Upload
justme29
View
46
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
t\Tugas Pratikum mikroprosessor
Citation preview
NAMA : DWI ERMAWATI
KELAS : SMTE-5
NPM : 12410182
Tugas praktikum Mikroprosesor
1. Cari register-register selain general purpose registerJawab:
a) Segment register Fungsi : menunjukan alamat dari suatu segment Lebar: 16bit Jenis:
1. CS (code segment) : menunjukan alamat dari segment yang sedang aktif2. DS (Data segment) : menunjukan alamat dimana data-data disimpan3. ES (Extra Segment) : register tambahan tanpa fungsi khusus biasanya untuk
menunjukan alamat dimemori4. SS ( stack segment) : untuk menunjukan alamat dari suatu stack
b) Pointer register IP ( instruction pointer) : berpasangan dengan CS menunjukan alamat dimemori
tempat dari perintah selanjutnya yang akan dieksekusi SP ( stack ponter ) : berpasangan dengan SS menunjukan alamat dari stack BP ( base pointer) : berpasangan dengan SS mencatat suatu alamat di memori data
c) Index pointer SI (source Index) dan DI ( destination index) biasanya digunakan untuk operasi
string dengan mengakses langsung alamat memori yang disimpan di SI dan DId) Flag register
Menunjukan status dari suatu kondisi OF (overflow Flag) : bernilai 1 jika overflow pada suatu operasi aritmatika SF ( sign Flag) : bernilai 1 jika operasinya menggunakan bilangan bertanda bit ZF (Zero Flag) : bernilai 1 jika operasi menghasilkan 0 CF (Carry Flag) : bernilai 1 jika terjadi borrow atau carry PF (Parity Flag) : bernilai 1 jika hasil operasi berupa bilangan genap DF (Direction Flag) : untuk operasi string, menunjukkan arah eksekusi IF (Interrupt Flag) : bernilai 0, maka komputer akan mengabaikan semua interupsi TF (Trap Flag) : untuk debugging step by step AF (Auxiliary Flag) : untuk operasi BCD NT (Nested Tasked) : untuk menjaga sinkronisasi dengan interupsi yang terjadi
berurutan IOPL (I/O Protection Level) : untuk proteksi input output
2. Cari lompatan bersyarat
Jawab:1. JGE ( jump if greater or equal) : Instruk ini akan menyebabkan melompat
melanjutkan ke subprogram yang dituju jika SF = OF , tetapi jika SF ≠ OF tidak akan terjadi lompatan dan program akan melanjutkan ke instruksi berikutnya. Instruksi ini biasa digunakan dalam berbandingan dua angka tidak bertanda.Contoh : CMP AL,25 JGE Bagi
2. JZ ( jump on zero) : Melakukan suatu loncatan menuju "Tujuan" bila ZF=1. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. Contoh: CMP AX,BX JZ Sama
3. JNZ ( jump on not zero ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila ZF=0. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byteContoh: CMP AX,BX JNE TidakSama
4. JS ( jump on sign ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila SF=1. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte.Catatan : JS melakukan operasi pada bilangan bertanda.Contoh : DEC AX JS Cetak
5. JNS ( jump if no sign ) : Instruksi ini akan menyebabkan meloncat melanjutkan ke subprogram yang dituju jika bit SF = 0, tetapi jika SF = 1 maka tidak terjadi lompatan dan program akan melanjutkan ke instruksi selanjutnya. Instruksi ini biasa digunakan pada perbandingan dua angka tidak bertanda dan biasa digunakan setelah instruksi ADD, SUB, INC dan lain- lain.Contoh : SUB BX, 1000 JNS Cetak
6. JNBE ( jump if not bellow or equal ) : Instruksi ini akan menyebabkan meloncat melanjutkan ke subprogram yang dituju jika CF = 0 dan XF = 0, tetapi jika CF = 1 dan ZF = 1 maka tidak akan terjadi lompatan dan program akan melanjutkan ke instruksi selanjutnya. Instruksi ini biasa digunakan dalam berbandingan dua angka tidak bertanda.Contoh : CMP AL,90H JNBE Cetak
7. JNG ( jump if not greater ) : Instruksi ini akan menyebabkan meloncat melanjutkan ke subprogram yang dituju jika SF ≠ OF atau ZF = 1, tetapi jika SF = OF dan ZF = OF maka tidak akan terjadi lompatan dan program akan melanjutkan
instruksi selanjutnya. Instruksi ini biasa digunakan dalam berbandingan dua angka tidak bertanda.Contoh : CMP AX, 90 JNG 0102
8. JNGE ( jump if not greater or equal ) : Instruksi ini akan menyebabkan meloncat melanjutkan ke subprogram yang dituju jika SF ≠ OF, tetapi jika SF = OF maka tidak akan terjadi lompatan tetapi melanjutkan ke instruksi selanjutnya. Instruksi ini biasa digunakan dalam berbandingan dua angka tidak bertanda.Contoh : CMP AX, 1000 JNGE Cetak
9. JBE ( jump if bellow or equal ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila CF=1 atau ZF=1."Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JBE identik dengan perintah JNA.Catatan : JBE dan JNA melakukan operasi pada bilangan tidak bertanda.Contoh: CMP AX,BX JBE KecilSama
10. JP ( jump on parity ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila PF=1. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JP identik dengan perintah JPE.
