Upload
rizki-anwar
View
255
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengujian kekerasan merupakan pengujian yang relatif mudah dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik suatu material. Sifat mekanik ini sangaterat kaitanya dengan
performa dari suatu material, jika sifat mekanik tersebut bagus maka performa dari suatu
material bagus pula.
Uji keras dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh perlakuan
panas dan perlakuan dingin terhadap material. Material yang telah mengalami Cold
Working, Hot Working, dan Heat Treatment , dapat diketahui perubahan kekuatan, dengan
mengukur kekerasan permukaan suatu material. Sehingga dengan uji keras, kita dapat
dengan mudah melakukan quality control terhadap suatu material.
Pentingnya sifat kekerasan dalam pemilihan material logam untuk peralatan teknik
seperti untuk komponen mesin yang mengalami gesekan,Maka penting untuk melakukan
praktikum ini untuk memahami seta mempelajari lebih lanjut bagaimana proses
pengukuran kekerasan logam dengan menggunakan mesin uji kekerasan Brinell.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah yakni:
1) Bagaimana proses pengujian kekerasan metode brinell
!) Bagaimana perbedaan tingkat kekerasan material sebelum dan sesudah mengalami
heatreatment
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui dan memahami proses pengujian kekerasan metode brinell
2 Untuk mengetahui dan memahami perbedaan tingkat kekerasan material sebelum
dan sesudah mengalami heatreatment
1
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
2/18
BAB II
TIN!AUAN PU"TA#A
1.1 Pengert$an #ekerasan
"ekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi plastis yang diakibatkan
oleh tekanan atau goresan dari benda lain. "ekerasan merupakan sifat suatu logam, yang
memberi kemampuan logam tahan terhadap deformasi permanen #bengkok, rusak, atau
bentuk yang berubah), ketika suatu beban diterapkan. Pada umumnya, kekerasan
menyatakan ketahanan terhadap deformasi dan untuk logam dengan sifat tersebut
merupakan ukuran ketahanannya terhadap deformasi plastik atau deformasi permanen.
Untuk orang yang berke$impung dalam mekanika pengujian bahan, banyak yang
mengartikan kekerasan sebagai ukuran ketahanan terhadap lekukan. Untuk para
peran$ang bangunan, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan kuantitas
khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan perlakuan panas dari suatu
logam. %ari uraian singkat di atas maka kekerasan suatu material dapat didefinisikan
sebagai ketahanan material tersebut terhadap gaya penekanan dari material lain yang lebih
keras. Penekanan tersebut dapat berupa mekanisme penggoresan # scratching ), pantulan
ataupun ndentasi dari material keras terhadap suatu permukaan benda uji. Untuk
melakukan pengujian kekerasan ada & metode, yaitu :
1. Metode goresan
!. Metode elastis atau pantulan # rebound )
&. Metode indentasi
1.2 Met%&e Penguj$an #ekerasan
"ekerasan suatu material dapat ditentukan dengan menggunakan metode pengujian
yang berbeda, yaitu:a. Met%&e '%resan
"ekerasan goresan merupakan perhatian utama para ahli mineral. %engan mengukur
kekerasan, berbagai mineral dan bahan'bahan yang lain disusun berdasarkan kemampuan
goresan yang satu terhadap yang lain. "ekerasan goresan diukur dengan skala Mohs.
Skala ini terdiri atas sepuluh standar mineral disusun berdasarkan kemampuannya untuk
digores. Mineral yang paling lunak pada skala ini adalah talk #kekerasan goresan 1), kuku
jari mempunyai nilai kekerasan sekitar !, tembaga yang dilunakkan kekerasannya &,
martensit (, logam yang paling keras mempunyai harga kekerasan pada skala Mohs antara
sampai *. Sedangkan intan mempunyai kekerasan 1+. kelemahan dari penilaian
kekerasan dengan skala Mohs adalah penilaiannya tidak $o$ok untuk logam karena
interal skala pada nilai kekerasan.
2
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
3/18
Ta(el 1. Skala "ekerasan Mohs
Selain diukur dengan skala Mohs, pada metode goresan ini juga dapat menggunakan skala
-alner. Prinsip dari $ara ini sama dengan $ara Mohs. Berikut skala -alner.
