Nama : Hariyanti
Jenis Usaha : Pedagang Buah
Kota Asal : Solo
4. Nama : Ida
Jenis Usaha : Pedagang Sayur
Kota Asal : Madura
7 Fiki, Wawancara
35
5. Nama : Sulianto
Jenis Usaha : Warung makan
Kota Asal : Surabaya
6. Nama : Sulis
Jenis Usaha : Pedagang Ikan
Kota Asal : Pekalongan
7. Nama : Sugeng
Jenis Usaha : Pedagang toko sembako
Kota Asal : Ngawi
8. Nama : Slamet
Jenis Usaha : Pedagang Ayam
Kota Asal :Solo
36
BAB IV
ANALISIS PENGGUNAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI
PELARIS DAGANGAN
A. Al-Qur’an dalam Pandangan Pedagang
1. Pemahaman Pedagang Terkait al-Qur’an
Secara umum kaum muslimin memahami kitab Al-Quran dengan jelas
sejak zaman Rasulullah dan para sahabatnya bahwa Al-Qur’an adalah
kalam Allah yang diturunkan melalui nabi Muhammad kemudian ditulis
sebagaimana yang kita ketahui. Bahwa Al-qur’an ini kitab penyempurna
dari kitab sebelumnya.1 Upaya untuk mendekatkan diri dan menghidupkan
Al-Qur’an selalu dilakukan oleh umat Islam. Banyak dari kalangan
masyrakat termasuk para pedagang yang menggunakan Al-qur’an sebagai
fungsi lain yaitu sebagai tambahan dalam menjalankan usahanya untuk
melariskan dagangan dengan mengamalkan doa-doa dan membaca
potongan surah atau ayat-ayat yang dipercaya bisa melapangkan rejeki
agar berkah rejekinya.
Pedagang pasar memahami bahwa Al- Qur’an tidak lebih dari firman
Allah yang merupakan kitab suci bagi umat Islam. Akan tetapi, di
dalamnya terdapat banyak ajaran-ajaran yang dijadikan sebagai pegangan
atau pedoman hidup bagi manusia sepanjang hidupnya.2 Supaya hidup
lebih terarah dan menambah iman kita sebagai umat muslim yang taat
beragama karena yakin bahwa tidak ada keraguan.Seperti yang tertulis
dalam surah al-Baqarah. Allah SWT berfirman:
1Anton, (Pedagang Beras), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 21 juni 2020, Jakarta.
2 Suliyanto, (Pedagang Soto Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 20 juni 2020, Jakarta.
37
لك للمتقين هدىفيه ريب لا الكتاب ذ“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi merekayang bertaqwa”.
Menurut Quraish Shihab Al-qur’an tidak ada keraguan karena terdapat
bukti-bukti kebenaranya tidak bisa diragukan. makna yang bisa dijadikan
petunjuk untuk orang bertaqwa. Namun bukan berarti yang tidak bertaqwa
tidak dapat petunjuk melainkan tidak memanfaatkan petunjuk itu sehingga
ini ditujukan untuk orang bertaqwa. 3
Al-Qur’an merupakan kitab yang memiliki banyak fungsi. pertama Al-
Qur’an sebagai Kitab, kitab sendiri mempunyai fungsi yakni sebagai
bacaan mulia dengan dibaca teratur kemudian dihafalkan, kitab yang
diyakini sebagai kitab suci dijadikan sebagai pedoman hidup ataupun
disakralkan, dan juga kitab yang merupakan kumpulan petunjuk dengan
cara ditelaah isinya, kemudian dijadikan dalil, ataupun referensi dalam
pengajian.
Kedua Al-Qur’an sebagai Obat. Yaitu mengobati jasmani maupun
rohani dengan cara tadarus atau di pakai wirid.
Ketiga Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai sarana perlindungan. Meminta
perlindungan dari berbagai bahaya, Bahaya bisa dari makhluk halus,
ataupun bahaya lainnya. Dengan cara dibaca dan juga dijadikan sebagai
rajah atau jimat.
Keempat, dijadikan amalan untuk pembuka dan pelancaran rezeki atau
melapangkan rezeki dengan cara membaca ayat tertentu yang berkaitan
dengan doa pembuka rezeki.
3 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-misbah Surah al-Baqarah Ayat1-7”, Diakses 2juni 2020, https://www.youtube.com/watch?v=DDdPDO0h14Y
38
Kelima Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan atau sains, dengan cara
dipahami isinya kemudian diteliti lebih lanjut sebagai bukti untuk diuji
kebenaranya.4
2. Motivasi dan Tujuan Pedagang Menggunakan al-Qur’an
Motivasi dari penggunaan al-qur’an yaitu sebagai pedoman hidup
untuk membedakan mana perkara yang haq dan yang bathil. Dengan kita
mengikuti aturan atau petunjuk Al-Qur’an insyallah akan selamat dunia
akhirat. Karena jika kita hidup tanpa Al-qur’an mungkin kita akan tersesat
dan tanpa arah sebab kita tidak akan mengerti apa tujuan kita hidup.5
Tujuan dari penggunaan Al-Qur’an supaya hidup jadi tenang dan
tentram. Meskipun ditimpa banyak masalah insyallah akan ada jalan
keluarnya. Juga sebagai siraman hati agar ruhani dan jasmaninya selalu
bahagia dan sejahtera6
B. Ayat-ayat yang Digunakan Sebagai Pelaris
Dari hasil wawancara dengan para informan peneliti mendapatkan ayat-
ayat atau surah yang digunakan untuk melariskan dagangan diantaranya:
1. Basmallah
الرحيم الرحمن الله بسم “Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih dan MahaPenyayang.”
Menurut ibu hariyanti bahwa dengan baca Basmallah ketika mengawali
suatu kegiatan diyakini bisa melariskan dagangan karena setiap kegiatan
yang diawali dengan baca Basmallah insyallah akan dimudahkan rejekinya
4 Sulis (Pedagang Ikan), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 18 juni 2020, jakarta.
5 Sulianto, Wawancara.6 Anton, Wawancara.
39
dan juga berkah7. ia meyakini karena pakdenya mengatakan bahwa bacaan
ini memiliki arti “maha pengasih dan Penyayang” jadi dia yakin asal mau
usaha Allah pasti akan memberi karena Allah penyayang hambanya.8
2. Al-Fatihah
ين بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يـوم الدإياك نـعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنـعمت عليهم غير
ولا الضالين المغضوب عليهم “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang MahaPengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepadaEngkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohonpertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orangyang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yangdimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
Menurut ibu ida al-fatihah bisa dijadikan sebagai doa pelaris dagang
karena kyainya memberitahukan bahwa doa al-fatihah terdapat kalimat
iyyakana’budu waiya kanastain “Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Dengan adanya penjelasan ini yang menjadi semakin yakin bahwa akan
melariskan dagangan jika menggunakan kata ini.9
Menurut Bapak Agus al-fatihah bisa sebagai doa supaya dicukupkan
rejeki dan di lindungi dari segala sesuatu. Diketahui Dari Orang tuanya
yang mengatakan jika doa ini terdapat dari kitab mujarobat.10
7 Hariyanti (Pedagang Buah), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.
8 Hariyanti, Wawancara.9 Ida (Sebagai tukang Sayur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,
Cempaka Putih, 24 juni 2020, Jakarta.10 Agus (Sebagai tukang telur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,
Cempaka Putih, 16 juni 2020, Jakarta.
40
Menurut ibu sulis ustadnya berkata al-fatihah memiliki makna untuk
meminta segala sesuatu hanya kepada Allah karena dosa besar bila
meminta kepada selain Allah.
3. Ayat Kursi
ماوات وما في له ما في الس تأخذه سنة ولا نـوم لا هو الحي القيوم الله لا إله إلا ◌ يـعلم ما بـين أيديهم وما خلفهم ع عنده إلا بإذنه من ذا الذي يشف الأرض
ولا ◌ وسع كرسيه السماوات والأرض إلا بما شاء مه ولا يحيطون بشيء من عل وهو العلي العظيم يـئوده حفظهما
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia YangHidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidakmengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allahmengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, danmereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yangdikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidakmerasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi MahaBesar.
Menurut bapak Anton ayat kursi diyakini bisa dijadikan sebagai amalan
pelaris dagang dan sebagai pagar atau pelindung dari godaan jin dan
syetan.11
4. Surah al-Baqarah 285-286
كل آمن بالله وملائكته وكتبه ورسله لا من ربه والمؤمنون آمن الرسول بما أنزل إليه عنا وأطعنا و حد من رسله أ نـفرق بـين غفرانك ربـنا وإليك المصير قالوا سم
“Rasul (Muhammad) beriman kepada Al Quran yang diturunkankepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nyadan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): "Kami tidak membeda-bedakanantara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan merekamengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah
11 Anton, Wawancara.
41
kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat (kami) kembali”.(QS.Al-Baqarah:285).
ها ما اكتسبت لها ما كسب سا إلا وسعها له نـف لا يكلف ال ربـنا لا تـؤاخذنا ت وعليـنا إصرا كما حملته إن نسينا أو أخطأنا ربـنا على الذين من قـبلنا ربـنا ولا تحمل عليـ
ل أنت مولانا فانصرنا على ا واغفر لنا وارحمنا واعف عن اقة لنا به نا ما لا ط ولا تحمالقوم الكافرين
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yangdiusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yangdikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkauhukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlahEngkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkaubebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlahEngkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. EngkaulahPenolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(QS. Al-Baqarah:286).
