50
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN – P3 POLYMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET Disusun Oleh : ARISTO PARISIAN NRP. 2412 100 033 Asisten : GEDE PANJI WIRYAWAN NRP. 2412 100 065 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum ini menjelaskan tentang polimer dan prosedur praktikumnya

Citation preview

Page 1: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN – P3

POLYMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Disusun Oleh :ARISTO PARISIAN NRP. 2412 100 033

Asisten :GEDE PANJI WIRYAWAN NRP. 2412 100 065

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2015

Page 2: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN – P3

POLYMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Disusun Oleh :ARISTO PARISIAN NRP. 2412 100 033

Asisten :GEDE PANJI WIRYAWAN NRP. 2412 100 065

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2015

i

Page 3: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

LAPORAN RESMI PRAKTIKUMREKAYASA BAHAN – P3

POLYMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSETPOLYMER TERMOPLASTIC AND TERMOSET

Disusun oleh :Kelompok 4

Aristo Parisian NRP. 2412100033

Asisten :Gede Panji Wiryawan NRP. 2412100065

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUHNOPEMBERSURABAYA 2015

Page 4: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

ii

Page 5: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

POLYMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Nama Mahasiswa : Aristo Parisian

NRP : 2412100033

Asisten : Gede Panji Wiryawan

Abstrak

Polimer merupakan salah satu jenis material yang banyak digunakan dalam kehidupan manusia karena sifatnya yang ringan, elastis dan murah. Proses pembentukan polimer disebut polimerisasi. Berdasarkan ketahanannya terhadap panas, polimer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu termoplastik, thermoset, dan elastomer. Praktikum kali ini adalah membuktikan polimer yang tahan terhadap panas, yaitu dengan cara memasukkan 2 jenis polimer ke dalam kuali sampai pada suhu tertentu. Dari percobaan yang telah dilakukan, terbukti bahwa termoplastik (polimer C) tidak tahan terhadap panas (meleleh), sedangkan thermoset (polimer B) tahan terhadap panas. Nilai deviasi standar menunjukkan semakin banyak tetesnya, semakin besar deviasi pengukurannya. Nilai Error menunjukkan polimer 2 tetes memiliki error terbesar. Nilai range menunjukkan tetes 3 lah yang memiliki range pengukuran terbesar.

Kata kunci : polimer, termoplastik, termoset

iii

Page 6: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer
Page 7: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

iv

Page 8: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

POLYMER TERMOPLASTIC AND TERMOSET

Name Of Student : Aristo Parisian

NRP : 2412100033

Assistant : GedePanji Wiryawan

Abstract

Polymer is one kind of material that is widely used in human life because it is lightweight, elastic and cheap. Polymer formation process called polymerization. Based on their resistance to heat, the polymer is divided into three parts, namely thermoplastics, thermosets and elastomers. This practicum is proving polymer is resistant to heat, ie by inserting two types of polymer into the cauldron until at a certain temperature. From the experiments that have been conducted, proved that the thermoplastic (polymer C) is not resistant to heat (melting),

while thermosets (polymer B) resistant to heat. Standard deviation value indicates the more droplets, the greater the deviation measurement. Error value indicates polymer 2 drops having the largest error. Value range showed drops of 3 who have the largest measurement range.

Key words: polymer, thermoplastic, thermoset

v

Page 9: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer
Page 10: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

vi

Page 11: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya penulis mampu menyelesaikan Laporan Resmi Rekayasa Bahan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa juga kepada orang tua dan teman – teman penulis yang selalu memberika support kepada penulis.

Dalam Laporan ini penulis membahas tentang Polymer Termoplastik dan Termoset.penulis berharap laporan yangdibuat ini nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembacanya.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantudalam menyusun Laporan ini, khususnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada asisten praktikum rekayasa bahan.

Penulis mengetahui masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis butuhkan sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan laporan yang akan datang.

Surabaya, 19 April2015

Penulis

vii

Page 12: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

viii

Page 13: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................iAbstrak.....................................................................................iiiAbstract....................................................................................vKata Pengantar.........................................................................viDaftar Isi..................................................................................viiDaftar Gambar.........................................................................ixDaftar Tabel.............................................................................xiBAB I PENDAHULUAN........................................................11.1 Latar Belakang...................................................................11.2 Batasan Masalah................................................................11.3 Tujuan ...............................................................................1BAB II DASAR TEORI..........................................................32.1 Polimer...............................................................................32.2 Struktur Polimer.................................................................42.3 Jenis Polimer Berdasarkan Sifat Termalnya......................62.4Perilaku dan Sifat Polimer..................................................7BAB III METODOLOGI.........................................................93.1 Alat dan Bahan...................................................................93.2 Prosedur Percobaan............................................................9BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..............114.1 Analisis Data......................................................................114.2 Pembahasan.......................................................................12BAB V PENUTUP..................................................................135.1 Kesimpulan........................................................................135.2 Saran..................................................................................13Daftar Pustaka..........................................................................15Lampiran

