10
LEMBAR KERJA MAHASISWA Nama : Tadjul Arifin NIM : 131610101037 PRAKTIKUM HEMATOLOGI 2 Nama subjek : Diah Indah Pratiwi Umur Subjek : 19 tahun Jenis kelamin : Perempuan Hasil pemeriksaan Eritrosit : Kamar I : 88 eritrosit Kamar II : 85 eritrosit Kamar III : 80 eritrosit Kamar IV : 89 eritrosit Kamar V : 72 eritrosit Dilakukan penghitungan dengan rumus : = pengenceran x 50 x jumlah eritrosit pada kamar hitung = 200 x 50 x 414 = 4.140.000 eritosit/cmm (A) (B)

praktikum penghitungan sel darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hematologi

Citation preview

Page 1: praktikum penghitungan sel darah

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Nama : Tadjul Arifin

NIM : 131610101037

PRAKTIKUM HEMATOLOGI 2

Nama subjek : Diah Indah Pratiwi

Umur Subjek : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hasil pemeriksaan

Eritrosit :

Kamar I   : 88 eritrositKamar II  : 85 eritrosit Kamar III : 80 eritrosit Kamar IV : 89 eritrositKamar V  : 72 eritrosit

Dilakukan penghitungan dengan rumus :

= pengenceran x 50 x jumlah eritrosit pada kamar hitung

= 200 x 50 x 414

= 4.140.000 eritosit/cmm

(A) (B)

Page 2: praktikum penghitungan sel darah

(C) (D)

(E)

Kesulitan

1. Proses pengenceran yang harus teliti dan tidak ada gelembung darah dalam pipet.

2. Proses pencarian lapang pandang dengan menggunakan mikroskop yang harus tepat agar

kamar hitung terlihat.

Pembahasan

Dalam praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah mengambil darah probandus dan

ditempatkan dalam tabung reaksi yang sebelumnya telah dicuci dengan EDTA supaya darah

tidak menggumpal, kemudian darah diambil dengan pipet mikro hingga 0,5 dan diambil larutan

hayem hingga angka 101 dengan pipet yang sama. Setelah itu pipet digoyang-goyang agar darah

dan larutan hayem homogen. Larutan hayem berfungsi untuk memecah leukosit dan trombosit

tetapi tidak memecah eritrosit, sehingga pada saat campuran darah dan larutan hayem diteteskan

Page 3: praktikum penghitungan sel darah

pada bilik hitung dan diletakkan di bawah mikroskop sel darah yang terlihat di mkikroskop

adalah hanya eritrosit saja. Sebelum campuran darah dan larutan hayem diteteskan di bilik

hitung, campuran darah dan larutan hayem terlebih dahulu dibuang 3-4 tetes, tujuannya adalah

untuk membuang larutan hayem yang tidak tercampur dengan darah sehingga nantinya campuran

darah dan larutan hayem yang diteteskan dibilik hitung adalah campuran yang benar-benar

homogen. Bilik hitung yang sudah ditetesi oleh campuran kemudian ditutup dengan cover glass

dan diamati di bawah mikroskop. Perhitungan harus dilakukan dengan cepat sebelum eritrosit

rusak dan menggumpal. Untuk jumlah eritrosit normal laki-laki adalah 4.330.000 -

5.950.000/cmm dan perempuan adalah 3.900.000 – 4.820.000 / cmm. Dapat disimpulkan bahwa

pada praktikum kali ini jumlah eritrosit probandus dalam keadaan normal, yaitu sebesar

4.140.000 eritosit/cmm.

Page 4: praktikum penghitungan sel darah

LEMBAR KERJA MAHASISWA

(Menghitung Eritrosit)

Nama subjek : Diah Indah Pratiwi

Umur Subjek : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hasil pemeriksaan

Leukosit :

Kamar I   : 37 leukositKamar II  : 41 leukositKamar III : 45 leukosit Kamar IV : 53 leukosit

Dilakukan penghitungan dengan rumus :

(A+B+C+D) x 10 x 20 (37+41+45+53) x 10 x 20Rumus = =

4 4

35.200=

4

= 8800/ µL

keterangan :

a = A + B + C + D

Faktor 10 : karena dalamnya kamar hitung 0,1 mm

Faktor 20 : karena pengenceran darah 20 x

Faktor 4 : karena seluruh permukaan yang dihitung adalah 4 mm persegi.

Page 5: praktikum penghitungan sel darah

A B

C D

Kesulitan

1. Proses pengenceran yang harus teliti dan tidak ada gelembung darah dalam pipet.

2. Proses pencarian lapang pandang dengan menggunakan mikroskop yang harus tepat agar

kamar hitung terlihat.

