Upload
rosa-amalia
View
23
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tes ya
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN
ACARA 3
SURVEY LAPANGAN (PENYEBARAN KUESIONER)
TAHUN AJARAN 2013/2014
Disusun Oleh:
Nama : Rosa Amalia
NIM : 12/333191/TP/10452
Kelompok : D1
Hari/ Tanggal : Selasa, 29 April 2014
Waktu : 13.30
Tempat : Laboratorium MSI
Co. Ass : Lia Ika Anggraini
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survey pasar dilakukan salah satunya dengan cara penyebaran kuesioner.
Kuesioner merupakan suatu instrumen atau alat yang digunakan dalam survey
pasar untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan melalui
tanggapan dari responden. Setelah penyebaran kuesioner dilakukan, pengolahan
kuesioner disusun atas kategori responden yang telah mengisi kuesioner.
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, ditentukan dahulu populasi yang
akan dijadikan sebagai target survey. Populasi tersebut ditentukan sesuai dengan
penelitian yang dilakukan. Karena jumlah populasi yang terlalu besar, dibutuhkan
suatu sampel yang mewakili populasi tersebut. Sampel yang diambil pada suatu
populasi diharapkan dapat menjadi perwakilan dari populasiny yang memiliki
pandangan yang sesuai. Pemilihan sampel pada survey perlu dilakukan dengan
tepat agar sasaran pada survey sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk memperoleh suatu data yang valid diperlukan suatu metode
penarikan dalam sampel yang sesuai. Metode penarikan sampel dilakukan dengan
2 macam cara, yaitu: random sampling dan non random sampling. Metode
penarikan sampel yang digunakan harus sesuai dengan target populasi sampel
yang akan dicari tahu informasinya. Dengan demikian, perlu dilakuka praktikum
“Survey Lapangan (Penyebaran Kuesioner)” untuk mengetahui cara penarikan
sampel yang sesuai untuk pengolahan data pada kuesioner. Sehingga, data yang
diolah dapat secara tepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan pada
penelitian survey pasar.
B. Tujuan Praktikum
1. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari
konsumen terhadap produk, baik barang maupun jasa.
2. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 50 responden.
BAB II
LANDASAN TEORI
Data yang digunakan untuk penelitian dapat berupa populasi atau sampel.
Populasi adalah keseluruhan untuk penelitian dapat berupa polpulasi atau sampel.
Populasi adalah keseluruhan objek atau individu yang akan diteliti; memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sampel adalah bagian dari populasi yang
dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas dan
lengkap yang dianggap mewakili populasi. Alasan pemilihan sampel antara lain
adalah obyek penelitian yang homogen, objek penelitian mudah rusak,
penghematan biaya, masalah ketelitian, ukuran populasi dan faktor ekonomis.
Sampel yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu representatif dan memadai.
Sampel dikatakan representatif jika ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan
penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Sampel dikatakan
memadai jika ukuran sampel cukup untuk meyakinkan kestabilan ciri-cirinya.
(Arifin, 2007)
Statistik deskriptif merupakan suatu teknik yang mendeskripsikan atau
memaparkan suatu data dalam jumlah yang besar menjadi suatu bentuk yang lebih
singkat. Dalam sains sosial, metode perhitungan ini digunakan untuk ukuran
pemusatan data dan mengukur suatu dispersi data. Ukuran pemusatan data
digunakan untuk mendeskripsikan nilai dari titik tengah dari suatu set data. Pada
umumnya, yang paling banyak digunakan adalah perhitungan rata-rata dan nilai
tengah. Pengukuran dispersi data memberikan suatu informasi yang
mendeskripsikan perbedaan masing-masing individu. Dengan kata lain,
bagaimana penyebaran data di sekitar rata-rata atau seberapa banyak observasi
individu dalam satu data besar antara satu dengan lainnya. (Brian dan Philip,
2006).