Ta(el 2. Skala "ekerasan Galner
omor Skala Bahan
1 /imbal #timah hitam)
! /imah Putih
& /imbal keras
/embaga #dg perlakuan panas)
0 /embaga $or
Brons
( Besi tempa
* Besi $or 2 Besi 3umer
1+ Baja
11 Baja yang dikeraskan
1! Pospor Brons
(. Met%&e Elast$s atau Pantulan
Pengujian dengan $ara elastik atau pantul ialah pengujian kekerasan dengan $ara
mengukur tinggi pantulan dari bola baja atau intan #hammer) yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu. /inggi pantulan menunjukkan kekerasan bahan tersebut, semakin
tinggi pantulan artinya bahan ini memiliki kekerasan yang tinggi pengukuran kekerasan
dengan $ara ini disebut sistem Shore S$leros$ope. "onstruksi sistem Shore S$leros$ope
seperti gambar berikut.
'am(ar 1. Mesin Uji "ekerasan Shore Scleroscope
/ipe S4'%.
3
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
4/18
'am(ar 2. Mesin Uji "ekerasan Shore Scleroscope
/ipe S4'5.
). Met%&e In&entas$
Metode ini dilakukan dengan penekanan benda uji dengan menggunakan indentor
dengan gaya tekan dan 6aktu indentasi yang ditentukan. Prinsip kerja dari metode ini
dengan menentukan jejak dari indentasi yang dihasilkan. ilai kekerasan dari suatu bahan
dilihat dari kedalaman jejak yang ditinggalkan. 7ejak yang ditinggalkan menandakan
bah6a logam tersebut telah terdeformasi plastis. Metode indentasi ini di klasifikasikan
menjadi 0, yaitu :
1. Met%&e Br$nell
Pengujian kekerasan dengan metode Brinell merupakan pengujian kekerasan dengan
penekanan. Proses penekanan ini untuk membentuk penetrasi pada permukaan bahan uji
#/est Pie$e) yang dianalisis untuk menentukan tingkat kekerasan bahan tersebut. Penetrasi
ini merupakan bentuk perubahan tetap dari bahan uji yang disebabkan oleh pembebanan,
beban yang diberikan dalam pengujian ini tidak mengakibatkan rusak atau pe$ahnya
benda uji #/est Pie$e) itu sendiri yaitu ditentukan berdasarkan perbandingan antara angka
konstanta dari jenis bahan ketebalan bahan dimana beban itu diberikan terhadap diameter
alat penekan #8ndentor).
Pada pengujian ini alat penekannya menggunakan bola baja yang dipilih sesuai
dengan ketentuan pengujian. Mesin pengujian kekerasan Brinell dapat dilihat pada
gambar berikut:
'am(ar 1. Mesin Uji "ekerasan Brinell
ilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan B4 #Brinells 4ardness
umber) yang dihitung berdasarkan diameter identasi dengan persamaan sebagai berikut :
4
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
5/18
B4 :
%imana :
P 9 -aya tekan #kgf)
% 9 %iameter identor bola baja #mm)
d 9 %iameter hasil identasi #mm)
2. Met%&e *$)kers
Pada prinsipnya pengujian dengan metode i$kers tidak jauh berbeda dengan metode
Brinell, salah satu yang bebeda ialah pemakaian indentornya, metode i$kers
menggunakan piramida intan dengan sudut pun$ak piramida adalah 1&+. Bentuk
indentor yang relatif tajam dibanding dengan Brinell yang menggunakan bola baja.
i$kers mamberikan pembebanan yang sangat ke$il yakni dengan tingkatan beban 0; 1+;
!+; &+; 0+ dan 1!+ kg, bahkan untuk pengujian mikrostruktur hanya ditentukan 1+ g,
sehingga pengujian kekerasan i$kers $o$ok digunakan pada bahan yang keras dan tipis,
sedangkan untuk bahan yang lunak dan tidak homogen seperti besi tuang #$ast 8ron)
i$kers tidak sesuai untuk digunakan.
ilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan %P4 #i$kers%iamond
Pyramid 4ardness) yang dihitung berdasarkan diagonal identasidengan persamaan
sebagai berikut :
Untuk : < 9 1&o
%imana : P 9 -aya tekan #kgf)
d 9 diagonal identasi #mm)
3. Met%&e R%)k+ell
Metode ock!ell merupakan uji kekerasan dengan pemba$aan langsung #direct
reading ). Metode ini banyak dipakai dalam industri karena pertimbangan praktis. 8ndentor
yang digunakan terbuat dari baja diperkeras berbentuk bola dan selain itu ada juga yang
berbentuk keru$ut intan. Uji kekerasan ock!ell sangat berguna dan mempunyai
kemampuan ulang #reproducible) sejumlah kondisi sederhana yang diperlukan dapat
dipenuhi. Uji kekerasan ock!ell ini paling banyak dipergunakan. 4al ini disebabkan
5
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
6/18
oleh sifat=sifatnya yaitu $epat, bebas dari kesalahan manusia, mampu untuk membedakan
perbedaan kekerasan yang ke$il pada baja yang diperkeras, dan ukuran lekukannya ke$il
sehingga bagian yang mendapat perlakuan panas yang lengkap dapat diuji kekerasannya
tanpa menimbulkan kerusakan. Pengujian ini menggunakan kedalaman lekukan pada
beban yang konstan sebagai ukuran kekerasan. Metoda pengujian kekerasan >o$k6ell
yaitu mengindentasi material $ontoh dengan indentor keru$ut intan atau bola baja.
'am(ar 1. "onstruksi Pesa6at Uji "ekerasan >o$k6ell.
ilai kekerasan dengan metode >o$k6ell suatu material dirumuskan sebagai berikut:
4>B 9 1&+ = #h?+,++!)
4>5 9 1++ = #h?+,++!)
"eterangan : 4>B 9 ilai kekerasan >o$k6ell B
4>5 9 ilai kekerasan >o$k6ell 5
h 9 kedalaman #mm)
Ta(el 1. >o$k6ell 4ardness S$ales
")ale In&ent%r,-
kg/
,1
kg/
,
kg/E !en$s Mater$al Uj$
A %iamond $one 1+ 0+ + 1++ @Aremely hard materials, tugsen $arbides,
dll
B 1?1 steel ball 1+ 2+ 1++ 1&+ Medium hard materials, lo6 dan medium
$arbon steels, kuningan, perunggu, dll
0 %iamond $one 1+ 1+ 10+ 1++ 4ardened steels, hardened and tempered
alloys
D %iamond $one 1+ 2+ 1++ 1++ Cnnealed kuningan dan tembaga
E 1?* steel ball 1+ 2+ 1++ 1&+ Berrylium $opper,phosphor bronDe, dll
, 1?1 steel ball 1+ 0+ + 1&+ Clumunium sheet
' 1?1 steel ball 1+ 1+ 10+ 1&+ 5ast iron, alumunium alloys
6
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
7/18
H 1?* steel ball 1+ 0+ + 1&+ Plastik dan soft metals seperti timah
# 1?* steel ball 1+ 1+ 10+ 1&+ Sama dengan 4 s$ale
L 1? steel ball 1+ 0+ + 1&+ Sama dengan 4 s$ale
M 1? steel ball 1+ 2+ 1++ 1&+ Sama dengan 4 s$ale
P 1? steel ball 1+ 1+ 10+ 1&+ Sama dengan 4 s$ale
R 1?! steel ball 1+ 0+ + 1&+ Sama dengan 4 s$ale
" 1?! steel ball 1+ 2+ 1++ 1&+ Sama dengan 4 s$ale
* 1?! steel ball 1+ 1+ 10+ 1&+ Sama dengan 4 s$ale
4. Met%&e Meer
Meyer mengajukan definisi mengenai kekerasan yang lebih rasional dibanding yang
diajukan oleh Brinell , yakni berdasarkan luas proyeksi jejak, bukan luas permukaannya.
/ekanan rata'rata antara luas penumbuk #indentor) dan lekukan adalah sama dengan
beban dibagi luas proyeksi lekukan. "ekerasan Meyer kurang peka terhadap beban yang
diterapkan dibanding kekerasan Brinell . Untuk bahan'bahan yang mengalami pengerjaan
dingin, kekerasan Meyer pada dasarnya tetap dan tidak tergantung pada beban, sedangkan
kekerasan Brinell akan menge$il bila beban bertambah besar.