Menurut Bapak Slamet dua ayat terakhir ini istimewa karena guru
spritualnya mengatakan jika kamu baca doa ini sehabis sholat malam
insyallah akan dicukupkan segala sesuatunya. Hal ini juga terdapat dalam
hadis riwayat Bukhari “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat
Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan."12
5. Surah al-Insyrah
ألم نشرح لك صدرك ووضعنا عنك وزرك الذي أنـقض ظهرك ورفـعنا لك ذكرك فإن العسر يسرا إن مع العسر يسرا فإذا فـرغت فانصب وإلى ربك فارغب مع
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telahmenghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?,dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, karena Sesungguhnyasesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan ituada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
12 Slamet(Sebagai Pedagang Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 22 juni 2020, Jakarta.
42
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanyakepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.
Menurut bapak sugeng surah ini bisa digunakan sebagai pelarisan
dagang karena kakeknya mengatakan. Dengan di baca setiap sehabis
sholat dan dibuat wirid di sela-sela pekerjaan insya Allah akan
mendatangkan rezeki. Karena dalam ayat ke 5 Allah mengungkapkan
bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan,
dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan,
terdapat pula jalan keluar. Demikianlah nikmat-nikmat Ku kepadamu,
maka tetaplah optimis dan berharap pada pertolongan Tuhanmu karena
sesungguhnya beserta kesulitan apapun pasti ada kemudahan yang
menyertainya. Engkau hadapi kesulitan besar dalam menyampaikan
dakwah kepada kaummu; mereka ingkar dan menentangmu, tetapi Allah
memberimu kemudahan untuk menaklukkan mereka. 13
6. Surah Al-Mu’awwidzat
Surah Al-Mu’awwidzat terdiri dari surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-
Nas.
a. Surah al-Ikhlas
ه قل ه الصمد احد هو الل كفوا احد ه ل لم يلد ولم يولد ولم يكنالل“Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak puladiperanakkan. Dan tiada sesuatu yang setara dengan Dia”.
b. Surah al-Falaq
شر غاسق إذا وقب ومن شر ٱلنـفثت فى قل أعوذ برب ٱلفلق من شر ما خلق ومنٱلعقد ومن شر حاسد إذا حسد
13 Sugeng(Toko Sembako), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya, CempakaPutih, 19 juni 2020, Jakarta.
43
“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh(fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatanmalam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan darikejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
c. Surah an-Nas
ٱلوسواس ٱلخناس ٱلذى يـوسوس قل أعوذ برب ٱلناس ملك ٱلناس إله ٱلناس من شر فى صدور ٱلناس من ٱلجنة وٱلناس
“Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)manusia, raja manusia, sembahan manusia, dan dari kejahatan (bisikan)syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalamdada manusia, dari (golongan) jin dan manusia”.
Menurut bapak anton ayat ini bisa dijadikan sebagai doa pelaris dan
juga pagar toko karena kyainya berkata bahwa ayat ini memiliki makna
melindungi dan juga memohon segala sesuatu hanya kepada Allah SWT.14
Menurut Bapak Sulianto Al-ikhlas bisa dijadikan pelarisan karena guru
spiritual nya mengatakan jika ditulis dengan bentuk tertentu insyallah akan
di lindungi Allah SWT. Sebab Al-ikhlas adalah doa memohon
perlindungan agar tidak di ganggu jin/ syetan.15
C. Praktik Penggunaan Ayat Sebagai Pelaris
Pelaris memiliki praktik atau tata cara penggunaanya sendiri. Di sini
Penulis mendapatkan Kebanyakan dari pedagang menggunakan doa
pelaris ini dengan cara dibaca untuk wirid sehabis sholat dan ketika
mengawali usahnya kemudian ada juga yang ditulis. Penjelsanya sebagai
berikut?
1. Bacaan basmallah
14 Anton, Wawancara.15 Sulianto, Wawancara
44
Menggunakan bacaan basmallah sebagai pelaris yaitu dengan dibaca 7x
ketika ingin membuka toko kemudian baca sholawat 2 nariyah sambil
merapikan dagangan.16
2. Surah Al-Fatihah
Menggunakan Surah Al-fatihah sebagai pelaris yaitu dengan dibaca
20x sehabis sholat fardu.17 Bisa juga di tambah dengan surah al-Waqiah
sehabis sholat dhuha.18
3. Bacaan Ayat Kursi(Surah Al-Baqarah 255)
Menggunakan ayat kursi sebagai pelaris dagangan yaitu dengan ditulis
dan ditempel di dalam ruangan biasanya diatas pintu depan
kemudian baca ayat kursi 3x dan surah al-mu’awwidzat 3x.19
4. Surah Al-Baqarah ayat 285-286
Menggunakan dua ayat terakhir dari surah Al-baqarah sebagai pelaris
yaitu dengan membacanya setiap selesai sholat malam sebagai dzikir atau
wirid. Bisa juga sehabis sholat fardu.20
5. Surah al-Insyrah(Alam Nasyrah)
Menggunakan surah al-insyrah sebagai pelaris dengan cara di baca 9x
sehabis sholat fardu.21
6. Surah mu’awadziat
Menggunakan surah mu’awadziat sebagai pelaris dengan dibaca 3x
ketika ingin membuka toko kemudian baca juga Al-fatihah 7x bisa juga
dibuat wirid.22 Ada juga dengan ditulis dan ditempel namun dengan
bentuk khusus kemudian dibacakan sebanyak 3x juga.23
16 Hariyanti, Wawancara.17 Ida, Wawancara.18 Sulis, Wawancara.19 Anton, Wawancara20 Slamet, Wawancara21 Sugeng, Wawancara22 Agus, Wawancara23 Suliyanto, Wawancara
45
Praktik-praktik ini dilakukan pedagang pasar bertujuan mendatangkan
keselamatan dan keberkahan dalam mencari rezeki. Mereka yakin bahwa
dalam praktiknya menggunakan ayat Al-Qur‟an di samping sebagai untuk
meminta namun juga mempunyai nilai ibadah.
D. Dampak Menggunkan Ayat Sebagai Pelaris
Menjadikan usaha agar ramai tidak cukup dengan ikhtiar saja,
melainkan harus diserati dengan doa. Praktik-praktik yang telah mereka
kerjakan, sudah dirasakan dampaknya.
Seperti yang ibu hariyanti katakan “sejak saya mengamalkan bacaan
basmallah dan membaca sholawat yang saya rasakan adalah hati jadi
tenang dan yakin sehingga jualan jadi ramai dan selalu mendapat untung
walau sedikit. Ini Adalah suatu keberkahan yang diberikan oleh Allah
karena saya selalu bersholawat kepada nabi dan mengamalkan Al-
Qur’an”. 24
Menurut ibu ida dia merasakan dampak dari mengamalkan surah Al-
Fatihah “ada peningkatan namun tidak instan hanya mengalami sedikit
peningkatan dalam berjualan. Walaupun begitu Harus tetap di syukuri”
menurutnya Allah lah yang Mengatur segala rezeki dan sebagai manusia
hanya bisa berusaha.25
Lain halnya dengan ibu sulis yang menggunakan Al-fatihah dan Juga
Al-waqiah. Dia mengatakan “jika mengamalkan dua surah tersebut
merasakan dampak cepat mendapatkan pembeli pertama dan suasana hati
dan pikiran jadi tenang ketika berjualan” walaupun cepat dapat pembeli
24 Hariyanti, Wawancara25 Ida, Wawancara
46
pertama kadang tidak selalu ramai pembeli tergantung kodisi pasar juga.
Tapi Alhamdulillah masih dapat untung walaupun sedikit. 26
Bapak Selamet mengamalkan Dua surah penutup al-Baqarah memiliki
dampak yang sama dia mengatakan “semenjak menggunakan Amalan ini
cepat mendapatkan pembeli pertama. Dan jadi semakin percaya diri” saya
yakin Allah maha mengetahui segala sesuatu dan yang mengatur jodoh,
rezeki dan maut.27
Bapak Anton merasakan dampak dari Mengunakan Ayat Kursi dan
Surah al-Mu’awidzat dia mengatakan “dampak yang dirasakan adalah
membuat aura toko jadi cerah dan tidak suram, usaha jua jadi lancar dan
aman dari gangguan jin/syetan”. Saya percaya bahwa Allah akan
Melindungi dan Memberikan yang terbaik jika rutin mengamalkan surah
tersebut. 28
Bapak Sugeng Juga merasakan dampak mengamalkan al-Qur’an dia
mengatakan “sejak saya mengamalkan Surah al-Insyrah Alhamdulillah
mengalami peningkatan pembeli usaha juga jadi lancar dan berkah”. ini
adalah suatu keberkahan yang diberikan Allah dan sebagai manusia harus
slalu bersyukur dan optimis ketika menjalani usaha.29
Ketika mengamalkan surah al-Fatihah dan al-Mu’awadziat Bapak Agus
juga merasakan dampak dari mengamalkan al-Qur’an dia mengatakan
“mengamalkan surah tersebut pikiran menjadi yakin akan laris, hati pun
jadi tenang, dan merasa Aura toko jadi tidak suram” saya yakin dengan
mengamalkan al-Qur’an akan memberikan keberkhan tersendiri. 30
Berbeda dengan bapak Sulianto Beliau tidak hanya mengamalkan saja
namun juga di tulis kemudian ditempel di grobak atau di sekitar
26 Sulis, Wawancara27 Slamet, Wawancara.28 Anton, Wawancara.29 Sugeng, Wawancara.30 Agus, Wawancara
47
tempat berjualan. hal ini diyakini akan memberikan perlindungan dari
godaan Jin dan Syetan. Beliau mengatakan “sejak mengamalkan dan
menggunakan Surah tersebut sedikit mengalami peningkatan pembeli
padahal sebelumnya hanya beberapa saja”31 menurutnya bukan dari
Tulisan tersebut yang mendatangkan rezeki tetapi Allah yang memberikan
itu dan tulisan itu hanya sebagai perantara saja bahwa al-Qur’an memiliki
suatu keberkahan tersendiri.
