32
FRAKTUR RAHANG Disusun oleh : Setly Marianty Tohan Agnes pretty PEMBIMBING Drg Alamanda W.Priyono Drg.Susiani Widjojo KEPANITERAAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RS.BHAKTI YUDHA DEPOK PRIODE 4 OKTOBER- 6 NOVEMBER 2010 KATA PENGANTAR Fraktur Rahang | 1

Presentasi Gilut BAKTI Yudha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 1/32

 

FRAKTUR RAHANG

Disusun oleh :

Setly

Marianty Tohan

Agnes pretty

PEMBIMBING

Drg Alamanda W.Priyono

Drg.Susiani Widjojo

KEPANITERAAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RS.BHAKTI YUDHA DEPOK 

PRIODE 4 OKTOBER- 6 NOVEMBER 2010

KATA PENGANTAR 

Fraktur Rahang | 1

Page 2: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 2/32

 

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat Nya penulis bisa menyelesaikan referat berjudul “Fraktur Rahang” ini.

Referat ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Kepaniteraan

Ilmu Penyakit gigi dan mulut. Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu

yang tersedia untuk menyusun makalah ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak 

kekurangan baik dari segi isi, susunan bahasanya maupun sistematikanya. Untuk itu kritik 

dan saran pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Drg. Alamanda W Priyono dan Drg. Susiani Widjojo selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu

Penyakit gigi dan mulut di RS Bhakti Yudha Depok, yang telah memberikan masukan yang

 berguna dalam proses penyusunan referat ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada perawat poliklinik gigi, staf-staf RS Bhakti Yudha serta rekan – rekan yang juga turut

membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini.

Akhir kata penulis berharap kiranya referat ini dapat menjadi masukan yang berguna

dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain yang terkait dengan masalah

kesehatan pada umumnya, dan khususnya masalah Fraktur mandibula.

Jakarta, Oktober 2010

Penulis,

DAFTAR ISI

Fraktur Rahang | 2

Page 3: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 3/32

 

KATA

PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR 

ISI.................................................................................................................................

BAB I.

PENDAHULUAN............................................................................................................

1.1 Latar 

Belakang..................................................................................................................

1.2 Epidemiologi.......................................................................................................

.............

BAB II. FRAKTUR 

MANDIBULA.............................................................................................

2.1

Definisi..............................................................................................................................

2.2Anatomi.............................................................................................................................

2.3

Klasifikasi..........................................................................................................................

2.4

Frekuensi...........................................................................................................................

2.5

Etiologi..............................................................................................................................

2.6

Patofisiologi......................................................................................................................

2.7 Manifestasi

Klinis.............................................................................................................

Fraktur Rahang | 3

Page 4: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 4/32

 

2.8 Gejala dan

Tanda...............................................................................................................

2.9

Diagnosis...........................................................................................................................

2.10

Petatalaksanaan...............................................................................................................

2.11

Komplikasi......................................................................................................................

BAB III FRAKTUR MAKSILA...............................................................................................

3.1.

definisi..............................................................................................................................

3.2 etiologi...........................................................................................................................

3.2.

klasifikasi.........................................................................................................................

3.4.

 penatalaksanaan................................................................................................................

3.5.

komplikasi........................................................................................................................

BAB IV

KESIMPULAN..............................................................................................................

TINJAUAN

PUSTAKA................................................................................................................

Fraktur Rahang | 4

Page 5: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 5/32

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Fraktur atau patah tulang rahang adalah hilangnya kontuinitas pada rahang. Pada

daerah rahang meliputi tulang rahang atas (maxilla), rahang bawah (mandibula) yang

diakibatkan oleh trauma pada wajah ataupun keadaan patologis, dapat berakibat fatal bila

tidak ditangani dengan benar.

Begitu banyak struktur penting di daerah wajah, maka penatalaksanaan trauma

maksilofacial perlu terus dikembangkan guna mencapai hasil yang memuaskan baik dari segi

kosmetik maupun perbaikan fungsi.