Setelah suatu data telah dikumpulkan, diterjemahkan, diedit, dan diproses,
pengamat dapat melakukan analisis secara statistik dan menyatukannya pada hasil
laporan akhir. Semua komponen pada sampel survey, perlu memperhatikan pada
interpretasi dari apa yang perlu dicari pada sebuah survey. Penelitian
diestimasikan menjadi suatu laporan yang memiliki karakteristik populasi di mana
sampel diambil. Estimasi ini merupakan suatu subjek untuk sampling dan
pengukuran error, selain itu interpretasi dari penelitian harus menggunakan error
ini sebagai suatu hal yang harus dipertimbangkan. (Levy dan Lemeshow, 2013)
Pengambilan sampel acak dilakukan secara objektif sedemikian rupa
sehingga probabilitas setiap unit sampel diketahui, sedangkan pengambilan
sampel tanpa acak dilakukan sedemikian rupa sehingga probabilitas setiap unit
sampel tidak diketahui dan faktor subjektif memegang peran penting. Oleh karena
itu, pengambilan sampel tanpa acak ini, walaupun dilakukan sedemikian rupa
sehingga mempunyai tingkat kewakilan yang tinggi, tetap tidak dapat dievaluasi
secara objektif. Random sampling yang diuraikan adalah sebagai berikut
(Budiarto, 2001).
1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
2. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling)
3. Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling)
4. Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling)
5. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
6. Probability Proportionate to Size (PPS)
Untuk memilih sampel secara random ada beberapa metode yang bisa
digunakan metode berikut (Raharja, 2008).
a. Simple Random Sampling. Menggunakan pemilihan random untuk
memastikan bahwa tiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama
dalam pemilihan. Tabel bilangan acak dapat dipakai untuk mencapai
kerandoman (randomness).
b. Stratified Random Sampling. Membagi populasi dalam kelompok-kelompok
(grup/stratum) dan kemudian melakukan pemilihan menggunakan secara
random untuk tiap kelompok. Kelebihan metode ini, pertama, pemilihan
sampel bisa dihubungkan dengan item kunci serta bisa menggunakan teknik
audit berbeda untuk tiap stratum. Kedua, stratifikasi meningkatkan
reliabilitas sampel dan mengurangi besarnya sampel (sample size) yang
dibutuhkan. Jika sampel yang homogen dikelompokkan maka keefektifan
dan keefisienan sampel bisa ditingkatkan.
c. Systematic Sampling. Menggunakan random start point kemudian memilih
tiap populasi ke n. Kelebihan utama metode ini adalah penggunaannya
mudah. Namun problem utama adalah kemungkinan masih timbul sampel
yang bias.
d. Sampling Probability Proportional to Size (Dollar Unit Sampling). Memilih
sampel secara random sehingga probabilitas pilihan langsung terkait dengan
nilai (size). Denganmetode ini unit yang nilai tercatatnya besar secara
proporsional akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terpilih
daripada unit yang nilai tercatatnya kecil.
Penentuan sampel sangatlah penting perannya dalam penelitian. Berbagai
penentuan sampel pada hakikatnya ialah untuk memperkecil kesalahan
generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai apabila diperoleh
sampel yang representative. Artinya sampel yang benar-benar mencerminkan
populasinya. Terdapat empat factor yang harus dipertimbangkan untuk
menentukan besarnya sampel yang harus di ambil sehingga dapat di peroleh
gambaran yang representatif dari populasinya. Keempat faktor ialah sebagai
berikut (Marambak, 2013):
1. Tingkat keseragaman (Degree Of Homegeneity) dari populasi. Sehingga
Homogeny populasi itu makin kecil sampel yang perlu diambil.
2. Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Makin tinggi tingkat
presisi yang dikehendaki makin besar anggota sampel yang harus diambil.
Semakin besar sampel akan semakin kecil penyimpangan terhadap nilai
populasi yang didapat.
3. Rencana analisis yang dikaitkan dengan kebutuhan untuk analisis.
Terkadang besarnya sampel masih belum mencukupi kebutuhan analisis,
sehingga mungkin diperlukan sampel yang lebih besar.
4. Teknik penentuan sampel yang digunakan. Penentuan ukuran sampel
dipengaruhi oleh teknik penentuan sampel yang digunakan. Apabila teknik
yang digunakan tepat atau sesuati maka kerepresentatifan sampel juga
terjaga. Teknik ini juga tergantung pada biaya, tenaga, dan waktu yang
disediakan.
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
Dilakukan penentuan responden dan penyebaran kuesioner sejumlah 50 orang.
Data-data tersebut dikumpulkan per kelompok sehingga kelompok memilih satu
produk yang kemungkinan besar dapat diterima oleh pasar karena sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh konsumen.
Analisis deskriptif dilakukan dari data tersebut yang telah diolah mengenai
atribut yang telah dipilih setiap responden dengan menggunakan distribusi
frekuensi dan menggambarkannya dalam bentuk histogram atau poligon, atau
frekuensi poligon atau frekuensikumulatif atau ogif.
