Upload
nikita-stephanie-marisca
View
23
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Laporan dalam rangka UTS.Proyek Studio Akhir Arsitektur 39 - Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan.Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung Indonesia
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Fungsi dan Tapak
Dewasa ini sesuai dengan berkembang pesatnya jaman, banyak terjadi
pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya terutama akibat masuknya budaya luar
negri pada jaman globalisasi di Indonesia. Perkembangan budaya dari luar negri
tersebut telah menjamur mulai dari lifestyle, sosial, seni budaya hingga langgam
arsitektur. Selain terkenal sebagai kota pendidikan, Kota Bandung kini lebih
dikenal sebagi kota pariwisata. Untuk meraih predikat tersebut, Kota Bandung
tentunya memiliki daya tarik yang khas sehingga wisatawan domestik dan luar
negri berhasrat untuk mengunjungi Kota Bandung. Daya tarik itu sendiri muncul
dari banyak faktor yang diantaranya adalah industri kreatif Kota Bandung yaitu
kerajinan tangan, musik, pagelaran seni, dan lainnya.
Potensi-potensi seni yang terdapat di Kota Bandung tentunya memerlukan
sebuah wadah yang dapat menampung dan mendidik. Hal ini diperlukan agar
Kota Bandung dapat menghasilkan produk kreasi karya kreatif dalam bidang seni
musik dan seni tari. Sek olah Tinggi Seni Pertunjukan bermaksud mewadahi
masyarakat yang memiliki kemampuan dan kecakapan dalam bidang seni guna
membangun potensi mereka kearah yang lebih baik dan dapat bersaing dalam
skala global. Selain mempelajari seni dan budaya kontemporer, mahasiswa juga
dibekali dengan kesenian dan budaya lokal sehingga dapat mempertunjukan
sekaligus melestarikan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.
Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan merupakan tempat pembinaan dan
penyaluran potensi bakat masyarakat Indonesia khususnya di kalangan remaja
hingga dewasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu
fungsi bangunan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan dipilih untuk mewujudkan
mimpi masyarakat Indonesia dalam bermain musik, menari, memerankan, dan
mempertunjukkan segala kreasi bakat yang telah dilatih secara profesional, yang
setingkat dengan School of Performance Art level global.
"The Lion City has much to offer for students looking for a world-class education a stone’s throw from home. It also gives many young people the opportunity to be independent and to find their calling in society no matter what their background. Singapore undoubtedly qualifies as home away from home for tens of thousands of Indonesians currently working and studying there. For decades, the city-state’s close proximity to Indonesia, and its wealth of established higher education institutions, has been attracting students from all over the country to obtain their international academic credentials."
Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/27/singapore-outward-looking-students.html#sthash.5TutzvqX.dpuf
Kesenian berhubungan erat dengan perasaan dan konsentrasi sehingga desain
sekolah tersebut haruslah nyaman dan dapat mendukung kegiatan mahasiswa
secara optimal. Lembaga pendidikan tinggi di Bandung yang menyelenggarakan
program studi seni pertunjukan masih dinilai belum mampu untuk menyediakan
sarana atau fasilitas yang memadai bagi para mahasiswa yang seharusnya menjadi
penunjang bagi mahasiswa untuk menjadi lebih kreatif dan kompeten di bidang
seni tersebut. Dengan adanya Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan yang setara
dengan world-class school of performance art lainnya, diharapkan peminat seni
pertunjukan di Bandung tidak perlu ke luar negeri untuk menuntut ilmu dan
mengembangkan bakatnya.
"The fourth semester student at Lasalle College of the Arts related how she hadn’t quite managed to find a suitable university specializing in her hometown of Bandung, West Java. When Felicia decided to look overseas, she chose to enrol at Lasalle, an accredited Singapore-based institution with fortes in design, fine arts, integrated arts, media arts and performance arts."
Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/27/singapore-outward-looking-students.html#sthash.5TutzvqX.dpuf
Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan memiliki sasaran mahasiswa berasal dari
Bandung dan wilayah Indonesia lainnya, bahkan international students dari
berbagai negara khususnya negara ASEAN sekitar Indonesia. Diharapkan
mahasiswa Seni Pertunjukan Indonesia dapat berkompetensi pada tingkat
internasional dalam seni pertunjukan modern dan tradisional, dalam misi
mengenalkan budaya Indonesia pada ranah global.
Dengan turut menghasilkan lulusan profesional dalam bidang seni yang dapat
bersaing dengan level global, Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan ikut menunjang
program pemerintah dalam menggalakan sektor pendidikan dan pariwisata Kota
Bandung. Area sekitar Jalan Riau Urban Creative Area di Bandung. Masyarakat
Kota Bandung diharapkan dapat lebih lagi mengenal edukasi dan hiburan
kesenian pertunjukan dalam dan luar negeri.
1.2 Tujuan
1) Sebagai sarana pendidikan kesenian professional di bidang seni
pertunjukan setara dengan S1 yang menekankan pada eksplorasi seni
melalui eksperimen, modifikasi, dan pembelajaran
2) Sebagai wadah bagi calon seniman dan pendidik seni dalam
mempertunjukan hasil karyanya pada masyarakat umum secara kontinu
sehingga mereka dapat dilepas menjadi seniman-seniman handal maupun
pendidik seni yang mewarnai dan melestarikan kesenian Indonesia.
3) Sebagai sarana hiburan serta sebuah pagelaran seni bagi masyarakat
kalangan bawah, menengah, dan atas di Kawasan Urban Riau Kota
Bandung.
4) Sebagai ikon karakter seni budaya di kawasan Urban Riau Kota
Bandung melalui tampilan fisik bangunan yang atraktif dan citra
bangunan
1.3 Manfaat
1) Menyediakan sarana akomodasi yang memadai dalam bentuk Sekolah
Tinggi Seni Pertunjukan
2) Menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar
3) Meningkatkan nilai dan potensi di Kawasan sekitar tapak tersebut
dengan menjadikan bangunan tersebut sebagai Activity Generator
4) Menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin mengembangkan
potensinya dalam bidang seni pertunjukan khususnya dalam bidang seni
musik, tari, dan teater
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari proyek SAA 39 ini terletak di daerah Jalan L.L.R.E
Martadinata, Kota Bandung, sesuai dengan tapak-tapak yang telah ditentukan
sebelumnya yaitu zona urban, sub-urban, dan city center (pusat kota). Batasan
yang berlaku dalam proses perancangan ini yaitu berdasarkan peraturan
pemerintah mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia.
1.5 Sistematika Pembahasan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang pemilihan fungsi dan tapak, tujuan dan manfaat
dipilihnya fungsi, serta ruang lingkup dalam konteks tapak yang dipilih.
BAB II DATA TAPAK DAN TINJAUAN FUNGSI
Bersisi data tapak (berdasarkan survey lapangan, dan peraturan daerah
yang berlaku), data fungsi (dalam bentuk studi literatur dan studi fungsi
nyata sejenis), serta data bahan bangunan yang akan digunakan dalam
proses perancangan.
BAB III ANALISIS TAPAK DAN FUNGSI
Berisi analisa tapak, fungsi dan program ruang, bentuk massa dan
tampilan bangunan, struktur dan konstruksi, utilitas dan kelengkapan
bangunan, serta rumusan permasalahan perancangan.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
Membahas mengenai konsep-konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni
Pertunjukan di Jl. L.L.RE. Martadinata, Bandung
BAB II
DATA
2.1. Data Tapak (survey Lapangan, Peraturan Daerah)
Pilihan tapak terbagi atas 3 zona, yaitu :
a. Zona Pusat Kota/City Centre (CC), dengan 4 alternatif pilihan
b. Zona Urban (U), dengan 3 alternatif pilihan.
c. Zona Sub-Urban (SU), dengan 3 alternatif pilihan.
Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan menuntut lokasi dengan keadaan kota
yang aktif dan mendukung kegiatan kreatif. Lingkungan yang aktif-kreatif dapat
memicu activity generator di area tersebut. Fungsi sebagai sekolah tinggi
diharapkan mempunyai akses yang lebih mudah dan besar agar tidak terjadi
kepadatan kendaraan saat masuk dan keluar.
Ketiga pilihan tapak di Zona Urban (U) antara lain :
Tabel 2.1 Tiga tapak urban
U1 U2 U3
GAMBAR
LOKASI Jl. L.L.RE. Martadinata
Jl. L.L.RE. Martadinata
Jl. L.L.RE. Martadinata
LUAS 5.379 M2 5.424 M2 5.375 M2
KDB 30-50% = 1.613,7 -2.689,5 M2
30-50% = 1.627,2 M2 – 2.712 M2
30-50% = 1.612,5 M2 – 2.687,5 M2
KLB 1.8 = 9.682 M2 1.8 = 9.781 M2 1.8 = 9.675 M2
BATAS TAPAK
Utara : Sekolah Santo Aloysius 1Barat : Riau JunctionTimur : RS. LimijatiSelatan : Taman kota
Utara : Masjid IstiqomahBarat : Bank MandiriTimur : Permukiman dan caféSelatan : Café
Utara : Taman PramukaBarat : Permukiman mewahTimur : Permukiman dan caféSelatan : Permukiman
SIRKULASI Lebar jalan = +- 7MJalan dua arah dengan jalan trunojoyo sebagai jalan sekunder yang kadang satu arah
Lebar jalan = 10-12 MJalan cukup lebar dengan aksis langsung kepada Masjid dan diteruskan ke Gedung Sate
Lebar jalan = +- 8MJalan cukup lebar dengan adanya Taman Pramuka dan Taman ublic
VIEW Taman Kota Boulevard, Masjid Taman PramukaMATAHARIPembayangan
Daerah cukup rindang oleh pohon
Daerah lebih terik dikarenakan jalan
Daerah rindang oleh pepohonan
dan dengan adanya tetangga bangunan yang cukup tinggi sehingga tapak terbayangi
yang lebih lebar dari taman-taman sekitar tapak
KEPADATAN
KemacetanPedestrian
aktif
KemacetanPedestrian
aktif
KemacetanPedestrian
aktifVEGETASI pepohonan rindang
dan tamanarea terbuka pepohonan rindang
dan tamanUTILITASAir Bersih PDAM PDAM PDAMAir Kotor irigasi irigasi irigasiListrik PLN (gardu) PLN (gardu) PLN (gardu)Telepon tiang listrik tiang listrik tiang listrikKAWASAN -pendidikan(SMA)
-komersil (dept store)-pariwisata-jasa (RS)-permukiman
-komersil-pendidikan (SMA)-jasa (Masjid)-permukiman padat
-jasa-permukiman-komersil
PELUANG FUNGSI
-Sekolah Tinggi (penunjang kawasan)-Perpustakaan (penunjang SMA)-Apartment
-Rumah Sakit-Perpustakaan (penunjang SMA)
-Hotel-Apartment-Sekolah Tinggi
Analisis Tapak U3
Gambar 2.2.1 Tapak Urban 3
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031 berdasarkan Perda Kota
Bandung tahun 2011
Gambar 2.2 Pedestrian Tapak U3 Gambar 2.3 Persimpangan Tapak U3
Lokasi Tapak : Jl. L.L.RE. Martadinata
Sub Wilayah Kota : Bandung Wetan
Kecamatan : Bandung Wetan
Kelurahan : Citereum
Ketinggian : 720 dpl
Gambar 2.4 RTRW Kota Bandung
Gambar 2.5 RTRW Area L.L. RE Martadinata
Berdasarkan RTRW, tapak tersebut berada di kawasan jasa, perdagangan,
dan pemukiman. Pada tapak ini, lingkungan sekitar didominasi dengan
permukiman dan komersial. Tapak berinteraksi langsung dengan Taman Pramuka
sebagai taman kota.
