Upload
yenny-rahma
View
7
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uk
Citation preview
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
“PENGGUNAAN MIKROSKOP”
NAMA : YENNY RAHMA
NIM : 120210103101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
I. JUDUL : Penggunaan Mikroskop
II. TUJUAN
II.1 Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
II.2 Menentukan luas bidang pandang mikroskop
II.3 Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.
III. DASAR TEORI
Penglihatan manusia memiliki kemampuan yang terbatas, misalnya dalam
melihat benda-benda kecil (mikroskopis) yang hanya dapat dilihat menggunakan alat-
alat bantu. Salah satu alat tersebut adalah mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa
latin yaitu micro: kecil dan scopium: penglihatan, yang berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan daya pisah seseorang untuk dapat mengamati objek yang sangat halus.
Mikroskop memiliki tiga system lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan
kondensor.Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop
berfungsi untuk menerangi preparat.Pada mikroskop yang tanpa alat penerang
mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor.Cermin
berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam
kondensor. (Tim Dosen Pembina, 2012: 1-2)
Ada beberapa jenis mikroskop, diantaranya yaitu :
1. Mikroskop cahaya/lensa : menggunakan sinar untuk mengamati spesimen dan
memiliki 1000 kali perbesaran maksimal.
a. Mikroskop cahaya majemuk :mikroskop sinar gabungan karena memilik lebih
dari satu lensa. Sebuah mikroskop gabungan dengan satu lensa okuler tunggal
disebut sebagai mikroskop monokuler. Sebuah mikroskop gabungan dengan
dua okuler dinamakan mikroskop binokuler.
b. Mikroskop medan gelap :digunakan untuk mengamati organisme yang sensitif
terhadap cahaya, sehingga kehilangan kontrasnya dengan latar belakang
cahaya.
c. Mikroskop phase-contrast (fase kontras) : untuk mengamati organisme hidup-
hidup dan tidak diwarnai.
d. Mikroskop fluorescence : untuk mengamati molekul-molekul sehingga mereka
melepaskan cahaya dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya
yang mengenainya. Kadang-kadang digunakan untuk mengscreen sample-
sample untuk pertumbuhan mikroba.
e. Mikroskopnomanski: menghasilkan resolusi yang tinggi daripada mikroskop
phase-contrast. Memiliki ketebalan specimen tertentu sehingga dapat
menghasilkan citra yang hampir tiga dimensi.
2. Mikroskop elektron :memungkinkan struktur-struktur kecil seperti ribosom,
membrane sel, golgi, mitokondria, dan organel sel yang lain dapat diamati dan
dipelajari. Menggunakan berkas elektron sebagai ganti sinar dan elektromagnetik
untuk membelokkan dan memfokuskan arus elektron sebagai ganti lensa.
a. Mikroskop elektron transmisi : dapat menguraikan objek-objek sekecil 1 nm
dan memperbesar (dan objek lain) sampai 500.000 kali.
b. Mikroskop elektron penscan : dapat menguraikan objek sekecil 20 nm yang
memiliki perbesaran sampai mendekati 50.000 kali dan memberikan
penglihatan tiga dimensi yang menakjubkan tentang bagian luar sel. (Muslim.
2007: 98-111)
Komponen-komponen mikroskop :
(Sulistya, 2010)
Cara menggunakan mikroskop
Letakkan mikroskop pada meja yang kokoh.Mikroskop ada yang dilengkapi
cermin untuk penyinaran, ada pula yang dilengkapi dengan lampu yang telah
terpasang.Pada mikroskop yang menggunakan cermin, aturlah menghadap cahaya
hingga mendapat cahaya yang paling sesuai.Putar sedikit makrometer ke depan dan
kebelakang dengan memperhatikan jarak objektif dan objek. Atur lensa objektif yang
terlemah (4x) atau (10x) ke sumbu optik. Pasang preparat di atas meja mikroskop
dengan cara menjepitnya. Aturlah preparat hingga bagian yang ingin diamati kira-kira
di bawah lensa objektif.Sambil melihat melalui okuler, jauhkan objektif perlahan-
lahan dengan bonggol makrometer hingga bayangan terlihat cukup jelas, untuk
memperjelas lagi gunakan bonggol mikrometer.Aturlah cahaya dengan lever
diafragma untuk mendapatkan penyinaran yang baik dan bayangan terlihat jelas.
