Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    1/28

    LABORATORIUM TEKNIK PENGUKURAN

    LAPORAN ALAT UKUR LINEAR

    Dosen Pembimbing : Bpk. Deden

    Oleh :

    M. Geovany Fakhri Ramadhan (131211018)

    M. Yusuf Qordhowi (131211019)

    JURUSAN TEKNIK MESIN

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2014

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    2/28

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Tujuan Praktikum

    Setelah selesai melakukan praktikum, siswa diharapkan mampu:

    a. Mengetahui beberapa jenis alat ukur linear langsung dan tak langsung

    b. Memilih metoda pengukuran, melaksanakan pengukuran, menganalisa data

    hasil pengukuran, dan menyimpulkan hasil pengukuran dengan alat ukur linear

    langsung dan tak langsung.

    2.

    Alat-alat yang Digunakan

    a. Benda ukur:

    1)Balok segi empat

    2)Poros

    b.Mistar ingsut skala nonius

    c. Mistar ingsut skala jam

    d.Mikrometer luar

    e. Mikrometer landasan-V

    f. Blok ukur

    g.Jam ukur dan dudukan

    h.Meja rata

    3. Persiapan Praktikum

    a. Mencatat temperature dan kelembaban ruang laboratorium pada lembar data

    pengukuran.

    b. Menyiapkan alat-alat ukur standar linear dan perlengkapan yang akan

    digunakan.

    c. Memeriksa jumlah dan kondisi alat ukur standar linear dan perlengkapannya

    sesuai dengan kartu alat yang telah tersedia.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    3/28

    3

    d. Membersihkan benda ukur, alat ukur dan perlengkapannya dengan memakai

    tisu yang dibasahi dengan bensin pembersih sebelum praktikum dimulai.

    e. Mempelajari kontruksi dan cara pembacaan penunjuk berskala mistar ingsut,

    mikrometer, dan jamukur serta cara penyusunan balok ukur

    f. Menulis kapasitas dan kecermatan alat ukur yang linear serta tingkatan blok

    ukur yang digunakan.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    4/28

    4

    BAB II

    PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINEAR

    1.

    Pelaksanaan Praktikum

    1.1Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung

    Pengukuran obyek ukur balok segiempat dan poros dengan alat ukur linear

    langsung dengan menggunakan mistar ingsut skala nonius dan skala jam,

    micrometer luar dan micrometer landasan-V.

    Langkah kerja :

    a. Periksa permukaan sensor dan kedudukan nol setiap kali mistar

    ingsut dan micrometer akan dipakai.

    b. Ukur dimensi benda ukur balok segiempat dan poros, seperti pada

    gambar 1.1 dengan menggunakan mistar ingsut dan mikrometer

    sesuai dengan obyek ukur yang diminta.

    c. Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada

    lembar data pengukuran, (gunakan tabel 1.2 dan tabel 1.3).

    Gambar 1.1benda ukur :balok segiempat dan poros

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    5/28

    5

    1.2Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung

    Pengukuran salah satu objek ukur dari balok segiempat dengan alat ukurlinear tak langsung menggunakan blok ukur dan jam ukur yang dilaksanakan

    di atas permukaan meja rata.

    Langkah kerja :

    a. Letakkan benda ukur balok segiempat, jam ukur dan dudukan pemindah di

    atas meja rata.

    b. Ukur dimensi objek ukur h pada balok segiempat, seperti gambar 1.2

    dengan cara sebagai berikut :

    c. Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada lembar

    data pengukuran, (gunakan tabel 1.4).