Fraktur Rahang | 5

Page 6: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 6/32

 

Wajah adalah ikon seseorang. melalui wajah, karakter seseorang dapat dikenali, sebab

wajah mengandung banyak arti. Karena wajah disusun dari beragam tulang belulang.

Tulang-tulang wajah terdiri dari mandibula, maksila, zigoma, nasal dan otot-ototnya. Apabila

suatu kejadian kecelakaan menyebabkan suatu jejas di daerah wajah yang menyebabkan

 patah tulang wajah (fraktur maxilofacial), maka dapat dipastikan bentuk wajah akan berubah

menjadi kurang proporsional.

Cacat pada wajah bukan sekadar mengganggu penampilan. Tapi, lebih dari itu karena

di daerah wajah juga banyak struktur penting, maka trauma maxilofacial juga berhubungan

dengan gangguan penglihatan, gangguan bicara, gangguan menelan, gangguan jalan nafas,

sampai cedera otak. Begitu banyak struktur penting di daerah wajah inilah, maka

 penatalaksanaan trauma maksilofacial perlu terus dikembangkan guna mencapai hasil yang

memuaskan baik dari segi kosmetik maupun perbaikan fungsi.

1.2. Epidemiologi

Fraktur mandibula dan maxilla merupakan fraktur yang jarang ditemui di rumah sakit

Bhakti Yudha Depok. Hal ini dibuktikan sepanjang tahun 2009 dari 11.693 pengobatan di

 poliklinik gigi rumah sakit bakti yudha depok, 4 dengan fraktur rahang.

BAB II

FRAKTUR MANDIBULA

2.1 DEFINISI

Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat

disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. Fraktur mandibula

dapat terjadi pada bagian korpus, angulus, ramus maupun kondilus.

2.2 ANATOMI

Fraktur Rahang | 6

Page 7: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 7/32

 

Mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi sebagai tempat

menempelnya gigi geligi rahang bawah. Mandibula berhubungan dengan basis kranii

dengan adanya temporo-mandibular joint dan disangga oleh otot – otot mengunyah.

Mandibula dipersarafi oleh saraf mandibular, alveolar inferior, pleksus dental inferior dan

nervus mentalis.

Fraktur Rahang | 7

Page 8: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 8/32

 

Sistem vaskularisasi pada mandibula dilakukan oleh arteri maksilaris interna, arteri

alveolar inferior, dan arteri mentalis.

2.3 KLASIFIKASI

Menurut R. Dingman dan P.Natvig pada tahun 1969 fraktur pada mandibula

dibagi menjadi beberapa kategori, yakni :

A. Menurut arah fraktur (horizontal/vertikal) dan apakah lebih menguntungkan dalam

 perawatan atau tidak 

B. Menurut derajat keparahan fraktur (simpel/tertutup/mengarah ke rongga mulut atau

kulit).

C. Menurut tipe fraktur (Greenstick/ kompleks/kominutiva/impaksi/depresi)

Fraktur Rahang | 8

Page 9: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 9/32

 

D. Menurut ada atau tidaknya gigi dalam rahang (dentulous, partially dentulous,

edentulous)

E. Menurut lokasi (regio simfisis, regio kaninus, regio korpus, angulus, ramus, prosesus

kondilus, prosesus koronoid)

Fraktur Rahang | 9

Page 10: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 10/32

 

2.4 FREKUENSI

Secara umum, paling sering terjadi pada korpus mandibula, angulus dan kondilus,

sedangkan pada ramus dan prosesus koronoideus lebih jarang terjadi.

