24
KELOMPOK PANDU ________________In the name of Allah. Most Gracious, Most Merciful _____________ GULAM DALULA MAY VOLTA FIRDAUS KAFABIH REFORMULASI SISTEM BAGI HASIL MELALUI KONTRAK BAGI PRODUKSI GUNA MEWUJUDKAN KEDAULATAN NEGARA

PRESENTASI GABUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

KELOMPOK PANDU________________In the name of Allah. Most Gracious, Most Merciful_____________GULAM DALULA MAY VOLTAFIRDAUS KAFABIHREFORMULASI SISTEM BAGI HASILMELALUI KONTRAK BAGI PRODUKSIGUNA MEWUJUDKAN KEDAULATAN NEGARA1

NEGARA KESEJAHTERAANAlinea ke-4 Pembukaan dan Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 Demokrasi Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial NEGARA BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESEJAHTERAAN RAKYAT

SUMBER: SKK MIGASPOTENSI MIGAS DI INDONESIA PETA PENGELOLAAN KONTRAKTOR ASING

SUMBER: SKK MIGASURGENSI KERJASAMA DENGAN INVESTOR ASING RESIKO ANGGARANTEKNOLOGIEfektifitas pemanfaatan Minyak dan GasNEGARA HARUS MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR-BESARNYA ATAS PENGELOLAAN MIGAS GUNA KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIASumber Daya Alam Minyak dan GasPengelolaan Migas6RUMUSAN MASALAHBagaimana problematika pelaksanaan sistem bagi hasil selama ini?Bagaimana implementasi konsep kontrak bagi produksi dalam pembagian hasil produksi migas?

TUJUAN PENULISANUntuk mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis problematika yang terjadi dalam pelaksanaan sistem bagi hasil.Untuk maengidentifikasi, menemukan, dan menganalisis solusi implementasi konsep kontrak bagi produksi dalam pembagian hasil produksi migas.

MANFAAT PENULISANManfaat TeoritisGagasan ini diharapkan dapat membawa manfaat dan memperkaya bagi khasanah keilmuan di indonesia, khususnya dalam kemajuan di bidang hukum untuk menuju pengelolaan migas yang progresif dan menciptakan masyarakat yang tidak hanya kritis tetapi juga solutif.Manfaat PraktisBagi MasyarakatBagi PemerintahBagi Mahasiswa

METODE PENULISAN1.Metode PendekatanYuridis Normatif atau Penelitian Hukum DoktrinalStatute-Approach Conseptual-Approach

2. Jenis Bahan HukumBahan Hukum PrimerBahan Hukum SekunderBahan Hukum Tersier

3. Teknik Penulusuran Bahan HukumStudi Dokumentasi dan Studi Pustaka, serta dari Informasi Internet.

4. Teknik Analisis Bahan HukumSeluruh bahan hukum yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya diinventarisasi, diklasifikasi, dan dianalisis dengan menggunakan penafsiran gramatikal dan teleologis.

Menginput data dan memfiltrasi laporan/ pengaduan secara offline maupun online.Melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengaudit dan memfilter dana kampanye partai politik dengan konsepkonsep yang dimilikinya. Bimbingan konseling untuk pemahaman masyarakat dan juga partai politik Ketentuan dalam kontrak PSC adalah Lex Specialis Indonesia adalah negara yang pertama kali sebagai penggagas sistem bagi hasil dalam sektor Industri MigasRUMUSAN MASALAHDi Indonesia ketentuan mengenai sistem bagi hasil di atur di dalam UU No 22 tahun 2001 dalam pasal 1 butir 19, dimana sistem bagi hasil atau bentuk kontrak kerja sama diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat

SUMBER: SKK MIGAS

SUMBER: SKK MIGAS12

SUMBER: SKK MIGASKelebihan Kekurangan Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya awal untuk mengelolah blok migas yang ada serta tidak perlu mengganti biaya ganti rugi atas kegagalan eksplorasi yang dilakukan oleh kontraktor asing.