    Gambar 1.2Pengukuran dengan blok ukur dan jam ukur

    1) Susun blok ukur sampai mendekati tinggi objek ukur (sedikit

    lebih rendah dari tinggi objek ukur),

    2) Lakukan penyetelan kedudukan nol jam ukur dengan

    menempelkan sensor jam ukur pada susunan blok ukur dengan

    posisi sensor diusahakan setegak lurus mungkin,

    3) Gerakkan dudukan pemindah ke objek uur

    4) Catat penyimpangan yang terjadi, x

    5) Ulangi pengukuran sampai 5 kali untuk masing-masing praktikan

    pada posisi yang berlainan.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    6/28

    6

    BAB III

    LEMBAR DATA PENGUKURAN

    Tabel 1. 1 Data kondisi ruang laboratorium

    Praktikan A : M. Geovany Fakhri R. Praktikan B : M. Yusuf Qordhowi

    Instruktur : Deden Masruri, SST Asisten laboratorium : Supriadi

    Temperatur ruang : 26C Kelembaban : 40%

    Tanggal praktikum : 11 Juni 2014

    Tabel 1. 2 Data pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung

    Pengukuran dengan Mistar Ingsut

    Praktikan A Praktikan B Beda Pengukuran

    Praktikan A dan

    B

    Kapasitas ukur 0 - 150 mm 0 - 150 mm

    Kecermatan 0,02

    mm

    0,02

    mm

    0,02

    mm

    0,02

    mm

    Benda & Obyek Ukur Skala

    Nonius

    Skala

    Jam

    Beda Skala

    Nonius

    Skala

    Jam

    Beda Skala

    Nonius

    Skala

    Jam

    a22,16 22,40

    -0,2422,16 22,46

    -0,30 0,00 -0,06

    b 1

    216,08 16,10

    -0,0216,10 16,10

    0,00 -0,02 0,00

    15,94 16,02-0,08

    16,08 16,060,02 -0,08 -0,04

    c 6,08 6,60 -0,52 6,08 6,10 -0,02 0,00 0,50

    d 1

    212,26 12,12

    0,1412,16 12,10

    0,06 0,10 0,02

    12,22 12,120,10

    12,10 12,100,00 0,12 0,02

    e3,42 3,70

    -0,283,60 3,66

    -0,06 -0,18 0,04

    a+b+c+d+e59,91 60,88

    -0,9760,07 60,40

    -0,33 -0,16 0,48

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    7/28

    7

    f60,02 60,00

    0,0260,02 60,00

    0,02 0,00 0,00

    g47,46 47,44

    0,0247,40 47,42

    -0,02 0,06 0,02

    h23,74 23,72

    0,0223,64 23,64

    0,00 0,10 0,08

    i1,42 1,40

    0,021,50 1,80

    -0,30 -0,08 -0,40

    j7,88 8,00

    -0,128,00 8,00

    0,00 -0,12 0,00

    k10,00 9,80

    0,209,80 9,80

    0,00 0,20 0,00

    l8,78 8,06

    0,728,06 8,10

    -0,04 0,72 -0,04

    m4,10 4,08

    0,024,08 4,06

    0,02 0,02 0,02

    n17,52 17,52

    0,0017,52 17,50

    0,02 0,00 0,02

    o10,62 10,92

    -0,3010,92 10,90

    0,02 -0,30 0,02

    k+l+m+n+o51,02 50,38

    0,6450,38 50,36

    0,02 0,64 0,02

    p49,72 49,70

    0,0249,70 49,72

    -0,02 0,02 -0,02

    q 12

    12,20 12,200,00

    12,20 12,200,00 0,00 0,00

    12,18 12,180,00

    12,18 12,180,00 0,00 0,00

    r 12

    16,00 16,000,00

    16,00 16,50-0,50 0,00 -0,50

    16,18 16,20-0,02

    16,20 16,90-0,70 -0,02 -0,70

    Tabel 1.3 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung

    Praktikan A Praktikan BBeda Pengukuran

    Praktikan A & B

    Kapasitas Ukur

    ( mm )