ix

Page 14: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

x

Page 15: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Polimer...................................................................4Gambar 2.2Struktur Polimer Linear..........................................5Gambar 2.3Struktur Polimer Bercabang...................................5Gambar 2.4Struktur Polimer Berkait.........................................5Gambar 2.5Struktur Polimer Berjejaring..................................6Gambar 4.1Grafik Waktu Temperatur Polimer B.....................12

xi

Page 16: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

xii

Page 17: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Perbedaan Sifat Polimer Termoplastik dan Termoset......................................................................................................7Tabel 4.1Hasil Pengukuran Temperatur Polimer B...................11Tabel 4.2 Nilai standar deviasi, eror dan range ...................11

xiii

Page 18: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

xiv

Page 19: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPolimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang,

terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer.Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer.Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Dalam dunia industri produk polimer yang sering dipakai adalah karet, contohnya saja seperti ban sepeda motor atau mobil. Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Untuk itu sebagai mahasiswa Teknik Fisika perlu mengetahui lebih dalam tentang polimer.

1.2Batasan MasalahRumusan masalah pada praktikum rekayasa bahan tentang

Keramik adalah :a. Apabahan polimer?b. Bagaimana sifat-sifat polimer termoplastik dan

termoset?c. Bagaimana cara membedakan polimer termoplastik

dan termoset?

1.3 TujuanTujuan dari praktikum rekayasa bahan tentang Polimer

Termoplastik dan Termoset adalah sebagai berikut :a. Mahasiswa mengenal bahan polimer. b. Mahasiswa mengetahui sifat-sifat polimer

termoplastik dan termoset.

1

Page 20: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

2

c. Mahasiswa mampu membedakan polimer termoplastik dan termoset.

Page 21: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

BAB IIDASAR TEORI

2.1 PolimerPolimer merupakan jenis bahan baru yang saat ini

banyak digunakan karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan jenis lainnya. Polimer merupakan istilah dari bahasa yunani poly (banyak) dan meros (bagian, unit)[1]. Jadi polimer berarti bagian yang berulang-ulang, yakni molekul yang terdiri dari unit-unit yang sama berulang-ulang. Polietilen adalah molekul etilen dalam jumlah banyak bersambung berulang hingga mencapai ratusan ribu kali. Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga bisa disebut sebagai senyawa makromolekul. Contoh senyawa yang termasuk polimer adalah karbohidrat, protein, lemak, karet dan sejumlah plastik seperti PoliEtilene (PE), Plastik Polipropilena (PP), Plastik Polietilen Terftatat (PET), PVC dan teflon.

Secara umum, karakteristik dari polimer adalah sebagai berikut:

Densitas atau kerapatan yang rendah jika dibandingkan dengan logam dan keramik.

Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik.

Tahan korosi. Konduktivitas listrik dan panas yang rendah. Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik

leleh senyawanya semakin tinggi. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya,

maka senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit leleh.

Rantai polimer yang memiliki cabang yang banyak akan memilki daya regang yang rendah yang disertai dengan mudahnya meleleh.

3

Page 22: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

4

Gambar 2.1Polimer (sumber : http://catalog.flatworldknowledge.com/)

Secara umum polimer juga memiliki keterbatasan sebagai material teknik, antara lain :

Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.

Kekakuan yang rendah. Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus

derajat Celcius. Perilaku viskoelastis. Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika

terkena cahaya matahari dan radiasi lainnya.

2.2 Struktur PolimerSecara umum, polimer dapat dikelompokkan menjadi

empat jenis berdasarkan struktur molekulnya.a. Polimer linear

Polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.

Page 23: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

5

Gambar 2.2 Struktur polimer linear

b. Polimer bercabangPolyethylene adalah contoh dari jenis polimer

dengan struktur rantai linear dan bercabang. Struktur rantai tersebutmenyebabkan polyethylene berperilaku termoplastik, yaitu dapat dibentuk menjadi suatu bentuk tertentu dan dikembalikan ke bentuk semula.

Gambar 2.3 Struktur polimer bercabang

c. Polimer berkaitStrukturrantai molekul berkait adalah struktur rantai

yang khas dari karet yang memiliki daerah elastis non-linear yang sangat besar. Cross-link atau kaitan antar rantai dalam hal ini berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape memory) dari karet.

