29
LAPORAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN PASIEN ISPA DI PUSKESMAS MIJEN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Penyusun : 1. Dadan Fakhru Rijal 2. Danang Ari Wicaksono 3. Erwin Ulinnuha Fahreza 4. Fajriana Marethiafani 5. Hanif Alienda Wardhani 6. Rifa Siti Nursyarifah FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2013

Presentasi besok pagi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi besok pagi

LAPORAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN

KESEHATAN TENTANG PENANGANAN PASIEN ISPA

DI PUSKESMAS MIJEN KECAMATAN MIJEN KOTA

SEMARANG

Penyusun :

1. Dadan Fakhru Rijal

2. Danang Ari Wicaksono

3. Erwin Ulinnuha Fahreza

4. Fajriana Marethiafani

5. Hanif Alienda Wardhani

6. Rifa Siti Nursyarifah

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2013

Page 2: Presentasi besok pagi

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Presentasi besok pagi

LATAR BELAKANGYankes

strata

pertamaPUSKESMAS

WHO: 4 jt jiwa

meninggal/tahun

Indonesia: 10% masyarakat ISPA

Kematian: 4-15jt/thn (anak usia

<5thn)

RISKESDAS 2011: Jawa Tengah

prevalensi ISPA 29,1%

Semarang: 27,9%

Peny Infeksi yang

sangat mudah

menular,

ISPA

SO

P

PELAYANAN

ISPA di Pusk. Mijen:

2013: penyakit

terbanyak (2580

kasus)

Mutu

pelayana

n

PEN

ELITI

AN

Page 4: Presentasi besok pagi

PERUMUSAN MASALAH

Rendahnya Cakupan Mutu Pelayanan

Kesehatan Pada Program Penanganan

ISPA di Puskesmas Mijen

Page 5: Presentasi besok pagi

Tujuan Umum :

Mengetahui, menganalisa

dan mendeskripsikan

pelaksanaan manajemen

mutu pelayanan

kesehatan di Puskesmas

Mijen serta memberikan

alternatif pemecahan

masalah dalam rangka

upaya perbaikan mutu

pelayanaan kesehatan

Puskesmas.

•Tujuan Khusus :

• mampu mengidentifikasi masalah

manajemen mutu pelayanan

penatalaksanaan ISPA Puskesmas

Mijen.

• mampu menentukan prioritas masalah

yang ditemukan

• mampu menganalisis penyebab

masalah dari prioritas masalah yang

telahditemukan di Puskesmas Mijen.

• mampu membuat alternatif

pemecahan masalah dari masalah-

masalah yang ditemukan

• mampu menentukan pengambilan

keputusan dari alternatif masalah

• mampu menyusun rencana kegiatan

dari pemecahan masalah yang terpilih

Page 6: Presentasi besok pagi

MANFAAT PENELITIAN

• Memberi masukan, pengetahuan, danpengalaman mengenai menejemenmutu pelayanan kesehatan terutamadalam penanganan penyakit ISPA.

Bagimahasiswa

• dapat memberikan informasi untukproses evaluasi guna meningkatkanmenejemen mutu pelayanankesehatan khususnya di PuskesmasMijen.

Bagipuskesmas

• sebagai tambahan informasi danrefrensi untuk pengkajian yang lebihmendalam terhadap menejemenmutu pelayanan kesehatan.

Bagi penelitiselanjutnya

Page 7: Presentasi besok pagi

BAB II

TIANJAUAN PUSTAKA

Page 8: Presentasi besok pagi

KERANGKA TEORI

Page 9: Presentasi besok pagi

KERANGKA KONSEP

Proses:

Penanganan pasien ISPA

Dengan acuan SOP

Page 10: Presentasi besok pagi

RUANG LINGKUP PENGAMATAN

Waktu

• 26-30 Agustus 2013

• Pengambilan data dilakukan selama dua hari pada tanggal 27-28 Agustus 2013.

Lokasi

• Puskesmas Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang

Sasaran

•petugas puskesmas yang bertanggungjawab terhadap pelayanan penanganan ISPA sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP)

• dokter

• perawat

• bidan

• tenaga analis

• radiografer

Page 11: Presentasi besok pagi

*

Page 12: Presentasi besok pagi

BAHAN DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Data primer : wawancarapengamatan denngancheck list

Data sekunder: Laporan puskesmasMijen bulan Januari 2013 tentang sepuluh penyakitteratas

Page 13: Presentasi besok pagi

CARA KERJA PENGAMATAN

BP&MTBSLab&Radiologi

(indikasi)Check list

Masalah

(CR<80%)

Kepatuhan

petugas

terhadap

SOP ISPA

kurang

Analisis

Penyebab

masalah

(analisis

pendekatan

sistem)

Konfirmasi ke

kepala

puskesmas

Prioritas

penyebab

masalah

(paired

comparis

on)

Alternatif

pemecaha

n masalah

(brainstorm

ing)

Penagm

bilan

keputus

an (uji

kriteria)

POA

Page 14: Presentasi besok pagi

Konsep Mutu QA.Gn.Kd. 14

-Letak di pinggir jl.raya

-Kompleks industri (+)

Lingkungan

Input

SOP ISPA, SOP

MTBS

Out-Put Outcome

Penyakit ISPA

menempati urutan

teratas dari 10 besar

penyakit di

Puskesmas Mijen

yaitu sebanyak 2604

kasus dari Bulan

Januari hingga Juli

tahun 2013.

Tingkat kepatuhan petugas kesehatandalam melaksanakan SOP ISPA masih

rendah sehingga mutu pelayananpenanganan ISPA masih kurang.

Jumlah Angka

kesakitan

ISPA tinggi

yaitu sebesar

2604 kasus.