Ukuran tendensi pusat dan ukuran dispersi data dihitung. Untuk karakteristik
responden berupa tingkat pengeluaran, dilakukan pengelompokan melalui kelas-
kelas/ kategori (3 kategori), sedangkan untuk karakteristik responden berupa jenis
kelamin, dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu: laki-laki dan
perempuan.
Dilakukan estimasi terhadap parameter yang ada.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel Frekuensi 1
a. Jenis Kelamin
Karakteristik
respondenTally ∑ (jumlah) %
Laki-laki IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III 28 56%
Perempuan IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 44%
b. Umur
Karakteristik
respondenTally ∑ (jumlah) %
Antara 17-23 tahunIIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII IIIII II47 94%
Antara 24-30 tahun III 3 6%
c. Asal Kota/Tempat
Karakteristik
respondenTally ∑ (jumlah) %
JogjaIIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII IIIII III48 96%
Luar Jogja II 2 4%
d. Profesi
Karakteristik
respondenTally ∑ (jumlah) %
Mahasiswa IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 49 98%
IIIII IIIII IIIII IIIII IIII
Karyawan I 1 2%
2. Tabel Frekuensi 2
a. Alasan berkunjung
Alasan Tally ∑ (jumlah)
Sering lewat IIIII IIIII III 13
Rekomendasi temanIIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII I41
Dekat II 2
Sudah tahu sendiri I 1
b. Alasan memilih
Alasan Tally ∑ (jumlah)
Ingin mencoba IIIII IIIII IIIII I 16
Diajak teman I 1
Harga murah IIIII IIIII IIII 14
Pelayanan cepat I 1
Banyak pilihan IIII 4
Menu sederhana I 1
Menu lengkap IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 25
Dekat kos IIIII II 7
Strategis IIII 4
Rasa enak IIIII III 8
Tanpa alasan II 2
c. Intesitas berkunjung
Intensitas Tally ∑ (jumlah)
1 kali IIIII IIII 9
2-5 kali IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 30
IIIII
Lebih dari 5 kali IIIII IIIII I 11
d. Cabang yang pernah dikunjungi
Alasan Tally ∑ (jumlah)
PogungIIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII III38
Karanggayam IIIII IIIII IIIII III 18
Jakal IIIII IIIII IIIII IIIII I 21
Gejayan IIIII III 8
3. Pie Chart 1
a. Jenis Kelamin
56%
44%
Persentase Jenis Kelamin
Laki-lakiPerempuan
b. Umur
94%
6%
Persentase Umur
17-23 tahun24-30 tahun
c. Asal Kota/Tempat
96%
4%
Persentase Asal Kota/Tempat
JogjaLuar Jogja
d. Profesi
98%
2%
Persentase Profesi
mahasiswaKaryawan
B. Pembahasan
Pada praktikum acara 3 ini berjudul “Survey Lapangan (Penyebaran
Kuesioner). Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan dari konsumen
terhadap produk, baik barang maupun jasa dengan penyebaran kuesioner dan
jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 50 responden.
Populasi merupakan sekumpulan individu yang memiliki karakteristik dan
ciri-ciri hampir serupa yang telah ditetapkan. Karakteristik dan ciri tersebut
variabel pembeda satu sama lain. Namun, dalam satu populasi, individu memiliki
variabel yang sama. Populasi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu populasi sasaran
dan populasi sampel. Populasi sasaran merupakan sekumpulan individu yang
berada pada satu wilayah yang digunakan untuk tujuan penelitian. Sedangkan
populasi sampel adalah sekumpulan individu yang akan menjadi satuan untuk
dianalisis sebagai sebuah sampel suatu penelitian. Sedangkan sampel merupakan
sebagian dari suatu anggota populasi yang dipilih untuk suatu penelitian dengan
syarat-syarat tertentu, sehingga diharapkan elemen tersebut dapat mewakili
populasinya. Suatu sampel pada penelitian harus dapat digeneralisasikan pada
populasi.
Pada penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, didapatkan suatu populasi
dari mahasiswa. Populasi dari mahasiswa diambil untuk penelitian pada Rumah
Makan Ngudi Rejeki. Anggota pada populasi masih sangat luas dan banyak.
Sehingga, diperlukan suatu teknik sampel untuk mendapatkan perwakilan dari
populasi yang digunakan untuk penenlitian. Sehingga, diambil sampel untuk
melakukan survey yaitu mahasiswa yang pernah berkunjung ke Rumah Makan
Ngudi Rejeki. Sampel tersebut diharapkan mampu mewakili populasi yang ada.
