21
Efektivitas dari model harga arbitrase di dalam teori keuangan modern . By Devinaga Rasiah, et, al., Int J. Eco. Res., 2011 AN SUCI AZZAHRA 147017172 BHAKTI HELVI RAMBE 14701

PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Model harga arbitrase

Citation preview

Page 1: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

Efektivitas dari model harga arbitrase di dalam teori

keuangan modern.By Devinaga Rasiah, et, al., Int J. Eco. Res., 2011

AN SUCI AZZAHRA 147017172BHAKTI HELVI RAMBE 14701

Page 2: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 2

ABSTRAKModel harga arbitrase adalah model terkenal yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor sebagai portofolio pasar yang diharapkan mempengaruhi pengembalian pada harga aset tunggal di pasar keuangan. Arbitrase (arbitrage) adalah memperoleh laba tanpa risiko dengan memanfaatkan peluang perbedaan harga asset atau sekuritas yang sama.Dalam penelitian ini : • Bagaimana APT Dibandingkan dengan CAPM • Bagaimana APT digunakan di bagian dunia lain.

Page 3: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 3

PENDAHULUAN

Berbagai model harga asset dapat digunakan untuk menentukan pengembalian ekuitas.Investopedia.com mendefinisikan model harga arbitrase sebagai model harga asset menggunakan satu atau lebih faktor umum untuk pengembalian harga. Hal ini disebut model faktor tunggal dengan hanya satu faktor, Mewakili portofolio pasar dan juga disebut model multifaktor dengan berbagai faktor yang lain.

Page 4: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 4

PENDAHULUAN

Namun, penggunaan APT dalam Menentukan faktor yang mempengaruhi pengembalian yang diharapkan terlalu umum. APT Sering Dilihat sebagai pengganti untuk model harga aset modal (CAPM). Yang diharapkan pasar penggunaan rumus CAPM, menggunakan APT yang diharapkan aset berisiko dan premi risiko. Model APT digunakan oleh arbitrator untuk mendapatkan keuntungan dengan mengambil manfaat dari efek perbedaan harga sekuritas.

Page 5: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 5

LATAR BELAKANG PENELITIAN

• Model Teori Harga Arbitrase (APT) Pengembalian saham dapat Dihitung dengan APT Formula oleh Ross (1976): P’gembalian yg dihrpkan = rf+b1x(faktor1)+b2x(faktor2)...+bnx(nfaktor)

Dimana:⁻ rf = tingkat suku bunga bebas risiko (tingkat bunga investor akan

mengharapkan untuk Menerima Dari investasi bebas risiko)⁻ b = Sensitivitas saham untuk masing-masing Faktor⁻ factor = premi risiko Terkait Dengan masing-masing faktor

Page 6: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 6

LATAR BELAKANG PENELITIAN

• Asumsi Teori Harga Arbitrase ada 2 asumsi untuk model, yaitu :1) risiko sistematis adalah pengembalian yang diharapkan relevan dalam menentukan pengembalian yang diharapkan yang mirip dengan CAPM. Bagaimanapun , mungkin ada beberapa faktor risiko non-diversifikasi (berbeda dari CAPM, karena CAPM mengasumsikan hanya satu faktor risiko) yaitu resiko sistematis atau makroekonomi yang tidak biasa yang mempengaruhi return dari semua saham untuk beberapa derajat.

Page 7: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 7

LATAR BELAKANG PENELITIAN

2) risiko spesifik perusahaanyang mudah di diversifikasi dari setiap portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, yaitu resiko yang menentukan pengembalian tidak relevan dengan yang diharapkan dari surat berharga (mirip dengan CAPM).

Page 8: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 8

LATAR BELAKANG PENELITIAN • Faktor Yang Digunakan Dalam Teori harga arbitrase. faktor risiko yang sah harus memiliki tiga sifat penting, yaitu :1) Pada awal setiap periode, faktor harus benar- benar

tak terduga ke pasar itu.2) Masing-masing Setiap faktor APT harus memiliki

pengaruh luas terhadap return saham.3) Faktor yang relevan harus mempengaruhi

pengembalian yang diharapkan; yaitu Mereka harus memiliki harga yang bukan nol.

Page 9: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 9

LATAR BELAKANG PENELITIAN

mengapa variabel makro ekonomi Bisa mempengaruhi Variabel-variabel pengembalian ekuitas :1. Inflasi2. Struktur jangka suku bunga. 3. premium Risiko. 4. Produksi industri.Kdfladkf

Page 10: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 10

LATAR BELAKANG PENELITIAN • Tujuan Studi :1. untuk mengkaji model harga

arbitrase2. Untuk melihat model alternatif3. Bukti global

Page 11: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 11

LITERATUR TERDAHULU

• Ketidaksepakatan umum dan Kontradiksi Model harga arbitrase (APT)

APT tidak mengandung informasi yang berguna tentang harga, tidak memberikan batasan yang yang jelas dan dapat dianggap sebagai model harga asset yang terlalu umum.kecenderungan faktor-faktor untuk Meningkatkan tidak bisa dijelaskan oleh faktor resiko "harga" dan faktor "non-harga". Masalah ini muncul karena teori itu sendiri tidak mencerminkan identifikasi faktor yang relevan.