Berdasarkan penelitian, dapat diurutkan seperti berikut :

• Korpus 29 %

Fraktur Rahang | 10

Page 11: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 11/32

 

• Kondilus 26%

• Angulus 25%

• Simfisis 17%

•Ramus 4%

• Proc.Koronoid 1%

2.5 ETIOLOGI

Penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas dan sebagian besar adalah

  pengendara sepeda motor. Sebab lain yang umum adalah trauma pada muka akibatkekerasan, olahraga. Berdasarkan penelitian didapatkan data penyebab tersering fraktur 

mandibula adalah :

− Kecelakaan berkendara 43%

− Kekerasan 34%

− Kecelakaan kerja 7%

− Jatuh 7%

− Olahraga 4%

− Sebab lain 5%

Fraktur mandibula dapat juga disebabkan oleh adanya kelainan sistemik yang

dapat menyebabkan terjadinya fraktur patologis seperti pada pasien dengan osteoporosis

imperfekta.

Fraktur Rahang | 11

Page 12: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 12/32

 

2.6 PATOFISIOLOGI

Derajat keparahan fraktur sangat bergantung pada kekuatan trauma. Karena itu fraktur 

kominutiva dapat dipastikan terjadi karena adanya kekuatan energi yang besar yang

menyebabkan trauma. Berdasarkan penelitian pada 3002 pasien dengan fraktur 

mandibula, diketahui bahwa adanya gigi molar 3 bawah meningkatkan resiko terjadinya

fraktur angulus mandibula sampai 2 kali lipat.

2.7 MANIFESTASI KLINIS

Pasien dengan fraktur mandibula umumnya datang dengan adanya deformitas pada

muka, baik berupa hidung yang masuk kedalam, mata masuk kedalam dan sebagainya.

Kondisi ini biasa disertai dengan adanya kelainan dari fungsi organ – organ yang terdapat

di muka seperti mata terus berair, penglihatan ganda, kebutaan, anosmia, kesulitan bicara

karena adanya fraktur mandibula, maloklusi sampai kesulitan bernapas karena hilangnya

kekuatan untuk menahan lidah pada tempatnya sehingga lidah menutupi rongga faring.

2.8 GEJALA & TANDA

Tanda – tanda patah pada tulang rahang meliputi :

1. Dislokasi, berupa perubahan posisi rahang yg menyebabkan maloklusi atau tidak 

 berkontaknya gigi-gigi rahang bawah dan gigi- gigi rahang atas

2. Pergerakan rahang yang abnormal, dapat terlihat bila penderita menggerakkan

rahangnya atau pada saat dilakukan .

3. Rasa sakit pada saat rahang digerakkan

4. Pembengkakan pada sisi fraktur sehingga dapat menentukan lokasi daerah fraktur.

5. Krepitasi berupa suara pada saat pemeriksaan akibat pergeseran dari ujung tulang

yang fraktur bila rahang digerakkan.

6. Laserasi yg terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur.

7. Diskolorisasi perubahan warna pada daerah fraktur akibat pembengkakan

8.  Disability, terjadi gangguan fungsional berupa penyempitan pembukaan mulut.

Fraktur Rahang | 12

Page 13: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 13/32

 

9. Hipersalivasi dan Halitosis, akibat berkurangnya pergerakan normal mandibula

dapat terjadi stagnasi makanan dan hilangnya efek “self cleansing” karena

gangguan fungsi pengunyahan.

10. Numbness, kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi di bawah

nervus alveolaris.

2.9 DIAGNOSIS

Diagnosis pasien dengan fraktur mandibula dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik 

dan pemeriksaan penunjang.

Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan pertama – tama melakukan inspeksi

menyeluruh untuk melihat adanya deformitas pada muka, memar dan pembengkakan.

Langkah berikut yang dilakukan adalah dengan mencoba merasakan tulang rahang

dengan palpasi pada pasien. Setelah itu lakukan pemeriksaan gerakan mandibula. Setelah

itu dilanjutkan dengan memeriksa bagian dalam mulut. Pasien dapat diminta untuk 

menggigit untuk melihat apakah ada maloklusi atau tidak. Setelah itu dapat dilakukan

 pemeriksaan satbilitas tulang mandibula dengan meletakkan spatel lidah diantara gigi dan

lihat apakah pasien dapat menahan spatel lidah tersebut.