Sampel yang diambil merupakan mahasiswa sekitar Rumah Makan Ngudi Rejeki.
Sampel tersebut diambil sebagai responden dengan jumlah 50 responden.
Analisis deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengolah suatu data mentah menjadi data dalam bentuk yang lebih mudah
dipahami dengan mendeskripsikan data tersebut. Analisis deskriptif bertujuan
untuk mengetahu ciri dan karakteristik pada setiap variabel pada sampel dalam
suatu populasi. Hasil yang didapat pada analisis deskriptif dapat digunakan
sebagai pertimbangan untuk menentukan uji hipotesis pada pengolahan data
selanjutnya. Analisis yang digunakan bergantung pada jenis data yang diolah.
Pengolahan data dengan analisis deskriptif dapat dilakukan dengan jenis berikut.
1. Modus
Modus merupaka data yang paling sering muncul dalam suatu kelompok
data. Data statistik ini dapat digunakan pada semua taraf pengukuran, secara
nominal, interval, ordinal, atau rasio. Modus merupakan ukuran pemusatan
data satu-satunya pada skala nominal.
2. Median
Median merupakan nilai tengah dari satu kelompok data yang telah
diurutkan. Median dapat digunakan untuk skala ordinal dan tidak snsitif
terhadap suatu data yang bernilai ekstrim.
3. Rata-rata (Mean)
Rata-rata merupakan hasil penjumlahan nilai-nilai dari suatu kelompok data
dibagi dengan jumlah anggota dari kelompok tersebut. Perhitungan rata-rata
dapat dilakukan sebagai berikut.
Mean=∑ i=1
nXi
n
4. Standar Deviasi
Standar deviasi merupakan akar pangkat dua dari variansi yang disebut juga
dengan simpangan baku. Perhitungan standar deviasi dapat dilakukan
sebagai berikut.
S=√∑ (X−X )2
n−1
5. Variansi
Variansi merupakan rata-rata kuadrat selisih atau disebut juga dengan
kuadrat simpangan dari semua nilai data terhadap rata-rata hitung.
Perhitungan variansi dapat dilakukan sebagai berikut.
S2=∑ ( X−X )2
n−1
Dalam pengolahan data pada total 50 responden, dilakukan pengelompokan
kuesioner berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Kemudian,
masing-masing dihitung jumlahnya dengan menggunakan tally. Setelah itu
dihitung totalnya dan dilakukan perhitungan pada perbandingan totalnya,
sehingga didapatkan persentasenya. Setelah itu, dilakukan pengkategorian
kembali dengan membedakan umur, yaitu menjadi 2 kelas, umur 17-23 tahun dam
24-30 tahun. Kemudian dilakukan perhitungan yang sama sepertipada perhitungan
jenis kelamin. Setelah itu, kuesioner dikelompokkan kembali berdasarkan asal
kotanya, yang terbagi menjadi Yogyakarta dan luar Yogyakarta. Data tersebut
diolah kembali dengan perhitungan yang sama. Setelah itu,data dikelompokkan
sesuai dengan job atau profesi dari responden, yang dibedakan menjadi
mahasiswa dan karyawan. Pengolahan data dilakukan kembali dengan
perhitungan pada jenis kelamin. Persentase pada masing-masing kategori
didapatkan hasil total berjumlah 100%. Kemudian dibuat pie chart untuk
mengetahui bagian-bagian dari masing-masing kategori.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis dari pertanyaan terbuka yang telah
dijawab oleh responden. Pada kuesioner terdapat 4 pertanyaan terbuka, maka pada
masing-masing pertanyaan diberikan pemilihan kategori untuk masing-masing
jawaban responden. Pada alasan berkunjung dikategorikan menjadi sering lewat,
rekomendasi teman, dekat, dan tahu sendiri. Kemudian, untuk masing-masing
alasan dihitung dengan tally dan jumlah total. Sehingga didapatkan total
persentase masing-masing kategori jawaban responden. Kemudian pada
pertanyaan lain yang merupakan alasan dari responden memilih Ngudi Rejeki
dibagi menjadi ingin mencoba, diajak teman, harga murah, pelayanan cepat,
banyak pilihan, menu sederhana, menu lengkap, dekat kos, strategis, rasa enak,
dan tanpa alasan. Kemudian dilakukan perhitungan dengan cara yang sama.
