PRESENTASI HUMANIORA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    1/15

     

    KONSEP AKHLAK

    ETIKA ISLAM DALAMPERILAKU DOKTER PERAWAT

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    2/15

     

    OLEH :

    ANSINA DWI GUNAR

    (10100109020)

    IRNA HERLIANI

    (10100109024)

     YULIANA SETIAWATI

    (10100109029)

    INTAN ARVIANTY

    (10100109030)

    MARETTA PRIHARDINI

    (10100109032)

    UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    2009

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    3/15

     

    TUJUAN

    PENDAHULUAN

     TINJAUAN PUSTAKA

    ISI

    KESIMPULAN

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    4/15

     

    TUJUAN

    a. Memahami pengertian akhlak menurut pandangan islam 

    b. Mengetahui ciri-ciri akhlak lslam serta dapat mengaitkannyadengan kehidupan sehari-hari 

    c. Mengetahui konsep akhlak dan etika Islam dalam perilakukehidupan dokter tenaga medis 

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    5/15

     

    PENA!U"UAN

    Tenaga medisan dapat dideskripsikan sebagai suatu tindakan, kebijakanpengaruh, suatu prinsip etis atau suatu cara hidup di dunia. Tenaga medisan

    sebagai etik tidak hanya dipandang sebagai suatu revolusi dilema eyik, tetapi

     juga sebagai cara bagaimana seseorang saling bertingkah laku. Etik tenaga

    medis dan dokter atau yang termasuk dalam tenaga medis dihbungkan dengan

    hubungan antar masyarakat dan dengan karakter serta sikap tenaga medis

    terhadap orang lain, dan tidak kalah pentingnya adalah perlakuan tenaga medisyang harus bisa berlandaskan dengan ajaran dan syariat islam.

    Seorang tenaga medis profesional aka memiliki perasaan empati pada

    orang lain. Tenaga medis harus bisa memahami situasi yang dialami orang lain

    dan mencoba sebanyak mungkin memahami kehidupan dan pengalaman orang

    lain. Pemberi tenaga medissan profesional akan mampu melakukan perubahanpada diri sendiri dan terutama pada orang lain apalagi bila semua tindakan

    tenaga medisan berlandaskan pada kode etikdan ajaran Islam.

     

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    6/15

     

    Masalah yang timbul dalam dunia kesehatan terutama pada tenaga medis

    yang melakukan tindakan medis dalam meraat orang lain adalah karena

    tidak memiliki landasan akhlak yang diajarkan. Sehingga menimbulkan

    kesalahan besar pada persepsi masyarakat tentangnya. Tanpa kode etik

    dan dasar moral, tenaga medisan dapat dengan mudahterkikis di lingkunganyang menekankan penyembuhan teknis dan tidak melihat seseorang dalam

    konteks nilai dan kehiduoan tertentu. Terdapat beberapa kode untuk tenaga

    medis professional yang semuanya merefleksikan autonomi ! penentuan

    nasib diri oleh klien ", kemurahan hati dengan bertindak baik, nonmaleficiency

    !penghindaran dari bahaya", keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan

    semua secara adil, serta prinsip sekunder dari kejujuran dengan berbicara

    sejujurya berdasarkan kebenaran yang ada, dan kesetiaan memegang janji

    dan tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai penghormatan pada

    klien. Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu

    memerintahkan setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan

    menolong yang lainnya dalam keadaan membutuhkan pertolongan. #tolong$

    menolong kamu dalam kebajikan, janganlah kamu tolong menolong dalam

    kejahatan%

    dan ayat yang menyebutkan& #barang siapa menyelamatkan satu nyaa,

    maka seolah$olah ia telah menyelamatkan umat manusia seluruhnya%

    'S (l$Maidah, )&*+,

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    7/15

     

    Sistem pelayanan kesehatan yang Islami dapat tercipta bila faktor$faktor 

    i baah ini mendukung &

    Petugas kesehatan & !baik dokter, tenaga medis, parademic, petugas$Petugas maupun bagian administrasi"

