Praktikum 2 enzim

  • Upload
    dea

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan

    oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi

    metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim

    terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan

    sel juga terganggu.Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan agar bakteri dapat

    memperoleh makanannutrient dalam keadaan terlarut yang dapat diserap ke

    dalam sel, memperoleh energi !imia yang digunakan untuk biosintesis,

     perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain. "ada Enzim amilase dapat

    meme#ah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa.$da tiga ma#am

    enzim amilase, yaitu % amilase, & amilase dan ' amilase. (ang terdapat dalam

    saliva )ludah* dan pankreas adalah % amilase. Enzim ini meme#ah ikatan 1-+

    yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini bagian

    dalam atau bagian tengah molekul amilum )"oedjiadi, *.

    Enzim amilase dapat meme#ah ikatan pada amilum hingga terbentuk 

    maltosa. $da tiga ma#am enzim amilase, yaitu a amilase, / amilase dan '

    amilase. (ang terdapat dalam saliva )ludah* dan pankreas adalah a amilase.

    Enzim ini meme#ah ikatan 1-+ yang terdapat dalam amilum dan disebut endo

    amilase sebab enzim ini meme#ah bagian dalam atau bagian tengah molekul

    amilum )"oedjiadi, *.

    1.. 0ujuan "raktikum

    a. engetahui pengaruh temperatur terhadap akti2itas amylase saliva.

     b. engetahui pengaruh p3 terhadap akti2itas amylase saliva.

    27

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    2/23

    #. engetahui pengaruh jumlah enzim terhadap akti2itas amylase saliva.

    d. engetahui pengaruh jumlah substrat terhadap akti2itas amilase saliva.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    .1. Enzim

    Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel

    hidup. 4ekarang, kira-kira lebih dari . enzim telah teridenti2ikasi, yang

    masing-masing ber2ungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam system hidup.

    4intesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian nesar enzim dapat diperoleh dari

    ekstraksi dari jaringan tanpa merusak 2ungsinya.

    4ebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik dan

    organi# sederhana yang umumnya dapat mengkatalisis berbagai reaksi kimia.

    Enzim memepunyai spesi2itas yang sangat tinggi, baik terhadap reaktan )substrat*

    maupun jenis reaksi yang dikatalisiskan. "ada umumnya, suatu enzim hanya

    mengkatalisis satu jenis reaksi dan bekerja pada suatu substrat tertentu.

    !emudian, enzim dapat meningkatkan laju reaksi yang luar biasa tanpa

    28

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    3/23

     pembentukan produk samping dan molekul ber2ungsi dalam larutan en#er pada

    keadaan biasa )2isiologis* tekanan, suhu, dan p3 normal. 3anya sedikit katalisator 

    nonbiologi yang dilengkapi si2at-si2at demikian.

    4emua enzim pada hakikatnya adalah protein. Beberapa diantaranya

    mempunyai struktur agak sederhana sedangkan sebagian besar lainnya memiliki

    struktur rumit. 5aun, kebanyakan enzim baru ber2ungsi sebagai katalis apabila

    disertai zat lain yang bukan protein, yang disebut ko2aktor. 4uatu ko2aktor dapat

     berupa ion logam sederhana seperti 6e7  atau 8u-, tetapi dapat pula berupa

    molekul organi# kompleks yang disebut koenzim. Bagian protein dari enzim

    disebut apoenzim. !emudian gabungan apoenzim dan ko2aktornya sehingga

    enzim menjad akti2 disebut holoenzim.

    E 9 4 E4 E 7 "

    E 9 enzim 4 9 substrat "9 "roduk  

    Enzim memiliki keunggulan si2at, antara lain mempunyai aktivitas

    yang tinggi, e2ekti2, spesi2ik dan ramah lingkungan, sedangkan menurut

    4akti:ansyah enzim memiliki si2at yang khas, yaitu sangat akti2 :alaupun

    konsentrasinya amat rendah, sangat selekti2 dan bekerja pada kondisi yang

    ramah )mild *, yaitu tanpa temperatur atau tekanan tinggi dan tanpa logam

    yang umumnya bera#un. 3al inilah yang menyebabkan reaksi yang dikatalisis

    se#ara enzimatik menjadi lebih e2isien dibandingkan dengan reaksi yang

    dikatalisis oleh katalis kimia )$ugust, dalam jurnal Rosi, 1*.