Page 12: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 12

LITERATUR TERDAHULU

Seorang peneliti mencoba APT, sebuah faktor mungkin signifikan dalam satu analisis multivariat dan kemudian tidak signifikan ketika pengujian dalam model univariat.Multikolinearitas antara variabel ekonomi menyajikan kelemahan lain dari pendekatan ini.

Page 13: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 13

LITERATUR TERDAHULU• Alternatif Model Harga Asset Yang Merupakan

Model Harga Asset Modal (CAPM) Perbedaan APT dari CAPM pada asumsi nya terbatas. Ini memungkinkan untuk menjelaskan (berlawanan ke statistik) model pengembalian aset ini mengasumsikan bahwa setiap investor akan mengadakan portofolio yang unik tersendiri dari beta.

Page 14: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 14

LITERATUR TERDAHULUTeori CAPM mudah diterapkan. a. Model harga asset modal (CAPM) Model ini mengasumsikan resiko investor dan ketika memilih antara portofolio, hanya peduli tentang mean dan varians dari satu-periode pengembalian investasi Akibatnya, investor memilih "rata-rata-variance-efisien" portofolio, dalam arti Bahwa portofolio pertama untuk mengurangi perbedaan dari pengembalian portofolio, Mengingat pengembalian yang diharapkan, dan kedua untuk memaksimalkan pengembalian yang diharapkan, oleh karena itu, pendekatan Markowitz Sering disebut "model mean-variance."

Page 15: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 15

LITERATUR TERDAHULUb. Model harga asset modal sementara (ICAPM) Diperbolehkan untuk mengubah periode waktu. Ditujukan untuk memaksimalkan konsumsi utilitas yang diharapkan selama periode seumur hidup, dan dapat diandalkan untuk perdagangan seterusnya. Guncangan ekonomi cenderung mengurangi utilitas yang diharapkan dari pengembalian. Implikasi utama dari model itu adalah beberapa beta diperlukan untuk menjelaskan pengembalian yang diharapkan; dan jumlah beta sama dengan satu (yaitu faktor pasar yang luas) ditambah dengan tambahan variabel yang Mempengaruhi Investor (dan utilitas yang mereka harapkan) dari waktu ke waktu.

Page 16: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 16

LITERATUR TERDAHULU• Perbandingan antara APT dan CAPM Banyak buku dan artikel menjelaskan tentang Keterbatasan umum dari CAPM: 1) Bukti Bahwa Dibutuhkan Lebih dari satu faktor

untuk di Jelaskan atau sistematis, risiko efek mendiskreditkan CAPM.

2) Bahwa dalam menunjukkan premi risiko pada aset hanya bergantung pada faktor sistematis, APT Memberikan investor dengan hasil nilai praktis yang besar yang mana CAPM tidak ada.

Page 17: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 17

LITERATUR TERDAHULU• Bukti global

No Negara Nama Peneliti Keterangan

1 US Burmeister dan Wall (1986) variabilitas pengembalian saham tak terduga bisa dijelaskan dengan perubahan variabel tertentu terutama variabel makroekonomi : perubahan tak terduga dalam struktur jangka panjang, perubahan tak terduga dalam inflasi, perubahan tak terduga dalam premi risiko dan perubahan tak terduga dalam aset. Disarankan penelitian lebih lanjut diperlukan.

Abdullah dan Hayworth (1993)

Bahwa pengembalian saham AS relative positif terhadap inflasi dan pertumbuhan dalam pasokan uang, namun negatif untuk anggaran dan defisit perdagangan, dan juga suku bunga jangka pendek dan jangka panjang.

2 Inggris Poon dan Taylor (1991) variabel ekonomi makro tidak Mempengaruhi pengembalian saham di Inggris tapi di AS. Mereka memperkirakan dengan memiliki beberapa faktor ekonomi makro yang berbeda terhadap pengaruh pengembalian saham di Inggris.

Page 18: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 18

• Bukti global3 Japan Hamao (1988) Studi multi-faktor kerangka APT.

return saham yang signifikan dipengaruhi oleh perubahan inflasi yang diharapkan dan perubahan tak terduga pada kedua premi risiko dan kemiringan struktur jangka waktu suku bunga.

