11
BAB I Identitas Pasien Nama : Tn. V Umur : 31 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Sukapura, Jakarta Utara NRM : 136779 Anamnesis Keluhan Utama : Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu yang lalu Keluhan tambahan : timbul bisul dan jika pecah akan keluar air berwarna putih, kulit menjadi berwarna hitam. Riwayat Penyakit Sekarang : Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu yang lalu. Bengkak terdapat pada pergelangan kaki hingga betis. Bengkak terutama timbul pada siang hari saat pasien bekerja, dan berkurang pada malam hari saat pasien beristirahat dengan posisi berbaring, jika hanya berposisi duduk bengkak tidak berkurang. Bengkak disertai rasa sakit, namun tanpa kemerahan pada kulit, panas saat disentuh. Selain itu, terdapat bisul yang jika pecah keluar air berwarna putih kekuningan. Bisul tersebut

prescase

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus

Citation preview

Page 1: prescase

BAB I

Identitas Pasien

Nama : Tn. V

Umur : 31 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Sukapura, Jakarta Utara

NRM : 136779

Anamnesis

Keluhan Utama :

Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu yang lalu

Keluhan tambahan :

timbul bisul dan jika pecah akan keluar air berwarna putih, kulit menjadi berwarna hitam.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu yang lalu. Bengkak terdapat pada pergelangan kaki hingga

betis. Bengkak terutama timbul pada siang hari saat pasien bekerja, dan berkurang pada malam hari saat

pasien beristirahat dengan posisi berbaring, jika hanya berposisi duduk bengkak tidak berkurang.

Bengkak disertai rasa sakit, namun tanpa kemerahan pada kulit, panas saat disentuh. Selain itu, terdapat

bisul yang jika pecah keluar air berwarna putih kekuningan. Bisul tersebut pecah dengan sendirinya,

tanpa digaruk pasien, walaupun terdapat rasa gatal. Setelah pecah, terdapat gaung pada bekas bisul

tersebut. Lama-kelamaan akan terdapat cairan yang mengering pada bekas bisul. Selain itu, kulit

berwarna kehitaman terutama pada bagian pergelangan kaki. Dan pasien mengeluh adanya rasa gatal.

Keluhan tidak disertai rasa baal. Pasien bekerja sebagai supir sejak 1 tahun terakhir ini. Pasien tidak

mengetahui bahwa dirinya mempunyai varises pada kakinya. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi

sebelumnya, tidak mempunyai asma ataupun biduran sebelumnya. Pasien mengaku tidak karena bahan-

Page 2: prescase

bahan tertentu pada awalnya yang mengenai kakinya. Pasien tidak pernah mempunyai keluhan tentang

jantung dan ginjalnya.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Awalnya, kaki kanan pasien bengkak sejak 12 tahun yang lalu. Kaki kanan bengkak awalnya

pada pergelangan kaki. Bengkak terutama pada siang hari, sedangkan pada malam hari saat pasien

istirahat (berbaring) maka bengkaknya berkurang. Disertai rasa gatal, namun pasien tidak pernah

menggaruknya. Gatal dirasakan terus menerus, namun tidak terlalu gatal. Selain itu timbul lepuh yang

mulanya berukuran kecil semakin lama makin membesar, dan akan pecah dengan sendirinnya. Jika pecah

akan keluar cairan berwarna putih kekuningan dan terbentuk gaung ditengah bekas lepuhnya tersebut.

Keluhan lepuh disertai kemerahan dan rasa sakit yang terus menerus. Menurut pasien tidak terdapat

kemerahan yang menyeluruh pada daerah bengkak, tidak panas saat disentuh dan tidak nyeri bila disentuh

selain pada lepuh. Pasien tidak berobat tentang keluhannya. Lama kelamaan kulit pasien berubah menjadi

berwarna kehitaman.

1 tahun setelah itu, kaki kirinya juga mulai bengkak dan disertai rasa sakit. Keluhan kaki kanan

dan kiri sama. Bengkak berkurang jika pasien membaringkan kedua kakinya, terutama berkurang pada

malam hari. Bengkak bertambah pada siang hari. Namun, bengkak semakin lama semakin naik hingga ke

betis pasien, dan kulit pasien menjadi berwarna hitam, terutama pada daerah pergelangan kaki.

1 tahun kemudian pasien mulai bekerja. Pekerjaan pasien tiap harinya mengharuskan pasien

untuk berdiri selama 8 jam perhari. Ia bekerja disana selama 1 tahun. Ketika bekerja disana, keluhan

pasien semakin bertambah. Setelah itu pasien tidak bekerja, dan hanya tinggal dikampung. Dan keluhan

tidak timbul selama pasien dikampung.

Riwayat Pengobatan :

Sejak 1 minggu, pasien mengobati sendiri keluhannya dengan membeli salep herpes di apotik,

tetapi pasien lupa nama obatnya. Dan dikompres dengan revanol setiap hari 1 kali sehari. Namun keluhan

tidak membaik.

Riwayat Keluarga :

Di keluarga tidak ada yang menderita seperti pasien.

Page 3: prescase

Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital :

Nadi : 80x/menit Tekanan darah : 110/80 mmHg

Suhu : afebris RR : 20x/menit

Kepala : tidak ada kelainan

Leher : tidak ada kelain

Thorax : tidak ada kelainan

Abdomen : tidak ada kelainan

Ekstremitas :

Status lokalis :

- et regio tungkai bawah kanan terdapat edem pada dorsum pedis, daerah hiperpigmentasi,

varises vena.

- et regio tungkai bawah kiri terdapat edem pretibial, daerah hiperpigmentasi, ulkus varikosum

dengan krusta diatasnya berukuran 1x1,5 cm, varises vena.

Page 4: prescase

Penatalaksanaan :

Non-medikamentosa : mengangkat kaki lebih dari jantung saat beristirahat, kurangi

aktifitas yg berdiri lama.

Medikamentosa :

Sistemik

Antibiotik sistemik : ciprofloksasin 500 mg 2x1

Kortikosteroid : metilprednisolon 4 mg 1x1

Antihistamin : loratadin 1x1

Topikal

Salep antibiotik : mupirocin+ vaselin

Page 5: prescase

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dermatitis statis

Sinonim : dermatitis gravitasional, eksem stasis, eksem varikosa.

Definisi : dermatitis sekunder akibat hipertensi vena ekstremitas bawah.

Etiopatogenesis :

Terdapat beberapa teori antara lain yang menyatakan bahwa dengan meningkatnya tekanan

hidrostatik dalam sistem vena, terjadi kebocoran fibrinogen masuk ke dalam dermis. Selanjutnya

terbentuk lapisan fibrin di sekeliling kapiler dan intersisium, yang akan menghalangi difusi

oksigen dan bahan makanan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup kulit.

Teori lain menyatakan bahwa adanya hubungan arteri vena, mengakibatkan hipoksi dan

kekurangan bahan makanan di kulit yang terkena gangguan.

Berdasarkan International Eczema-Dermatitis Foundation, etiologi dari dermatitis stasis karena

kurangnya aliran darah balik vena ke jantung, yang dapat disebabkan :

- varises vena : vena yang menonjol karena rusaknya katup di dalam vena.

- bekuan darah di vena pada tungkai bawah atau pelvis

- gagal jantung, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh

- gagal ginjal

- edema tungkai kronik

Dermatitis stasis biasanya disebabkan adanya varises vena Keluarnya plasma dari pembuluh

darah ke jaringan. Cairan ini menyebabkan jaringan di daerah tersebut edema dan tidak bisa

mendapat makanan serta membuang hasil metabolismenya. Sehingga kulit didaerah tersebut

menjadi berwarna hitam atau merah, menebal dan gatal. Tempat predisposisi nya adalah

pergelangan kaki, karena pada pergelangan kaki jaringan penunjang kurang pada pergelangan

kaki. Karena kulit daerah tersebut telah mengalami inflamasi dan menipis, maka ulkus terbuka

Page 6: prescase

menjadi lama mengalami penyembuhan. Pada dermatitis stasis kronik, kulitnya menjadi

mengeras dan jika berlanjut akan terjadi lipodermatosclerosis dengan lesi khas yang disebut

“inverted champagne bottle”. Selain itu, terdapat plak atau nodul yang dapat menjadi ulserasi

yang nyeri, karena itu gambarannya seperti pada sarcoma Kaposi sehingga disebut pseudoKaposi

sarcoma. Namun kulit yang sudah berubah warna itu jarang kembali ke warna normalnya lagi.

Gambaran klinis :

Akibat tekanan vena yang meningkat pada tungkai bawah, akan terjadi pelebaran vena atau

varises, edema, purpura, hemosiderosis, hiperpigmentasi difus. Edema dan varises mudah

terlihat, bila penderita berdiri lama. Kelainan ini dimulai dari permukaan tungkai bawah bagian

medial atau lateral, di atas maleolus. Kemudian secara bertahap naik ke atas. Rasa gatal

bervariasi sesuai dengan perubahan kulit. Dalam perjalanannya dermatitis stasis dapat berjalan

akut, subakut ataupun kronik. Bila telah berlangsung lama, akan terjadi deposit hemosiderin

yang berasal dari ekstravasasi sel darah merah, di dermis maupun di subkutis, selanjutnya akan

menyebabkan sklerosis dan nekrosis jaringan lemak, disebut leposklerosis. Kulit tidak lagi

edema, melainkan keras.

Dermatitis stasis yang telah lama dapat menimbulkan ulkus, yaitu di atas maleolus, bila terkena

trauma atau luka infeksi. Ulkusnya disebut ulkus venosum atau ulkus varikosum. Penderita

dermatitis stasis cenderung mudah mengalami infeksi sekunder, bahkan mungkin berupa

selulitis. Juga mudah terjadi dermatitis kontak dan autosensitisasi.

Diagnosis didasarkan pada gambaran klinis.

Diagnosis banding :

- dermatitis atopic

- dermatitis kontak alergi dan iritan

- dermatitis numularis

- selulitis

Pengobatan :

Page 7: prescase

- Tungkai diangkat hingga lebih tinggi dari jantung saat beristirahat (berbaring atau

duduk), untuk mengatasi edema dan maningkatkan aliran balik vena ke jantung.

Namun jika sirkulasi tidak diperbaiki, maka cara ini kurang bermanfaat. Pemilihan

pengobatan topikal bergantung pada fase penyakitnya. Jika pada keadaan akut, selain

dinaikkan tungkainya juga dikompres secara intermiten. Jika dermatitis eksudatif,

dikompres dengan hidrocoloid absorbent lalu diberi salep atau krim kortikosteroid.

Jika sudah kronik, diberikan krim atau salep kortikosteroid potensi rendah sampai

sedang.

- Bila sedang menjalankan aktivitas, memakai kaus kaki penyangga atau pembalut

elastic untuk mengurangi bengkak.

- Antibiotic sistemik diberikan bila mengalami selulitis. Antibiotik topikal biasanya

tidak berguna dan dapat menyebabkan dermatitis kontak. Karena kulit dermatitis

stasis lebih rentan mengalami iritasi pada kontak langsung dengan obat topikal.

- Pembedahan varises

Komplikasi :

- Infeksi sekunder : seperti impetigo atau kandidiasis kutis.

- Ulkus kronis pada kaki

- Infeksi pada tulang

- Scar permanen

Prognosis : biasanya berjalan kronis, dan hanya dapat dikontrol dan bengkaknya. Kasus yang

mempunyai faktor konstitusi sukar disembuhkan, meskipun terkontrol.

Page 8: prescase

DAFTAR PUSTAKA

Berman K. Statis Dermatitis and Ulcers. US National Library of Medicine. Available at :

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000834.htm. July : 2010.

Flugman SL. Statis Dermatitis. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/1084813-overview.

May : 2010.

Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007.

International Eczema-Psoriasis Foundation. Stasis Dermatitis. Available at :

http://www.internationaleczema-psoriasisfoundation.org/stasis_dermatitis.php4