    Berdasarkan tempat bekerjanya, enzim dapat dibedakan dalam

    golongan, yaitu endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim disebut juga enzim

    intraseluler, dihasilkan di dalam sel yaitu pada bagian membran sitoplasma

    29

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    4/23

    dan melakukan metabolisme di dalam sel. Eksoenzim )enzim ekstraseluler*

    merupakan enzim yang dihasilkan sel kemudian dikeluarkan melalui dinding

    sel sehingga terdapat bebas dalam media yang mengelilingi sel dan bereaksi

    meme#ah bahan organi# tanpa tergantung pada sel yang melepaskannya

    )4oedigdo, 1;

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    5/23

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    6/23

    sebagian dan men#apai suhu maksimum pada suhu tertentu. Bila suhu

    ditingkatkan terus, jumlah enzim yang akti2 akan berkurang karena mengalami

    denaturasi. !e#epatan reaksi enzimatik men#apai pun#aknya pada suhu

    optimum. Enzim dalam tubuh manusia mempunyai suhu optimum sekitar 

    ?@A8. 4ebagian besar enzim menjadi tidak akti2 pada pemanasan sampai A

    8, karena terjadi denaturasi ) 3a2iz 4oe:oto,* .

    4uhu #ampuran reaksi juga berpengaruh terhadap laju reaksi

    enzimatik. Jika reaksi tersebut dilangsungkan dalam berbagai suhu, kurva

    hubungan tersebut akan menunjukkan suhu tertentu, yang menghasilkan laju

    reaksi yang maksimum. =engan demikian, dalam hal ini juga ada kondisi

    optimum yang disebut sebagai suhu optimum.

     b. "engaruh p3

    Enzim bekerja pada kisaran p3 tertentu. Jika dilakukan pengukuran

    aktivitas enzim pada beberapa ma#am p3 yang berlainan, sebagian besar 

    enzim di dalam tubuh akan menunjukkan aktivitas maksimum antara p3 C,

    sampai ;,. !e#epatan reaksi enzimatik men#apai pun#aknya pada p3

    optimum. $da enzim yang mempunyai p3 optimum yang sangat rendah,

    seperti pepsin, yang mempunyai p3 optimum . pada p3 yang jauh di luar p3

    optimum, enzim akan terdenaturasi. 4elain itu pada keaadan ini baik enzim

    maupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik yang

    mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan dengan substrat )3a2iz

    4oe:oto,* .

    4ebagian besar enzim bekerja akti2 dalam trayek p3 yang sempit

    umumnya C - ;. Dni adalah hasil merupakan hasilpengaruh dari p3 atas

    32

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    7/23

    kombinasi 2a#tor ) 1 * ikatan dari substrat ke enzim ) * aktivitas katalik dari

    enzim ) ? * ionisasi substrat dan ) + * variasi struktur protein ) biasanya

    signi2ikan hanya pada p3 yang #ukup tinggi * ) .0. 4imanjuntak, ?*.

    #. "engaruh konsentrasi enzim

    "eningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan ke#epatan reaksi

    enzimatik. =apat dikatakan bah:a ke#epatan reaksi enzimatik )v* berbanding

    lurus dengan konsentrasi enzim EF. akin besar konsentrasi enzim, reaksi

    makin #epat) 3a2iz 4oe:oto,* .

    3ubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi enzim  ternyata

     berbanding lurus. Jadi, makin besar konsentrasi enzim, maka makin #epat laju

    reaksi. !adang-kadang terjadi penyimpangan dari persamaan ini, sehingga

    diperoleh garis agak melengkung. Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika

    enzim yang dipelajari tidak dalam keadaan murni, sehingga mungkin terdapat

    senya:a-senya:a penghambat reaksi dalam jumlah yang sangat ke#il.