Komersial
Permukiman
Cafe
Batas Utara : Taman Pramuka
Batas Selatan : Permukiman
Batas Timur : Fungsi Komersial
Batas Barat : Permukiman dan Komersial
Kondisi Tapak (Area Bandung Wetan)
Gambar 2.6 Kawasan Sekitar Tapak
2.1.1 Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar
Gambar 2.7 Kondisi Tapak (Area Bandung Wetan)
Gambar 2.8 Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar
2.1.2Aksesibilitas Tapak
Akses utama jalan bisa melalui Jalan L.L.RE. Martadinata atau Jalan
Gandapura. Kondisi jalan di dekat tapak cukup baik dengan lebar jalan sekitar 8
meter, terdiri dari dua jalur mobil. Akses kendaraan umum di sekitar tapak berupa
angkutan kota (angkot), taksi, dan berbagai kendaraan umum di Kota Bandung.
2.1.3 Iklim dan Lingkungan
Daerah sekitar Jalan L.L.RE. Martadinata memiliki udara yang sejuk
dikarenakan terdapat banyak pepohonan rimbun dan cocok untuk kegiatan ruang
terbuka. Namun lingkungan yang padat dengan kendaraan yang lalu lalang
dikarenakan terletak di daerah urban yang padat mengakibatkan banyak debu
jalanan dan asap kendaraan bermotor.
2.1.4 Topografi
Kondisi tapak Jalan L.L.RE. Martadinata tergolong datar dengan
kemiringan sangat landai. Kontur tapak menurun dari arah utara ke selatan.
2.1.5 Kualitas Visual
Tapak memiliki kualitas visual yang terbatas dikarenakan terletak di area
urban yang padat. Pemandangan paling berpotensi adalah pemandangan ke arah
utara karena terdapat sebuah Taman Kota (Taman Pramuka) di situ.
2.1.6 Utilitas Tapak
Air
Air bersih diperoleh melalui sumur galian maupun PDAM. Untuk air kotor
perlu menggunakan tangki septik maupun sumur resapan, walaupun begitu
terdapat juga riol kota yang cukup memadai. Drainase air hujan sudah disediakan
di selokan di sepanjang Jalan Trunojoyo dan L.L.RE. Martadinata.
Listrik
Pasokan listrik dan kabel telepon pada tapak sudah cukup memadai.
Listrik dapat diperoleh dari tiang listrik yang berada di sepanjang jalan L.L.RE.
Martadinata.
Pembuangan Sampah
Sampah pada tapak dapat dikumpulkan di area servis, kemudian diangkut
menggunakan truk menuju TPS terdekat.
2.1.7 Vegetasi Tapak
Tapak di Jalan L.L.RE. Martadinata merupakan areal yang dipenuhi
pepohonan rindang sebagai eksisting serta terdapat sebuah Taman Kota (Taman
Pramuka) di seberang selatan tapak. Kebanyakan pepohonan rindang sebagai
eksisting merupakan pohon mahoni.
2.1.8 Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Tapak
Transportasi
Angkot melewati tapak dan dapat diakses melalui Jalan Gandapura dan
Jalan L.L.RE. Martadinata.
Rumah Sakit
Rumah Sakit Bersalin Limijati
Rumah Sakit Jiwa Bandung
Rumah Sakit Umum Sariningsih
Rumah Sakit Halmahera
Pendidikan
SD/SMP/SMA Santo Aloysius 1
BPK Penabur International School
SD/SMP/SMA Taruna Bakti
TK/SD/SMP/SMA Kristen Yahya
SMA Negeri 20
LIA - English Course
English First Course
Sekolah Musik IRAMA
Penginapan
Hotel Riau
Wisma Gandapura
Hotel Anggrek
Hotel Serella
Tempat Makan
Restaurant dan Cafe di jalan L.L.RE. Martadinata dan sekitarnya
2.2 Tinjauan Fungsi Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan
2.2.1 Definisi Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan
Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang
memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi
yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya.