11. JPE ( jump on parity event ) : fungsi identic dengan JP 12. JO ( jump on overflow ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila OF=1.
"Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte.Catatan : JO melakukan operasi pada bilangan bertanda.
13. JNO ( jump on not overflow) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila OF=0. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte.Catatan : JNO melakukan operasi pada bilangan bertanda
14. JC ( jump on carry) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila CF=1. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JB identik dengan perintah JNAE dan JC .Catatan : JB dan JNAE melakukan operasi pada bilangan tidak bertanda.Contoh: CMP AX,BX JC Kecil
15. JL ( jump if less than) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila SF tidak sama dengan OF. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory.
Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JL identik dengan perintah JNGE.Catatan : JL dan JNGE melakukan operasi pada bilangan bertanda. Contoh: CMP AX,BX JL Kecil
16. JLE ( jump if less than or equal ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila ZF=1 atau SF tidak sama dengan OF. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan+127 byte. JLE identik dengan perintah JNG.Catatan : JLE dan JNG melakukan operasi pada bilangan bertanda. Contoh: CMP AX,BX JLE KecilSama
17. JNP ( jump on no parity ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila PF=0. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JNP identik dengan perintah JPO.Catatan : JNP dan JPO melakukan operasi pada bilangan tidak bertanda.
18. JNC ( jump if not greater ) : Instruksi ini akan menyebabkan meloncat melanjutkan ke subprogram yang dituju jika CF = 0 , tetapi jika CF = 1 maka tidak akan terjadi lompatan dan program akan melanjutkan instruksi selanjutnya. Instruksi ini biasa digunakan pada perbandingan dua angka tidak bertanda.Contoh : ADC BX, 48 JNC Cetak
19. JNL ( jump if not less than) : memiliki fungsi yang sama dengan JGE20. JNB ( jump if not bellow ) : Melakukan suatu loncatan menuju "tujuan" bila
CF=0. "Tujuan" dapat berupa nama label ataupun alamat memory. Pada lompatan bersyarat ini, besarnya lompatan tidak bisa melebihi -128 dan +127 byte. JAE identik dengan perintah JNB yang biasanya digunakan setelah dilakukan suatu perbandingan dengan CMP.Catatan : JAE dan JNB melakukan operasi pada bilangan tidak bertanda.Contoh:CMP AX,BXJNB BesarSama
3. Ceri perbedaan antara LCD dan LEDJawab:
A. LED (Light Emiting dioda) merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N.
Kelebihan Lampu Pijar atau Neon yang Menggunakan LED :
Jika lampu pijar tidak dapat digunakan lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian pada lampu LED. LED merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.
Kelemahan LED1. Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada
LED.2. Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.3. Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih
menggunakan4. Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan
menggunakan LED.B. LCD (Liquid Crystal Display) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang
menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu system yang menggunakan mikrokontroler.LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor,menampilkan teks,atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.