    4ebaliknya, penyimpangan juga terdapat dalam sediaan enzim dengan

    kemurniaan yang tinggi. =alam keadaan ini, penyimpangan disebabkan oleh

    senya:a pengakti2 )aktivator*, misalnya tidak adanya ion tertentu, meskipun

     ph yang diperlukan sudah dipastikan dengan menggunakan larutan dapar dan

    tidak hanya sekedar larutan dengan ph yang diperlukan tersebut ) ohamad

    4adikin, *.

    d. "engaruh konsentrasi substrat

    "ada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar,

    sedangkan kondisi lainnya tetap, maka ke#epatan reaksi )v* akan meningkat

    33

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    8/23

    sampai suatu batas ke#epatan maksimum )G*. "ada titik maksimum ini enzim

    telah jenuh dengan substrat.

    =alam suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat substrat

    membentuk kompleks enzim-substrat E4F, kemudian kompleks ini akan

    terurai menjadi EF dan produk "F. akin banyak kompleks E4F terbentuk,

    makin #epat reaksi berlangsung sampai batas kejenuhan E4F. "ada

    konsentrasi substrat 4F melampaui batas kejenuhan ke#epatan reaksi akan

    konstan. =alam keadaan itu seluruh enzim sudah berada dalam bentuk 

    kompleks E-4. "enambahan jumlah substrat tidak menambah jumlah

    kompleks E-4 ) 3a2iz 4oe:oto,*.

    "ada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti se#ara reversible.

    !enaikan suhu lingkungan akan meningkatkan energi kinetik enzim dan 2rekuensi

    tumbukan antara molekul enzim dan substrat, sehingga enzim menjadi akti2. "ada

    suhu di mana enzim masih akti2, umumnya kenaikan suhu 1o8 menyebabkan

    ke#epatan reaksi enzimatis bertambah 1,1 hingga ?, kali lebih besar. "ada suhu

    optimum, ke#epatan reaksi enzimatis berlangsung maksimal. Bila suhu terus

    ditingkatkan, maka enzim akan mengalami denaturasi, sehingga aktivitas

    katalitiknya terhenti. 4ebagian besar enzim memiliki suhu optimum ?o8 s.d.

    +

    o

    8 dan mengalami denaturasi se#ara irreversible pada pemanasan di atas suhu

    o8 )(azid, *. Enzim bekerja pada kisaran p3 tertentu. Jika dilakukan

     pengukuran aktivitas enzim pada beberapa ma#am p3 yang berlainan, sebagian

     besar enzim di dalam tubuh akan menunjukkan aktivitas maksimum antara p3 C,

    sampai ;,. !e#epatan reaksi enzimatik men#apai pun#aknya pada p3 optimum.

    $da enzim yang mempunyai p3 optimum yang sangat rendah, seperti pepsin,

    34

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    9/23

    yang mempunyai p3 optimum . "ada p3 yang jauh di luar p3 optimum, enzim

    akan terdenaturasi. 4elain itu pada keaadan ini baik enzim maupun substrat dapat

    mengalami perubahan muatan listrik yang mengakibatkan enzim tidak dapat

     berikatan dengan substrat. Enzim bekerja pada kisaran p3 tertentu dan umumnya

    tergantung pada p3 lingkungannya. Enzim menunjukkan aktivitas maksimal pada

     p3 optimum, umumnya antara p3 s.d.

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    10/23

    Empedu mengandung berma#am-ma#am pigmen. "igmen empedu yang

    utama adalah biliverdin yang ber:arna hijau dan bilirubin yang ber:arna jingga

    atau kuning #oklat. Hksidasi pigmen-pigmen empedu oleh oksidator kuat seperti

    35H? akan menghasilkan turunan senya:a yang ber:arna. isalnyaI

    essobiliverdin I hijau-biru

    esobirubin I kuning

    esobilisianin I biru-ungu atau violet

    =i dalam empedu, asam-asam empedu, seperti asam kholat dan asam

    kenodeokikolat terutama sebagai garamnya, merupakan turunan senya:a aromati#

    kompleks. $sam empedu dengan 2ur2ural )dihasilkan dari dehidrasi karbohidrat

    oleh 34H+  pekat* akan berkondensasi membentuk senya:a ber:arna )(azid,

    *.