(sumber : www.dikti.go.id)
Institusi Pendidikan Tinggi yang menawarkan pendidikan
akademik dan vokasi dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi
yang ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi
dan akademi komunitas.
1. Universitas
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
2. Institut
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
3. Sekolah Tinggi
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
4. Politeknik
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi
syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. Akademi
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu.
6. Akademi Komunitas
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal
atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.
Sekolah TinggiBerdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 pasal 16 ayat 2 dan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sekolah tinggi merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, institut, dan universitas. Penjelasan pasal 20 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan, "Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. (sumber: UU RI Nomor 20 Tahun 2003)
Seni Pertunjukan : Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok
di tempat dan waktu tertentu. Performance biasanya melibatkan empat unsur:
waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-
kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya
kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni
pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya
mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan
kini mulai beralih ke arah seni kontemporer. (sumber: www.wikipedia.org)
Maka Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan adalah
Sekolah tinggi yang pada pendidikan di dalamnya menitik beratkan kepada aksi
individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu yang melibatkan unsur
waktu, ruang, tubuh, dan hubungan seniman dengan penonton.
2.2.2 Studi Fungsi Nyata Sejenis
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung
nstitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung adalah perguruan tinggi
negeri yang didirikan oleh pemerintah melalui Keppres Nomor 59 Tahun 1995, di
bawah pembinaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Tugas pokok STSI Bandung adalah menyelenggarakan
pendidikan akademik dan atau profesional bidang seni di atas pendidikan
menengah Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) berdiri pada tanggal 31 Maret
1968 di Bandung dengan nama Konservatori Tari (KORI). Lokasinya berada di
Jalan Buah Batu no. 212, Bandung.
Keberadaannya
diakui sebagai lembaga formal sejak tanggal 27 Februari 1971, yaitu ketika
Konservatori Tari berubah menjadi Akademi Seni Tari Indonesia Jurusan Sunda
di Bandung. Sebagai bagian dari ASTI Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI
Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk
kepada peraturan dan ketentuan-ketentuan ASTI Yogyakarta.
ISBI Bandung terdiri dari beberapa jurusan, antara lain :
Jurusan Tari (S-1)
Karawitan (S-1)
Teater (S-1)
Gambar 2.12 ISBI
Seni Rupa (S-1)
Program Ruang ISBI
Luas Lahan : 1,5 Ha
ISBI terdiri dari beberapa gedung, antara lain
Gedung perkuliahan : berfungsi untuk kegiatan belajar mengajar
Gedung administratif : berfungsi untuk mewadahi aktifitas badang
pengelola kampus
Gedung teater : berfungsi sebagai kegiatan pameran dan
pertunjukan
Tabel 2.3 Program Ruang ISBI
No NAMA GEDUNG LUAS1. Gedung Administrasi Pusat 800 m2
2. Gedung Penunjang Pendidikana. Mundinglaya 500 m2
b. Gedung Dewi Asri 800 m2
c. Gedung Serbaguna 216 m2
d. Gedung Sunan Ambu 2.292 m2
e. Gedung Olah Seni Patanjala 880 m2
3. Gedung Perpustakaan 600 m2
4. Gedung Perkuliahana. Jurusan Seni Rupa 1.495 m2
b. Jurusan Tari 1.869,4 m2
c. Jurusan Karawitan 1.548,75 m2
d. Jurusan Teater 512,5 m2
5. Masjid 80 m2
7. Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 120 m2
TOTAL LUAS 11.713,65 m2
Staff Pengajar ISBI :
Staff pengajar terdiri dari sarjana berpendidikan S1, S2, dan S3 atau
seniman (empu). Hingga tahun 2008 ISBI Bandung memiliki 170 staff pengajar
tetap, 11 pengajar tidak tetap, dan dibantu oleh 116 tenaga administrasi dan tenaga
teknis.