E. Relasi Dampak Dengan Tafsir
1. Basmallah
Allah memulai kitab-Nya dengan Basmalah dan memerintahkan Nabi-
Nya sejak dini dalam menyebutkan Basmallah ketika mengawali suatu
kegiatan. maka tidak keliru jika dikatakan bahwa basmallah merupakan
pesan pertama Allah kepada manusia agar memulai setiap aktivitasnya
dengan menyebut nama Allah. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi
semacam doa atau pernyataan dari pengucap bahwa ia memulai
pekerjaannya atas nama Allah. Pertama yang perlu digaris Bawahi
Basmallah ini telah dikenal jauh sebelum datangnya nabi Muhammad
SAW. Dalam Surah An-Naml ayat 30 dikatakan bahwa nabi sulaiman
pernah mengirim surat kepada ratu balqis dengan penulisan surat yang
diawali dengan Basmallah. Namun tidak mustahil jika Basmallah ini
sudah ada sebelum nabi Sulaiman AS.
Kalimat ini disebut “Basmalah” karena bermakna bahwa kita memulai
bacaan ini seraya memohon berkah dengan menyebut seluruh nama Allah.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW jika kita mengawali suatu
kegiatan atau pekerjaan dianjurkan mengucapkan Basmallah agar
diberkahi dan dirahmati Allah.
31 Sulianto, Wawancara
48
Nabi Saw bersabda:
كل أمر ذي بال لايـبدأ ب:بسم االله , فـهو اجذم “Setiap perkara penting menurut syariah yang tidak dimulai denganbismillah adalah perkara yang tidak diberkahi.”
Dari hadis di atas dijelaskan bahwa betapa pentingnya mengucapkan
bismilah ketika mengawali sesuatu karena ucapan ucapan Basmallah bisa
menjadikan kita sebagai hamba yang diberikan kemuliaan baik di dunia
maupun akhirat.
Ayat pertama ini menegaskan pentingnya penyebutan atau pengakuan
manusia atas ke Maha Pemurahan Allah dan ke Maha Penyayangan-Nya.
Ayat ini bukan sekedar mengajarkan ‘penyebutan’ atas nama Allah,
melainkan pernyataan atas kebesaran-Nya, yang pada ayat itu
direpresentasikan melalui lafaz ar-Rahman dan ar-Rahim.
Kata "Ar-Rahman" terambil dari "Ar-Rahmah" yang berarti "belas kasihan",
yaitu suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia. Jadi
kata "Ar-Rahman" itu ialah: Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang
banyak. Kata "Ar-Rahim" juga terambil dari "Ar-Rahmah", dan arti "Rahim"
ialah: Orang yang mempunyai sifat belas kasihan, dan sifat itu "tetap" padanya
selama-lamanya. Maka Ar-Rahman Ar-Rahim ( Arrahmanirrahim ) itu
maksudnya : Tuhan itu telah memberi nikmat yang banyak dengan murah-Nya
dan telah melimpahkan karunia yang tidak terhingga, karena Dia adalah bersifat
belas kasihan kepada makhluk-Nya, dan oleh karena sifat belas kasihan itu
adalah suatu sifat yang tetap pada-Nya maka nikmat dan karunia Allah itu tidak
ada putus-putusnya. 32
Menurut Quraish Shihab, Nabi Muhammad mengatakan mulailah
setiap pekerjaanmu dan semua keigiatanmu dengan mengucap Bismillah.
32Himmatul fuad, “Penafsiran Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani Terhadap Surat Al-Fatihahdi Dalam Tafsir Al-Jailani”, skripsi Fakultas Ushuludin dan HumanioraUniversitas Islam Negeri Walisongo, semarang 2017, h 56
49
Dengan menyebut nama Allah saya memulai pekerjaan atau kegiatan
maka akan diberikan rahmat oleh Allah SWT.33
Menurut Ar-Razi basmalah bisa untuk amalan bagi umat manusia agar
mendapat suatu perlindungan dan keberkahan dari Allah swt. Berdasarkan
dalil-dalil dari ayat-ayat Alquran dan Hadis Nabi saw. dikatakan bahwa
orang yang mengamalkan basmalah akan dijamin memperoleh
keberkahan, pertolongan dan perlindungan dalam setiap aktivitasnya oleh
Allah swt dengan di ikuti ilmu, keadaan, dan perbuatan.34
Dalam kitab risalah mujarobat kubro jika mengamalkan bacaan Basmallah
dengan niat dan keinginan apa yang diahajatkan insyallah akan berhasil.35
Sebagaimana tertulis juga dalam buku Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka
Pintu Rezeki bacalah Basmallah ketika akan memulai suatu pekerjaan atau
ketika pagi hari saat matahari terbit, kemudian di tambah dengan
membaca shalawat nabi. Insyallah akan dilapangkan rezekinya.36
2. Surah al-Fatihah
Surat ini dinamakan al-fatihah karena letaknya yang berada di awal
quran. Jika kita menganalogikan dengan sebuah buku, di dalam
pembukaan sebuah buku, biasanya dijelaskan secara global mengenai isi
buku tersebut. Begitu juga dengan Quran. Seluruh isi kandungan quran,
secara garis besar dijelaskan dalam surat yang terdiri dari 7 ayat ini. Oleh
33M. Quraish Shihab dalam chanel youtube Najwa Shihab, “Tafsiran Basmallah”Diakses tanggal 2 juni 2020, https://www.youtube.com/watch?v=35UMvl_i4qA
34 Jurnal karya Yuzaidi dan Winda Sari “NILAI-NILAI OPTIMISME DALAMISTI’ADZAH DAN BASMALAH
(STUDI TAFSIR AR-RAZI)”.35 Maftuh Ahnan Dan Asyhari, “Risalah Mujarobat Kubro Amalan Para Auliya
Ush Sholihin” , (Surabaya : Terbit Terang ) 247.36 Hanafiyah Muhammad, “Dahsyatnya Membaca Ayat-Ayat Pembuka Pintu
Rezeki” (Yogyakarta:mutiara media, 2009) 34-35.
50
karenanya, Al-fatihah juga dinamakan sebagai ummu al-kitaab, Induknya
Qur’an.37
Al-Fatihah adalah induk dari segala isi yang ada dalam kitab Al-
Qur’an. Dari surat al-fatihah dapat kita ambil pelajaran akan tujuh prinsip
dasar seorang muslim dalam bekerja dan berkarya serta menjalani
kehidupannya sehari-hari. Dan tujuh prinsip ini pula yang menggabungkan
tiga kecerdasan dasar manusia; yaitu spiritual, intelektual dan emosional.
Dalam surah al-Fatihah ayat kelima terdapat kalimat bahwa kita di
larang meminta kepada yang lain selain kepada Allah SWT. Menurut pak
Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah Kalimat "Hanya kepada-Mu Kami
mengabdi dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan", adalah
bukti bahwa kalimat-kalimat tersebut adalah pengajaran. Allah
mengajarkan ini kepada kita agar kita ucapkan, karena mustahil Allah
yang Maha Kuasa itu berucap demikian, bila bukan untuk pengajaran.
Banyak sekali pesan yang dikandung kata iyyaka dan na'budu. Secara
tidak langsung penggalan ayat ini mengecam mereka yang mempertuhan
atau menyembah selain Allah, baik masyarakat Arab ketika itu maupun
selainnya. Penggalan ayat mengecam mereka semua dan
mengumandangkan bahwa Allah lah yang patut disembah dan tidak ada
sesembahan yang lain.
Selain itu dalam meminta pertolongan kita tidak dapat mengabaikan
Allah dalam peranan-Nya. Permohonan bantuan kepada Allah agar Dia
mempermudah apa yang tidak mampu diraih oleh yang bermohon dengan
upaya sendiri. Para ulama mendefinisikannya sebagai "Penciptaan sesuatu
yang dengannya menjadi sempurna atau mudah pencapaian apa yang
diharapkan." Dari penjelasan di atas terlihat bahwa permohonan bantuan
37 Hadiyawarman, “Kandungan Al-fatihah” Diakses pada tanggal 3 juni 2020,https://hadiyawarman.com/2011/02/19/kandungan-al-fatihah/
51
itu, bukan berarti berlepas tangan sama sekali. Tetapi Kita masih dituntut
untuk berperan, sedikit atau banyak, sesuai dengan kondisi yang di
hadapi.38
Meurut Syekh Abdul Qadir al-Jaelani surat al-Fatihah juga terdapat
peromohonan agar diberi rahmat dan memohon agar dibimbing ke jalan
orang-orang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah swt. Sebagaimana
yang telah diutarakan sendiri oleh Syekh Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa
orang-orang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah swt adalah para
Nabi, para shiddiq, para syuhada’dan para saleh.
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi39 di dalam kitab
‘Qaddasallaahusirrahu. “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu
dengan kebenaran surah Al – Fatihah dan rahasianya, sehingga Engkau
bukakan bagiku pintu-pintu rahmat, karunia-Mu dan rezeki-Mu. Dan
Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezeki-Mu yang
banyak berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya
Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan
kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang
kuhajati……..”
Dari penjelasan diatas bahwa jika kita sebagai umat muslim diwajibkan
untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT insyallah hajat yang
diinginkan akan terpenuhi.
Dalam buku risalah mujjarobat kubro Di dalam buku ini dijelaskan
bahwa “Barang siapa yang membaca surah al-Fatihah maka akan
dilapangkan rezekinya serta menghilangkan kesusahan dan yang
dihajatkan akan terkabulkan tanpa ragu-ragu.40
38 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah”, (Ciputat: Lentera Hati. 2007) h. 9.39 Ibnu Arabi adalah seorang sufi terkenal dalam perkembangan tasawuf di dunia
Islam.40 Ahnan Maftuh Dan Asyhari “Risalah Mujarobat Kubro”, 284.
