9
1. Sebutkan perbedaan dari injeksi konjuntival dan injeksi perikorneal/siliar PERBEDAAN INJEKSI KONJUNGTIVA INJEKSI SILIAR Definisi Melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior Injeksi siliar atau injeksi perikornea karena melebarnya pembuluh darah perikorneal (a. Siliar anterior) Etiologi pengaruh mekanis, alergi atupun infeksi pada jaringan konjungtiva. radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan uvea, glaukoma, endoftalmitis maupun panoftalmitis Ciri-ciri Mudah digerakkan dari dasarnya. Karena arteri konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan, karena menempel erat dengan jaringan perikornea

PR.docx

Embed Size (px)

Citation preview

1. Sebutkan perbedaan dari injeksi konjuntival dan injeksi perikorneal/siliar PERBEDAANINJEKSI KONJUNGTIVAINJEKSI SILIAR

DefinisiMelebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior Injeksi siliar atau injeksi perikornea karena melebarnya pembuluh darah perikorneal (a. Siliar anterior)

Etiologipengaruh mekanis, alergi atupun infeksi pada jaringan konjungtiva.radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan uvea, glaukoma, endoftalmitis maupun panoftalmitis

Ciri-ciriMudah digerakkan dari dasarnya. Karena arteri konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah dilepas dari dasarnya sklera.Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan daerah fornixUkuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya dari bagian perifer atau arteri siliar anteriorBerwarna merah yang segar

Gatal

Pupil ukuran normal dengan reakasi normalTidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan, karena menempel erat dengan jaringan perikornea

Pembuluh darah tidak tampak

Ukuran sangat halus terletak disekitar kornea, paling padat sekitar kornea, dan berkurang ke arah fornixBerwarna merah ungu dibanding dengan pelebaran pembuluh darah konjungtiva.Sakit tekan yang dalam sekitar korneaHanya lakrimasiFotofobia Pupil iregular kecil (iritis) dan lebar (glaukoma)

TerapiDengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi akan lenyap sementaraPembuluh darah perikornea tidak menciut bila diberi epinefrin atau adrenalin 1:1000

GAMBAR INJEKSI KONJUNGTIVAGAMBAR INJEKSI SILIAR

SKLERITIS TERMASUK INJEKSI APA?

Skleritis adalah radang kronis granulomatosa pada sklera yang ditandai dengan desktruksi kolagen, infiltrasi sel dan vaskulitis. Biasanya bilateral dan lebih sering terjadi pada wanita.

Etiologi

Sebagian besar disebabkan reaksi hipersensitivitas tipe III dan IV yang berkaitan dengan penyakit sistemik.

Manifestasi Klinis

Rasa sakit berat yang menyebar ke dahi, alis, dan dagu secara terus-menerus, mata merah berair, fotofobia, dan penglihatan menurun. Terlihat sklera bengkak, konjungtiva kemosis, injeksi sklera profunda, dan terdapat benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga. Sering terjadi bersama iritis atau siklitis dan koroiditis anterior.

Komplikasi

Keratitis perifer, glaukoma, granuloma subretina, uveitis, ablasi retina eksudatif, proptosis katarak, hipermetropia dan keratitis sklerotikan.

Pemeriksaan Penunjang

Dengan penetesan epinefrin 1:1.000 atau fenilefrin 10% tidak akan terjadi vasokonstriksi. Pemeriksaan foto rontgen orbita dilakukan untuk menghilangkan kemungkinan adanya benda asing, juga dapat dilakukan pemeriksaan imunologi serum.

Penatalaksanaan

Dengan antiinflamasi nonsteroid sistemik berupa indometasin 50-100 mg/hari atau ibuprofen 300 mg/hari, biasanya terjadi penurunan gejala dengan cepat. Bila tidak ada reaksi dalam 12 minggu, harus diberikan terapi steroid sistemik dosis tinggi, misalnya prednisolon 80 mg/ hari, dan diturunkan dalam 2 minggu sampai dosis pemeliharaan 10 mg/hari. Dapat pula dipakai obat-obatan imunosupresif. Steroid topikal tidak efektif tapi mungkin berguna untuk edema dan nyeri. Jika penyebabnya infeksi, harus diberikan antibiotik yang sesuai. Pembedahan diperlukan bilaterjadi perforasi kornea.

Sumber: Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Penerbit: Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

1. Sebutkan gejala dan tanda ulcus cornea yang disebabkan oleh jamur dan bakteri !Ulkus Kornea BakterialAda 2 jenis yaitu:Ulkus SentralEtiologi: Staphylococcus aureus, streptokokus, pneumokokus, pseudomonas, dan moraxellaApabila disebabkan oleh pneumokokus, maka ulkusnya tampak menggaung (berbatas tegas berwarna abu-abu) disertai hipopion (adanya pus pada kamera okuli anterior). Apabila penyebabnya pseudomonas, nekrosis cepat terjadi karena bakeri ini menghasilkan enzim proteolitik, dengan eksudat mukopurulen berwarna hijau kebiruan (patognemonik) disertai nyeri hebat.

Ulkus Kornea Sentrala. Ulkus Kornea BakterialisUlkus Streptokokus : Khas sebagai ulcus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpinginous). Ulkus bewarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung. Ulkus cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh streptokok pneumonia.

Ulkus Stafilokokus : Pada awalnya berupa ulkus yang bewarna putik kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. Apabila tidak diobati secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit. Walaupun terdapat hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal.Ulkus Pseudomonas : Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral kornea. ulkus sentral ini dapat menyebar ke samping dan ke dalam kornea. Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea dalam waktu 48 jam. gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan. Kadang-kadang bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik mata depan dapat terlihat hipopion yang banyak.

Gambar 3.a Ulkus Kornea Bakterialis

Gambar 3.b Ulkus Kornea Pseudomonas

Ulkus Pneumokokus : Terlihat sebagai bentuk ulkus kornea sentral yang dalam. Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke arah satu jurusan sehingga memberikan gambaran karakteristik yang disebut Ulkus Serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna kekuning-kuningan. Penyebaran ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus yang menggaung dan di daerah ini terdapat banyak kuman. Ulkus ini selalu di temukan hipopion yang tidak selamanya sebanding dengan beratnya ulkus yang terlihat.diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.

Ulkus MarginalBiasanya karena stafilokokus, ada kemungkinan karena reaksi hipersensitivitas antara antigen produk bakteri dengan antibodi dari vasa limbal. Pada pemeriksaan kerokan kornea tidak ditemukan bakteri penyebabnya.

Ulkus Kornea JamurTermasuk Ulkus kornea sentralDiagnosis ulkus kornea karena jamur lebih banyak sebagai diagnosis ex juvantibus, didukung oleh proses progesivitas yang lambat, serta adanya riwayat trauma tumbuh-tumbuhan.

Ulkus Kornea FungiMata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari sampai beberapa minggu sesudah trauma yang dapat menimbulkan infeksi jamur ini. Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas irregular dan terlihat penyebaran seperti bulu pada bagian epitel yang baik. Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya..Tukak kadang-kadang dalam, seperti tukak yang disebabkan bakteri. Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong dengan permukaan naik. Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang. Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.

Gambar 4. Ulkus Kornea Fungi

PEMERIKSAAN PENUNJANG SEBELUM OPERASI KATARAK

1. Kartu mata snellen/mesin telebinokular (test ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) 2. Lapang penglihatan 3. Pengukuran tonografi 4. Test provokatif 5. Pemeriksaanoftalmoskopi6. Darah lengkap, laju sedimentasi (LED) 7. Test toleransi glaukosa/ FBS