16
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbanyakan tanaman yang lazim disebut pembibitan tanaman merupakan usaha atau cara untuk menghasilkan bibit tanaman. Pengadaan bibit tanaman dapat digolongkan menjadi dua, yakni usaha bersifat komersial dan non komersial. Pengadaan bibit yang bersifat komersial adalah pengadaan bibit dalam jumlah besar guna memperoleh nilai lebih dari pengusahaannya sedangkan pengadaan bibit yang bersifat non komersial adalah pengadaan bibit yang hanya ditujukan untuk keperluan sendiri atau diberikan kepada tetangga dan kenalan untuk memenuhi permintaan mereka (Kalie, 2000). Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan secara kawin. Perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan secara tak kawin. Salah satu perbanyakan secara vegetatif ini adalah dengan cara mencangkok, bahkan cangkok merupakan suatu cara perbanyakan tanaman paling tua di dunia. Cara ini tergolong mudah dan sederhana, suatu cabang muda saat masih di pohon diusahakan dapat berakar, kemudian setelah berakar cabang dipotong dan ditanam sebagai suatu tanaman baru (Kalie, 2000). Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah- buahan, misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu

PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DA

Citation preview

Page 1: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Perbanyakan tanaman yang lazim disebut pembibitan tanaman merupakan usaha atau cara

untuk menghasilkan bibit tanaman. Pengadaan bibit tanaman dapat digolongkan menjadi dua,

yakni usaha bersifat komersial dan non komersial. Pengadaan bibit yang bersifat komersial

adalah pengadaan bibit dalam jumlah besar guna memperoleh nilai lebih dari pengusahaannya

sedangkan pengadaan bibit yang bersifat non komersial adalah pengadaan bibit yang hanya

ditujukan untuk keperluan sendiri atau diberikan kepada tetangga dan kenalan untuk memenuhi

permintaan mereka (Kalie, 2000).

Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan

perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan secara kawin.

Perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan secara tak kawin. Salah satu perbanyakan secara

vegetatif ini adalah dengan cara mencangkok, bahkan cangkok merupakan suatu cara

perbanyakan tanaman paling tua di dunia. Cara ini tergolong mudah dan sederhana, suatu cabang

muda  saat  masih  di  pohon  diusahakan dapat berakar, kemudian setelah berakar  cabang 

dipotong dan ditanam  sebagai suatu tanaman baru (Kalie, 2000).

Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga,

beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu

(jambu biji, jambu air, jambu monyet), dilema, belimbing manis, lengkeng dan sebagainya.

Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok, misalnya bunga sakura,

kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara dan sebagainya (Wudianto, 1998).

Keuntungan penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang

didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan peralataan

khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit

tidak tergantung pada ketersediaan benih/musim buah, bias dibuat secara kontinyu dengan

mudah sehingga dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang

dihasilkan dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar,

namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari biji, umumnya

tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji.

Pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk program pemuliaan tanaman yaitu untuk

Page 2: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

pengembangan bank klon (konservasi genetik), kebun benih klon, perbanyakan tanaman yang

penting hasilpersilangan terkendali, misalnya hybrid atau steryl hybrid yang tidak dapat

bereproduksi secara seksual, perbanyakan masal tanaman terseleksi(Adinugraha, 2007).

1.2 Perumusan Masalah

1.    Bagaimana cara melakukan pencangkokan tanaman mangga ?

2.    Keuntungan dan kelemahan  apa yang diperoleh dari mencangkok tanaman mangga ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1.    Untuk Mngetahui dan mempelajari cara mencangkok, dan untuk mengetahui pertumbuhan akar

cangkokan.

2.    Untuk mengetahui pengaruh media cangkokan terhadap pembentukan sistem perakaran.

1.3.2 Manfaat

1.    Dapat mengetahui dan mempelajari cara mencangkok, dan mengetahui pertumbuhan akar

cangkokan.

2.    Dapat mengetahui pengaruh media cangkokan terhadap pembentukan sistem perakaran.

Page 3: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

BAB II

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada 20 November 2015 di Kampus SMK Negeri 3 Takalar

B.   Alat dan Bahan

1.    Pisau

2.    Tali plastik atau tali bambu

3.    Plastik transparan atau sabut kelapa atau ijuk

4.    Tanah yang agak basah dan subur

5.    Polybag, sebagai media tanam setelah pencangkokan

C.   Cara Kerja

1.    Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

2.    Ukurlah dari batang pohong paling sedikit 10 cm

3.    Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5

cm.

4.    Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering

5.    Tutuplah hasil kupasan dengan tanah

6.    Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.

7.    Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.

8.    Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di

dalam tanah

Page 4: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam pencangkokan yang kami lakukan dengan media tanaman serabut kelapa gelas

plastik dan plastik tidak ada yang berhasil dan dengan bantuan ZPT rootone dan bawang merah

juga tidak ada yang numbuh yang banyak di pengaruhi beberapa hal.