52
3. Ayat Kursi (al-Baqarah Ayat 255)
Ayat Kursi adalah ayat yang paling istimewa di antara seluruh ayat-
ayat Al-Qur'an, sebab dalam ayat ini dikatakan tidak kurang enam belas
kali, bahkan tujuh belas kali kata dalam al-Quran. Ayat ini menunjukan
sifat-sifat yang diungkapkan sedemikian rupa sehingga menampik setiap
hal negatif yang dapat menghasilkan keraguan tentang pemeliharaan dan
perlindungan Allah.41
Dinamakan Ayat Kursi karena pada ayat tersebut dijelaskan tentang
singgahsana Allah Swt yang seluas langit dan bumi. Ayat Kursi
merupakan Surah Madaniyah. Menurut K.H. Husin Nafarin Ayat kursi
adalah tanda kekuasaan Allah, kursi berasal dari bahasa Arab yang artinya
adalah tempat duduk atau kedudukan. Kursi bisa dikatakan juga sebagai
kerajaan (pengertian bersifat materi) dan kekuasaan (pengertian bersifat
maknawi).42
Hanya Allah yang wajib kita sembah. Dia hidup kekal dan terus-
menerus mengurus makhluk ciptaan-Nya tanpa pernah lalai. Dia tidak
pernah ceroboh atau tidur, sebab Dia tidak memiliki sifat kekurangan.
Hanya Dialah yang memiliki langit dan bumi, tidak ada seorang pun yang
menyertai-Nya. Maka dari itu, tak seorang makhluk pun dapat memberi
syafaat kepada yang lainnya kecuali dengan izin Allah. Allah Swt.
mengetahui segala sesuatu yang telah dan akan terjadi. Tidak ada seorang
pun mampu mengetahui ilmu Allah kecuali orang-orang yang dipilih-Nya.
Kekuasaan-Nya sangat luas, meliputi langit dan bumi. Tidak sulit bagi-
Nya mengatur itu semua, sebab Dia terhindar dari sifat kurang dan lemah,
dan Mahaagung dengan kekuasaan-Nya.
41 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur'an”, (Jakarta: Lentera Hati, 2002 ), 664-665.
42 Husin Naparin, “Memahami Kandungan Ayat Kursi”, (Banjarmasin: PTGrafika Wangi Kalimantan, 2016), 10.
53
Dengan demikian Ayat Kursi mengajarkan kepada kita tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah serta pertolongan dan perlindungan yang
sangat wajar dan logis bahwa siapa yang membaca Ayat Kursi maka ia
memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu oleh setan.43
Syeikh Al-Bunni menerangkan dalam kitab syamsul maarif44 “Barang
siapa yang mengamalkan ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya, maka
dengan izin Allah akan diberikan pertolongan dalam segala hal dan
menunaikan segala hajatnya dan melapangkan fikiranny, diluluskan
rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
Hal yang sama juga terdapat dalam kitab risalah mujarobat kubro,
barang mengamalkan atau membacanya setiap hari sebanyak 170 kali
maka Allah akan menolong dan melindugi segala urusannya, didatangkan
segala hajatnya dan dilapangkan rejekinya dengan seizin Allah SWT.45
4. Surah al-Baqarah Ayat 285-286
Kedua ayat ini adalah ayat penutup dari al-Baqarah yang mana
menjelaskan tentang keimanan Rasul kepada Allah SWT. Pada ayat 285
ini bukan hanya membicarakan perihal tentang keimanan para Rasul saja
namun bagi seluruh kaum mukminin, yang percaya atas perkara-perkara
yang sifatnya ghaib. Kualitas iman dan kepercayaan Rasul itu sungguh
berbeda dengan kualitas iman kaum mukmin. Walaupun berbeda kualitas
iman Rasul dengan iman orang-orang mukmin, akan tetapi objek
43 Muhammad Supiyani, “Kualitas Hadis Keampuhan Ayat Kursi (Kritik Sanaddan Matan)” ,Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAINAntasari Banjarmasin, 2008.
44 Nurkholis Ghufron, “Ulama Saudi Ini Kalah Dengan Ulama Ahli Hikmah Abadke 13!!” dikses pada tanggal 4juni 2020.https://www.kompasiana.com/nurkholis1/54f7d110a33311f8498b4792/ulama-saudi-ini-kalah-dengan-ulama-ahli-hikmah-abad-ke-13
45Ahnan Maftuh Dan Asyhari “Risalah Mujarobat Kubro”, 183.
54
keimanan Rasul dan orang-orang mukmin tetap sama karena semua
bersumber dari Rasul yaitu beriman kepada Allah SWT. 46
Jika di telaah lebih dalam terkait dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini
memang mengandung doa yang sangat bermakna bagi umat muslim. Ayat
tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya sikap orang beriman
terhadap ajaran Rasul Allah, yaitu “Kami dengar dan kami taat.
Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)
kembali.”
Menurut tafsir al-Muyasar dalan tafsir ini dijelaskan bahwa Rasulullah
membenarkan dan meyakini akan wahyu yang diberikan kepadanya dari
tuhanya dan kaum mukminin pun juga demikian, bahwa mereka meyakini
kebenaran nya dan diharuskan mengamalkan isi al-qur’an al-azhim.
Masing-masing dari mereka mengimani Allah sebagai tuhan dan
sembahan yang diyakini memiliki sifat sifat keagungan dan
kesempurnaan, dan juga mengimani bahwa sesungguhnya Allah juga
memiliki malaikat-malaikat yang mulia, Dia menurunkan kitab kitab suci
dan mengutus rasul-rasul kepada makhlukNYA. Kita sebagai kaum
mukminim, tidak mengimani sebagian dari mereka saja, dan mengingkari
sebagian yang lain. Akan tetapi kami mengimani mereka semuanya. Rasul
dan kaum mukminin mengatakan, ”kami mendengar wahai tuhan kami,apa
yang engkau wahyukan, dan kami taat dalam setiap ketetapan. kami
berharap Engkau akan mengampuni dosa-dosa kami dengan
kemurahanMU. Karena engkaulah dzat yang mengatur kami dengan
46 Yendra Mulya , “Rahasia Doa Dalam Penutup Surahal-Baqarah” (Skripsi S1,Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan filsafat UNIVERSITASISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH, 2019) 41.
55
segala karunia yang Engkau limpahkan kepada kami. dan hanya
kepadaMU lah tempat kembali dan tempat kesudahan kami.”47
Para ulama juga menerangkan jika dua ayat terakhir surat Al Baqarah
itu bukan hanya menguatkan iman namun bisa juga memberikan
kelancaran dan kecukupan bagi urusan dunia dan akhirat seseorang.
Manfaat tersebut bisa juga berarti seseorang akan dijauhkan dari kejelekan
dan selalu diperbaharui imannya.48
Dalam Hadits Bukhari dan muslim juga menerangkan Dalam riwayat
Abu Mas'ud, Rasulullah bersabda : " Barangsiapa membaca dua ayat
terakhir surat al-Baqarah pada malam hari maka akan mencukupinya". (
Shahih Bukhari no.5009 dan Shahih Muslim no. 256 (808)).
Dalam buku mujarobat karya syaikh Abdullah bin muhammad as-sad-
han diterangkan barang siapa yang membaca dua ayat penutup ini maka
akan dicukupkan rezeki dan di jaga dalam segala sesuatu.49
5. Surah al-Nasyrah (Alam Nasyrah)
Menurut para ulama, surat Alam Nasyrah ini diturunkan di Makkah
setelah surat adh-Dhuha sesuai urutannya dalam mushaf usmany. Yang
mana surah ini merupakan kelanjutan surat sebelumnya, karena sama-
sama membahas kepribadian Nabi Muhammad saw dan kondisi yang
dihadapi oleh beliau. Keduanya juga menyampaikan kenikmatan-
kenikmatan yang diberikan Allah. Jika dalam surat sebelumnya Allah
menyampaikan tiga nikmatnya dan Allah lah yang memberikan ‘inayah
(perlindungan) saat kondisi beliau yatim, fakir dan kebingungan. Maka
47 Uus Suhendrik, “Tafsir Surah Al-baqarah ayat 285-286”https://tafsirweb.com/37655-quran-surat-al-baqarah-ayat-285-286.html di akses padatanggal 4 juni 2020.
48 Tepe Raget, “Subhanallah, Inilah Keutamaan 2 Ayat Terakhir Al Baqarah”https://umroh.com/blog/keutamaan-2-ayat-terakhir-al-baqarah/ di akses pada tanggal 4juni 2020.
49 Muhammad AS-sad-han bin Abdullah, “Muarobat Dzikir-dzikir penjagaan danperlindungan dari segala sesuatu”, (pustaka ibnu umar 2005), 11.
56
pada surat ini, Allah tambahkan tiga nikmat-Nya yang lain yaitu nikmat
kelapangan dada, meringankan beban beliau saat berhadapan dengan
kaumnya ketika menyampaikan risalah kenabian yang susah dan berat,
kemudian Allah tinggikan kedudukan dan derajat Rasul baik di bumi
maupun di langit yang melebihi segala ciptaan-Nya yang pernah dan yang
akan ada.
Menurut Quraish Shihab Kata nasyrah terambil dari kata as-Syaraha
yang antara lain berarti melapangkan, Kalau kata ini dikaitkan dengan arti
lain, ia juga berarti memotong atau membedah. Ada yang berpendapat
bahwa ayat pertama di atas berbicara tentang pembedahan dada Nabi
Muhammad yang menurut riwayat pernah dilakukan oleh para malaikat,
baik dikala beliau remaja maupun beberapa saat sebelum beliau di Isra dan
Miraj-kan. Namun pendapat ini lemah karena dari satu sisi kalau
pemotong itu Saraha. Pengucapan Syaraha yang sering dalam al-Nasyrah
artinya adalah melapangkan dada.50
Kalimat “melapangkan dada”, Biasanya digunakan untuk
menggambarkan kelapangan dan kekuatan jiwa dalam berbuat atau
berbicara. Kalimat “melapangkan dada” tidak hanya khusus untuk nabi
Muhammad namun juga pernah digunakan oleh nabi Musa a.s. saat akan
menghadapi Fir’aun dengan cara berdoa. Ini mengandung makna bahwa
nabi Musa a.s. memohon diberi kelapangan dan kekuatan jiwa saat
menghadapi Fir’aun yang begitu dzalim dan sangat besar kekuasaannya.