    $ berakhlak dan berprilaku islami

    $ ramah ! senyum sebagian dari iman "

    $ memiliki sifat yang memenuhi - konsep akhlak dalam islam & yaitu farirnest

      !adil", accountabilitas amanah !bertanggung jaab", transparency !jujur",

      consistent !isti/omah"$ dapat menahan haa nafsunya

    $ menolong berdasarkan atas habluminannas dan habluminallah$sebisa mungkin diusahakan agar dokter atau tenaga medis memeriksa dan

      meraat pasien yang sudah baligh sesama jenis !laki$laki dengan laki$laki,

      perempuan dengan perempuan, kecuali anak$anak yang belum mengerti"

    0erdasarkan yang tertera dalam (l$'ur1an

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    8/15

     

    0ila dikaitkan dengan kebudayaa, maka seperti yang telah disebutkan

    sebelumnya, dokter adalh suatu profesi yang berhubungan langsung

    dengan manusia sebagai laan interaksinya dalam konteks makhluk yang

    sama berbudaya. 2arena itu seorang dokter harus mengetahui segala

    hal yang berkaitan dengan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai

    makhluk sosial. 3ntuk membangun nilai$nilai sosial itu agar tetap menjadi

    landasan bagi setiap dokter terutama sebagai dokter muslim dalam

    menjalani kehidupan profesinya yang luas, maka disinilah pengetahuan

    kebudayaan menjadi konsep dasar dalam membanun jati diri sebagai

    ketugas layanan kesehatan.

    Sehubungan dengan itu, penggunaan konsep perilaku disini berada dalam

    Pengertian ketunggalannya degan konsep kebudayaan. Perilaku seseorang,

    Sedikit atau banyak, terkait dengan pengetahuan, nilai dan norma dalam

    4ingkungan$lingkungan sosialnya, demikian juga halnya dengan seorang

    okter. 3ntuk proses hulu, lingkungan pendidikan yang baik tentu akan

    Mengantar seseorang untuk berperilaku yang baik pula.

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    9/15

     

    Ilmu kedokteran khususnya kedokteran umum yang menangani manusia

    5elas sangat paralel dengan pengetahuan budaya yang berkaitan dengan

    6asil kesadaran manusia. Segala penalaran dokter sebagai manusia akan

    Sama dengan penalaran budi manusia. Ilmu kedokteran yang selalu

    Memikirkan jasmani dan rohani manusia akan selalu dituntut 7leh keadaan

    lingkungan masyarakat. Salah pikir dari seorang dokter berarti akan

    0ertentangan dengan hati nurani manusia yang melekat dalam pribadi

    Sang dokter. Sebaliknya kesuksesan dokter akan selalu menjunjung tinggi

    an mengangkat nama harumnya karena segala kesuksesan itu tentu

    ilandasi oleh budipikiran manusia secara sadar 

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    10/15

     

    TINJAUAN PUSTAKA

    5ika kita mengamati sejenak, akan disadari betapa kita telah jauh

    menyimpang dari idealisme sebagai dokter. 8enomena ini telah

    mendunia dan juga telah menyebar ke dalam negara kita. 0ukan

    hanya praktek medis dan tenaga medisan pasien yang menyimpang

    dari idealisme sosial, bahkan konsep humanisme menjadi sesuatuyang asing dalam pendidikan kedokteran dan dalam bidang penelitian

    kedokteran. 0enar bahea etika kedokteran termasuk dalam kurikulum

    pada beberapa sekolah kedokteran, namun diduga hal tersebut hanya

    sebagai metode resmi untuk menenangkan hati mereka. 2enyataannya,

    dibutuhkan lebih dari sekedar memasukkan subjek etika kedoteran ke

    dalam kurikulum agar lulusan kedokteran menjadikan humanisme danperilaku etis sebagai sifat kedua mereka.