Pindahkan objek yang akan diamati hingga tengah lapangan pandangan dengan
menggeserkan kaca objek. Mengganti perbesaran yang paling sering dilakukan adalah
dengan mengganti objektif.Putarkan objektif yang diinginkan ke sumbu optik.Aturlah
kembali diafragma atau kiping pengatur cahaya hingga didapatkan penyinaran yang
paling baik.Setelah selesai pengamatan, sebelum mengambil preparat dari meja
mikroskop, biasakanlah memindahkan terlebih dahulu objektif yang lemah ke sumbu
optik.(Sutrisno, 1979: 6-7)
Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mikroskop, yaitu :
1. Ketika mengambil/membawa mikroskop, pegang bagian lengan (pegangan)
mikroskop menghadap ke atas oleh tangan kanan dan tahan bagian dasarnya
dengan telapak tangan kiri. Bila mikroskop dibawa terbalik, lensa okuler dapat
lepas dan jatuh ke lantai.
2. Meletakkan mikroskop di atas meja yang datar dan kuat/stabil, jauhkan dari bak
cuci dan api gas.
3. Sesuaikan posisi anda dengan mikroskop yang akan dipakai.
4. Meja mikroskop, kondensor dan bagian-bagian lain dari mikroskop dapat
dibersihkan dengan tissue dan kain lembut bebas serat.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama
hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehigga partikel yanga halus
tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus
pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini
menurunkan keamampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop
merupakan pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat (dan pada posisi pada objektif paling kecil) dengan
memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali,
lampu (kalau mikroskop listrik) dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
7. Simpan kembali mikroskop ke dalam lemari dan ditutup kembali untuk
melindungi mikroskop dari debu dan kelembaban udara. (Anonim, 2008)
Cara menghitung luas bidang pandang pada mikroskop dengan menghitung
selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus :
L = π .r 2
Keterangan:
L: Luas bidang pandang
π: 3,14
r : Jari-jari.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat : -Mikroskop
-Gelas obyek dan gelas penutup
-Pipet tetes
Bahan : -Potongan kertas yang tertuliskan huruf “p” atau “b”
-Air
V. LANGKAH KERJA
Meletakkan potongna kertas bertuliskan huruf “p” atau “b” pada
gelas obyek
Menutup kertas dengan gelas penutup
Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati
(sama atau terbalik)
Melihat dibagian kiri dan belakang meja preparat skala yang menentukan
dua sumbu
Melihat pada lensa okuler apakah bayangan adalah bayangna cermin
Mengamati letak huruf “p” atau “b” melalui lensa okuler
Memandang ke dalam okuler sambil menggeser preparat dari kiri ke kanan
atau sebaliknya
Menggeser preparat ke kanan sampai batas akhir huruf “p” atau “b” terlihat
(melakukan hal yang sama ke kiri)
Melihat kearah mana bayangan bergeser
Memandang ke dalam okuler sambil menggeser preparat dari atas ke
bawah atau sebaliknya
Menandai letak titik dengan melihat skala
Menggeser preparat ke atas sampai batas akhir huruf “p” atau “b” terlihat (melakukan hal yang sama ke bawah)
VI. HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan 1 dengan kertas bertuliskan huruf “p”.
Benda Bayangan
Perbesaran = Mok x Mob
= 10 x 4 = 40x
Sifat bayangan yang dihasilkan yaitu maya, terbalik, diperbesar.Bayangan tersebut
bukan bayangan cermin melainkan bayangan dari lensa.