Berdasarkan hal ini, bisa kita tafsirkan bahwa ini berbicara tentang
“kelapangan dada” dalam arti bahwa Allah swt. telah memberikan
kekuatan kepada Nabi saw. untuk menemukan kebenaran, kearifan, dan
kelapangan hati untuk memaafkan kesalahan orang yang berbuat zalim
50 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta : Lentera Hari, 2002), 408.
57
kepadanya serta kekuatan dalam menghadapi gangguan-gangguan orang
lain.
Jadi, yang di pahami dengan Bukankah Kami telah melapangkan
bagimu dadamu adalah Allah swt telah membukakan hati Nabi saw. Untuk
menerima perintah Allah sehingga beliau memiliki kearifan, mempunyai
kelapangan hati untuk menghadapi berbagai kesulitan, serta memahami
hakikat kehidupan. Ini merupakan modal yang sangat penting dalam
mengarungi kehidupan. Siapapun yang memiliki hal ini, tentu akan
merasakan keberuntungan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Tidak hanya menjelaskan tetang kelapangan dada saja namun
menjelaskan tentang bagaimana nabi mendapatkan kesulitan dan suatu
masalah yang berat sehingga Allah memudahkan dan meringankan beban
nabi. Sebagian para ahli tafsir menafsirkan al-wizr adalah kesalahan dan
kelalaian yang dilakukan Nabi Muhammad sebelum beliau menjadi nabi.
Semuanya telah Allah ampunkan. Tapi, tak sedikit yang menafsirkannya
dengan beban yang secara umum dihadapi oleh Rasulullah saw dalam
melaksanakan misi yang dianugerahkan Allah kepadanya. Yaitu
menyampaikan risalah kenabian. Baik beban fisik dengan teror yang
diterimanya, maupun secara psikis yang dialaminya berkali-kali. Mulai
hinaan, cemoohan, ancaman, tuduhan keji atau bahkan rayuan dan
bujukan. Semuanya Allah jadikan ringan.
Kemuliaan yang diberikan Allah tak menjadikan beliau sombong dan
lupa diri. Beliau justru memperbanyak tasbih dan istighfar, bersyukur atas
kemuliaan dan kemenangan yang dikaruniakan Allah berupa
mengukuhkan dan mengokohkan agama-Nya di muka bumi ini. Yakinlah,
setiap satu kesulitan ada dua kemudahan yang disiapkan Allah,
kemudahan duniawi dan ukhrawi. Tak heran jika kemudian beliau
bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud ra,
58
“Beritakan kabar gembira, telah datang kemudahan. Takkan pernah satu
kesulitan mengalahkan dua kemudahan.”51 Maha Benar Allah dalam
segala firman-Nya.
Ada tiga hal penting pengajaran yang terdapat dalam surah Al-Insyrah
ini yang pertama, selalu berfikir positif. Kita sebagai manusia harus selalu
berfikir positif Dengan berfikir positif akan mempunyai semangat dalam
menjalankan hidupnya, hal positif bisa menimbulkan efek yang luar biasa
mungkin akan mudah ketika dalam kondisi yang ringan. Akan tetapi
ketika dihadapkan pada peristiwa yang besar maka akan lupa pada
semuanya.52
Kedua, selalu optimis. Bersikap optimis dalam menghadapi hidup
dengan Sikap yang senantiasa mengharap (optimis) terdapat dua pokok
ajaran dalam Islam: pertama, selalu mengharapkan rahmat dan nikmat
Allah meskipun dalam keadaan apapun. Kedua, selalu menghadap dan
memohon kepada Allah supaya tidak terjadi hal- hal-yang tidak
diinginkan. Hal ini dapat menanamkan dan meningkatkan harapan
(optimisme) dalam menghadapi berbagai keadaan yang terasa sulit.53
Ketiga, sabar. Hidup yang dilakukan dengan sabar tanpa keluh kesah
itu merupakan akhlak yang diusahakan dan di peroleh melalui berbagai
macam latihan dan perjuangan agar di anugerahi rizki dan diilhami
kesabaran dan pahala.54
Kita tidak cukup dengan hanya berusaha namun juga harus di barengi
dengan doa dan berharap pada Allah swt. Usaha yang di rintis dengan doa
51 Ibnu Jarir Ath-Thabary, “Jami’ Al-Bayan,Op.Cit, Vol. 30, Hlm. 286, AbulQasim Jarullah Az-Zamakhsyari, Al-Kasyaf An Haqa`Iq At-Tanzil Wa ‘Uyun Al-AqawilFi Wujuh At-Ta`Wil”, Cairo: Maktabah Mustafa Muhammad, Cet.I, 1354 H, Vol.Iv, Hlm.221.
52 Hendra Setiawan, “ Agar Selalu Ditolong Allah” (Bandung : Jabal, 2007) Cet.14, hlm. 82.
53 Ichda Nauvilla, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” (Skripsi S1,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta, 2008 ,)85.
54 Ichda Nauvilla, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” , 90.
59
dan harapan kepada Allah maka akan menumbuhkan jiwa yang selalu
bersyukur jika sukses dan sabar kalau usaha itu mengalami kegagalan. dan
Jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk
meraih kesuksesan. Jadi segala usaha tidak ada yang sia - sia kalau
dibingkai dengan mengharap rido Allah swt.
Rasullulah mengatakan “Barang siapa seseorang yang membaca surah
Al-Insyirah secara rutin setelah shalat wajib, maka akan dimudahkan
segala urusannya, kesulitan akan dihilangkan dan akan mendapatkan
rizeki tanpa diduga-duga.”55
Dari penjelasan di atas Orang yang melakukan amal baik, maka seolah-
olah akan mendapat rizki secara tak terduga yang memberikan kenikmatan
setelah bekerja keras dan bersabar dalam melakukan sesuatu.56
6. Surah Mu’awwidzatain (al-ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas)
Surah muawaidzatan adalah surat yang terdiri dari surah Al-Ikhlas, Al-
Falaq, dan An-Nas. Surah Al-Mu’awwidzat memiliki kedudukan yang
tinggi di antara surah-surah lainnya.
a. al-Ikhlas
Surah ini mempunyai banyak nama, yang paling mahsyur adalah surah
al-Ikhlas karena ia berbicara tentang tauhid murni hanya kepada Allah
SWT yang menyucikan-Nya dari segala kekurangan dan membebaskan-
Nya dari segala kesyirikan. Surah ini juga membebaskan hamba dari
kesyirikan, atau dari neraka. Surah ini juga dinamakan dengan surah at-
Tafrid, at-Tajrid, at-Tauhid, an-Najaah, atau al-Wilaayah karena orang
yang membacanya akan termasuk para wali Allah. Selain itu, surah ini
55 Ahmad Baiquni, “Mau Kelapangan dan Rezeki Bertambah? Baca Surat Ini”https://www.dream.co.id/orbit/ingin-lepas-dari-kesusahan-amalkan-wasiat-rasulullah-ini-180319i.html di akses pada tanggal 7 juni 2020.
56 Murthada Muthahari, “Tafsir surah Pilihan, terj. Hasan Rahmat dan M.SNasrullah” (Bandung: Pustaka Hidayah), Cet. 3, 157.
60
juga dinamakan dengan surah al-Ma‟rifah dan surah al-Asas karena
mencakup pokok-pokok agama.57
Surat al-Ikhlas adalah salah surat yang ada dalam al-Quran yang ke 112
yang diturunkan di Makkah. Surah yang pendek ini menyamai satu pertiga
al-Qur'an sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits-hadits yang
sohih, dan dalam isi surat al-Ikhlas terkandung nilai-nilai tauhid. Surat Al-
Ikhlas memberikan ilmu tentang keesaan Allah (tauhid) dan
keberadaannya. Kedudukan Allah sebagai Tuhan yang hanya satu, dan
tidak diperanakkan menjadi suatu hal yang harus ditanamkan mulai dari
usia dini. Penanaman mengenai keesaan Allah SWTdisebut juga tauhid.
Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan
keselamatan di dunia dan akhirat.Sebaliknya, tanpa tauhid, dia pasti
terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta
kekekalan di dalam azab neraka58
Menurut Tafsir Munir59 pada ayat pertama menjelaskan tentang
keesaan Allah. Yaitu, Wahai Rasul, katakanlah kepada orang yang
memintamu menyifati Tuhanmu, bahwa Allah Maha Esa dalam zat dan
sifat-Nya, serta tiada sekutu dan tandingan bagi-Nya. Ini merupakan
penyifatan dengan keesaan dan menafikkan sekutu. Maknanya adalah
Dialah Allah yang kalian ketahui dan yakini bahwa Dia adaah pencipta
langit, bumi, dan kalian. Dia Maha Esa dengan sifat ketuhanan-Nya dan
57 Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas Dalam PenanamanNilai-Nilai Tauhidpada Anak Usia Dini”, Jurnal Ilmiah PendidikanVol.10 No.2Tahun2016 ISSN 1978-8169, 106.