'am(ar 1. Sistem Meyer.
P 94 P
π d2
%imana : P 9 beban tekan #kg)
d 9 diameter tapak #mm)
%engan $ara ini hasil pengukuran kekerasan tidak lagi terpengaruh oleh besarnya
beban yang digunakan untuk menekan indentor # tidak seperti pada $ara brinell hasil
pengukuran akan berbeda bila digunakan beban yang berbeda bila bolanya sama).
. Met%&e M$)r%har&ness
Untuk keperluan metalurgis seringkali diperlakukan pengukuran kekerasan pada
daerah yang sangat ke$il untuk ini pengujian dilakukan dengan beban yang sangat ke$il,
7
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
8/18
diba6ah 1++ gram, menggunakan mesin yang dikombinasikan dengan mikroskop. 5ara
pengukuran yang biasanya digunakan mi$rohardness test adalah i$kers atau knop.
Pada ikers mi$rohardness test indentor yang digunakan mempunyai bentuk yang
sama seperti i$kers biasa, juga $ara perhitungan kekerasannya. Sedang knop
menggunakan pyramid intan dengan alas berbentuk belah ketupat yang perbandingan
panjang diagonalnya ( : 1.
'am(ar 1. /he "noop diamond'pyramid indenter.
'am(ar 2. /ukon Mi$rohardness /ester.
Cngka kekerasan knoop dihitung sebagai berikut :
4" 914,229 P
d2
P 9 gaya tekan #g)
d 9 panjang diagonal yang panjang, dari tapak #mi$ron) knoop biasanya digunakan untuk
lembaran plat yang tipis.
8
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
9/18
BAB III
DATA DAN ANALI"A DATA
3.1 Data Penguj$an #ekerasan Br$nell
Beban : !0+ "g
8ndentor : Bola baja
Eaktu : 1+ detik
F bola #indentor) : 0 mm
3.2 Anal$sa Data
"e(elum Heat Treatment
SampelP
#kg)
%
#mm)
o
8ndentasi
d1#mm)
B4
#"g?mm!)
1!0+ 0 1 +,2(1 &&,**
!0+ 0 ! +,2& &,!0
!
!0+ 0 1 1,&** 1,0
!0+ 0 ! 1,&0 !,2*
&!0+ 0 1 1,&( 1*,+
!0+ 0 ! 1,&(1 1,20
Pengolahan %ata :
1. Sampel 1
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+ "g %iketahui : P 9 !0+ "g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 9 +,2(1 mm d 9 +,2& mm
B49
52−0,9712
5−√ ¿
¿3,14 x 5¿2 x250
¿
B4 9
52−0,9632
5−√ ¿
¿3,14 x5¿2 x 250
¿
9
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
10/18
9
25−0,943
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9
25−0,93
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9500
15,7 (5−4.06) 9500
15,7 (5−4,07)
9500
15,7 (0,94) 9500
15,7 (0,93)
9 &&,** kg?mm! 9 &,!0 kg?mm!
!. Sampel !
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+"g %iketahui : P 9 !0+"g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 91,&** mm d 9 1,&0 mm
B4 9
52−1,3882
5−√ ¿¿
3,14 x 5¿2 x250
¿
B4 9
52−1,084
2
5−√ ¿¿
3,14 x5¿
2 x 62,5
¿
9
25−1,935−√ ¿
¿15,7 ¿500
¿
9
25−1,185−√ ¿
¿15,7 ¿500
¿
9500
15,7 (5−3,07) 9500
15,7 (5−3,82)
9500
15,7 (1,93) 9500
15,7 (1,18)
9 1,0 kg?mm! 9 !,2*kg?mm!
&. Sampel &
10
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
11/18
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+"g %iketahui : P 9 !0+"g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 91,&( mm d 9 1,&(1 mm
B4 9
52−1,3762
5−√ ¿¿
3,14 x5¿2 x250
¿
B4 9
52−1,3712
5−√ ¿¿
3,14 x 5¿2 x250
¿
9
25−1,731
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9
25−1,879
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9500
15,7 (5−3,269) 9500
15,7 (5−3,121)
9500
15,7 (1,731) 9500
15,7 (1,879)
9 1*,+ kg?mm! 9 1,20 kg?mm!