Arah pergerakan : 1) Jika preparat digeser kekanan maka arah pergerakannya
kekiri dan jika preparat digeser ke kiri maka arah
pergerakannya ke kanan.
2) Jika preparat digeser ke bawah maka arah pergerakannya
ke atas dan jika preparat di geser ke atas maka arah
pergerakannya ke bawah.
Luas bidang pandang :
Batas kiri = 142 mm
Batas kanan = 136 mm
Diameter (d) = 142 – 136
= 6 mm
Jari-jari (r) = 6 : 2
= 3 mm
Melihat kearah mana bayangan bergeser
Menghitung luas bidang pandang (L=
π .r 2¿
Menandai letak titik dengan melihat skala
Mencatat hasil pengamatan
p d
Luas = π .r 2
= 3,14 . 32
= 28,26 mm2
Batas atas = 21 mm
Batas bawah = 27 mm
Diameter (d) = 27 – 21
= 6 mm
Jari-jari (r) = 6 : 2
= 3 mm
Luas = π .r 2
= 3,14 . 32
= 28,26 mm2
b. Percobaan 2 dengan kertas bertuliskan huruf “b”
Benda Bayangan
Perbesaran = Mok x Mob
= 10 x 4 = 40x
Sifat bayangan yang dihasilkan yaitu maya, terbalik, diperbesar.Bayangan tersebut
bukan bayangan cermin melainkan bayangan dari lensa.
Arah pergerakan : 1) Jika preparat digeser ke kanan maka arah pergerakannya ke
kiri dan jika preparat digeser ke kiri maka arah
pergerakannya ke kanan.
2) Jika preparat digeser ke bawah maka arah pergerakannya
ke atas dan jika preparat di geser ke atas maka arah
pergerakannya ke bawah.
Luas bidang pandang :
Batas kiri = 132 mm
Batas kanan = 138 mm
Diameter (d) = 138 – 132
b q
= 6 mm
Jari-jari (r) = 6 : 2
= 3 mm
Luas = π .r 2
= 3,14 . 32
= 28,26 mm2
Batas atas = 23 mm
Batas bawah = 29 mm
Diameter (d) = 29 – 23
= 6 mm
Jari-jari (r) = 6 : 2
= 3 mm
Luas = π .r 2
= 3,14 . 32
= 28,26 mm2
VII. PEMBAHASAN
Penggunaan mikroskop dalam kegiatan penelitian dilakukan secara teliti dan hati-
hati.Ada cara-cara dalam menggunakan mikroskop dan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan mikroskop yaitu memegang erat-erat mikroskop
dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang kaki mikroskop, meja preparat
harus tetap horizontal agar preparat tidak jatuh, membersihkan lensa dengan kain
khusu, dan lain sebagainya. Komponen-komponen mikroskop terdiri dari :
1. Lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata) berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
1. Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dengan
lensa okuler.
2. Lensa objektif (lensa yang dekat dengan benda/objek yang di amati)
fungsinya untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
3. Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
diamati.
4. Meja mikroskop berfungsi sebagi tempat meletakkan objek yang diamati.
5. Penjepit kaca berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser.
6. Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop.
7. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber
cahaya luar ke kondensor.
8. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9. Lengan mikroskop berfungsi untuk pegangan pada mikroskop.
10. Mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkakan tabung
mikroskop secara lambat.
11. Makrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
secara cepat.
12. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahayayang masuk.
13. Sendi ingklinasi berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Pada penelitian potongan kertas bertuliskan huruf “p” dengan perbesaran 40x
tampak bayangan yang terbalik yaitu menjadi “d”, itu bukan merupakan bayangan
cermin karena cermin fungsinya sebagai pengarah cahaya yang berasal dari sumber
cahaya menuju kondensor, bayangan tersebut merupakan bayangan lensa objektif
kemudian lensa okuler (bayangan tersebut bersifat maya, terbalik, diperbesar).