Bahwa masih ada kekurangan dalam sistem PSC sehingga perlu diadakan pembenahan ulang KONKLUSI Sulitnya Kontrol pemerintah terhadap kegiatan yang dilakukan kontraktor asing.

Dengan adannya kontrak bagi hasil juga memungkinkan terjadinnya permainan permainan yang dilakukan oleh kontraktor Asing.

Product Sharing Contract KASUS BLOK NATUNA

KASUS BLOK NATUNA

Gagasan yang diterapkan dalamKontrak Bagi ProduksiMenyederhanakan prosedur persetujuan investasi dari KONTRAKTOR Migas, sehingga menjadi lebih efisien.

Memberikan kepastian kepada Pemerintah dalam menetapkan Lifting Migas dalam RAPBN, tanpa terpengaruh lagi dengan variable Cost Recovery yang semakin bertambah setiap tahunnya

Mengurangi beban berlebih Pemerintah (c/q SKKMigas) dalam mengendalikan kegiatan dari KONTRAKTOR Migas, khususnya dalam persetujuan AFE

Membebankan seluruh Cost Recovery sepenuhnya kepada KONTRAKTOR tanpa penggantian dari Pemerintah. Dan KONTRAKTOR dibebaskan dari persetujuan AFE

KONTRAK BAGI PRODUKSI adalah membagi langsung jumlah Migas yang dikeluarkan dari Sumur (setelah diolah) dengan besaran bagian yang disepakati didalam Kontrak.

17Makna dikuasai negara tidak harus diartikan bahwa negara sendiri yang langsung mengusahakan sumber daya alam. Aksentuasi dikuasai negara atau kedaulatan negara atas Sumber Daya Alam terletak pada tindakan negara dalam hal pembuatan kebijakan, pengaturan, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan terhadap kegiatan usaha di bidang sumber daya alam.KESIMPULAN18

MEREFORMULASI SISTEM BAGI HASIL MENJADI KONTRAK BAGI PRODUKSI Sudah saatnya muncul solusi alternatif untuk menyelesaikan problematika sistem bagi hasil KONSEP SISTEM BAGI PRODUKSI POD dan WPB DI setujui Gross Revenue PRODUKSI BAGIAN PEMERINTAHPRODUKSI BAGIAN KONTRAKTOR ARUS KAS PEMERINTAHARUS KAS KONTRAKTOR PENGHASILAN BERSIH KONTRAKTORPENGHASILAN KONTRAKTOR KENA PAJAK 21Gagasan yang diterapkan dalamKontrak Bagi ProduksiMenyederhanakan prosedur persetujuan investasi dari KONTRAKTOR Migas, sehingga menjadi lebih efisien.

Memberikan kepastian kepada Pemerintah dalam menetapkan Lifting Migas dalam RAPBN, tanpa terpengaruh lagi dengan variable Cost Recovery yang semakin bertambah setiap tahunnya.

Mengurangi beban berlebih Pemerintah (c/q SKKMigas) dalam mengendalikan kegiatan dari KONTRAKTOR Migas, khususnya dalam persetujuan AFE.

Membebankan seluruh Cost Recovery sepenuhnya kepada KONTRAKTOR tanpa penggantian dari Pemerintah. Dan KONTRAKTOR dibebaskan dari persetujuan AFE.

KONTRAK BAGI PRODUKSI adalah membagi langsung jumlah Migas yang dikeluarkan dari Sumur (setelah diolah) dengan besaran bagian yang disepakati didalam Kontrak.22Makna dikuasai negara tidak harus diartikan bahwa negara sendiri yang langsung mengusahakan sumber daya alam. Aksentuasi dikuasai negara atau kedaulatan negara atas Sumber Daya Alam terletak pada tindakan negara dalam hal pembuatankebijakan, pengaturan, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan terhadap kegiatan usaha di bidang sumber daya alam.KESIMPULAN23

TERIMAKASIH