58 Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas” 105.59 kitab dikarang oleh Wahbah az-Zuhaili yang lahir di Dair‟Athiyah, Damaskus,
pada tahun 1932. Pada tahun 1956 beliau berhasi; menyelesaikan pendidikan tingginya diUniversitas al-Azhar Fakultas Syari‟ah. Beliau memperoleh gelar magister pada tahun1959 pada bidadng Syariah Islamdari Universitas al-Azhar Kairo dan memperoleh gelardoktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah Islamdari Universitas al-Azhar Kairo.Tahun 1963, beliau mengajar di Universitas Damaskus. Disana beliau mendalami ilmufiqih serta Ushul Fiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syari‟ah.
61
tiada sekutu bagi-Nya dalam ketuhanan. Ini merupakan menafikkan
berbilangnya zat”
Ayat kedua menjelaskan bahwa kita dianjurkan untuk meminta dan
memohon segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Karena Allah adalah
zat tempat bergantungnya seluruh makhluk, dan tiada seorang pun yang
tidak membutuhkan bantuanya-Nya, sedangkan Dia tidak membutuhkan
mereka. ini merupakan bantahan atas keyakinan kaum musyrikin Arab dan
orang-orang semisal mereka akan adanya peraturan dan zat selain Allah
yang memberikan syafaat (pertolongan).
Ayat ketiga disini Allah Mnegaskan bahwa Dia hanya satu dan tidak
dilahirkan atau melahirkan. Dikatakan bahwa Tidak ada anak yang lahir
dari-Nya dan Dia tidak lahir dari apapun. Dia tidak sejenis dengan apapun.
Dia Maha Terdahulu, tidak sesuatu yang baru (diciptakan). Tidak ada
permulaan bagi-Nya dan Dia bukan merupakan jisim. Ini merupakan
penfian adanya anak bagi Allah SWTdan bantahan kepada kaum
musyrikin yang menyangka bahwa para malaikat adalah putra-putri Allah.
Bantahan juga terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa
Uzair adalah putra Allah dan terhadap orang-orang Nasrani yang
mengatakan bahwa al-Masih adalah putra Allah. Sementara itu pada
kalimat kedua tedapat penafian adanya orang tua bagi Allah dan penafian
bahwa Allah SWT bermula dari ketidakadaan.
Ayat keempat ini menjelaskan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah
bahwa tidak ada yang sebanding dengan Allah SWT. Tiada seorangpun
yang menandingi dan menyamai Allah. Ini merupakan suatu penolakan
terhadap adanya istri bagi Allah SWT dan bantahan terhadap kaum
musyrikin Arab yang meyakini bahwa Allah SWT mempunyai tandingan
dalam perbuatan-perbuatan-Nya, dimana mereka (kaum musyrikin)
menjadikan malaikat sebagai sekutu-sekutu Allah, dan berhala-berhala
62
serta patung-patung sebagai tandingan bagi Allah SWT. Surah ini
mempunyai kesamaan didalam ayat-ayat yang lain, seperti firman Allah
SWT.60
Keutamaan surah ini seperti riwayat Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa’i
meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa jika ada orang yang
mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas dengan berulang-ulang,
ketika pagi menjelang kemudian ia datang kepada Nabi saw dan
menceritakan hal tersebut yang seolah-olah meremehkan keistimewaan
surah Al-Ikhlas. Namun Nabi SAW bersabda “Wahai sahabat
Sesungguhnya surah al-Ikhlas itu setara dengan sepertiga al-Quran.”
Dalam riwayat Bukhari yang lain, dari Abu Sa’id R.Aia berkata,
”Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para sahabat beliau, Apakah
salah seorang diantara kalian tidak mampu membaca sepertiga al-Quran
semalam?” Mereka pun merasa berat dan berkata,”Siapa diantara kami
yang mampu melakukan itu wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Surah
al-Ikhlas merupakan sepertiga al-Quran.”61
b. Surah al-Falaq
Dalam bahasa Arab, al-falaq berarti sesuatu yang terbelah atau terpisah.
Yang dimaksud dengan al-falaq dalam ayat ini adalah waktu subuh,
karena makna inilah yang pertama kali terdetik dalam benak orang saat
mendengar kata al-falaq. Ia disebut demikian karena seolah-olah terbelah
dari waktu malam.
Tafsiran ayat pertama, “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb
Yang Menguasai waktu Subuh,” yang dimaksud di sini adalah kita
dianjurkan untuk memohon perlindungan dan penjagaan kepada Rabb
60 Wahbah az-Zuhaili, “Tafsir al-Munir jil.15”. (Jakarta : Gema Insani, 2015),721.
61 Wahbah az-Zuhaili, “Tafsir al-Munir”, 718.
63
Yang membelah biji-bijian dan membelah kegelapan malam dengan
cahaya waktu Subuh yang bersinar karena umat manusia akan memohon
perlindungan kepada Allah SWT ketika menghadapi segala keburukan
yang tersembunyi.62.
Kedua, tafsiran pada ayat selanjutnya, “Dari kejahatan makhluk-Nya,”
yang di maksud kejahatan adalah kejahatan seluruh makhluk Allah dari
kalangan manusia, jin, dan binatang, termasuk keburukan diri sendiri.63
Ketiga, penjelasan ayat, “Dari kejahatan malam apabila telah gelap
gulita,” yaitu seluruh gangguan tersebut akan terjadi ketika malam hari,
ketika rasa kantuk menyelimuti manusia. Pada waktu tersebut ruh-ruh
jahat bergentayangan, binatang-banatang berbahaya berkeliaran, serta para
pelaku kejahatan mulai melancarkan aksi jahat dan perusakan.64
Keempat, Tafsiran dari ayat selanjutnya Makna ayat, “Dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,” adalah
dari kejahatan para penyihir wanita yang menggunakan buhul-
buhul(boneka atau alat lainya yang terbuat dari benang) dalam praktik
sihir mereka.65
Kelima, Tafsiran pada ayat ini, “Dan dari kejahatan pendengki ketika ia
dengki.” Yang ditrangkan hasad (dengki) adalah menginginkan hilangnya
nikmat yang dikaruniakan oleh Allah dari orang yang di hasad tersebut.
Termasuk dalam kategori orang yang dengki adalah orang yang
menyebarkan penyakit ‘ain. Karena penyakit ‘ain tidak akan muncul
62 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani fiTafsiri Kalamil Manan”, (Dar Alamiyyah: Mesir), 4/494.
63 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.
64 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.
65 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.
64
kecuali dari seorang pendengki yang memiliki perangai yang buruk dan
jiwa yang kotor.66
Dari surah ini dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk senantiasa
memohon dan meminta perlindungan kepada Allah dan Seorang muslim
dilarang untuk hasad, namun diperbolehkan untuk ghibah. Karena ghibah
adalah sifat yang ingin mendapatkan nikmat yang dikaruniakan oleh Allah
kepada orang lain, tanpa menginginkan hilangnya nikmat itu dari orang
lain tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Sebagaimana yang
diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ia berkata Rasullulah bersabda:
“Tidak boleh hasad kecuali pada dua hal, yaitu; (pertama kepada)
seorang yang diberi harta oleh Allah, lalu ia menghabiskannya untuk
kebenaran. (Kedua kepada) seorang yang diberi (ilmu) hikmah, lalu ia
berhukum dengannya dan mengajarkannya (kepada orang lain).”67
c. An-Nas
An-Nas Adalah Surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an. Nama An-
Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini
yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah
terdiri dari 6 ayat. Dalam surah ini kita dianjurkan untuk memohon
perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang
menyelinap di dalam diri.
Penjelasan tafsir menurut Ibnu Ustamin dari ayat pertama sampai tiga
yaitu aku memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah, Sang
pencipta dan pengatur semua urusan manusia. Dan Allah Adalah Raja
yang memiliki kekuasaan tertinggi atas seluruh mahluk. serta pengatur
yang sempurna dan Dia adalah Sembahan manusia. Pada tiga ayat pertama
ini terdapat penyebutan atas sifat-sifat Allah, yaitu sifat
66 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, “Kitab Taisirul Karimir Rahmani”,4/494.
67 HR. Bukhari Juz 1 : 73, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 816.
65
Rububiyyah(Rabb), sifat Al-Mulk (Raja), dan sifat Uluhiyyah (Yang
disembah).68
Tafsir ayat 4-5 menerangkan tentang kejahatan setan, Kejahatan setan
ini banyak bersembunyi dimana saja isa berupa berbagai pikiran, angan-
angan, dan khayalan yang tidak ada hakikatnya, yang dibisikkan pada hati
manusia. Setan menjadikan perbuatan jahat tampak indah dalam
pandangan manusia, sehingga manusia bersamangat untuk
mengerjakannya. Setan berjalan pada peredaran darah manusia, sehingga
terkadang bisikannya tidak dapat dirasakan oleh manusia. Hal ini juga
terhubung oleh ayat selanjutnya yang menjelaskan tentang bisikan,
Bisikan tersebut berasal dari jin dan keturunan Adam. Di antara manusia
ada yang mengikuti bisikan tersebut dan di antara mereka ada yang
memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari mengikuti
bisikan tersebut.69
Melalui penjelasan maka sudah sepatutnya bagi kita untuk selalu
memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah semata. Kita
juga harus mengakui bahwa sesungguhnya seluruh makhluk berada di
bawah pengaturan dan kekuasaan Allah SWT. Semua kejadian ini terjadi
atas kehendak-Nya dan tiada yang bisa memberikan pertolongan dan
menolak mudharat kecuali Allah. Semoga Allah selalu menjadikan kita
sebagai manusia yang mengakui kelemahan dan selalu senantiasa meminta
pertolongan juga perlindungan dan selalu taat beribahadah kepadaNya.