Setelah benda diuji kekerasan #brinell). Benda uji memasuki proses heat
treatment. "etiga benda tersebut dimasukkan ke dalam oen dengan suhu 2++o 5 selama
&+ menit. "emudian benda 1 dan ! menggunakan metode quenching #dengan $iri khusus
pendinginan se$ara $epat) melalui media oli, sementara benda & menggunkana metode
annealing , yaitu dengan $ara mendinginkan benda di udara terbuka.
• Sesudah di'heatreatment
SampelP
#kg)
%
#mm)
o
8ndentasi
d1#mm)
B4
#"g?mm!)
1!0+ 0 1 +,20* &!,
!0+ 0 ! +,2!* &*,*
!!0+ 0 1 +,2+ &0(,1
!0+ 0 ! +,*+ 0,20
&!0+ 0 1 +,+1 **,
!0+ 0 ! +, (0*,!
Perhitungan,
1. Sampel 1
11
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
12/18
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+ "g %iketahui : P 9 !0+ "g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 9+,20* mm d 9 +,2!* mm
B4 9
52−0,958
2
5−√ ¿¿
3,14 x5¿
2 x 250
¿
B4 9
52−0,928
2
5−√ ¿¿
3,14 x5¿
2 x 250
¿
9
25−0,9185−√ ¿
¿15,7¿500
¿
9
25−0,861
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9500
15,7 (5−4,907) 9500
15,7 (5−4,913)
9500
15,7 (0,093) 9500
15,7 (0.087)
9 &!, kg?mm! 9 &*,* kg?mm!
!. Sampel !
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2
D−√ ¿¿
π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+ "g %iketahui : P 9 !0+ "g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 9+,2+ mm d 9 +,*+ mm
B4 9
52−0,940
2
5−√ ¿¿
3,14 x5¿2 x 250
¿
B4 9
52−0,8042
5−√ ¿¿
3,14 x5¿2 x 250
¿
12
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
13/18
9
25−0,884
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9
25−0,646
5−√ ¿¿
15,7 ¿
500
¿
9500
15,7 (5−4,91) 9500
15,7 (5−4,93)
9500
15,7 (0,09) 9500
15,7 (0,07)
9 &0(,1 kg?mm! 9 0,20 kg?mm!
&. Sampel &
B4 9
D2−d2 D−√ ¿
¿π D ¿2 P
¿
B4 9
D2−d2 D−√ ¿
¿π D ¿2 P
¿
%iketahui : P 9 !0+ "g %iketahui : P 9 !0+ "g
% 9 0 mm % 9 0 mm
d 9 +,+1 mm d 9 +, mm
B4 9
52−0,6012
5−√ ¿¿
3,14 x 5¿2 x250
¿
B4 9
52−0,6462
5−√ ¿¿
3,14 x5¿2 x 250
¿
9
25−0,3615−√ ¿
¿15,7 ¿500
¿
9
25−0,4175−√ ¿
¿15,7¿500
¿
9500
15,7 (5−4,964) 9500
15,7 (5−4,958)
9500
15,7 (0,036) 9500
15,7 (0,042)
9 **, kg?mm! 9 (0*,! kg?mm!
13
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
14/18
BAB I*
PEMBAHA"AN
.1 0ara #erja Prakt$kum #ekerasan Br$nell
1) Persiapan material uji yang meliputi :
a) Material uji dihaluskan permukaannya yang akan diamati dengan menggunakan
Polishing Ma$hine dengan grid &!+.
b) Cpabila material uji dirasa belum halus dapat dihaluskan kembali dengan
menggunakan grid &!+ atau ++ dengan arah yang berbeda 2++dari arahsemula.
$) 7ika sudah selesai, material dikeringkan dengan menggunakan tissue.
!) %ibuat beberapa titik dengan menggunakan pensil untuk tiap'tiap daerah #BM1dan
BM!) yang akan diamati.
&) %itentukan beban indentor yang akan digunakan berdasarkan jenis dan !+
diameter indentor.
) Ctur handle 4ardness /est Ma$hine pada posisi Brinells.