 Dari hasil praktikum diketahui bahwa penggunaan media cangkok dengan tanah dan

dibalut dengan serabut kelapa memberikan hasil yang baik, hal itu dikarenakan sistim perakaran

pada cangkokan memperoleh air yang cukup karena tanah dapat menyimpan air yang lebih lama

dibanding media yang lain. Pembalutan dengan serabut juga membuat temperatur cangkokan

menjadi sesuai dan kelembapannya seimbang. Sehingga teknik ini membuktikan bahwa dalam

pencangkokan dapat menggunakan media tanah dengan dibalut serabut kelapa.

Tiap media yang digunakan untuk melakukan pembudidayaan tanaman mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda antara media satu dengan media lain. Tiap media yang

digunakan mempunyai kandungan unsur hara, tidak hanya unsur hara yang menjadikan media

tanam tersebut sebagai media yang baik, diantaranya mampu menjaga kelembaban, memiliki

aerasi dan drainasi yang baik, tidak memiliki salinitas yang tinggi serta bebas dari hama dan

penyakit. Selain itu bahwa pembentukan akar pada cangkok tingkat keberhasilannya lebih

ditentukan oleh sifat fisik media dibandingkan dengan sifat kimia yang terkandung dalam

media,  karena sifat fisik ini berkenaan dengan ketersediaan air dan adanya kelancaran sirkulasi

udara dalam media yang dibutuhkan dalam proses pembentukan akar. Pada media yang

mempunyai beberapa persyaratan yang lengkap diatas, akar tanaman dapat tumbuh dengan

sempurna.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mencangkok diantaranya :

1.      Dalam mengerjakan pencangkokan harus dengan hati - hati terutama saat menguliti sebab :

Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan menyebabkan kegagalan pencangkokan dan

Jaringan disekitar bawah kulit tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun

virus. 

2.      Memilih  dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 7 cm. Bentuk cabang yang

baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada

Page 5: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah

cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan

cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak

memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan.

3.      Penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam sehari untuk

menghindari pembusukan. Kelompok kami tidak pernah menyiram jadi kami mengalami

kegagalan

Dalam mencangkok juga diperlukan perawatan yang hati – hati karena tanaman hasil

cangkokan kebanyakan perakarannya menjadi lemah. Mengapa demikian, karena tanaman yang

hasil cangkokan tersebut memiliki akar serabut sehingga tanaman akan mudah roboh.

Mekanisme pembentukan  akar pada tanaman jeruk sangatlah sederhana, mulai dari

pelukaan, pengikatan, etiolasi dan penyalaharahan dari batang (disorientasi), dapat dipermudah

dengan penumpukan enzim auksin serta karbohidrat pada bagian batang tersebut. pencangkokan

dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan, sehingga

pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadi lebih optimal. Pada tumbuhan jeruk proses

pencangkokan sebenarnya adalah suatu peristiwa translokasi,yaitu dengan menyayat batang pada

bagian floemnya, sedangkan xilemdibiarkan utuh. Setelah beberapa lama akan terjadi

penggembungan pada bagian yang di sayat karena ada timbunan bahan organik. Bagian bekas

luka yang menggembung disebut kalus. Pada batang atau akar tumbuhan dikotil, jika mengalami

luka maka akan ada usaha untuk memperbaiki bagian tesebut dengan pembentukan kalus dan

dengan bantuan hormon luka atau kambium luka (asam traumalin).

2.2 Keuntungan dan Kelemahan Mencangkok

Mencagkok sendiri mempunyai keuntungan dan kelemhan seperti :

Keuntungan Kelemahan

-       Sifat tanaman baru persis seperti induknya.

-       Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan

buah dalam waktu yang relatif singkat ( ± 4

tahun).

-       Waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan

relatif singkat, 1-3 bulan.

-       Tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.

-       Bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah

yang air tanahnya rendah karena perakarannya

pendek.

-       Perakaran tidak kuat untuk menopang

berdirinya tanaman.

Page 6: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1.    Mencangkok merupakan perkembangbiakan yang menggunakan organ vegetatif tanaman

induk.

2.    Pada saat mencangkok hendaknya kambium dihilangkan agar di bagian atas sayatan terjadi

penumpukan auksin dan karbohidrat dan dengan media tanah yang digunakan auksin dan

karbohidrat akan menstimulir timbulnya akar pada batang di bagian atas sayatan.

3.    Sebaiknya pada saat memotong tanaman menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak dan

mengurangi daun untuk mengurangi penguapan.

Page 7: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA
Page 9: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA
Page 10: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA
Page 11: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

LAPORAN PRAKTIKUMMENCANGKOK TANAMAN MANGGA

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 5

PUTRI PEBRIANI RUSLI PUTRI WIDYA NINGRUM HARYONO MUH. IDRIS HERI HERDIANSYAH SULTAN AGUNG

SMK NEGERI 3 TAKALAR

Page 12: PRAKTIKUM CANGKOK MANGGA

2015