Gambar 2.4 struktur polimer berkait

d. Polimer berjejaringBakelite salah satu contoh polimer yang telah kita bahas sebelumnya memiliki struktur rantai molekul berjejaring

Page 24: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

6

3 dimensi yang kompleks. Struktur rantai ini sangat rigid sehingga polimer dengan struktur rantai ini akan berperilaku termoset, yaitu menjadi rigid secara permanen pada saat pertama kali didinginkan.[2]

Gambar 2.5 struktur polimer berjejaring

2.3Jenis Polimer Berdasarkan Sifat TermalnyaBerdasarkan kriteria material rekayasa, polimer

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori:a. Termoplastik Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi

berubah menjadi cairan kental ketika dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat saja.

Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi menjadi beragam bentuk.

Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali tanpa degradasi berarti.

Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC), polypropylene (PP), polystyrene (PS), dan nylon.

b. Termoset Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan

seperti termoplastik: Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset

melunak dan mampu mengalir di dalam cetakan. Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi

kimia yang mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible solid).

Page 25: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

7

Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan terdegradasi menghasilkan arang.

Contoh: phenolics, epoxies, dan beberapa jenis polyesters.

c. Elastomer Material yang mampu memanjang secara elastis

ketika dikenakan tegangan mekanis yang relatif rendah.

Lebih umum dikenal sebagai karet (rubber). Beberapa elastomer dapat diregangkan hingga 10 kali

lipat dan masih mampu kembali sempurna ke ukuran asal.

Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan termoset, namun elastomer memiliki struktur yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan dengan termoplastik.

Contoh : vulcanized natural rubber dan Silicone rubber.

Tabel 2.1 Perbedaan Sifat Polimer Termoplastik dan Termoset

Termoplastik TermosetMudah diregangkan

FleksibelMelunak jika dipanaskan

Titik leleh rendah

Dapat dibentuk ulang

Keras dan rigidTidak fleksibel

Mengeras jika dipanaskanTidak meleleh jika dipanaskan

Tidak dapat dibentuk ulang

2.4Perilaku dan Sifat PolimerAdapun perilaku dan sifat polimer antara lain adalah :

a. Sifat Mekanik Kekuatan Tarik. Ketahanan terhadap tekanan. Ketahanan terhadap lekukan atau bending.

Page 26: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

8

Ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba.

b. Sifat TermalPada polimer, khususnya plastik, definisi temperatur tinggi adalahsuhu diatas 135oC. Pada temperatur tinggi, polimer tidak hanya melunak, tetapi juga dapat mengalami degradasi termal. Sebuah plastik yang mengalami pelunakan pada temperatur tinggi tetapi mulai mengalami degradasi termal pada suhu yang jauh lebih rendah hanya dapat digunakan pada suhu di bawah suhu dia mulai mengalami degradasi. Menentukan temperatur aplikasi membutuhkan pengetahuan mengenai perilaku degradasi termal dari polimer tersebut.

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan Percobaan 3.1.1 Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Kompor listrikb. Termometer digitalc. Wadah untuk mencampurd. Pengaduke. Cetakan

Page 27: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

9

f. Panci 3.1.2 Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Polimer B (Resin + Hardener)b. Polimer C (Lem tembak/PVC)

3.2Prosedur Percobaan3.2.1 Pembuatan Bahan Polymer

Langkah-langkah pembuatan keramik ini adalah sebagai berikut:

a. Peralatan dan bahan disiapkan.b. Polimer B dibuat 3 macam dengan variasi 3 jumlah

hardener yang berbeda. Diaduk rata, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang telah disediakan. Tunggu hingga kering dan dilepas dari cetakan.

c. Bola dijatuhkan 30 cm diatas permukaan polimer B. Kemudian tinggi pantulan diukur dan dilakukan sebanyak 5 kali percobaan.

d. Hasil pantulan dicatat dan dimasukkan ke dalam tabel.e. Perhitungan statistik pada data dilakukan (rata-rata,

standar deviasi, range dan error).f. Kemudian dianalisa pada hasil pengukuran yang

diperoleh manakah yangtermasuk termoset dan termoplastik berdasarkan tinggi pantulan.

g. Kemudian bahan polimer B dimasukkan ke dalam panci.h. Panci diletakkan diatas kompor listrik dan dinyalakan

dengan suhu 300 ocelcius.i. Kenaikan suhu polimer diamati dan dicatat jika terjadi

perubahan pada polimer.j. Pengamatan dilanjutkan sampai terjadi perubahan seperti

meleleh atau gosong dan dicatat suhunya.