    BAB III

    METODE

    36

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    11/23

    ?.1 0empat dan aktu

    a. aktu

    Rabu 1 Hktober 1C, pukul 1. ita

     b. 0empat

    Laboratorium !imia Jurusan Kizi "oltekkes Banjarmasin?.. $lat dan Bahan

    a. $lat I

    1. "ipet tetes besar +.!a#a objek @.Beaker glass

    . !aki tiga C.Lampu Bunsen

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    12/23

    • Nntuk per#obaan tabung 8 juga sama seperti tabung sebelumnya

     bedanya hanya pada suhu air dalam beaker glass yakni berisi air 

     panas A8 ,setelah C menit tambahkan ,C ml saliva,uji setiap

    ? detik seperti per#obaan diatas sampai titik akromiknya.

    * "engaruh p3 terhadap $ktivitas $milase 4aliva

    enyediakan ? buah tabung reaksi. emasukkan C ml pati 1

     pada tiap-tiap tabung dan member label B1, B, B? I

    1. enambahkan C ml 38l ,C )p3 asam* pada tabung B1

    . enambahkan C ml aMuades )p3 netral* pada tabung B

    ?. enambahkan C ml 5a8H? 1 )p3 basa* pada tabung B?

    • enambahkan ,C ml saliva pada B1, B, B?, lalu

    memasukkan kedalam penangas bersuhu +A8.

    ?* "engaruh Jumlah Enzim terhadap $ktivitas !erja $milase 4aliva.

    • asukan masing- masing C ml larutan pati 1 pada ? buah

    tabung reaksi ) beri label $,B,8 *

    • "ada tabung $ tambahkan ,C ml saliva yang telah disaring dan

    segera masukan kedalam beaker glass berisi air panas ?@ 8. Nji

    setiap ? detik pada test plate yang telah diberi iodium ,kerjakan

    sampai ter#apai titik akromiknya dan #atat :aktunya .

    +* "engaruh Jumlah 4ubstrat terhadap $ktivitas !erja $mylase 4aliva

    • 4ediakan ? buah tabung reaksi ) beri label 41,4,4?*, pada tiap-

    tiap tabung memasukkan C ml pati ,C ) 41*, C ml pati 1 dan

    C ml ) 4*,pati 1,C ) 4?*. 4elanjutnya tambahkan masing-

    masing tabung dengan ,C ml saliva yang telah disaring

    kemudian inkubasi kedalam beaker glass dengan suhu ?@A8, lalu

    menguji dengan iodium dalam ka#a objek setiap ? detik sampai

    ter#apai titik akromatiknya. en#atat :aktu akromatiknya.

    38

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    13/23

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    +.1. 3asil "engamatan

    a. "engaruh 0emperatur terhadap $ktivitas $milase 4aliva

    0abung aktuarna

    4ebelum 4esudah

    $ 1 detik 3itam kuning

    B ? detik 3itam kuning

    8 1C detik 3itam kuning

     b. "engaruh p3 terhadap $ktivitas $milase 4aliva

    0abung aktuarna

    4ebelum 4esudah

    $ ? detik 3itam hitam

    B detik 3itam kuning

    8 + detik 3itam hitam

    #. "engaruh Jumlah Enzim terhadap $ktivitas !erja $milase 4aliva

    39

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    14/23

    0abung aktuarna

    4ebelum 4esudah

    $ ; detik 3itam kuning

    B ; detik 3itam !uning

    8 ? detik 3itam !uning

    d. "engaruh Jumlah 4ubstrat terhadap $ktivitas !erja $mylase 4aliva

    0abung aktuarna

    4ebelum 4esudah

    41 detik 3itam !uning

    4 ; detik 3itam !uning

    4? 1 menit 3itam !uning

    +.. "embahasan

    a. "engaruh 0emperatur terhadap $ktivitas !erja $mylase 4aliva

    =ari hasil per#obaan, pada tabung $ dengan suhu 1Co8 diperoleh :aktu

    akromatik 1 detik, pada tabung B dengan suhu +o8diperoleh :aktu

    40

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    15/23

    akromatik ? detik,sedangkan pada tabung 8 pada suhu 8 diperoleh

    akromatik 1C detik.