Impact

Petugas kesehatan,

dana APBD &

BOK, stetoskop,

senter, timer,

thermometer,

timbangan, midline,

lab, rontgent

Complex Problem

BAB IV

GAMBARAN UMUM MUTU PELAYANAN PENANGANAN

PASIEN ISPA DI PUSKESMAS MIJEN

EnviromentMutuCakpn Dampak

SimpelProblem

Page 15: Presentasi besok pagi
Page 16: Presentasi besok pagi

SIKLUS PEMECAHAN MASALAH

SOP PENATALAKSANAAN

ISPA

40 Daftar tilik

Kurangnnya kesadaran petugas kesehatan akan

pentingnya edukasi terhadap pasien tentang penyakit

ISPA.

pemberian nasihat/saran oleh dokter tentang penyakit

Alternatif

Pemecahan

Masalah

9 Masalah

* Pengawasan

* Pengendalian

* Penilaian

menambahkan kolom tanda telah

memberikan edukasi dalam status pasien

yang harus diisi oleh petugas medis dan

paramedis.

POA

Pelaksanaan

Page 17: Presentasi besok pagi

A. IDENTIFIKASI MASALAH MUTU “SIMPLE PROBLEM”

(CHECK LIST) SIKLUS PROBLEM SOLVING (PMPK)

SOP ISPA

BP

UMUM

MTBS

LABORATORIUM

RONTGEN

40

MASALAH

CR: 75%

Page 18: Presentasi besok pagi

ASUMSI/PENYEBAB MASALAH DAN

KONFIRMASI KEPALA PUSKESMAS

ASUMSI / PENYEBAB MASALAH :

9 ASUMSI

KONFIRM

ASI

Nasihat/saran oleh petugas medis

dan paramedis tentang penyakit

ISPA dengan complient rate

sebesar 66,6%

Page 19: Presentasi besok pagi

ANALISIS PENYEBAB MASALAH

PENDEKATAN SISTEMINPUT

MAN

1. Kesadaran dokter akan pentingnya

edukasi

2. Pemahaman dokter terhadap SOP yang

kurang

MONEY

(-)

METHOD

3. Belum adanya petunjuk yang jelas dalam

SOP tentang poin-poin yang harus

disampaikan dokter dalam edukasi

terhadap pasien

4. Belum adanya system pencatatan

kegiatan edukasi yang dilakukan dokter

di dalam rekam medis (form edukasi)

MATERIAL

5. Media edukasi: flip chart,

poster, brosur, leaflet yang

kurang/tidak ada

MARKETING

6. Sosialisasi SOP yang kurang

LINGKUNGAN

7. Ruang periksa kurang kondusif

(sempit, tidak ada bed, privasi

terganggu) dikarenakan ada

tahap renovasi

Page 20: Presentasi besok pagi

Fish Bone Analize

Page 21: Presentasi besok pagi

Tabel paired comparation

Nilai tertinggi (4) yaitu : Kurangnnya kesadaran dokter akan

pentingnya edukasi terhadap pasien tentang penyakit ISPA.

Page 22: Presentasi besok pagi

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

(BRAIN STORMING)

TELL

JOB AID

Sosialisasi kepada dokter tentang

pentingnya edukasi terhadap

pasien. (1)

Menambahkan kolom tanda telah

memberikan edukasi dalam status

pasien yang harus diisi oleh petugas

medis dan paramedis. (2)

MAGANGKepala puskesmas bertugas mengawasi

petugas medis dan paramedis dalam

penanganan ISPA (3)

PEMBINAAN

Memberikan bimbingan kepada dokter

yang tidak melakukan edukasi

terhadap pasien. (4)

Page 23: Presentasi besok pagi
Page 24: Presentasi besok pagi

KEPUTUSAN SEMENTARA

Menambahkan kolom tanda telahmemberikan edukasi dalam status pasienyang harus diisi oleh petugas medis danparamedis. (Nilai :138)

KEPUTUSAN TETAP

Dengan menambahkan kolom tanda telahmemberikan edukasi dalam status pasienyang harus diisi oleh petugas medis danparamedis diharapkan kepatuhan petugasmedis dan paramedis terhadap SOPmengenai penanganan ISPA meningkat.

Page 25: Presentasi besok pagi

POA

Page 26: Presentasi besok pagi

BAB VI

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasar SOP dari pelayanan ISPA di

Puskesmas Mijen didapatkan 40 masakah.

setelah di analisis di dapatkan nilai CR kurang

dari 75% yang kemudian dikonfirmasi kepada

kepala puskesmas Mijen. Dan diputuskan

prioritas masalah yaitu pada dokter di BP .

Setelah dilakukan pendekatan sistem dan mutu,

dan Fishbone Analysis, didapatkan 7 penyebab

masalah, dilanjutkan dengan paired comparation

dan didapatkan prioritas penyebab masalah

Page 27: Presentasi besok pagi

Dari beberapa alternatif masalah dilakukan pengambilan keputusan, didapatkankeputusan tetap yaitu menambahkan kolom tanda telah memberikan edukasi dalam status pasien yang harus diisi oleh tenaga medis dan paramedis.

Page 28: Presentasi besok pagi

Melakukan penyegaran dan pengingatan

kembali mengenai SOP pada petugas medis

dan paramedis seperti dokter, perawat,

bidan, tenaga analis, radiographer, dsb.

Melakukan evaluasi rutin terhadap jalannya

program agar diketahui cakupan pemberian

edukasi oleh para tenaga medis sehingga

kunjungan pasien ISPA berkurang dan angka

kejadian ISPA menurun.

Page 29: Presentasi besok pagi