Surah al-muawidzatain ini bukan hanya menjelaskan tentang meminta
dan memohon pertolongan dari godaan syetan saja. Namun juga terdapat
hadist yang mengatakan jika membaca surah ini pagi dan petang
68 Hardi Hermawan “Tafsiran Al-Ikhlas, Alfalaq dan An-Nas” diakses, 8 juni 2020https://docplayer.info/40495547-Tafsir-surat-al-ikhlash-al-falaq-an-nas.html
69 Syaikh Muhammad nawawi, “TAFSIR AL MUNIR” (Sinar BaruAlgensindo:Jakarta) jilid 6 juz 30, 482.
66
insyaAllah akan dicukupkan segala sesuatunya. Hadist dari ‘Abdullah bin
Khubaib (dengan mendhammahkan kha’ mu’jamah) radhiyallahu ‘anhu,
berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku,
‘Bacalah: Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlash) dan Al-
Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) saat petang dan pagi hari
sebanyak tiga kali, maka itu mencukupkanmu dari segala sesuatunya.”
(HR. Abu Daud, no. 5082 dan Tirmidzi, no. 3575. Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Terdapat juga dalam buku mujarobat karya syaikh Abdullah bin
muhammad as-sad-han diterangkan barang siapa yang membaca surah al-
Muawwidzatain akan dicukupkan segala sesuatu dan di lindungi dari
godaan syetan ataupun jin.70
70 Muhammad AS-sad-han bin Abdullah, “Muarobat Dzikir-dzikir penjagaan danperlindungan dari segala sesuatu” 15.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedagang yang menggunakan pelaris sebagai tambahan untuk
menjalankan usahanya, juga tidak serta merta meyakini bahwa bacaan dan
tulisan tersebut yang memberikan hasil, karena para pedagang juga
mengetahui bahwa dengan menggunakan al-Qur’an dalam keseharian
maka akan medatangkan keberkahan tersendiri dan tidak bisa di pungkiri
bahwa semua itu juga tidak lepas dari izin Allah.
Pedagang meyakini jika isi di dalam al-Qur’an mengandung doa-doa
khusus yang beraneka ragam dengan keutamaan-keutamaan tertentu.
Resepsi mengenai ini juga beragam di antaranya mengamalkan-wiridan
dengan al-Qur’an merupakan sesuatu yang mengandung berkah tersendiri
dan memiliki kekuatan tertentu seperti seperti Bacaan Basmallah, Surah
al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah ayat 285-286, Surah al-Insyirah,
Surah Mu’awadziatain.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara dampak dan
tafsir yang saling berkaitan meskipun tidak ada diksi yang mengarah
kepada pelaris itu sendiri namun makna dari beberapa kata seperti
permohonan dan permintaan kepada Allah SWT. Kita sebagai manusia
meyakini bahwa Allah itu maha pemberi, pengasih, dan penyayang.
Kepercayaan terhadap pelaris atau jimat bukan selalu berarti negatif,
karena kepercayaan kepada jimat bukan selalu berarti kepasrahan pada
benda tanpa adanya usaha. Bila kepercayaan kepada pelaris merupakan
simbol keharusan pedagang mencari cara/ metode (jimat) maka justru
68
berarti positif. Semua itu tergantung budaya masing-masing. Bahwa Allah
yang paling kuasa atas segalanya.
B. Saran
Fenomena kepercayaan seperti ini merupakan sesuatu yang umum
dalam situasi sosial Indonesia. Sehingga fenomena tersebut dapat di teliti
dari sudut manapun.
Saran dari penulis, bagi peneliti yang selanjutnya semoga penelitian ini
bisa membantu sedikit materi sebagai rujukan kedepan, khususnya dalam
bidang kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir. Dan bagi kalangan umum semoga
bisa dijadikan sebagai referensi bacaan atau amalan untuk menambah
keilmuan terkait doa atau amalan pelaris ini.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................ii
PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL..................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 5
F. Kajian Pustaka ............................................................................... 6
G. Metode Penelitian .......................................................................... 9
1. Jenis Penelitian.......................................................................... 9
2. Sifat Penelitian .......................................................................... 9
3. Populasi dan Sample ................................................................. 9
H. Sistematika Penulisan.................................................................. 11
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 13
A. Jimat ............................................................................................ 13
1. Definisi Jimat .......................................................................... 13
2. Macam-macam Jimat .............................................................. 15
3. Hakikat Jimat .......................................................................... 15
4. Dampak Penggunaan Jimat..................................................... 16
5. Jimat dalam Islam ................................................................... 17
B. Wirid
1. Pengertian Wirid.................................................................... 20
x
2. Varian Wirid Dalam Hadis.................................................... 20
3. Sumber Hukum Wirid ........................................................... 21
C. Pengertian Pelaris ........................................................................ 22
1. Pelaris...................................................................................... 22
2. Bentuk-bentuk Pelaris ............................................................. 24
BAB III GAMBARAN UMUM PASAR.............................................. 26
A. Sejarah Pasar................................................................................ 26
B. Lokasi Pasar................................................................................. 27
C. Fasilitas Pasar .............................................................................. 27
D. Keadaan Pasar.............................................................................. 28
E. Kegiatan Pengelolaan Pasar ........................................................ 29
F. Prinsip-prinsip Perumda Pasar .................................................... 29
G. Tugas Pokok dan Fungsi Perumda Pasar..................................... 30
H. Struktur Organisasi ...................................................................... 31
I. Visi dan Misi ............................................................................... 34
J. Profil Responden ......................................................................... 34
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI
PELARIS DAGANGAN ....................................................................... 36
A. Al-Qur’an dalam Pandangan Pedagang....................................... 36
1. Pemahaman Pedagang Terkait al-Qur’an ............................... 36
2. Motivasi dan Tujuan Pedagang Menggunakan al-Qur’an ...... 38
B. Ayat-ayat yang Digunakan Sebagai Pelaris................................. 38
1. Basmallah................................................................................ 38
2. Al-Fatihah ............................................................................... 39
3. Ayat Kursi ............................................................................... 40
4. Surah al-Baqarah 285-286 ...................................................... 40
5. Surah al-Insyrah ...................................................................... 41
6. Surah al-Mu’awwidzat ............................................................ 42
xi
C. Praktik Penggunaan Ayat Sebagai Pelaris................................... 43
D. Dampak Menggunkan Ayat Sebagai Pelaris ............................... 44
E. Relasi Dampak Dengan Tafsir..................................................... 47
1. Basmallah................................................................................ 47
2. Surah al-Fatihah ...................................................................... 49
3. Ayat kursi (al-Baqarah ayat 255) ............................................ 51
4. Surah al-Baqarah Ayat 285-286.............................................. 53
5. Surah al-Nasyrah (Alam Nasyrah).......................................... 55
6. Surah Mu’awwidzatain (al-ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas)....... 59
BAB V PENUTUP ................................................................................. 67
A. Kesimpulan.................................................................................. 67
B. Saran ............................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 69
Lampiran-Lampiran
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muhammad AS-sad-han bin, “Muarobat Dzikir-dzikirpenjagaan dan perlindungan dari segala sesuatu”, (pustaka ibnuumar 2005).
Abdussakir, dkk, “Analisis Matematika terhadap Jimat Numerik danAlfabetik”, UIN Maulana Malik Ibrahim, malang, 2011.
Agus (Sebagai tukang telur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 16 juni 2020, Jakarta.
Ahnan, Maftuh dan asyhari, “risalah mujarobat kubro amalan para auliyaush sholihin” (Surabaya : terbit terang ).
Alim, Achmad Miftachul, “Wiridan”, Makalah Fakultas Syari’ahUniversitas Islam Nahdlatul Ulama’, jepara 2013
Anton, (Pedagang Beras), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 21 juni 2020, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Bina Aksara, Cetakan ke VII, 2008).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:Bhineka Cipta, 2007), cet ketujuh, h. 105.
Ariska, Rian, “Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam (Studi padaMasyarakat Pekon Muara Tembulih Kecamatan NgamburKabupaten Pesisir Barat)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan StudiAgama UIN Sunan Raden Intan, Lampung, 2018.
Asana, Chairunnisa AS, “Pesona Azimat: Antara Tradisi danagama”,(Bandung: Pustaka AuraSemesta, 2014)
Baiquni, Ahmad , “Mau Kelapangan dan Rezeki Bertambah? Baca SuratIni” https://www.dream.co.id/orbit/ingin-lepas-dari-kesusahan-amalkan-wasiat-rasulullah-ini-180319i.html di akses pada tanggal 7juni 2020.
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: CV. J-Art 2004).Effendy, Mochtar, “Ensiklopedi Agama dan Filsafat”,(Palembang:
Universitas Sriwijaya, 2001),Endraswara, Suwardi, Mistik Kejawen (Jogjakarta: Narasi, 2003).Fazhri, Rahmat, "Dzikir Dan Wirid Sebagai Metode Penyembuhan
Penyakit Substance-Related Disorder(Studi Kasus: Yayasan SinarJati Di Bandar Lampung)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan StudiAgama universitas Islam Negeri Raden intan, Lampung, 2018.
Fathurrosyid, “ Tipologi Ideologi Resepsi Al Quran Di KalanganMasyarakat Sumenep Madura”, el Harakah Vol.17 No.2 Tahun2015.
Fuad, Himmatul, “Penafsiran Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani TerhadapSurat Al-Fatihahdi Dalam Tafsir Al-Jailani”, skripsi Fakultas
70
Ushuludin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo,semarang 2017
Geertz, Cliffort, Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa .Ghufron, Nurkholis, “Ulama Saudi Ini Kalah Dengan Ulama Ahli Hikmah
Abad ke 13!!” dikses pada tanggal 4 juni 2020.https://www.kompasiana.com/nurkholis1/54f7d110a33311f8498b4792/ulama-saudi-ini-kalah-dengan-ulama-ahli-hikmah-abad-ke-13
Gobay, John M, “Praktek dan Strategi Setan”,(Bandung: Kalam hidup,1999).