    =ari hasil per#obaan ketiga tabung , diperoleh aktivitas enzim lebih

    #epat pada tabung B pada suhu +8dengan :aktu akromatik ? detik,"ada

    suhu +o8 merupakan suhu optimal enzim amilase dimana aktivitas enzim

     bekerja maksimal. "ada suhu ini reaksi berlangsung paling #epat. 3al ini

    terjadi karena temperatur ini merupakan temperatur normal tubuh manusia

    )suhu optimal enzim amilase salivarius adalah sekitar ?@o8*.

    4ebaliknya, pada per#obaan tabung 8 pada suhu 8 diperoleh :aktu

    akromatik 1C detik. !arena "ada suhu o8 aktivitas enzim menurun dan

    enzim menjadi rusak atau mengalami denaturasi. Enzim yang terdenaturasi

    akan kehilangan kemampuan katalisnya. sebagian enzim mengalami

    denaturasi yang tidak dapat balik pada suhu CC-C derajat 8. )3a2iz

    4oe:oto,*.

     b. "engaruh p3 terhadap $ktivitas !erja $mylase 4aliva

    "ada per#obaan ini, masing-masing tabung reaksi diisi dengan jumlah

    enzim dan subtrat yang sama, tetapi pada tabung $ ditambahkan 38l ,C

    )p3 asam*, pada tabung B ditambahkan aMuadest )p3 netral*, dan pada

    tabung 8 ditambahkan 5a8H?  1 )p3 basa*. "ada suhu +8 diperoleh

    hasil ,pada tabung $ ) p3 asam* dengan :aktu aromatik ? detik. "ada

    tabung B ) p3 netral* dengan :aktu aromatik detik ,dan pada tabung 8

    ) p3 basa* dengan :aktu aromatik + detik.

    41

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    16/23

     =ari per#obaan tersebut di dapat pada tabung B ) p3 netral* aktivitas

    enzim lebih #epat dibandingkan pada tabung $ )p3 asam* dan pada tabung

    8 )p3 basa*. 3al ini karena pada p3 netral, aktivitas enzim tinggi

    )ke#epatan reaksi enzimatik tinggi*. !arena umumnya, ke#epatan reaksi

    enzimatik meningkat hingga men#apai p3 optimal dan menurun setelah p3

    lebih besar dari p3 optimal. 4ehingga pada p3 netral ini enzim amylase

    lebih #epat menghidrolisis pati dari pada p3 asam atau pun basa yaitu

    selama detik.

    "ada per#obaan p3 asam )tabung $* tidak ter#apai titik akromatiknya.

    !arena pada p3 asam ini menunjukan bah:a amilase telah mengalami

    denaturasi karena suasana asam, sehingga tidak dapat meme#ah pati dan

    tidak membentuk akromatik dengan iodium. 0itik akromatik yaitu titik saat

    larutan uji dengan larutan iod menghasilkan reaksi negati2 )pati sudah

    hilang* ditunjukkan dengan :arnanya ketika diteteskan pada iodium masih

     ber:arna hitam. 3al ini karena p3 yang terlalu asam. 4ebagian besar enzim

    di dalam tubuh akan menunjukkan aktivitas maksimum antara p3 C,

    sampai ;,. !e#epatan reaksi enzimatik men#apai pun#aknya pada p3

    optimum. "ada p3 yang jauh di luar p3 optimum, enzim akan terdenaturasi.

    4elain itu pada keaadan ini baik enzim maupun substrat dapat mengalami

     perubahan muatan listrik yang mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan

    dengan substrat )3a2iz 4oe:oto,*.

    "ada per#obaan tabung 8 p3 basa, sampel tidak ter#apai titik

    akromatiknya. Dni terjadi, karena enzim amilase mengalami denaturasi pada

    42

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    17/23

    suasana basa sehingga enzim amilase tidak dapat menghidrolisis pati dan

    tidak terjadi titik akromatik dengan iodium.