Untuk pemeriksaan penunjang, yang paling penting untuk dilakukan adalah rontgen

  panoramik, sebab dengan foto panoramik kita dapat melihat keseluruhan tulang

mandibula dalam satu foto. Namun pemeriksaan ini memberikan gambaran yang kurang

detil untuk melihat temporo-mandibular joint , regio simfisis dan alveolar.

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan foto rontgen polos. Dapat

dilakukan untuk melihat posisi oblik-lateral, oklusal, posteoanterior dan periapikal. Foto

oblik-lateral dapat membantu mendiagnosa fraktur ramus, angulus dan korpus posterior.

  Namun regio kondilus, bikuspid dan simfisis seringkali tidak jelas. Foto oklusal

mandibula dapat memperlihatkan adanya diskrepansi pada sisi medial dan lateral fraktur 

korpus mandibula. Posisi posteroanterior Caldwell dapat memperlihatkan adanya

dislokasi medial atau lateral dari fraktur ramus, angulus, korpus maupun simfisis.

Fraktur Rahang | 13

Page 14: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 14/32

 

Pemeriksaan CT-scan juga dapat digunakan untuk membantu diagnosa fraktur 

mandibula.CT-scan dapat membantu untuk melihat adanya fraktur lain pada daerah wajah

termasuk os.frontal, kompleks naso-ethmoid-orbital, orbital dan seluruh pilar penopang

kraniofasial baik horizontal maupun vertikal. CT-scan juga ideal untuk melihat adanya

fraktur kondilus.

2. 10 PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada fraktur mandibula mengikuti standar penatalaksanaan fraktur 

 pada umumnya. Pertama periksalah A(airway), B(Breathing) dan C(circulation). Bila

  pada ketiga topik ini tidak ditemukan kelainan pada pasien, lakukan penanganan

terhadap fraktur mandibula pasien. Bila pada pasien terdapat perdarahan aktif,

hentikanlah dulu perdarahannya. Bila pasien mengeluh nyeri maka dapat diberi

analgetik untuk membantu menghilangkan nyeri. Setelah itu cobalah ketahui

mekanisme cedera dan jenis fraktur pada pasien berdasarkan klasifikasi oleh Dingman

dan Natvig.

Bila fraktur pada pasien adalah fraktur tertutup dan tidak disertai adanya dislokasi

atau ada dislokasi kondilus yang minimal, maka dapat ditangani dengan pemberian

analgetik, diet cair dan pengawasan ketat. Pasien dengan fraktur prosesus koronoid

dapat ditangani dengan cara yang sama. Pada pasien ini juga perlu diberikan latihan

mandibula untuk mencegah terjadinya trismus.

Kunci utama untuk penanganan fraktur mandibula adalah reduksi dan stabilisasi. Pada

 pasien dengan fraktur stabil cukup dengan melakukan wiring  untuk menyatukan gigi

atas dan bawah. Untuk metode ini dapat dilakukan berbagai tindakan. Yang paling

Fraktur Rahang | 14

Page 15: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 15/32

 

 banyak dilakukan adalah dengan menggunakan wire dengan   Ivy loops dan dilakukan

MMF (maxillomandibular fixation).

Fraktur Rahang | 15

Page 16: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 16/32

 

Fraktur Rahang | 16

Page 17: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 17/32

 

Dapat juga dipasang archbar  dan dilakukan IMF (intermaxillary fixation),

dilakukan fiksasi eksternal, dipasang  screw, pemasangan Gunning   splint  juga banyak 

dilakukan karena bisa memfiksasi namun pasien tetap dapat menerima asupan makanan.

Fraktur Rahang | 17

Page 18: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 18/32

 

Fraktur Rahang | 18

Page 19: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 19/32

 

Fraktur Rahang | 19

Page 20: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 20/32

 

Pada fraktur kominutiva maupun fraktur – fraktur yang tidak stabil atau fraktur 

dengan dislokasi segmen ditangani dengan pembedahan dengan ORIF (open reduction

internal fixation) baik yang rigid maupun non rigid.