Brown dan Otsuki (1990) efek dari pasokan uang, indeks produksi, harga minyak mentah, nilai tukar, tarif panggilan uang, dan untuk memasarkan kesalahan residual di pasar saham Jepang.Faktor-faktor ini signifikan pada premi risiko dalam ekuitas Jepang.

4 Singapura Maysami dan Koh (2000). Hubungan antara indeks saham Singapura dan pemiliahan variabel ekonomi makro selama tujuh tahun 1988-1995.Menghasilkan hubungan positif antara return saham dan Perubahan pasokan uang tetapi pengembalian saham negatif dengan hubungan antara perubahan tingkat harga, suku bunga jangka pendek dan jangka panjang dan nilai tukar.

Page 19: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 19

• Bukti global5 Asia

TenggaraWongbangpo dan Sharma (2002)

Untuk menguji saling ketergantungan antara pasar saham dan faktor ekonomi makro dalam lima negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand).Menggunakan indeks harga konsumen, jumlah uang beredar, tingkat bunga, dan nilai tukar untuk lima klub negara. Hasil menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi di Indonesia dan Filipina mempengaruhi hubungan negatif jangka panjang Antara harga saham dan jumlah uang beredar, seperti pertumbuhan uang di Malaysia, Singapura, Thailand dan Anda menginduksi efek positif bagi pasar saham mereka. Variabel Nilai tukar berhubungan positif dengan harga saham di Indonesia, Malaysia, dan Filipina, namun negatif terkait di Singapura dan Thailand.

6 Asia Pasifik

Mahmood dan Dinniah (2009).

Statik pada pada indeks harga saham, kurs valuta asing, indeks harga konsumen dan indeks produksi industry sering digunakan. Studi mereka terfokus pada keseimbangan jangka panjang dan kausalitas multivariat jangka pendek antara variabel.Hasilnya ada hubungan keseimbangan jangka panjang antara indeks harga saham dan variabel antara Negara-negara pada hanya empat negara, yaitu, Jepang, Korea, Hong Kong dan Australia. Adapun hubungan jangka pendek, semua negara kecuali Hong Kong dan Thailand menunjukkan beberapa hubungan. Hongkong menggambarkan hubungan hanya pada nilai tukar dan harga saham sementara Thailand melaporkan ada interaksi utama antara output dan harga saham saja.

Page 20: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 20

• Bukti global7 Malaysia Tan, Loh dan

Zainudin (2006)

Bahwa tingkat inflasi, produksi industri, harga minyak mentah dan tingkat jangka panjang Treasury Bills pada pasar saham Malaysia. Hasil menunjukkan indeks harga konsumen, indeks produksi industri, harga minyak mentah dan treasury tagihan signifikan dan negatif terkait dengan Composite Index Kuala Lumpur dalam jangka panjang, kecuali indeks produksi industri ditambah dengan koefisien positif.

8 Filipina Bailey dan Chung (1996)

menunjukkan bahwa, fluktuasi keuangan, Gerakan nilai tukar dan Perubahan Politik pada pemilik ekuitas Filipina tidak bisa menjelaskan pengembalian saham Filipina.

9 Pakistan Mohammad Hussain dan Ali (2009)

menggunakan data kuartalan dari tingkat asing, cadangan devisa, pembentukan modal tetap bruto, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, indeks produksi industri dan seluruh indeks harga penjualan. Hasil menunjukkan nilai tukar dan cadangan devisa sangat mempengaruhi harga saham.

10 Turki Gunsel dan Rjoub (2008)

menguji APT di Bursa Efek Istanbul untuk periode Februari 2001 sampai dengan September 2005 secara bulanan. Menguji 13 variabel makroekonomi (uang beredar, produksi industri, harga minyak mentah, indeks harga konsumen, impor, ekspor, harga emas, nilai tukar, suku bunga, produk domestik bruto, cadangan devisa, tingkat pengangguran dan indeks tekanan pasar) industri Terhadap 11 portofolio Bursa Efek Istanbul untuk mengamati efek dari variabel tersebut terhadap return saham. Portofolio menggunakan teknik least square biasa, mereka mengamati bahwa ada beberapa perbedaan antara sektor industri.

Page 21: PRESENTASI Efektivitas Dari Model Harga Arbitrase Di Dalam Teori

AN SUCI AZZAHRA & BHAKTI HELVI RAMBE 21

KESIMPULAN

Prinsip dari APT adalah sekuritas yang mempunyai karakteristik yang sama, tidak akan bisa dihargai dengan harga yang berbeda. Tidak seperti CAPM yang menggunakan asumsi bahwa portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien, APT tidak menggunakan asumsi apapun mengenai portofolio pasar. APT hanya mengatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang jumlahnya bisa lebih dari satu.