Selanjutnya pada pertanyaan intensitas berkunjung ke Ngudi Rejeki dibagi
menjadi 1 kali, 2-5 kali, dan lebih dari 5 kali. Kemudian data dianalisis kembali
dengan cara yang sama. Setelah itu, untuk cabang yang pernah dikunjungi dibagi
menjadi cabang Pogung, Karanggayam, Jalan Kaliurang, dan Gejayan. Setelah itu,
data dianalisis kembali.
Dari analisis deskriptif yang dilakukan, data responden mengenai jenis
kelamin dapat diperoleh bahwa jumlah responden perempuan adalah 22 orang dan
laki-laki adalah 28 orang. Sehingga didapatkan persentase perempuan adalah 44%
dan laki-laki adalah 56%. Pada kategori umur responden yang pernah berkunjung
ke Ngudi Rejeki, dari rentang 17-23 tahun berjumlah 47 orang dan 24-30 tahun
berjumlah 3 orang. Hal tersebut membuat persentase umurn 17-23 tahun adalah
94% dan 24-30 tahun adalah 6%. Berdasarkan asal kota, diperoleh responden
yang berasal dari Yogyakarta adalah 48 orang dan luar Yogyakarta adalah 2
orang. Sehingga, didapatkan persentase responden yang berasal dari Yogyakarta
adalah 96% dan luar Yogyakarta adalah 4%. Untuk kategori profesi, responden
yang berprofesi sebagai mahasiswa adalah 49 orang dan karyawan 1 orang.
Sehingga diperoleh persentase mahasiswa 98% dan karyawan 2%. Dari data
tersebut dapat dianalisis bahwa mayoritas pengunjung dari Ngudi Rejeki adalah
mahasiswa dengan umur rentang 17-23 tahun dan berasal dari Yogyakarta.
Sedangkan mengenai kategori jenis kelamin, perbandingan antara laki-laki dan
perempuan tidak jauh berbeda. Namun, lebih banyak persentase pengungjung
laki-laki. Analisis tersebut dapat memunculkan suatu kesimpulan bahwa
pengunjung Ngudi Rejeki telah sesuai pada targeting pasarnya, yaitu mahasiswa.
Hal ini dibuktikan dengan 98% pengunjung Ngudi Rejeki adalah mahasiswa.
Frekuensi hasil perhitungan pada setiap kategori dalam karakteristik
responden digambarkan dalam pie chart. Dari diagram tersebut dapat dilihat
perbandingan persentase tiap kategori yang ada. Perbandingan pada masing-
masing kategori dapat terlihat secara jelas dengan melihat bagian dari pie chart.
Dengan demikian, bagian dari masing-masing kategori yang mendominasi dapat
ditentukan lebih jelas.
Pada pertanyaan terbuka kuesioner, diperoleh berbagai macam alasan
jawaban dari responden. Responden yang memberikan alasan mengapa
berkunjung ke Ngudi Rejeki karena sering lewat sebanyak 13 orang. Hal ini
berarti responden tersebut berkunjung ke Ngudi Rejeki karena memang melewati
rumah makan tersebut dan tertarik untuk mencobanya. Kemudian responden yang
menjawab karena rekomendasi teman sebanyak 41 orang. Hal ini
mendeskripsikan bahwa pelanggan lain yang telah mencoba berkunjung ke Ngudi
Rejeki sebelumnya memberikan iklan kepada temannya atas kepuasannya
terhadap rumah makan tersbut. Responden yang memberikan jawaban karena
dekat adalah 2 orang. Hal ini berarti responden berkunjung ke Ngudi Rejeki
karena lokasinya dekat dengan tempat tinggal konsumen, sehingga konsumen
memilih untuk berkunjung ke Ngudi Rejeki. Sedangkan responden yang
menjawab sudah tahu sendiri tentang Ngudi Rejeki berjumlah 1 orang.
Pada pertanyaan terbuka tentang alasan responden lebih memilih Ngudi
Rejeki diperoleh jawaban responden yang lebih bervariasi. Responden yang
memberikan jawaban ingin mencoba berjumlah 16 orang. Hal ini berarti Ngudi
Rejeki memiliki suatu daya tarik sehingga pelanggan ingin mencoba berkunjung
ke tempat tersebut. Kemudian, responden yang memberikan jawaban diajak oleh
teman sebanyak 1 orang. Responden yang memberikan jawaban harga murah
berjumlah 14 orang. Hal ini berarti Ngudi Rejeki dinilai oleh konsumen memiliki
harga yang murah pada pasarnya. Responden yang memberikan jawaban
pelayanan cepat berjumlah 1 orang. Selain itu, responden yang menjawab banyak
pilihan berjumlah 4 orang. Hal tersebut diartikan bahwa responden beranggapan
bahwa Ngudi Rejeki memiliki pilihan menu yang banyak. Responden yang
memberikan jawaban sederhana sebanyak 1 orang. Hal ini dimaksudkan Ngudi
Rejeki memiliki image yang sederhana di sudut pandang pelanggan. Responden
yang memberikan jawaban menu lengkap berjumlah 25 orang. Hal ini berarti
Ngudi Rejeki dapat menyajikan menu yang dirasa lenkap oleh konsumen.