Pembahasan

Sel darah putih atau leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah

sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh

melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dalam setiap

millimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.

Page 6: praktikum penghitungan sel darah

            Sel darah putih (leukosit) ternyata jumlahnya 0,5% dari jumlah total darah dalam tubuh

manusia. Dalam millimeter kubik darah normal terdapat 5000 sampai 10000 sel darah putih. Sel

darah putih mempunyai bentuk yang tidak tetap hal ini dikarenakan sel darah putih selalu

berubah bentuk untuk memudahkan bertempur melawan bakteri karena sifatnya sebagai fagosit.

Karena adakalanya bakteri tidak masuk kedalam pembuluh darah, melainkan hidup menumpang

diselaput bagian dalam lambung, paru-paru, usus ataupun organ lainnya. Didalam keadaan

seperti itulah leukosit dapat berubah menjadi sangat lembut dan menembus keluar dari pembuluh

darah untuk mengepung bakteri dan membasminya hingga tuntas. Sel darah putih dibentuk

disumsum merah dan kelenjar limfa. Leukosit mempunyai rupa bening dan tidak berwarna, dan

bentuknya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih memiliki beberapa jenis, yaitu

granulosit yang terdiri dari basofil, neutrofil, eosinofil; dan agranulosit yang terdiri dari limfosit

dan monosit.

Hitung sel darah putih (white blood cell count/ WBC) adalah jumlah total sel darah putih.

Terdapat 2 cara untuk menghitung leukosit dalam darah tepi, yaitu :

1) Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskopik.

2) Cara semi automatic dengan memakai alat elektronik, dengan kelebihan teknik ini

adalah lebih mudah, waktu lebih singkat dan tingkat kesalahan yang lebih rendah

yaitu ± 2% namun kerugiannya adalah alatnya mahal.

Dalam penghitungan darah dapat menggunakan kamar hitung, alat ini adalah alat yang

berguna untuk menghitung sel darah. Saat digunakan untuk pemeriksaan hitung sel darah, kamar

hitung harus di beri kaca penutup ’Deck glass’. Ada beberapa jenis kamar hitung tapi yang

sebaiknya digunakan adalah kamar hitung yang menggunakan garis bagi ‘Improved Neubauer’.

Pada kamar hitung ‘Improved Neubauer’ luas seluruh bidang adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi

menjadi 9 ‘Bidang Besar’ yang masing-masing bidang memiliki luas 1 mm2 . Bidang Besar di

bagi menjadi 16 ‘Bidang Sedang’,yang luasnya masing-masing ¼ x ¼ mm2. Bidang besar yang

letaknya ditengah–tengah pembagiannya berbeda, yaitu di bagi menjadi 25 bidang,luas masing

bidang 1/5 x 1/5 mm2 dan bidang itu dibagi lagi menjadi 16 bidang kecil. Dengan demikian

jumlah seluruh bidang kecil itu seluruhnya 400 buah dengan luas 1/20 x 1/20 mm2 .

Tinggi Bilik hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris dengan kaca penutup yang

terpasang adalah 1/10 mm. 

Page 7: praktikum penghitungan sel darah

Pada praktikum kali ini dibutuhkan alat dan bahan berupa pipet pengencer thoma, kamar

penghitung, larutan turk untuk leukosit, larutan hayem untuk eritrosit. Untuk teknik pelaksanaan

praktikum ini pertama mngambil darah vena sebanyak 2ml, kemudian pipet pengencer thoma

eritrosit menghisap darah sampai ke tanda 1, kemudian campur dengan larutan turk sampai tanda

101. Setelah itu campur keduanya, dan teteskan pada kamar penghitung yang sudah ditutup oleh

cover glass. Setelah itu amati dimikroskop perbesaran 45x dan cari kotak yang dimaksud, yaitu

kotak kecil berada di titik kotak-kotak lainnya, ambil 5 titik dan hitung eritrositnya. Eritrosit

dibagian garis tidak dihitung.

Dan untuk penghitungan leukosit, hisap darah menggunakan pipet pengencer thoma

leukosit sampai tanda 1 lalu campurkan dengan larutan hayem sampai tanda 11, kemudian

campur, dan letakkan dalam kamar penghitung, amati pada mikroskop perbesaran 45x. Untuk

kotak yang digunakan penghitungan leukosit digunakan kotak besar dan ambil bagian sudut sisi

sebanyak 4. Kemudian hitung jumlah leukosit, dimana leukosit yang terdapat pada garis tidak

dihitung. Jumlah leukosit yang didapatkan ialah sebesar 8800/ µL, nilai ini masih dalam nilai

normal leukosit orang dewasa yaitu 5000 – 10000/ µL.

Page 8: praktikum penghitungan sel darah