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    11/15

     

    2arena tuntutan akan kompetensi profesi yang semakin meningka, dokter$

    dokter berlomba dalam menyempurnakan sisi keilmuannya. 2egamangan

    menghadapi masyarakat yang gemar menggugat, ketakutan melakukanmalpraktek, peningkatan kejahatan moral oleh praktisi medis, semua hal$hal

    tersebut menyebabkan para dokter sangat fokus pada keahlian medis mereka.

    mereka menjadi sangat perhatian dalam menangani keluhan fisik pasien,

    yang penting pasien sembuh dari derita fisiknya. Mereka tidak perlu repot$

    repot menangani jia kategori gila !silahkan ke ahli jia kalau jia anda

    terganggu"

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    12/15

     

    ISI

    6umanisme dan etika dalam praktek kedokteran meraat orang sakit pada

    level fundamental berakar pada jia manusia dan humanisme.Misalnya seorang ibu yang meraat anak atau bayinya yang

    sedang sakit, kenalankeluarga sekitarnya menaarkan bantuan berupa

    sarannasihat dimanapun diinginkan, sementara seorang anita tua diantara

    para arga merespon permintaan bantuan ibu tadi. Mereka semua tidak

    memiliki motif yang berkaitan dengan uang dalam memberikan bantuan,

    tetapi dilandasi atas dasar belas kasih. Pada level yang berbeda,sejak jaman dahulu orang$orang suci, pendeta, tabib, dan dukun telah

    meraat orang$orang sakit karena adanya keyakinan baha penyakit adalah

    manifestasi dari pengaruh iblis yang dilakukan dengan perantaraan Tuhan

    atau makhluk supernatural atau manusia lain. Motif mereka dalam

    menyembuhkan orang sakit mungkin tidak sepenuhnya untuk kepentingan

    orang sakit tersebut karena mereka memperoleh keuntungan dalam tatanansosial atas bantuan tersebut, disamping adanya kekuasaan dan otoritas yang

    iberikan pada mereka dalam masyarakat.

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    13/15

     

    Saat hal tersebut dikaitkan dengan profesi dokter, kita diyakinkan baha

    masalah sosialnya berakar pada sikap humanisme, belas kasih pada

    penderitaan pasien, dan keinginan untuk memberikan pelayanan kesehatan.okter praktek dan spesialis saat ini memiliki hubungan dokter$pasien 9one$to$

    one1 yang unik dan sangat pribadi, melibatkan kepatuhan, ketergantungan, dan

    kepercayaan yang utuh dari pasien terhadap otoritas, pengetahuan, dan

    keterampilan dokternya.

    engan otoritas tersebut trciptalah unsur keajiban sosial untuk melayani

    dengan belas kasih kepada mereka yang percaya dan bergantung pada kita.Prinsip$prinsip etika telah tertuang secara lengkap dalam Islam, yaitu dalam ilmu

    tentang akhlak. 0ahkan ilmu ini tidak terbatas kepada profesi dokter saja, tapi

    memayungi semua insan yang mengaku sebagai muslim.

    5adi, saat sekarang pun, prinsip etika sudah harus kita jalankan karena akhlak

    yang sumbernya jelas dari (llah S:T berimplikasi pada akhirat yang mengikat

    muslim yang berakal dan deasa, yaitu kita semua.

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    14/15

     

    ari segi keterampilan, kompetensi yang dikehendaki dijelaskan oleh

    masing$masing sub divisi pendidikan kedokteran. engan sistem integrasi

    yang baru diterapkan, seorang dokter maupun tenaga medis dan tenagamedis lain diharapkan memiliki keterampilan klinis yang

    lebih terarah. Selain itu, seorang dokter dan tenaga medis yang profesional

    harus mempunyai basis keta/aan dan mengamalkan konsep akhlak dan

    etika Islam serta aplikasinya dalam kehidupan

    dengan berbekal akhlak dan etika Islam tersebut diharapkan seorang

    dokter maupun tenaga medis dapat selalu menanamkan nilai$nilaiketuhanan dalam pelayanan kesehatan.

  • 8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA

    15/15