0) 3etakkan bola baja pada tempat indentasinya.
) 3etakkan indentor bola baja pada tempatnya di 4ardness /est Ma$hine dengan
menggunakan obeng.
() 3etakkan pen sesuai dengan beban indentasi yang telah ditentukan berdasarkan jenis
dan diameter indentor.
*) 3etakkan spe$imen dan atur dengan tepat pada titik penetrasi yang telah ditentukan.
2) -eser handle beban dengan tangan kanan pada posisi siap untuk penetrasi.
1+) Putar hand 6hell dengan tangan kiri sehingga permukaan spe$imen tepa tmenyentuh
ujung indentor.
11) Setelah 1+ detik tarik handle beban dan kun$i pada tempatnya.
1!) yalakan lampu dan atur posisi spe$imen serta fo$us lensa sehingga bekas indentasi
tampak pada layar.
1&) Ukur diameter indentasi dan $atat pada 6orksheet yang ada.
1) %ilakukan prosedur no.* sampai dengan no.1& untuk masing'masing titik yangtelah
ditentukan.
.2 Anal$s$s Has$l Per)%(aan Uj$ #ekerasan Br$nell
14
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
15/18
%alam per$obaan brinell kali ini, dilakukan dua kali proses per$obaan brinell.
Gang pertama tiga benda uji langsung diuji dengan 4ardnest /est Ma$hine dengan
indentor bola baja dengan diameter 0 mm. Pengujian brinell dalam satu benda dilakukan
dua kali per$obaan, sehingga terdapat dua diameter dalam satu benda uji. Setelah itu
ketiga benda uji tersebut di 4eat /reatment dan diuji kembali kekerasannya. Sehingga
diameter a6al #sebelum heat treatment) dan akhir #setelah heat treatment) mengalami
perbedaan. Berikut adalah data hasil per$obaan kekerasan Brinell sebelum dan sesudah
heat treatment:
"am4
el
P
kg
D
mm
N%
In&enta
s$
&1
mm
BHN
#g5mm
2
&1
mm
BHN
#g5mm
2
1 !0
+
0 1 +,2(
1
&&0,!& +,20
*
&!,
!0
+
0 ! +,2
&
&,1 +,2!
*
&*,*
2 !0
+
0 1 1,&*
*
1!,2 +,2
+
&0(,1
!0
+
0 ! 1,&
0
1*,0 +,*+
0,20
3 !0+
0 1 1,&(
10,*(1 +,+1
**,
!0
+
0 ! 1,&(
1
10,*( +,
(0*,!
%apat diketahui dari table di atas, pengujian brinell sebelum heat treatment pada
benda uji 1 memiliki kekerasan antara &&0,!& kg?mm! = &,1 kg?mm!,benda uji !
memiliki kekerasan antara 1!,2 kg?mm! = 1*,0 kg?mm!, benda uji & memiliki
kekerasan antara 10,*(1 kg?mm! ' 10,*( kg?mm!. Setelah itu dilakukan perlakuan
panas pada ketiga sampel yang dipanaskan di oen selama &+ menit sampai suhu 2++o5
kemudian didinginkan dengan dua metode, yaitu metode quenching dan annealing . Pada
benda uji 1 dan ! dilakukan quenching dan benda uji & dilakukan annealing ."emudian
setelah melakukan proses heat treatment, dilakukan pengujian brinell .%apat diketahui
pengujian brinell kedua pada benda uji 1 memiliki kekerasanantara &!, kg?mm! =
&*,* kg?mm!, benda uji ! memiliki kekerasan antara &0(,1 kg?mm! = 0,20 kg?mm!,
benda uji & memiliki kekerasan antara (0*,1* kg?mm! ' **, kg?mm!. Setelah
melakukan dua kali pengujian kekerasan brinell , dapat diketahui bah6a benda uji yang
telah mengalami proses heat treatment nilai kekerasannya bertambah. %an benda uji &
mengalami penambahan kekerasan yang signifikan.
15
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
16/18
BAB *
PENUTUP
.1. "$m4ulan
%ari per$obaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1) 3angkah'langkah uji brinell yaitu :
a) Persiapan material uji yang meliputi :
b) Material uji dihaluskan permukaannya yang akan diamati dengan menggunakan
Polishing Ma$hine dengan grid &!+.