 

Fraktur Rahang | 20

Page 21: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 21/32

 

Fraktur Rahang | 21

Page 22: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 22/32

 

2.11 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah dilakukannya perbaikan pada fraktur mandibula umumnya jarang

terjadi. Komplikasi yang paling umum terjadi pada fraktur mandibula adalah infeksi

atau osteomyelitis, yang nantinya dapat menyebabkan berbagai kemungkinan

komplikasi lainnya.

Tulang mandibula merupakan daerah yang paling sering mengalami gangguan

 penyembuhan fraktur baik itu malunion ataupun non-union. Ada beberapa faktor risiko

yang secara spesifik berhubungan dengan fraktur mandibula dan berpotensi untuk 

menimbulkan terjadinya malunion ataupun non-union. Faktor risiko yang paling besar 

adalah infeksi, kemudian aposisi yang kurang baik, kurangnya imobilisasi segmen

fraktur, adanya benda asing, tarikan otot yang tidak menguntungkan pada segmen

fraktur. Malunion yang berat pada mandibula akan mengakibatkan asimetri wajah dandapat juga disertai gangguan fungsi. Kelainan-kelainan ini dapat diperbaiki dengan

melakukan perencanaan osteotomi secara tepat untuk merekonstruksi bentuk lengkung

mandibula.

Faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya

komplikasi antara lain sepsis oral, adanya gigi pada garis fraktur, penyalahgunaan

alkohol dan penyakit kronis, waktu mendapatkan perawatan yang lama, kurang

 patuhnya pasien dan adanya dislokasi segmen fraktur.

Fraktur Rahang | 22

Page 23: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 23/32

 

BAB III

FRAKTUR MAKSILLA

3.1 DEFINISI

Fraktur maksilofacial adalah fraktur kerangka tulang muka bersama dengan

 bermacam tingkat keterlibatan jaringan lemak yang menutupinya, bersama dengan cedera

 bangunan sekitarnya seperti mata, sinus paranasal

3.2 ETIOLOGI

Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma atau tanpa trauma berupa

yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :

· Osteoporosis Imperfekta

· Osteoporosis

Fraktur Rahang | 23

Page 24: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 24/32

 

· Penyakit metabolik 

3.4 KLASIFIKASI

1. fraktur prosesus alveolar 

2. fraktur 1/3 muka bagian tengah

3. fraktur nasal kompleks

4. fraktur zygomatic kompleks

3.4.1 FRAKTUR PROSESUS ALVEOLARIS

meliputi gigi yang tanggal, subluskasi atau fraktur dan sering terkait dengan

fraktur alveolus. Diagnosis biasanya jelas karena adanya kekacauan pertumbuhan

gigi, tetapi jelas ini mungkin tidak diperhatikan bila mereka bersama dengan

cedera yang meluas di mana-mana

Gambaran klinis :

1. Bibir luka/bengkak 

2. alveolus terlihat

3. gigi goyang/frakture

4. Khas : malokulsi

3.4.2 FRAKTUR LE FORT (LeFort Fractures)

Fraktur Le Fort (  LeFort Fractures) merupakan tipe fraktur tulang-tulang

wajah yang adalah hal klasik terjadi pada trauma-trauma pada wajah. Fraktur Le

Fort diambil dari nama seorang ahli bedah Perancis René Le Fort (1869-1951)

yang mendeskripsikannya pertama kali di awal abab 20.