    0 - 25 & 25

    - 50

    0 - 25 & 25

    - 50

    Kecermatan 0,01 0,001 0,01 0,001

    Benda & Obyek

    Ukur

    Mikrometer

    Luar

    Mikrometer

    Landasan

    V

    BedaMikrometer

    Luar

    Mikrometer

    Landasan

    V

    BedaMikrometer

    Luar

    Mikrom

    Landasa

    Balok

    Segi

    Empat

    f

    g

    h

    Poros

    q 112,22 12,240

    -0,02012,22 12,240

    -0,020 0,00 0,00

    212,22 12,240

    -0,02012,22 12,240

    -0,020 0,00 0,00

    r 115,98 15,970

    0,01015,98 16,980

    0,000 0,00 -0,01

    215,96 15,970

    -0,01015,99 16,980

    0,010 -0,03 -0,01

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    8/28

    8

    Tabel 1.4 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung

    Pengukuran Blok Ukur dan Jam Ukur

    Besaran dasar dan harga penyimpangan obyek ukur =

    Praktikan A Praktikan BBeda

    A & B

    Kapasitas

    ukur0-110 mm 0-110 mm

    Kecermatan 0,01 mm 0,01 mm

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    9/28

    9

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    1. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran balok dengan mistar

    ingsut skala nonius

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 13; f

    A= n

    A1 = 131 = 12

    nB= 13; fB= nB1 = 131 = 12

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    Benda &

    Obyek ukur

    Tinggi

    blok

    ukur

    X1

    (mm)

    Dimensi

    (mm)

    Rata-

    rata

    (mm)

    Tinggi

    blok

    ukur

    X1

    (mm)

    Dimensi

    (mm)

    Rata-

    rata

    (mm)

    Rata -

    rata

    (mm)

    BalokSegiempat

    h

    1 23,65 0,06 23,78

    23,78

    23,65 0,08 23,79

    23,79 0,01

    2 23,65 0,07 23,77 23,65 0,06 23,79

    3 23,65 0,07 23,78 23,65 0,06 23,79

    4 23,65 0,07 23,78 23,65 0,07 23,78

    5 23,65 0,07 23,78 23,65 0,06 23,78

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    10/28

    10

    ()

    Varian sampel; s

    2

    x

    ( ) () () 5043,044712 ( ) ( ) () 5038,550796

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (12 , 12) = 3,28

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (12 , 12) < 3,28 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis

    dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    11/28

    11

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 24) = 2,064

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 24) < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius balok segi empat.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    12/28

    12

    2. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran balok dengan mistar

    ingsut skala jam

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 13; fA= nA1 = 131 = 12

    nB= 13; fB= nB1 = 131 = 12

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    ()

    Varian sampel; s2

    x

    ( ) () () 5049,93132 ( ) ( ) () 5069,782896

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (12 , 12) = 3,28

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (12 , 12) < 3,28 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis

    dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    13/28

    13

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 24) = 2,064

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 24) < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mistar ingsut skala jam balok segi empat.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    14/28

    14

    3. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran poros dengan mistar

    ingsut skala nonius

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 11; fA= nA1 = 111 = 10nB= 11; fB= nB1 = 111 = 10

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    ()

    Varian sampel; s2

    x

    ( ) () () 2505,37382 ( ) ( ) () 503,26145

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (10 , 10) = 3,72

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (10 , 10) < 3,72; terjadi kesalahan rambang, maka analisis

    dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    15/28

    15

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 20) = 2,086

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 20) < 2,086 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius poros.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    16/28

    16

    4. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran poros dengan mistar

    ingsut skala jam

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 11; fA= nA1 = 111 = 10nB= 11; fB= nB1 = 111 = 10

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    ()

    Varian sampel; s2

    x

    ( ) ( ) () 2504,46422 ( ) ( ) () 2506,24596

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (10 , 10) = 3,72

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (10 , 10) < 3,72; terjadi kesalahan rambang, maka analisis

    dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    17/28

    17

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 20) = 2,086

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 20) < 2,086 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mistar ingsut skala jam poros.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    18/28

    18

    5. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran poros dengan

    mikrometer luar

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 4; fA= nA1 = 41 = 3nB= 4; fB= nB1 = 41 = 3

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    ()