$) Cpabila material uji dirasa belum halus dapat dihaluskan kembali denganmenggunakan grid &!+ atau ++ dengan arah yang berbeda 2++dari arahsemula.
d) 7ika sudah selesai, material dikeringkan dengan menggunakan tissue.
e) %ibuat beberapa titik dengan menggunakan pensil untuk tiap'tiap daerah #BM1dan
BM!) yang akan diamati.
f) %itentukan beban indentor yang akan digunakan berdasarkan jenis dan !+
diameter indentor.
g) Ctur handle 4ardness /est Ma$hine pada posisi Brinells.
h) 3etakkan bola baja pada tempat indentasinya.
i) 3etakkan indentor bola baja pada tempatnya di 4ardness /est Ma$hine dengan
menggunakan obeng. j) 3etakkan pen sesuai dengan beban indentasi yang telah ditentukan berdasarkan jenis
dan diameter indentor.
k) 3etakkan spe$imen dan atur dengan tepat pada titik penetrasi yang telah ditentukan.
l) -eser handle beban dengan tangan kanan pada posisi siap untuk penetrasi.
m) Putar hand 6hell dengan tangan kiri sehingga permukaan spe$imen tepa tmenyentuh
ujung indentor.
n) Setelah 1+ detik tarik handle beban dan kun$i pada tempatnya.
o) yalakan lampu dan atur posisi spe$imen serta fo$us lensa sehingga bekas indentasi
tampak pada layar.
p) Ukur diameter indentasi dan $atat pada 6orksheet yang ada.H) %ilakukan prosedur no.* sampai dengan no.1& untuk masing'masing titik yangtelah
ditentukan.
!) Setelah dilakukan heatreatment material menjadi lebih keras, berikut perbedaan
tingkat kekerasan material sebelum dan sesidah di heatreatment yaitu :
Material
ke
Pengujian
ke
/ingkat "ekerasan Sebelum
diheat treatment #kg?mmI)
/ingkat "ekerasan Sebelum
diheat treatment #kg?mmI)
1 1 &!, kg?mmI &&,** kg?mmI
16
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
17/18
! &*,* kg?mmI &,!0 kg?mmI
! 1 &0(,1 kg?mmI 1,0 kg?mmI
! 0,20 kg?mmI !,2* kg?mmI
& 1 **, kg?mmI 1*,+ kg?mmI
! (0*,! kg?mmI 1,20 kg?mmI
.2. "aran
Sebelum melakukan uji praktikum uji bahan #uji brinell) jangan lupa untuk selalu
menge$ek keadaan mesin sebelum melakukan praktek, apakah mesin layak digunakan
atau tidak. %an persiapkan alat'alat yang diperlukan sebelum memulai praktek dan
kembalikan ketempat semula setelah selesai digunakan.
DA,TAR PU"TA#A
1. Pur6anto, @dy. !+1!. T"#$%&%G' B(H($ ).Malang: Politeknik egeri Malang.
!. file:???%:?ne66?praktikumJ!+ujiJ!+tark?referensiJ!+ujiJ!+tarik?3aporan
J!+praktikumJ!+ujiJ!+tarikJ!+Baja.html
&. https:??sersasih.6ordpress.$om?!+11?+(?!1?laporan'material'teknik'uji'tarik?
17
http://d/neww/praktikum%20uji%20tark/referensi%20uji%20tarik/Laporan%20praktikum%20uji%20tarik%20Baja.htmlhttp://d/neww/praktikum%20uji%20tark/referensi%20uji%20tarik/Laporan%20praktikum%20uji%20tarik%20Baja.htmlhttps://sersasih.wordpress.com/2011/07/21/laporan-material-teknik-uji-tarik/https://sersasih.wordpress.com/2011/07/21/laporan-material-teknik-uji-tarik/http://d/neww/praktikum%20uji%20tark/referensi%20uji%20tarik/Laporan%20praktikum%20uji%20tarik%20Baja.htmlhttp://d/neww/praktikum%20uji%20tark/referensi%20uji%20tarik/Laporan%20praktikum%20uji%20tarik%20Baja.html
8/16/2019 Praktikum Uji Kekerasan
18/18
18