Fraktur Rahang | 24

Page 25: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 25/32

 

Gambar 1. Fraktur LeFort

Fraktur Le Fort dibagi atas 3, yaitu :

-  Le Fort I(frakture horizontal)

Garis Fraktur berjalan dari sepanjang maksila bagian bawah sampai dengan bawah

rongga hidung. Disebut juga dengan fraktur “guerin”. Kerusakan yang mungkin :

a.Prosesus alveolaris

 b. Bagian dari sinus maksilaris

c.Palatum durum

d. Bagian bawah lamina pterigoid

Gambaran klinis :

• Pembengkakan muka,echymosis,luka wajah

• Pembekakan bibir atasFraktur Rahang | 25

Page 26: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 26/32

 

• Laserasi mukosa labial

• Gangguan oklusi

• Hidung terluka

• Maxilla moveable

1. downward

2. back ward : cross bite

3. upward : open bite

• Fracture impacted

 pendarahan dari Sinus maxillaries ke hidung hingga menyebabkan

gangguan pernafasan.

 Le Fort II(fracture vertical)

Garis fraktur melalui tulang hidung dan diteruskan ke tulang

lakrimalis, dasar orbita, pinggir infraorbita dan menyeberang ke bagian atas

dari sinus maksilaris juga ke arah lamina pterogoid sampai ke fossa pterigo

 palatine. Disebut juga fraktur “pyramid”. Fraktur ini dapat merusak system

lakrimalis, karena sangat mudah digerakkan maka disebut juga fraktur ini

sebagai “floating maxilla (maksila yang melayang) ”

Garis Fraktur melalui sutura nasofrontal diteruskan sepanjang ethmoid

 junction melalui fissure orbitalis superior melintang kearah dinding lateral ke

orbita, sutura zigomatikum frontal dan sutura temporo-zigomatikum. Disebut

 juga sebaga “cranio-facial disjunction”. Merupakan fraktur yang memisahkan

secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.

Fraktur Rahang | 26

Page 27: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 27/32

 

Gambaran klinis

• tampak pembengkakan tengah muka meliputi hidug,bibir dan mata.

• Pendarahan dilubang hidung

• Displacement maxilla kebelakang karena tarikan M.pterygoideus externus.

 Le Fort III(tranversal fracture)

Disebut juga :  fraktur suprazigomatic atau  fraktur zygomatico compound 

Fraktur yang mengakibatkan lepasnya seluruh tulang 1/3 muka bagian tengah

dari basis cranii mengenai

• Daerah mata

• Dasar hidung

• Region ethmoid

• Fisura intraorbital

• Processus zygomaticus

• Telinga

Gambaran klinis :

• Pendarahan ke sinus maxilaris,hidung,palatum dan faring

• Pendarahan pada konjugtiva bulbi

• Pembengkakan kelopak mata dan ecchymosis

 N.opthalmicus terjepit menyebabkan buta• Paralisis nervus motorik mata menyebabkan diplopia

• Paralisis N.facialis permanen/temporer 

3.4.3. FRAKTUR ZYGOMATIC KOMPLEKS

 Adalah fraktur tulang zigomatikus disekitar garis sutura zigomatiko-frontalis,

zigomatiko-maksilaris dan bagian-bagian dari tulang frontalis, maksila dan temporalisterlibat dalam fraktur ini dan oleh karenanya disebut sebagai “kompleks zigomatikus”.

Fraktur Rahang | 27

Page 28: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 28/32

 

Tulang zigomatikus didorong kedalam oleh kekuatan yang mematahkan dan ini

menyebabkan perataan muka pada sisi yang cedera yang pada fase awal ditutup oleh

oedem.

Gambaran klinis :

• Os zygomatic menonjol

• Pendarahan

• Udem

• Parestesi pipi,hidung,bibir atas

3.4.4. FRAKTUR NASAL KOMPLEKS

Adalah fraktur pada tulang nasal saja, tetapi biasanya ada fraktur yang terkait

dengan prosesus frontalis maksila yang bersambung dengan tulang nasal pada sisi

lateralnya.

