10
Analisis Laporan Keuangan Common-Size Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua faktor : 1. sumber pendanaan-termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas. 2. komposisi aset-termasuk jumlah untuk masing- masing aset lancar dan aset tak lancar. Secara khusus, dalam analisis neraca, total aset (kewajiban + ekuitas) biasa dinyatakan sebagai 100%. Kemudian pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan sebagai persentase terhadap total yang bersangkutan. Dalam analisis laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100% semenara pos-pos lainnya dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan. Karena total pos-pos dalam kelompok adalah 100%, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan common-size Analisis Rasio Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan

Presentasi ALK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis laporan keuangan

Citation preview

Page 1: Presentasi ALK

Analisis Laporan Keuangan Common-Size

Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami

pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size

menekankan pada dua faktor :

1. sumber pendanaan-termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban

lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas.

2. komposisi aset-termasuk jumlah untuk masing-masing aset lancar dan

aset tak lancar.

Secara khusus, dalam analisis neraca, total aset (kewajiban + ekuitas) biasa

dinyatakan sebagai 100%. Kemudian pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan

sebagai persentase terhadap total yang bersangkutan. Dalam analisis laporan laba

rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100% semenara pos-pos lainnya

dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan. Karena total pos-pos dalam

kelompok adalah 100%, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan

common-size

Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling

popular dan banyak digunakan. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke

depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio

untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.

1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi,

faktor industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi.

2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan

dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan

rasio pesaing.

Analisis rasio deterapkan pada tiga tingkat penting analisis laporan

keuangan, yaitu

Page 2: Presentasi ALK

1. Analisis Kredit (Resiko). Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada

likuiditas, yang merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting

adalah rasio lancar- ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban

lancar.

Analisis solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban

jangka pendek.

b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan

memnuhi kewajiban jangka panjang.

2. Analisis Profitabilitas. Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi rasio

kinerja operasi yang umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan

penjualan. Rasio ini sering disebut juga dengan margin laba (profit

margin).

a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI).

Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan

ekuitas dan utang.

b. Kinerja Operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas

operasi.

c. Pemanfaatan Aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan

intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran

(trunover).

3. Valuasi

Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan

dengan penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum

digunakan dalam analisis.

a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

Page 3: Presentasi ALK

Analisis Arus Kas

Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk

mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan

pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan

menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus

kas dan bagian dari analisis likuiditas.

Model Penilaian (Valuasi)

Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan

laporan keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah

perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present

value theory). Teori ini menyatakan bahwa “nilai utang atau efek ekuitas (atau

untuk masalah ini, segala aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan

dari efek di masa depan yang di diskontokan ke saat ini dengan menggunakan

tingkat diskonto yang tepat”. Teori nilai sekarang menggunakan konsep nilai

waktu dari uang (time value of money)-yang secara sederhana menyatakan bahwa

sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa

depan. Sehingga, untuk menilai sebuah efek, investor memerlukan dua buah

informasi : (1) hasil masa depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur

efek, dan (2) tingkat diskonto.

Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana

hasil masa depan obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan

tingkat diskonto obligasi adalah bunga yang berlaku (atau yield to matury).

Sedangkan hasil masa depan saham adalah deviden dan peningkatan modal,

dengan tingkat diskontonya adalah biaya modal yang telah disesuaikan untuk

risisko (atau disebut tingkat pengembalian yang diharapkan – expected rate of

return).

Page 4: Presentasi ALK

Valuasi Utang

Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang

didiskontokan pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah

pembayaran pokok dan bunganya. Perhitungan untuk mencari nilai obligasi

adalah sebagai berikut

Bt = It+1

(I +r )1 + It+1

(I +r )2 + It+1

(I +r )3 + ......... + It+n

(I +r )n + F

(I +r )n

Dimana, It + n adalah pembayan bunga dalam periode t + n,

F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan

R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo –

Yield to maturity).

Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan

berdasarkan faktor – faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan,

dan risiko gagal bayar.

Valuasi Ekuitas

Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang, yaitu nilai sekarang hasil di

masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas,

investor tidak memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan

investor mencari dua hasil, yaitu pembayaran deviden dan peningkatan modal.

Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai ekuitas.

Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang

diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan

dividen yang diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan.

Oleh karena itu, sebagai alternatif digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas

didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan

penyesuaian untuk perubahan utang. Perhitungan nilai diskonto deviden (devinded

discount model) adalah

Page 5: Presentasi ALK

Vt = E ( Dt+1 )(1+k )1

+ E ( Dt+2 )(1+k )2

+ E ( Dt+3 )(1+k )3

+ ..........

Dimana, Dt + n adalah deviden dalam periode t + n, dan k adalah biaya modal.

Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya

mengalami kendala praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena

disebabkan pembayaran deviden bersifat operasional dan setiap perusahaan

mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang berbeda. Sehingga model valuasi

sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka dari itu diperkenalkan

dua model valuasi lain, yaitu

1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang

menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang

diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan oleh ekuitas :

Vt = E ( FCFEt+1 )

(1+k )1 +

E ( FCFEt+2 )(1+k )2

+ E ( FCFEt+3 )

(1+k )3 + ……….

Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t + n, dan k

k adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari

operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan

utang.

2. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai

perusahaan dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai

ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang

seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :

Vt = BVt + E ( RI t+1 )(1+k )1

+ E ( RI t+1 )(1+k )1

+ E ( RI t+1 )(1+k )1

+ …….

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba

dalam periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income)

pada waktu t didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi

pembebanan pada nilai buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).

Page 6: Presentasi ALK

ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN

Efisiensi Pasar

Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis - EMH) berhubungan

dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya.

EMH di bagi dalam tiga bentuk, yaitu

1. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga

mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan

harga historis.

2. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga

mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.

3. Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga

mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.

Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis

EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi

dengan baik yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa

analis terus-menerus mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk

ke pasar. Sedangkan pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa jika seluruh

informasi secara instan terefleksi dalam harga, usaha untuk mendapatkan secara

konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia. Sehingga posisi ekstrim

ini menimbulkan paradoks. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks

adalah :

pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan

individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan

mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada kemampuan,

niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas informasi.

Page 7: Presentasi ALK

Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang

dimotivasi oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya bahwa

informasi yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya kepentingan

keuangan. Dan terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah pengolah informasi

yang cepat.

Pernyataan implikasi EMH bahwa analisis laporan keuangan tidak berguna

gagal mengakui esensi perbedaan antara informasi dan interpretasi yang tepat atas

informasi. Karena penilaian sebuah efek bisa kurang atau lebih dari seharusnya,

bergantung pada sejauh mana kesalahan interpretasi atau kesalahan evaluasi atas

informasi yang tersedia oleh pasar secara keseluruhan.