Gusmian, Islah, “Santri dan Pemaknaan Kitab Suci: Studi InterpretatifSimbolik terhadap al-Qur`an di Pesantren Yogyakarta”, dalamDialektika Teks Suci Agama, Strukturasi Makna agama dalamKehidupan Masyarakat, Irwan Abdullah, et.all, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008).
Hadiyawarman, “Kandungan Al-fatihah” Diakses pada tanggal 3 juni2020, https://hadiyawarman.com/2011/02/19/kandungan-al-fatihah/
Hambahl, Ahmad bin, Sunan Ahmad,(Mesir: Maktabah Kamilah, tth), juzawwal.
Hariyanti (Pedagang Buah), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.
Hasan, Syaikh Abdurrahman bin, Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, Terj.Izzudin. Karimi Lc dan Abdurrahman Nuryaman, Darul Haq,Jakarta, 2009.
Hasim, Rusyda Nur Bani, “Penglaris Dalam Prespektif KyaiHikmah”,Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN SunanAmpel, Surabaya, 2018.
Hermawan, Hardi, “Tafsiran Al-Ikhlas, Alfalaq dan An-Nas” diakses, 8juni 2020 https://docplayer.info/40495547-Tafsir-surat-al-ikhlash-al-falaq-an-nas.html
http://kbbi.web.id/laris/ Pengertian "Pelaris", Di akses, 06 Desember2019.
http://kbbi.web.id/laris/ , Pengertian "Azimat", Diakses pada tanggal 06Desember 2019.
Ida (Sebagai tukang Sayur), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 24 juni 2020, Jakarta.
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:Gramedia, 2005),cet. Ke V.
Kristiani, Yanu, “Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis (StudiKasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta)(Skripsi S1 universitassarana Dharma:Yogyakarta)”.
71
Masunnah, “Implementasi Pemahaman Surat Al-Ikhlas Dalam PenanamanNilai-Nilai Tauhidpada Anak Usia Dini”, Jurnal IlmiahPendidikan.Vol.10 No.2Tahun 2016 ISSN 1978-8169.
Muhammad, Hanafiyah, “Dahsyatnya membaca ayat-ayat pembuka pinturezeki” (Yogyakarta:mutiara media, 2009).
Mujahidin, Anwar, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur`anSebagai Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo” Volume10, Nomor 1, (Juni 2016)
Mujahidin, Anwar, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’anSebagai Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”,Kalam:Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam,X,Juni 2016.
Mulya, Yendra , “Rahasia Doa Dalam Penutup Surahal-Baqarah”(Skripsi S1, Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddindan filsafat UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH, 2019).
Mulyadi, Yadi, “Al-Qur’an Dan Jimat (Studi Living Qur’anpadaMasyarakat Adat Wewengkon Lebak Banten)” (Tesis S2,Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta,2017 )
Mulyana, Dedy, “Metodologi Penelitian Kualitatif”,(Bandung : Pt RosdaKarya, 2006).
Mun’im, A Rafiq Zainul, “Jimat Qur’an dalam Kehidupan Bakul Satu(Sebuah Penulusuran di Yogyakarta)”,JurnalKontemplasi,I,November 2013
Muthahari, Murthada, “Tafsir surah Pilihan, terj. Hasan Rahmat dan M.SNasrullah” (Bandung: Pustaka Hidayah), Cet. 3.
Naparin, Husin, “Memahami Kandungan Ayat Kursi”, (Banjarmasin: PTGrafika Wangi Kalimantan, 2016).
Nauvilla, Ichda, “Surah Al-Insyirah Dan Pemecahan Masalah” (SkripsiS1, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta, 2008).
Nawawi, Syaikh Muhammad, “Tafsir Al Munir” (Sinar BaruAlgensindo:Jakarta) jilid 6 juz 30.
Purba, Delita (Kepala Pasar Gembrong), Diwawancarai oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih Barat, 29 Juni 2020, Jakarta.
Raget, Tepe, “Subhanallah, Inilah Keutamaan 2 Ayat Terakhir AlBaqarah” https://umroh.com/blog/keutamaan-2-ayat-terakhir-al-baqarah/di akses pada tanggal 4 juni 2020.
Rahman, Fazlur, Tema Pokok al-Qur’an terjemahan anas mahyuddin(Bandung:Pustaka, 1996), cet. Ke II.
Rohmah, Umi Nuriyatur, “Penggunaan Ayat-ayat al-Qur’an dalam RitualRebo Wekasan(Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec. KalisatKab. Jember)”,Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Sunan Kalijaga, 2014.
72
As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir, “Kitab Taisirul KarimirRahmani fi Tafsiri Kalamil Manan”, Dar Alamiyyah: Mesir.
Sagir, Akhmad dan Mubarak, , “Tradisi Wiridan Masyarakat BanjarSesudah Salat Fardu: Studi Varian dan Rujukan” Malaysian Journalof Social Sciences and Humanities (MJSSH) Volume 5, Issue 1,2020 h. 90
Sani, Abdul,“ PASUGIHAN ORANG BANJAR: Studi Identifikasi Prilakudan Amaliah Pasugihan Orang Banjar di Kalsel”, Banjarmasin,November, 2013. Vol 2.no.2.
Sarinastiti, Agidea “Tradisi Pengalungan Jimat Kalung Benang PadaBayi Di Dukuh Mudalrejo Desa Kedungsari Kecamatan GebogKabupaten Kudus (Kajian Living Hadis)”,(skripsi S1, UniversitasIslam Negeri Walisongo Semarang).
Setiawan, Hendra, “Agar Selalu Ditolong Allah” (Bandung : Jabal, 2007)Cet. 14.
Shihab, M. Quraish dalam channel youtube najwa Shihab, “TafsiranBasmallah” Diakses tanggal 2 juni 2020,https://www.youtube.com/watch?v=35UMvl_i4qA
Shihab, M. Quraish, “Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur'an”, (Jakarta: Lentera Hati, 2002 ).
Shihab, M. Quraish, “Tafsir Al-Misbah”, (Ciputat: Lentera Hati. 2007).Shihab, M.Quraish, “Tafsir Al-misbah Surah al-Baqarah Ayat1-7”,
Diakses 2 juni 2020,https://www.youtube.com/watch?v=DDdPDO0h14Y
Slamet (Sebagai Pedagang Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih, 22 juni 2020, Jakarta.
Sugeng (Toko Sembako), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 19 juni 2020, Jakarta.
Suhendrik, Uus, “Tafsir Surah Al-baqarah ayat 285-286”https://tafsirweb.com/37655-quran-surat-al-baqarah-ayat-285-286.html di akses pada tanggal 4 juni 2020.
Sulidar, “Seri Tafsir Tematik (Tafsir Maudhu’i) Al-Quran Perdaganganyang Tidak Akan Merugi”, jilid 11.
Sulis (Pedagang Ikan), Diwawancarai Oleh Zudha Surya Prasetya,Cempaka Putih, 18 juni 2020, jakarta.
Suliyanto, (Pedagang Soto Ayam), Diwawancarai Oleh Zudha SuryaPrasetya, Cempaka Putih, 20 juni 2020, Jakarta.
Supiyani, Muhammad, Kualitas Hadis Keampuhan Ayat Kursi (KritikSanad dan Matan),Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, FakultasUshuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin, 2008.
Ath-Thabary, Ibnu Jarir, Jami’ Al-Bayan, Vol. 30.
73
Yuzaidi dan Winda Sari “Nilai-Nilai Optimisme Dalam Isti’adzah DanBasmalah (Studi Tafsir Ar-Razi)”.
Az-Zamakhsyari, Abul Qasim Jarullah, Al-Kasyaf An Haqa`Iq At-TanzilWa ‘Uyun Al-Aqawil Fi Wujuh At-Ta`Wil, Cairo: Maktabah MustafaMuhammad, Cet.I, 1354 H, Vol.IV.
az-Zuhaili, Wahbah, “Tafsir al-Munir” jil.15. (Jakarta : Gema Insani,2015).
LampiranLAMPIRAN
Denah Lokasi
Lampiran Wawancara
Pertanyaan Wawancara Pedagang
Nama :
Jenis Usaha :
Kota Asal :
Lama usaha :
1. Pengetahuan terkait al-qur’an
a. Menurut anda al-qur’an itu apa?
b. Digunakan sebagai apa Al-qur’an?
c. Apa tujuan dan motivasi anda menggunakan Al-qur’an sebagaipedoman hidup?
2. Doa yang dipakai dan praktiknya
a. Ada tidak surah atau ayat yang digunakan atau diamalkan untukberjualan?Sebutkan!
b. Seperti apa praktiknya?
c. Darimana anda mengetahui jika ayat atau surah itu bisa digunakansebagai amalan untuk berjualan?
d. Bagaimana penyampaian dari yang memberi tahukan bahwa ayat itubisa digunakan sebagai amalan untuk berjualan?
3. Dampak dalam menggunakan doa untuk berjualan
a. Bagaimana dampak yang dirasakan ketika membaca surah atau ayattersebut?
b. Bagaimana jika tidak dibaca apakah ada pengaruh?
c. Apakah terus-terusan untung?
d. Bagaimana jika mengalami kerugian, apa yang anda rasakan?
e. Menurut anda siapa yang memberikan rasa/perasaan tersebut?
f. Sejak kapan menggunakan bacaan tersebut untuk berjualan?
g. Seberapa cepat anda merasakan dampak itu?
Pertanyaan Wawancara Untuk Pengurus Pasar
1. Bagaimana awal sejarah Pasar ini ?
2. Berapa luas pasar ini ?
3. Bagaiamana Aktivitas dan kegiatan di pasar ini?
4. Apa saja fasilitas yang disesdiakan di pasar ini?
5. Bagaimana struktur organisasi di pasar ini?
6. Tugas pokok apa yang di lakukan tiap seksi disini?
7. Bagaimana Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan tugas?
8. Apa visi misi di pasar ini?