    Varian sampel; s2

    x

    ( ) (() ( ) 4,6875667

    ( ) () () 4,7250917

    1,562522222

    1,575030556

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    1,00801

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    19/28

    19

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (3 , 3) = 15,4

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (3 , 3)< 15,4; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat

    dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 6) = 2,447

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 6) < 2,447; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-ratadapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mikrometer bagian luar pada poros.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    20/28

    20

    6. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran poros dengan

    mikrometer landasan-v

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 4; fA= nA1 = 41 = 3nB= 4; fB= nB1 = 41 = 3

    Harga rata-rata sampel; x () 14,105

    () 14,610

    Varian sampel; s2

    x

    ( ) ( ) () 4,6376333 ( ) () () 7,4892000

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (3 , 3) = 15,4

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (3 , 3)< 15,4; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat

    dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    21/28

    21

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = fA + fB) = t.975 (f = 6) = 2,447

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = fA + fB)

    t vs t.975 (f = 6) < 2,447; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-ratadapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varianteoretik s

    2o

    - Harga rata-rata total;

    Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau

    tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam

    pengukuran dengan mikrometer bagian luar pada poros.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    22/28

    22

    7. Analisis perbandingan dua data praktikan pengukuran balok dengan blok ukur

    dan jam ukur

    Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx

    nA= 5; fA= nA1 = 51 = 4nB= 5; fB= nB1 = 51 = 4

    Harga rata-rata sampel; x

    ()

    ()

    Varian sampel; s2

    x

    ( )

    ( ) ( )

    ( ) () () 0,00003

    Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :

    1. Pemeriksaan kedua varian

    1,5- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),

    diperoleh :

    u2.975 (fvar besar, fvar kecil) = u

    2.975 (4 , 4) = 9,60

    - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar, fvar kecil)

    F vs u2.975 (4 , 4) < 9,60; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat

    diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    23/28

    23

    - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2

    - Deviasi standar sampel s

    2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata

    | |

    - Dari fraktil distribusit dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :

    t.975 (f = nA + nB-2) = t.975 (f = 8) = 2,306

    - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB-2)

    t vs t.975 (f = 8) > 2,306; Terjadi kesalahan sistematik(systematic error). Kedua varian s

    21 dan s

    22 dianggap berasal dari populasi yang

    berbeda dan tak layak untuk diperbandingkan, maka analisis tak dapat diteruskan.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    24/28

    24

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil anova yang didapat, secara umum menjelaskan bahwa

    praktikuan A dan B dianggap dari suatu populasi atau tidak ada perbedaan yang

    berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses

    pengukuran balok segi empat dan poros. Di dalam praktikum, hal-hal yang perlu

    diperhatikan adalah ketelitian, kecermatan, dan berhati-hati saat melakukan

    pengukuran. Terdapat perbedaan perbedaan pengukuran yang dikarenakan

    terjadinya shifting saat mengukur dan tidak mengkalibrasi alat ukur terlebih

    dahulu.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    25/28

    25

    LEMBAR JAWABAN

    A.

    Pengukuran dengan Alat ukur Linier Langsung

    Pertanyaan:

    1. Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a + b + c + d + e pada

    balok segiempat sama dengan f ?. Jelaskan dengan singkat.

    2. Berdasarkan hasil pengukuran perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk

    setiap

    pasangan diameter lubang b dengandiameter poros r dan diameter lubang d

    dengan diameter poros q.3. Untuk objek ukur yang sama, apakah pengukuran dengan mistar ingsut skala

    nonius dan skala jam dari suatu praktikan ada perbedaan ?. jelaskan dengan

    singkat.

    4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran antara kedua praktikan untuk objek ukur

    yang sama menggunakan mikrometer luar dan landasan-V ?. jelaskan dengan

    singkat.

    5. Bila objek ukur h diberi toleransi dimensi dengan penyimpangan atas , 0,015

    mm dan penyimpangan bawah 0,007 mm, apakah pengukuran dengan alat ukur

    linear langsung yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometrik objek

    ukur ?. jelaskan dengan singkat.

    6. Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang dapat digunakan dan

    pilih yang paling baik untuk mengukur objek ukur yang sama. Jelaskan dengan

    singkat.