Gambaran klinis :

•  Batang hidung menjadi flat 

•  Pendarahan

• Gangguan jalan nafas

3.4. PRINSIP MANAJEMEN FRAKTUR RAHANG

Fraktur Rahang | 28

Page 29: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 29/32

 

• Umum

1. tidak ada gangguan jalan nafas

2. kontrol pendarahan

3. tidak ada syok 4. posisi pasien

5. bebas bekuan darah dan debris

• khusus

1. perlu rujukan ke spesialis bedah mulut

2. prinsip :

• mengembalikan rahang ke oklusi normal

• repoisi

• fiksasi

• imobilisasi dengan intermaxillary wiring

3.6. KOMPLIKASI FRAKTUR RAHANG

• infeksi

• delayed union/non union

1. infeksi

2. gigi digaris fraktur 

3. imobiliasasi kurang baik 

4. space yang besar antara fragmen

• malunion

Fraktur Rahang | 29

Page 30: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 30/32

 

BAB IV

KESIMPULAN

Kendati teknologi bedah memberi hasil yang baik, pencegahan trauma

merupakan langkah yang bijak. Pengendara motor yang berisiko tinggi terjadi trauma

hendaknya lebih memperhatikan keselamatan, terutama dibagian kepala. Dari suatu

  penelitian, disimpulkan bahwa ternyata tidak ada perbedaan berarti pada frekuensi

kejadian trauma maksilofacial sebelum dan sesudah era wajib helm. Hal ini

kemungkinan disebabkan karena masih sangat sedikit pengendara sepeda motor yang

mengenakan helm dengan benar.

Fraktur rahang merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan penanganan

segera . apabila keadaan pasien pasca truma cukup baik maka perawatan definitif dapat

segera dilakukan tapi apabila dijumpai kondisi sebaliknya dimana terdapat komplikasi

Fraktur Rahang | 30

Page 31: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 31/32

 

seperti obstruksi jalan nafas,pendarahan, infeksi,shock maka peroritas perawatan

ditujukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Fraktur rahang dapat dideteksi secara visual, namun bagaimana pun juga tetap

dibutuhkan pemeriksaan penunjang lain nya untuk lebih memperjelas keberadaan

fraktur dan perluasan nya serta kemungkinan adanya fraktur pada sisi yang berlawanan.

Prinsip utama perawatan faraktur rahang adalah dimana penyelamatan jiwa

menjadi prioritas utama. Dengan melakukan reduksi dan imobilisasi yang baik umum

nya sudah cukup membuat kenyamanan pasien selama proses penyembuhan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wood R. J, Jurkiewicz M.J. Plastic and Reconstructive Surgery. In: Schwartz S.I,

Shires G.T, Spencer F.C, Daly J.M, Fischer J.E, Galloway A.C. Schwartz

Principles of Surgery 7 edition

2. Armis. TRAUMA SISTEMA MUSKULOSKELETAL, FK-UGM, Yogyakarta.

Fraktur Rahang | 31

Page 32: Presentasi Gilut BAKTI Yudha

5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 32/32

 

3. Grabb & Smith’s, 1997, PLASTIC SURGERY, 5 th Edition, Lippincott-Raven,

Philadelphia, New York.

4. Putz & Pabst, 2000, ATLAS ANATOMI MANUSIA SOBOTA, Jilid 1, Edisi 21,

EGC, Jakarta.

5. Sjamsuhidajat & Wim De Jong, 2005, BUKU AJAR ILMU BEDAH, Edisi 2,

EGC, Jakarta.

6. http://catatanperawat.byethost15.com/asuhan-keperawatan/asuhan-keperawatan-

fraktur-mandibula/

7. http://emedicine.medscape.com/article/868517-overview

8. http://www.craniofacialcenter.com/book/Trauma/Trauma_6.htm

9. http://www.emedicinehealth.com/broken_jaw/page5_em.htm

10.http://www.pdgionline.com/v2/index.php?

option=com_content&task=view&id=602&Itemid=33 

11.http://content.nejm.org/cgi/reprint/358/5/512.pdf 

Fraktur Rahang | 32