Page 28: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

10

Page 29: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis DataPercobaan ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 16 April

2015 pukul 20.00 WIB dan dibiarkan sampai pada hari Minggu tanggal 19 April 2015 pukul 07.00 WIB.

Polimer B yang telah dibuat dan dijemur tersebut dilakukan uji pantul dengan menggunakan bola pingpong dari ketinggian 30 cm. Kemudian setelah dilakukan uji pantul, polimer B dipanaskan bersama polimer C dan setiap terjadi perubahan diamati dan dicatat temperatur dan kondisi dari polimer. Berikut tabel hasil uji pantul pada polimer:

Tabel 4.1 Hasil Uji Pantul Polimer B dengan bolaSampe

lTinggi pantulan (cm) pada

percobaanRata-

rata(cm)1 2 3 4 5

1 tetes 18 18 13 13,5 14 15,32 tetes 8 14 9,8 11 13 11,63 tetes 14 15 10 12 17 13,6

Tabel 4.2 Nilai standar deviasi, eror dan rangeSampel σ error range

1 tetes 2,27 27% 52 tetes 2,203 75% 4,23 tetes 2,416 33% 7

Ketika keempat polimer dipanaskan pada menit ke-2 dengan suhu 122oC lem tembak mulai meleleh. Pada menit ke-4 dengan suhu130OC polimer b dengan 1 tetes hardener mulai gosong dan lem tembak sudah mulai menguap.

13

Page 30: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

Gambar 4.1Grafik Waktu Temperatur Polimer B Hasil Perhitungan

Rumus untuk mencari standar deviasi :

σ=√∑ (X−μ)2

N

Maka untuk standar deviasi pada polimer b 1 tetes adalah :

σ=√∑ (X−μ)2

N

¿√ (2,7)2+(2,7)2+(−2,3)2+(−1,8)2+(−1,3)2

5

¿√ 7,29+7,29+5,29+3,24+1,695

¿√ 24,85

=√4,96=2,227

Untuk standar deviasi pada polimer b 2 tetes adalah :

Page 31: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

15

σ=√∑ (X−μ)2

N

¿√ (−3,6)2+(2,4 )2+(−1,8)2+(−0,6)2+(1,4)2

5

¿√ 12,96+5,76+3,24+0,36+1,965

¿√ 24,285

=√4,856=2,203

Untuk stadar deviasi pada polimer b 3 tetes adalah :

σ=√∑ (X−μ)2

N

¿√ (0,4)2+(1,4)2+(−3,6)2+(−1,6)2+(3,4)2

5

¿√ 0,16+1,96+12,96+2,56+11,565

¿√ 29,25

=√5,84=2,416

Rumus untuk mencari range adalah :range=nilaimax−nilaimin

Maka untuk range pada data polimer b 1 tetes adalah :range=18−13=5

Untuk range pada data polimer b 2 tetes adalah :range=14−9,8=4,2

Untuk range pada data polimer b 3 tetes adalah :range=17−10=7

Page 32: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

Rumus untuk mencari nilai eror adalah :

error=Xn+1−Xn

Xn

Berikut adalah grafik perbandingan deviasi standar, persen error dan range pengukuran dari 1, 2 dan 3 tetes :

1 2 30.0000

1.0000

2.0000

3.0000

4.0000

5.0000

6.0000

7.0000

8.0000

Deviasi standarPersen ErrorRange

4.2 PembahasanDari hasil percobaan yang dilakukan, polimer B

termasuk ke dalam termoset dan polimer C termasuk ke dalam polimer termoplastik. Pada polimer B, karena telah ditambahkan hardener, maka titik lelehnya semakin tinggi. Berbeda dengan polimer C yang berbentuk lem padat, tidak ditambahkan hardener sama sekali, sehingga ketika dipanaskan akan cepat meleleh. Pada polimer yang memiliki sifat termoplastik seperti polimer C yaitu lem tembak akan cepat meleleh pada suhu tinggi dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi pada polimer tipe B, akan sangat lama untuk

Page 33: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

17

dilelehkan. Dan polimer B akan menghasilkan warna hitam ketika dipanaskan pada suhu tinggi. Nilai deviasi standar menunjukkan semakin banyak tetesnya, semakin besar deviasi pengukurannya. Nilai Error menunjukkan polimer 2 tetes memiliki error terbesar. Nilai range menunjukkan tetes 3 lah yang memiliki range pengukuran terbesar.