    "ada umumnya enzim menunjukkan aktivitas maksimum pada suatu

    kisaran p3 yang disebut p3 optimum, yang umumnya antara p3 +,C-

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    18/23

    "ada per#obaan ini, tabung 8 membentuk titik akromatik dalam :aktu ?

    detik, dimana tabung 8 memberikan :arna lebih akromatik dengan iodium

    . 4edangkan tabung $dan tabung B, memberikan titik akromatik pada

    detik ke-;.

    "ada per#obaan tabung 8dengan kadar enzim ,@C ml, diperoleh :aktu

    akromatik ? detik. "ada per#obaan ini dihasilkan ke#epatan aktivitas

    enzim tertinggi )ke#epatan reaksi enzimatik tertinggi*. 3al ini disebabkan

     banyak enzim yang bereaksi dengan substrat sehingga ke#epatan reaksi

    tinggi dan produk banyak yang dihasilkan. 4emakin banyak kadar enzim,

    aktivitas enzim juga semakin tinggi.

    "ada per#obaan tabung $ dan tabung B dengan kadar enzim ,Cml dan

    ,Cml diperoleh :aktu akromatik sebesar ; detik. "ada per#obaan ini

    ke#epatan reaksi yang dikatalisis enzim sangat lambat tetapi enzim tidak 

    rusak denaturasi..

    "ada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi

    enzim akan meningkatkan ke#epatan reaksi enzimatis. =engan kata lain,

    ke#epatan reaksi enzimatis )G* berbanding lurus dengan konsentrasi enzim

    )E* sampai batas tertentu, sehingga reaksi mengalami kesetimbangan. "ada

    saat setimbang, peningkatan konsentrasi enzim sudah tidak berpengaruh

    )4irajuddin, 11*.

    !e#epatan reaksi enzim )v* berbanding lurus dengan konsentrasi

    enzim )Enz*. akin besar jumlah enzim makin #epat reaksinya. akin

    44

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    19/23

     banyak Enz terbentuk, makin #epat reaksi ini berlangsung. Dni terjadi

    sampai batas tertentu.

    =ari praktikum diketahui tabung 8 yang memiliki konsentrasi

    substrat sama dengan tabung B dan $, namun memiliki konsentrasi enzim

    amilase lebih tinggi dibandingkan dengan tabung lainnya, membentuk titik 

    akromatik lebih #epat dengan iodium yang berarti bah:a enzim bekerja

    lebih #epat jika konsentrasi enzim meningkat.

    d. "engaruh Jumlah 4ubstrat terhadap $ktivitas !erja $mylase 4aliva

    "ada per#obaan tabung 41 diperoleh :aktu akromatik sebesar detik,

    ke#epatan reaksi yang dikatalisis enzim bekerja lebih #epat karena jika

    konsentrasi substrat bertambah, maka ke#epatan reaksi pun akan meningkat

    ) 3a2iz 4oe:oto, *.

    "ada per#obaan tabung4 diperoleh :aktu akromatiknya sebesar ;

    detik,ke#epatan reaksi yang dikatalisis enzim bekerja lambat karena jika

    konsentrasi substrat sangat sedikit, maka ke#epatan reaksi pun akan lambat.

    "ada keadaan ini enzim menjadi jenuh oleh substratnya dan tidak dapat

     ber2ungsi lebih #epat )3a2iz 4oe:oto,*. "ada per#obaan tabung 4?

    diperoleh :aktu akromatiknya 1 detik, ke#epatan reaksi yang dikatalisis

    enzim bekerja lebih lambat karena jika substrat sangat sedikit ,maka

    ke#epatan reaksi pun akan lambat.) 3a2iz 4oe:oto,*.

    "ada konsentarsi enzim yang tetap, peningkatan konsentarsi substrat

    akan menaikkan ke#epatan reaksi enzimatis sampai men#apai ke#epatan

    maksimum )Gmaks* yang tetap. "ada titik maksimum, semua enzim telah

    45

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    20/23

     jenuh dengan substrat, sehingga penambahan substrat sudah tidak akan

    meningkatkan ke#epatan reaksi enzimatis )4irajuddin, 11*.