Mikroskop menghasilkan bayangan terbalik, sehingga jika preprat digeser ke kiri
maka arah pergerakan ke kanan dan juga sebaliknya. Lalu jika preparat di geser ke
atas maka arah pergerakan ke bawah dan begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain
arah pergerakannya berlawan dengan arah pergerakan bayangannya. Luas bidang
pandang adalah mencari batas akhir huruf terlihat dengan menghitung selisih antara
kedua titik (diameter bidang panjang). Pada penelitian potongan huruf “p” yaitu
mencari batas akhir huruf pada pergeseran ke arah kiri kemudian ke arah kanan
menghasilkan luas sebesar 28,26 mm2 dan mencari batas akhir huruf pada pergeseran
ke arah atas kemudian ke arah bawah menghasilkan luas sebesar 28,26 mm2.
Pada penelitian potongan kertas bertuliskan huruf “b” dengan perbesaran 40x
tampak bayangan yang terbalik yaitu menjadi “q”, itu bukan merupakan bayangan
cermin karena cermin fungsinya sebagai pengarah cahaya yang berasal dari sumber
cahaya menuju kondensor, bayangan tersebut merupakan bayangan lensa objektif
kemudian lensa okuler (bayangan tersebut bersifat maya, terbalik, diperbesar).
Mikroskop menghasilkan bayangan terbalik, sehingga jika preprat digeser ke kiri
maka arah pergerakan ke kanan dan juga sebaliknya. Lalu jika preparat di geser ke
atas maka arah pergerakan ke bawah dan begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain
arah pergerakannya berlawan dengan arah pergerakan bayangannya. Luas bidang
pandang adalah mencari batas akhir huruf terlihat dengan menghitung selisih antara
kedua titik (diameter bidang pandang). Pada penelitian potongan huruf “p” yaitu
mencari batas akhir huruf pada pergeseran ke arah kiri kemudian ke arah kanan
menghasilkan luas sebesar 28,26 mm2 dan mencari batas akhir huruf pada pergeseran
ke arah atas kemudian ke arah bawah menghasilkan luas sebesar 28,26 mm2.
Dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop, benda
tersebut haruslah setipis mungkin agar memudahkan cahaya untuk menembus preparat
tersebut, sehingga dapat terlihat jelas bagian-bagian yang diamati.
VIII. PENUTUP
VIII.1 Kesimpulan
Komponen-komponen mikroskop terdiri dari lensa okuler, tabung mikroskop,
lensa objektif, revolver, meja mikroskop, penjepit kaca, kaki mikroskop, cermin,
diafragma, lengan mikroskop, makrometer, dan mikrometer. Cara menggunakan
mikroskop yaitu letakkan mikroskop di tempat terang, atur posisi cermin datar/cekung,
naikkan kondensor, letakkan preparat pada meja mikroskop, turunkan tabung sampai
lensa objektif mendekati benda, amati preparat melalui lensa okuler.
Dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop, benda
tersebut haruslah setipis mungkin agar memudahkan cahaya untuk menembus
preparat, sehingga dapat terlihat jelas bagian-bagian yang diamati.
Luas bidang pandang dapat ditentukan dengan menghitung selisih antara kedua
titik (diameter bidang pandang) menggunakan rumus L = π .r 2.
VIII.2 Saran-saran
1. Untuk para praktikan diharapkan lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan
mikroskop.
2. Untuk alat diharapkan dapat memadai dengan jumlah praktikan yang cukup banyak,
agar semua bisa aktif mengikuti praktikum dan waktu yang digunakan lebih efisien.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah. http://service-
mikroskop.blogspot.com
Ibrahim, Muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: Unesa University
Press.
Indriani, Sulistya. 2010. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya.
http://sulistyaindriani.wordpress.com.
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelomang dan Optik. Bandung: ITB.
Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.