BAB V

Page 34: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

PENUTUP

5.1 KesimpulanKesimpulan pada praktikum rekayasa bahan tentang

polimerini antara lain:a. Polimer terbagi menjadi termoset, termoplastik dan

elastesomer.b. Resin yang diberi hardener merupakan polimer jenis

termoset sedangkan untuk lem tembak merupakan polimer jenis termoplastik.

c. Berdasarkan sifat termalnya polimer terbagi menjadi termoplastik yaitu polimer yang melunak ketika dipanaskan dan termoset yang tidak dapat melunak ketika dipanaskan.

d. Nilai deviasi standar menunjukkan semakin banyak tetesnya, semakin besar deviasi pengukurannya.

e. Nilai Error menunjukkan polimer 2 tetes memiliki error terbesar.

f. Nilai range menunjukkan tetes 3 lah yang memiliki range pengukuran terbesar.

5.2 SaranSaran dalam praktikum rekayasa bahan tentangpolimer ini

adalah:a. Sebaiknya dilakukan kalibrasi pada alat yang digunakan

seperti termometer digital sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat.

Page 35: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

19

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 36: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asisten Laboratorium Rekayasa Bahan, Modul Praktikum Bahan, Polimer Termoplastik dan Termoset. 2014[2] Faisal, Muhammad.2013.”PERCOBAAN POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET”.Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya

15

Page 37: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

LAMPIRAN

Resume Jurnal

“Studies on AC Electrical Conductivity of CdCl2 Doped

PVAPolymer Electrolyte”

Oleh : M. B. Nanda Prakash, A. Manjunath, and R. Somashekar

Introduction :

Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya keinginan untuk membuat polimer dengansifatseperti fabrikasi mudah, murah, tanpa adanya kebocoran, biodegradasi, dan kapasitas penyimpanan yang baik. Aplikasi dalam pengembangan lanjutan yaitu perangkat elektrokimia energi tinggi misalnya, baterai,sel bahan bakar, perangkat layar elektrokimia, dan sel-sel fotoelektrokimia.

Method :

Penelitian polimer melibatkan beberapa pendekatan yaitu polimer solid state kering,gel / plasticizer polimerdan polimer komposit. Meti ode yang dilakukan adalah dengan mengamati efek dari penambahan PVA (Poly Vinyl Alcohol) terhadap konduktivitas polymer. Metodologinya adalah sebagai berikut : Pertama, PVA disiapkan dan CdCl2 dikeringkan pada temperature ruang kurang lebih selama 7 hari. Ketebalan dari CdCl2 adalah 10 mikron. Kemudian PVA

Page 38: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

17

ditambahkan sebesar 1-4% kedalam CdCl2 dan diamati perubahan strukturnya dengan XRD. Setelah itu, konduktivitas polimer diamati dengan menggunakan alat Hioki model 3532-50 computer interfaced digital LCR meter pada range 50Hz-5MHz. Infra merah yang digunakan adalah pada bilangan gelombang 4000cm-1 sampai 400 cm-1

menggunakan JASCO FTIR 4100 type A spectrometer. Tabel berikut akan menjelaskan hasil dari penambahan PVA ke dalam CdCl2 :

Tabel 1. Hasil penambahan PVA ke dalam CdCl2

Kemudian, berikut adalah gambar dari hasil uji XRD terhadap penambahan PVA dengan panjang gelombang sebagai perbandingannya :

Page 39: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

Gambar 1. Hasil uji XRD setelah penambahan PVA

Page 40: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

19

Gambar 2. Ukuran Kristal dengan variasi sudut Bragg hasil uji XRD

Gambar 3. Nilai konduktivitas hasil uji

Page 41: Praktikum Rekayasa Bahan Tentang Polimer

Result :

Hasilnya adalah konduktivitas tertinggi yang didapat yitu 1.68E-08 Scm-1 menggunakan solution casting technique pada temperatur ruang. Ini didapat dengan komposisi 4% PVA didalam CdCl2. Dari hasil XRD juga ditemukan bahwa area kristalisasi berkurang dengan bertambahnya konduktivitas ionic.

Conclusion :

Polimer ini juga cocok untuk digunakan sebagai battery atau media penyimpan energi lainnya. Dengan konsentrasi, konduktivitas pada 1 kHz meningkat, sedangkan rata-rata daerah kristal menurun. Hal ini sesuai dengan studi sebelumnya, dimana penulis menyebutkan bahwa ini adalah karena pusat inversi di jaringan polimer yang dibuat oleh molekul anorganik CdCl2 yang mengurangi luas area kristal keseluruhan ini pada campuran polimer dengan PVA. Polimer ini juga cocok untuk digunakan dalam aplikasi elektrokimia