    Jika p3 dan suhu suatu sistem enzim adalah konstan, dan jumlah

    substrat berlebihan, maka laju reaksi adalah sebanding dengan jumlah enzim

    yang ada. 4ebaliknya jika p3, suhu dan konsentrasi enzim konstan, maka

    laju reaksi adalah sebanding dengan jumlah substrat)4uhara, 1*.

    =ari praktikum diketahui, bah:a konsentrasi substrat yang

    meningkat akan memper#epat laju reaksi enzimatis hingga pada titik

    maksimum, dimana enzim akan jenuh dengan substrat.

    46

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    21/23

    BAB V

    PENUTUP

    +.1. !esimpulan

    1. "engaruh temperatur pada aktivitas enzim amilase saliva didapat hasil

     bah:a tabung B ) +8* memiliki aktivitas enzim lebih #epat dengan

    :aktu aromatik ? detik di bandingkan tabung $ ) 1C 8*dan 8 )8 *

    dengan :aktu aromatik 1 dan 1C detik ,karena pada tabung B pada

    suhu +8merupakan temperatur normal tubuh manusia )suhu optimal

    enzim amilase salivarius adalah sekitar ?@o8*.

    . "engaru p3 pada akivitas kerja enzim didapat hasil bah:a pada tabung B )

     p3 netral* dengan :aktu aromatik detik dibandingkan pada tabung $

    )p3 asam* dan tabung8 )p3 basa* dengan :aktu dan @ menit. karena

     pada p3 netral 4e#ara umum enzim memiliki aktivitas maksimal pada p3

    optimumnya )netral*. "enurunan dan kenaikan p3 )terlalu asam atau basa*

    akan mempengaruhi aktivitas enzim

    ?. "engaruh jumlah enzim terhadapt aktivitas kerja amilase saliva di peroleh

    hasil bah:a pada tabung 8 dengan :aktu aromatik ? detik dibandingkan

    tabung $ dan tabung B dengan :aktu aromatik ; detik. !arena pada

    tabung 8 jumlah enzim lebih banyak di bandingan tabung $ dan B ,3al ini

    disebabkan banyak enzim yang bereaksi dengan substrat sehingga

    ke#epatan reaksi tinggi dan produk banyak yang dihasilkan. 4emakin

     banyak kadar enzim, aktivitas enzim juga semakin tinggi.

    +. "engaruh jumlah 4ubstrat terhadap terhadap aktivitas kerja amilase saliva

    didapat hasil bah:a pada tabung 41 dengan :aktu aromatik detik 

    dibandingkan dengan 4 dan 4? dengan :aktu aromatik ; da 1 detik .

    karena !e#epatan reaksi enzim berbanding lurus dengan jumlah substrat

    47

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    22/23

    )4*. akin besar jumlah substrat maka semakin besar juga aktivitas

    ke#epatan enzim.

    DAFTAR PUSTAKA

    8rueger,.O 8rueger $. 1;

  • 8/19/2019 Praktikum 2 enzim

    23/23

    Lehninger $L. 1;;.  DasarDasar Biokimia.0hena:idjaja, penerjemah. JakartaI

    Erlangga. 0erjemahan dariI Basi# o2 Bio#hemistry.

    Lehninger $L. 1;;?.  Dasardasar Biokimia.Jilid 1. . 0hena:idjaja,

     penerjemah. JakartaI Erlangga. 0erjemahan dariI "rin#iple o2 

    Bio#hemistry.

    Lidya, B dan =jenar, 5. 4. . Dasar Bioproses. =irektorat Jenderal "endidikan.

    "oedjiadi, $. . Dasar ! Dasar Biokimia. Edisi Revisi. JakartaI ND - "ress.

    Rosi. 1. "tudi Aktivitas #n$im %ipase dari Aspergillus niger sebagai

     Biokatalis pada &roses 'liserolisis untuk Menghasilkan Monoasilgliserol .

    =ipenogoroI N5=D".

    4imanjuntak, .0. dan J. 4ilalahi. ?.  Biokimia (armasi(MI&A. Nniversitas

    4umatera Ntara.