Responden yang memberikan jawaban dekat kos berjumlah 7 orang. Responden
yang memberikan jawaban strategis berjumlah 4 orang. Hal tersebut berarti bahwa
lokasi Ngudi Rejeki mudah dijangkau oleh konsumen. Responden yang
memberikan jawaban rasa enak berjumlah 8 orang. Hal tersebut berarti bahwa
Ngudi Rejeki menyajikan menu yang dapat memuaskan rasa yang diinginkan oleh
konsumennya. Sedangkan responden yang tidak memberikan alasan berjumlah 1
orang.
Pada pertanyaan intensitas responden untuk mengunjungi Ngudi Rejeki
memiliki 3 macam jawaban. Responden yang memberikan jawaban 1 kali
sebanyak 9 orang. Responden yang memberikan jawaban 2-5 kali berjumlah 30
orang. Sedangkan responden yang memberikan jawaban lebih dari 5 kali sebanyak
11 orang. Hal tersebut diartikan bahwa mayoritas responden telah mengunjungi
Ngudi Rejeki sebanyak 2-5 kali.
Pada pertanyaan cabang Ngudi Rejeki yang pernah dikunjungi, terdapat 4
variasi jawaban. Responden yang memberikan jawaban cabang Pogung sebanyak
38 orang. Responden yang memberikan jawaban cabang Karanggayam sebanyak
18 orang. Responden yang memberikan jawaban cabang Jalan Kaliurang
sebanyak 21 orang. Sedangkan responden yang memberikan jawaban cabang
Gejayan sebanyak 8 orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa cabang
dari Ngudi Rejeki yang paling banyak dikunjungi oleh responden pada sampel
yang dipilih adalah cabang Pogung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mendapatkan
beberapa macam tanggapan dari responden, yaitu alasan berkunjung
dikategorikan menjadi sering lewat, rekomendasi teman, dekat, dan tahu
sendiri. Untuk alasan dari responden memilih Ngudi Rejeki dibagi menjadi
ingin mencoba, diajak teman, harga murah, pelayanan cepat, banyak
pilihan, menu sederhana, menu lengkap, dekat kos, strategis, rasa enak,
dan tanpa alasan. Kemudian dilakukan perhitungan dengan cara yang
sama. Sedangkan responden menjawab intensitas berkunjung ke Ngudi
Rejeki dibagi menjadi 1 kali, 2-5 kali, dan lebih dari 5 kali. Sedangkan
untuk cabang yang pernah dikunjungi dibagi menjadi cabang Pogung,
Karanggayam, Jalan Kaliurang, dan Gejayan. Pada karakteristik responden
terbagi atas 4 macam, yaitu jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), umur
(17-23 tahun dan 24-30 tahun), asal kota (Yogyakarta dan luar
Yogyakarta), dan profesi (mahasiswa dan karyawan).
2. Kuesioner yang telah disebarkan mendapat tanggapan sebanyak 50
responden.
B. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan penyebaran kuesioner, diberitahukan dulu
jenis populasi yang akan ditargetkan dan diberi tahu sampel populasi yang akan
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar. 2007. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Brian, Macfie dan Philip, Nufrio. 2006. Applied Statistics for Public Policy. ME
Sharpe Inc. New York.
Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Levy, Paul S. dan Lemeshow, Stanley. 2013. Sampling of Populations, Methods
and Applications, 4th Edition. Wiley. London.
Raharja, Surya. 2008. Studi Empiris Mengenai Penerapan Metode Sampling Audit
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling
Audit oleh Auditor Bpk. Dalam Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 15,
No. 1:54 – 66.
Marambak, Hendra. 2013. Jenis-jenis penelitian dan Metode Penarikan Sampel.
Dalam http://hendramarambak.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-penelitian-
dan-metode.html diakses pada tanggal 4 Mei 2014 pukul 18.09 WIB.
LAMPIRAN