    Jawaban:

    1. Tidak. Pada pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a + b + c + d + e pada

    balok segiempat hasilnya lebih besar, hal ini dapat terjadi karena terdpat kesalahn

    pengukuran saat praktikum.

    2. Untuk diameter b dengan poros r memakai suaian pas. Sedangkan untuk

    diameter d dan poros q memakai suaian sesak.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    26/28

    26

    3. Ada perbedaan. Perbedaan yang terjadi memang relatif kecil. Perbedaan

    pengukuran ini mungkin atau dapat disebabkan oleh kecermatan alat ukur.

    Disamping itu, mistar ingsut skala jam sedikit lebih peka (sensitif) terhadap

    penekanan obyek ukur pada saat proses pengukuran. Dengan sedikit penekanan

    atau terlalu besar penekanan pada saat pengukuran menyebabkan jarum penunjuk

    bergerak lagi /jarum masih dapat bergerak (pada alat ukur yang digunakan).

    4. Ada perbedaan, hal ini terjadi mungkin karena faktor non teknis seperti ada debu

    pada obyek ukur atau karena faktor kejelian/keahlian praktikan dalam membaca

    hasil pengukuran dalam alat ukur dan dilihat dari kecermatan nya kedua praktikan

    menggunakan alat ukur dengan kecematan yang berbeda antara mikrometer luar

    dan mikrometer landasan v

    5. Tidak. Karena kecermatan alat ukur yang digunakan per-ratus bukan per-ribu

    yang sesuai dengan kecermatan dari toleransi, sehingga tidak dapat memenuhi

    syarat dari toleransi yang diinginkan. Untuk memenuhi tolerasi yang diiginkan,

    maka dapat digunakan mikrometer dengan kecermatan per-ribu.

    6. Untuk beberapa obyek ukur lebih baik menggunakan mikrometer, karena

    kecermatan mikrometer ada yang sampai per-ribu, namun pengukurannya dalam

    batasan tertentu (tergantung dari kapasitas ukur mikrometer tersebut ; biasanya

    kecil). Sedangkan untuk beberapa obyek ukur tertentu memang lebih baik

    menggunakan mistar ingsut (misalnya untuk obyek ukur yang lebar atau panjang

    atau untuk mengukur diameter), namun keterbatasan kecermatan dari mistar

    ingsut membuat pengukuran kurang teliti.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    27/28

    27

    B. Pengukuran dengan Alat Ukur Tak Langsung

    Pertanyaan:

    1.Jelaskan pengertian dari harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data

    hasil pengukuran.

    2.Apakah harga rata-rata hasil pengukuran objek ukur h antara kedua praktikan

    mempunyai perbedaan ?. jelaskan dengan singkat.

    3.Apakah hasil pengukuran objek ukur h dengan menggunakan alat ukur linear tak

    langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menentukan kualitas geometriknya ?.

    jelaskan dengan singkat.

    Jawaban:

    1. Harga rata rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil pengukuran

    yaitu harga ratarata dari 5 kali pengukuran obyek ukur h dengan blok ukur,

    pada tempat atau daerah obyek ukur yang berbeda (jumlah 5 kali hasil

    pengukuran/dimensi dibagi 5).

    2. Ya, ada perbedaan. Hal ini terjadi mungkin karena faktor non teknis seperti ada

    debu pada obyek ukur atau karena faktor kejelian/keahlian praktikan dalam

    membaca hasil pengukuran pada alat ukur.

    3. Ya. Karena dengan menggunakan alat ukur linear tak langsung kita dapat

    mengetahui lebih tepat dimensi atau geometrik dari obyek ukur h.

  • 8/11/2019 Praktikum Alat Ukur Linear [Geo, M. Yusuf]

    28/28

    Tanda Tangan

    Praktikan A Praktikan B

    M. Geovany Fakhri R M. Yusuf Qordhowi

    Catatan Instruktur / asisten laboratorium

    Tanda Tangan

    Bpk. Deden