Beban Studi ISBI :
Masa studi program S1 adalah 8 semester dengan beban studi 144-160
SKS dan dapat diselesaikan antara 4-5 tahun termasuk Tugas Akhir; program D3
(Seni Rupa: Minat utama Tatalaksana Pentas, Tatalaksana Busana & Tatalaksana
Grafis) adalah 6 semester dengan beban studi 110-120 SKS dan dapat
diselesaikan antara 3-4 tahun termasuk Tugas Akhir.Kurikulum
A. Jurusan Seni TariTabel 2.4 Kurikum Jurusan Seni Tari
B. Jurusan Seni Teater
Tabel 2.5 Kurikum Jurusan Seni Teater
C. Jurusan Seni Karawitan
Tabel 2.6 Kurikum Jurusan Seni Karawitan
Struktur Organisasi
Lasalle College of The Arts, Singapore
Lasalle College of the Arts, sebelumnya bernama Lasallesia College of the
Arts merupaka Institusi Pendidikan Seni di Singapura. Lasalle College of the Arts
bekerja sama dengan Goldsmiths, University of London, memiliki berbagai
pendidikan seni. Ditemukan pada 1984 oleh
pengajar De La Salle, Brother Joseph
McNally, Lasalle sekarang ini menawarkan
berbagai diploma dan gelar di bidang desain,
Gambar 2.13 Struktur Organisasi ISBI
seni murni, film, media arts, fashion, dance, music, theatre, art therapy, asian art
histories, and arts management. Lasalle merupakan sebuah institusi yang berbasis
non-profit dan beroperasi secara autonom dengan dukungan finansial dari
Singapore Ministry of Education.
1 McNally St, Singapore 187940
Enrollment : 2500 students (2010)
Total Area : 35000 m2
Lasalle memiliki berbagai macam jurusan, antara lain :
CERTIFICATE
o English Language for Creative Arts
o Foundation Certificate
in Visual Arts
DIPLOMA
o Animation
o Audio Production
o Broadcast Media
o Dance
o Design Communication
o Fashion
o Fine Arts
o Interior Design
o Music
o Performance
o Product Design
o Technology and Product Management
BA (HONS)
o Acting
o Animation Art
o Arts Management
o Dance
Gambar 2.14 Lasalle
o Design Communication
o Fashion Design & Textiles
o Fashion Media & Industries
o Film
o Fine Arts
o Interior Design
o Music
o Musical Theatre
o Product Design
MASTER
o Art Theraphy
o Artist Educator
o Arts & Cultural Management
o Asian Art Histories
o Fine Arts
Tabel 2.7 Program Ruang LASALLE College of the Arts
NO
NAMA RUANG LUAS
1. Contemporary Art Exhibition and Gallery Spaces Theatre and Art Production Workshop
1500 m2
2. 3 Theatre, including Singapore’s first black box theatre
662 m2
3. 10 Computer labs – capacity 200 students 510 m2
4. 6 Classrooms accomodate up to 25 students each. Total capacity 150 students
207.1 m2
5. 3 lecture theatres, capacity 234 seats 304 m2
6 56 studios to accomodate minimal 25 students to 200 students
5414.5 m2
BAB III
ANALISA
3.1 Analisa Tapak (wajib ada)
3.2 Analisa Fungsi & Program Ruang (wajib ada)
3.3 Analisa Bentuk Masa & Tampilan Bangunan (wajib ada)
3.4 Analisa Struktur dan Konstruksi
3.5 Analisa Utilitas & Kelengkapan Bangunan
3.6 Rumusan Permasalahan Rancangan
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
4.1 Konsep Perancangan Tapak (wajib ada)
4.2 Konsep Bentuk Masa & Tampilan Bangunan (wajib ada)
4.3 Konsep Penataan Ruang (wajib ada)
4.4 Konsep Struktur
4.5 Konsep Utilitas & Kelengkapan Bangunan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN