27
ANALISA PENYEBAB PENCEMARAN LIMBAH PABRIK GULA DJOMBANG BARU MENGGUNAKAN KONSEP ROOT CAUSE ANALYSIS Pany Giarti Siagian 21070110120003

Presentase Kuliah Kerja Industri Pabrik Gula Djombang Baru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode Root Cause Analysis

Citation preview

ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK GULA DJOMBANG BARU MENGGUNAKAN KONSEP ROOT CAUSE ANALYSIS

ANALISA PENYEBAB PENCEMARAN LIMBAH PABRIK GULA DJOMBANG BARU MENGGUNAKAN KONSEP ROOT CAUSE ANALYSIS

Pany Giarti Siagian 21070110120003LATAR BELAKANGLimbah industri adalah bahan sisa yang dikeluarkan akibat proses industri. Dalam industri pengolahan hasil pertanian seperti pabrik gula dihasilkan limbah padat, cair dan gas. Limbah agroindustri ini mengandung bahan terlarut yang tinggi sehingga memiliki nilaiBiological Oxygen Demand(BOD) yang tinggi, Chemical Oxygen Demand (COD) dan pH yang tinggi. Pengelolaan dari limbah Pabrik Gula Djombang Baru dirasa kurang mendapatkan penanganan yang tepat. Limbah padat, cair dan gas masih membayangi warga sekitar pabrik seperti contohnya sungai-sungai di sekitar pabrik semakin berwarna hitam dan menimbulkan bau yang sangat menyengat yang berakibat masyarakat yang ada di sekitar pabrik merasa terganggu dengan adanya bau tersebut. Tidak hanya itu, warga mengeluh terhadap kondisi udara sekitar pemukiman yang dipenuhi dengan debu akibat dari pembuangan asap hasil pengolahan tebu yang berasal dari pabrik tersebut. Dengan dampak negatif yang dialami warga sekitar melakukan demo terhadap pihak Pabrik Gula Djombang Baru sehingga sempat terjadi konflik antara warga dan pihak pabrik.

Masyarakat mendesak Badan Lingkungan Hidup serta Dinas Kesehatan Pemkab Jombang segera bertindak. Asih umur 59 tahun, salah seorang warga di Dusun Sumbernongko mengalami gangguan pernafasan dan sudah mendapat pemeriksaan ke rumah sakit sebanyak tiga kali karena sering menghirup debu. Selain itu seorang warga lain, Aminah menderita sesak nafas selama satu bulan. Penyebab sama yakni debu yang dicurigai limbah PG Djombang Baru yang ditumpuk di desa itu. Bahkan suami Aminah juga baru saja operasi paru-paru ditengarai karena sering menghirup udara yang kotor.Selain itu, abu PG yang ditumpuk di desa itu ditengarai pula endapannya merembes ke dalam tanah dan mencemari sumur warga hingga air sumur sebagian milik warga berbau tak sedap. Dugaan terjadinya pencemaran ini membuat sebagian warga di desa itu mengadukan ke perangkat kelurahan, Kepala BLH Pemkab Jombang, Heru Wijayanto dan Dinkes, dengan harapan segera bertindak.

PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan terjadi pada aksi demo warga pada pihak pabrik yang menuntut lingkungan pemukiman agar kembali normal, tidak lagi dipenuhi debu hasil pembuangan asap pabrik yang mengganggu proses pernapasan setiap warga yang ada serta air sungai hasil limbah cair dari pabrik tidak berbau dan berwarna hitam. Dari pemaparan tersebut maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana cara pengelolaan limbah yang efektif yang dihasilkan pada bagian Produksi.

Sejarah perusahaanPabrik gula Djombang Baru, didirikan pada tahun 1895 yang dimiliki oleh Belanda atas nama Direksi AMEMAET & Co.Pada tahun1957 diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diurus oleh PPN ( Perusahaan Perkebunan Negara) yang pusatnya di Jawa Timur dan unit gula di tiap Karisdenan.. Pada tanggal 11 Maret 1996 terjadi Restrukturisasi BUMN dilingkunganDEPTAN menjadi PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) yang terdiri dari ex PTP XXI (Persero).

Pabrik Gula "KRIAN" sekarang tidak beroperasi lagi,tetapi ada penggantinya yaitu Pabrik Gula "BONE" dan "CAMMING". jadi total keseluruhan PG yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) sekarang berjumlah 13 Pabrik Gula, yaitu :1. Pabrik Gula : "PESANTREN BARU"2. Pabrik Gula : "NGADIREDJO"3. Pabrik Gula : " MODJOPANGGOONG"4. Pabrik Gula : " TJOEKIR"5. Pabrik Gula : "DJOMBANG BARU"6. Pabrik Gula : "KREMBOONG"7. Pabrik Gula : " TOELANGAN"8. Pabrik gula : "LESTARI"9. Pabrik Gula : "MERITJAN"10.Pabrik Gula : "GEMPOLKREP"11.Pabrik Gula : "WATOETOELIS"12.Pabrik Gula : "BONE"13.Pabrik Gula : "CAMMING"Visi dan Misi Perusahaan Visi PerusahaanMenjadi perusahaan gula berbasis tebu yang tumbuh dan berkembang bersama mitra, disegani di Indonesia serta menghasilkan produk gula dengan kualitas prima dan berwawasan lingkungan Misi PerusahaanTurut serta mendukung program pemerintah dalam pencapaian swasembada gula nasionalMemberikan pelayanan secara cepat, tepat dan transparan terhadap mitraTurut menciptakan harmonisasi sosial kemasyarakatan

Filosofi 5KKejujuran Kepercayaan Keterbukaan Kerjasama Keselarasan

Budaya Kerja 5CCepat Cekatan Cerdas Cermat Citra

MottoDengan pelayanan sepenuh hati kepada mitra kita tingkatkan keunggulan dan keuntungan perusahaan

Limbah pg djombang baruJenis-jenis limbah yang ditimbulkan pabrik gula selama proses produksi antara lain :Limbah padatLimbah padat yang dihasilkan P.G. Djombang Baru ada dua macam yaitu :Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)Aki bekasLampu TL yang sudah rusakOli bekasCartridgeKain lap

Limbah Non B3Blotong

Limbah Cair

Limbah GasGas sisa pembakaran berupa debu dari cerobong asapAmpas halus (abu) berasal dari conveyor ketelLimbah cairDari hasil pemantauan lapangan diketahui bahwa buangan air limbah P.G. Djombang Baru dimanfaatkan untuk irigasi persawahan. Pembuangan limbah cair P.G. Djombang Baru yang dialirkan ke sungai Cokenongo berdampak negatif. Debit air sungai Cokenongo dalam kondisi rendah sehingga air sungai menimbulkan bau dan berwarna hitam yang ditunjukkan dari kadar BOD, COD dan pH yang melebihi batas baku mutu. Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa hasil uji laboratorium BOD, COD dan pH melebihi batas baku mutu yang telah ditetapkan.

Hasil Uji LaboratoriumBaku Mutu Limbah Cair Peraturan Menteri NegaraLingkungan HidupNomor : 03 Tahun 2010Tanggal : 18 Januari 2010NoParameterMetodeKadar (mg/l)Kadar Maksimum1BODS.M.P 5210.B.2005282.5502CODSNI 066989.2.2004654.091003TSSSNI 06.6989.3.2004211504Minyak dan lemakSNI 06.6989.10.20040.4155Sulfida S.M.P 4500 S2D.20050.00116Ph9.36-9penyebab air sungai berbau

Analisa penyebab air sungai berbauSebelum air limbah dialirkan ke sungai maka perlu diukur debit limbah dengan menggunakan flow meter. Dari hasil pemantauan di sekitar sungai Cokenongo, penduduk merasa resah dikarenakan air sungai yang mereka gunakan untuk irigasi persawahan memiliki bau yang tidak sedap. Penyebab air limbah memiliki bau dapat diketahui dari nilai kadar BOD dan COD yang tinggi. Jika nilai BOD dan COD tinggi maka semakin buruk kualitas air limbah yang dialirkan ke sungai. Kadar BOD dan COD yang tinggi dapat disebabkan oleh alat pengendapan rusak. Alat pengendapan dapat rusak dikarenakan pihak perusahaan kurang teliti dalam melakukan inspeksi terhadap alat-alat yang akan digunakan. Air limbah dapat memiliki bau dapat disebabkan oleh bakteri Inola 121 yang mati. Bau yang ada pada air limbah disebabkan oleh mikroorganisme pathogen dan mikroorganisme pembusuk yang ada pada limbah. Bakteri ini dimasukkan ke dalam kolam aerasi yang akan digunakan untuk memakan mikroba pathogen dan mikroba pembusuk sehingga air menjadi lebih jernih. Dengan memasukkan bakteri dalam kolam aerasi maka diperlukan oksigen yang sesuai agar bakteri tetap hidup. Jika kadar oksigen kurang maka bakteri yang ada dalam kolam aerasi akan mati. Untuk menjaga kadar oksigen tetap stabil diperlukan alat aerator yang tentunya bila alat tersebut rusak maka kadar oksigen akan menjadi tidak stabil. Aerator rusak disebabkan difuser dan blower pada tangki aerasi tidak berfungsi. Alat-alat tersebut tidak berfungsi dikarenakan beberapa hal diantaranya terjadi korosi, lamanya usia difuser dan blower serta pihak perusahaan kurang melakukan inspeksi pada alat-alatpenyebab air sungai berwarna hitam

Analisa penyebab air sungai berwarna hitamAir limbah yang dihasilkan dari pabrik akan dialirkan ke sungai. Dari hasil pemantauan terlihat bahwa air sungai berwarna hitam. Penyebab dari air limbah yaitu aerator yang rusak atau jumlah aerator yang sedikit. Aerator menjadi rusak dapat disebabkan karena difuser dan blower pada tangki aerasi tidak berfungsi. Media trickling filter harus dalam keadaan baik agar aerasi dapat berjalan dengan baik sehingga memungkinkan masuknya udara ke dalam sistem trickling filter tersebut. Dengan keterbatasan udara maka oksigen yang menjadi pengaruh terhadap proses penguraian mikroorganisme akan mengganggu proses yang ada. Apabila proses penguraian tidak berjalan dengan baik maka mikroorganisme akan masih terdapat dalam air limbah dan tentunya hal ini akan menjadikan air limbah menjadi berwarna hitam. Alat difuser dan blower yang tidak berfungsi dengan baik dapat disebabkan oleh faktor korosi, faktor lamanya usia difuser dan blower serta faktor dari pihak perusahaan yang kurang melakukan inspeksi sebelum alat-alat tersebut digunakan.

Limbah gasDaerah sekitar pabrik yang menjadi tempat pemukiman masyarakat telah dicemari oleh limbah hasil pembuangan udara dari cerobong pabrik. Hal tersebut menyebabkan tempat pemukiman masyarakat dipenuhi oleh debu yang dapat mengganggu pernafasan dari masyarakat tersebut. Dari Tabel 4.2 hasil uji laboratorium telah diketahui bahwa komponen-komponen udara yang dikeluarkan oleh cerobong pabrik tidak sepenuhnya memenuhi baku mutu yang telah ditentukan oleh Peraturan Gubernur Jawa Timur. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab dari kualitas udara yang buruk tersebut dengan menggunakan Root Causes Analysis.

NoParameterSatuanKadar TerukurBaku Mutu Udara Ambien Peraturan Gub. Jatim No.10/2009Metode Pengujian1231Karbon Monoksida (CO)ppm19.4420.0716.8820CO monitor2Oksida Nitrogen (Nox)ppm0.07800.12000.04390.05Saltzman3Sulfur Dioksida (SO2)ppm0.00150.18780.03400.1Pararosanilin4Hidrogen Sulfida (H2S)ppm0.1000.0200.0060.03Metylen Blue5Amonia (NH3)ppm0.96661.7840.13302Indophenol6Oksidan (O3)ppm0.00050.00860.09000.1Netral buffer KI7Debuppm0.2220.30051.2330.26Gravimetri8Timah Hitam (Pb)ppm0.00990.00050.00550.06AAS Pengabuan9Hidrokarbon (HC)ppm0.20.150.170.24GC-FIDpenyebab pencemaran debu

Analisa penyebab pencemaran debuLimbah pabrik gula Djombang Baru yang dibuang di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, dikeluhkan warga karena mencemari lingkungan mereka. Limbah tersebut berupa abu yang juga kena angin beterbangan masuk ke rumah-rumah warga, menimbulkan sesak nafas, batuk, mencemari sumur warga dan mengotori rumah sehingga masyarakat harus memakai masker saat keluar dari rumah. Penyebab dari debu yang mencemari Dusun Sumbernongko disebabkan dari gas buang ketel atau gas belerang. Masih terdapat debu yang melewati cyclone yang akan dikeluarkan dari gas buang ketel. Debu yang masih terdapat pada cyclone disebabkan dust collector tidak berfungsi dengan baik atau nozzle tidak berfungsi baik. Penyebab kurang air untuk proses spraying menyebabkan nozzle yang tidak berfungsi dengan baik. Penyebab gas belerang yang menjadikan banyaknya debu yang mencemari Dusun Sumbernongko adalaah reaksi peti sulfitasi tidak berjalan baik. Hal tersebut menyebabkan proses giling berhenti. Pemberhentian giling tersebut dikarenakan adanya proses perbaikan dan perbaikan tersebut dikarenakan adanya kebocoran alat.

PEMANFAATAN LIMBAHPemanfaatan Blotong sebagai pupuk organikBlotong adalah limbah padat yang dihasilkan dari stasiun pemurnian, dengan mekanisme penapisan nira kotor pada vacum filter dengan nira kotor yang terdapat pada door clarifier.

Blotong dapat diolah menjadi pupuk organik, sebagai penyubur atau memperbaiki struktur tanah terutama pada lahan kering karena blotong banyak mengandung bahan penyubur tanah seperti Nitrogen (N2), P2O5, CaO, humus dan lain-lain.

Pemanfaatan Ampas Tebu menjadi Bahan Bakar KetelAmpas tebu merupakan limbah padat yang berasal dari perasan batang tebu untuk diambil niranya. Limbah ini banyak mengandung serat dan gabus. Ampas tebu dimanfaatkan sendiri oleh pabrik sebagai bahan bakar pemasakan nira.Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler dengan suhu mencapai 550 derajat - 600 derajat Celcius dan lama pembakaran setiap 4-8 jam dilakukan pengangkutan atau pengeluaran abu dari dalam boiler,karena jika dibiarkan tanpa dibersihkan akan terjadi penumpukan yang akan mengganggu proses pembakaran ampas tebu berikutnya.

Pemanfaatan Tetes menjadi bahan MSG, bahan pakan ternak dan AlkoholTetes atau molases merupakan produk sisa pada proses pembuatan gula. Penggunaan tetes digunakan untuk bahan pada industri fermentasi yaitu sebagai bahan pembuatan produk MSG.Tetes juga dapat digunakan bahan pakan ternak pada sapi. Tetes merupakan bahan yang kaya akan karbohidrat yang mudah larut. Kandungan mineral yang cukup dan disukai ternak karena baunya manis. Tetes juga mengandung vitamin B kompleks yang sangat berguna untuk sapi. Selain itu tetes digunakan dalam pembuatan alkohol. Alkohol diolah dari limbah industri gula, yaitu dari tetes tebu. Alkohol yang dihasilkan tersebut sebagian digunakan sebagai perawatan mesin proses produksi, namun sebagian yang lain dijual ke pasaran. Pemanfaatan Limbah Abu Batu Bara menjadi PavingMortar sering disebut sebagai plesteran yaitu campuran semen, dan air yang memiliki persentase yang berbeda. Mortar berfungsi untuk melapisi pasangan batu bata, batu kali maupun batako agar permukannya tidak mudah rusak dan kelihatan rapi dan bersih. Limbah abu batu bara mampu mengisi partikel-partikel pembentuk mortar sehingga porositas mortar akan menjadi lebih kecil, kedapan menjadi bertambah dan permeabilitas semakin kecil sehingga kekuatan mortar akan meningkat. Pemanfaatan Limbah Cair Gula untuk Irigasi Penduduk

penutupKesimpulanLimbah yang dihasilkan oleh Pabrik Gula Djombang Baru terdiri dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik menyebabkan dampak negatif bagi warga yaitu air sungai berbau, air berwarna hitam dan desa yang dipenuhi debu. Faktor penyebab terjadi hal-hal tersebut diantaranya dapat dikarenakan bakteri Inola yang dikembangbiakkan mati, alat-alat yang rusak serta paenyaringan yang sempurna.Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula diantaranya Pemanfaatan Blotong sebagai pupuk organik, Pemanfaatan Ampas Tebu menjadi Bahan Bakar Ketel, Pemanfaatan Pucuk Tebu sebagai Pakan Ternak, Pemanfaatan Tetes menjadi bahan MSG, bahan pakan ternak dan Alkohol, Pemanfaatan Limbah Abu Batu Bara menjadi Paving, dan Pemanfaatan Limbah Cair Gula untuk Irigasi Penduduk.

Saran1. Sebaiknya Pabrik Gula Djombang Baru lebih peduli terhadap kesehatan dan keselamatan lingkungan disekitarnya akibat limbah yang dihasilkan oleh pabrik.2. Sebaiknya Pabrik Gula Djombang Baru melakukan maintenance yang lebih ekstra terhadap alat-alat yang digunakan sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ada.3. Sebaiknya Pabrik Gula Djombang Baru dapat memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari hasil produksi gula sehingga tidak hanya dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Air sungai berbau

Kadar BOD, COD dan pH tinggi

Alat pengendapan rusak

Bakteri Inola 121 mati

Tidak melakukan inspeksi

Kadar oksigen kurang

Aerator rusak

Difuser dan blower pada tangki aerasi tidak berfungsi

Lamanya usia difuser dan blower

Korosi

Tidak melakukan inspeksi

Air berwarna hitam

Aerator rusak

Jumlah aerator sedikit

Difuser dan blower pada tangki aerasi tidak berfungsi

Lamanya usia difuser dan blower

Korosi

Tidak melakukan inspeksi

Tanaman Lumut mati

Kurang kadar oksigen

Desa dipenuhi debu

Dust Collector tidak berfungsi baik

Gas buang ketel

Gas belerang

Nozzle tidak berfungsi baik

Masih ada debu melewati cyclone

Kurang air untuk proses spraying

Reaksi peti sulfitasi tidak berjalan baik

Pemberhentian giling

Proses perbaikan

Kebocoran alat