39
 Page 1 Oleh: Fahmi Majid Al-Maghfur. (209.191.0020) Pembimbing: dr. H.M Henalsyah (Acha) Laporan studi kasus stase DALAM UPAYA PENDEKAAN KED!KE"AN KELUA"#A E"HADAP Ny. M DALAM MENAN#AN$ PE"MA%ALAHAN STROKE NON HEMORAGIK  Clerkship Kepaniteraan Klinik Madya &akultas Kedokteran Uni'er sitas $sla Malan *+,-

Presentasi Kasus Ipd (Fahmi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

Smoke Screen

Oleh: Fahmi Majid Al-Maghfur.(209.191.0020)Pembimbing: dr. H.M Henalsyah (Acha)

Laporan studi kasus stase DALAM

UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA TERHADAP Ny. MDALAM MENANGANI PERMASALAHANSTROKE NON HEMORAGIKPresentasi Studi Kasus ClerkshipKepaniteraan Klinik MadyaFakultas Kedokteran Universitas Islam Malang 2014

Page #PendahuluanStroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak (Utami P, 2009 ).

Stroke tetap menjadi permasalahan kesehatan yang utama sampai saat ini. Stroke mampu mempengaruhi kehidupan manusia dan ekonomi.Page #Identitas PasienNama: Ny.MUsia : 63 TahunJenis kelamin: PerempuanStatus: MenikahPekerjaan: Ibu rumah tanggaPendidikan: SMPAgama: IslamAlamat: Jl. Melati karang mloko RT. 04 RW. 05 BatuSuku: JawaNama Istri: Alm. Tn. HUsia suami: Pekerjaan: Swasta Tanggal periksa: 25-1-2014Nomor RM: 16-29-08Page #AnamnesaKeluhan utama : Kaki dan tangan kiri merasa lemasHarapan : Kaki dan tangan bisa pulih kembali, bisa berjalan seperti biasa

Kekhawatiran : Khawatir tidak dapat berjalan dan melakukan aktivitas dengan baik

Page #RPS: Ny.M diantar ke IGD RSI Unisma bersama anaknya pada tanggal 25 januari 2014 pukul 18:35. Pasien datang dalam keadaan dibopong karena tangan dan kaki kirinya lemas dan pasien tidak dapat berdiri. Pasien mengaku tangan dan kaki kirinya terasa lemah,tidak bisa diangkat dan trasa tebal. Pasien mengeluh pertama kali merasakan kelemahan pada tangan kirinya pada tanggal 25-1-2014 jam 15.00, secara tiba-tiba tanpa di ketahui penyebabnya. Selain itu pasien juga mengeluh pusing tanpa disertai nyeri kepala. Pada hari itu juga pasien langsung dibawa ke RSI Malang oleh anak-anaknya.Page #RPD :Riwayat pernah MRS (-)Riwayat DM (-)Riwayat hipertensi (+)Riwayat alergi (-)Riwayat penyakit jantung (-)

RPK :DM : (-)HT: (+)Riwayat penyakit jantung : (-)

Page #Riwayat kebiasaan: Ny.M sehari-harinya berkebun di lading sendiri Merokok(-)Minuman Keras (-)

Riwayat Pengobatan:Pasien sebelum MRS pernah mengkonsumsi obat-obatan hipertensi.Page #Riwayat Sosial EkonomiNy.M sudah tidak bekerja sekitar beberapa tahun yang lalu karena mengetahui kondisi fisiknya yang sudah tidak kuat seperti dulu. Suami Ny.M yaitu Alm.Tn.H bekerja wiraswasta. Kondisi ekonomi keluarga Ny.M tergolong cukup, karena juga dibantu oleh anaknya yaitu Ny. E dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Riwayat giziPasien selalu mengontrol pola makannya, makan tiga kali sehari teratur, menghindari garam berlebih dan juga makanan berlemak.

Keadaan lingkunganLingkungan sekitar rumah Ny.M tergolong bersih.Page #Review of SystemKepala : rambut sedikit beruban, luka (-), sakit kepala (-), pusing (+), nyeri (-)Pernafasan : Sesak nafas (-), batuk (-)Kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), diare (-), BAB (normal)Genitourinaria: BAK (normal)Neurologic: Kejang (-), kelemahan pada tangan dan kaki kiri (+), kaki dan tangan kiri seperti tebal (+)Muskuluskeletal : Kaku sendi (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-)Ekstremitas : Lemah pada tangan dan kaki kiri (+)

Page #Pemeriksaan FisikKeadaan umum cukup, kesadaran compos mentis (GCS: 456), status gizi kesan normalStatus giziBB: 60 kgTB: 165 cmBMI: BB/TB2 = 22.03normalTanda VitalTensi: 140/90 mmHgNadi: 89 x/menitSuhu: oCRR: x/menitSpO2 : %

Page #Rambut: distribusi pertumbuhan rambut rata, rambut beruban.Kepala dan wajah: bentuk kepala oval, wajah simetris, luka (-), warna kulit coklat, nyeri kepala (-)Mata: conjungtiva anemis (-/-), radang (-/-), eksoftalmus (-), mata cekung (-)Hidung: rhinorrhea (-/-), epistaksis (-/-), deformitas hidung (-/-)Mulut: bibir pucat (-/-), bibir kering (-/-)Telinga: otorrhea (-/-), kedua cuping telinga normal

Page #Thorax: (Tidak ada data)Abdomen : (Tidak ada data)Sistem Collumna Vertebralis : (Tidak ada data)Ekstremitas : Edema (-), deformitas (-), luka (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-)Pemeriksaan neurologik :Kesadaran : GCS 456 composmentisFungsi sensorik: Penurunan sensorik pada ekstremitas kiri (tangan dan kaki) Fungsi motorik

Page #Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap :RDW-CV : -10,9 dan limfosit : -20,8 CT-Scan : menolak dilakukan (-)EKG : DBNPage #Diagnosa HolistikDiagnosis dari segi biologis :Stroke Non HemoragikDDx : - Stroke Hemoragik- HipertensiDiagnosis dari segi psikologis :Ny.M merasa memiliki beban pikiran semenjak ditinggal meninggal suaminya dan mulai tinggal bersama anak pertamanya. Diagnosis dari segi sosial dan ekonomi :Aspek sosial keluarga Ny.M baik, hubungan dengan tetangganya tidak ada masalah. Lingkungan sekitar rumah Ny.M tergolong bersih. Kondisi ekonomi keluarga Ny.M tergolong cukup. Ny.M saat ini hanya sebagai ibu rumah tangga dan tinggal bersama anak pertamanya yang kondisi ekonominya cukup.Page #Rencana Penatalaksanaan HolistikNon Farmakoterapi : KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi):Istirahat dann tirah baringMakan menu yang sudah disiapkan rumah sakit (tinggi kalori tinggi protein).Memberitahukan kondisi Ny.M dan menjelaskan tindakan-tindakan yang akan dilakukan.Observasi tanda vitalMelibatkan pasien dan keluarga dalam mobilisasiMelakukan ganti posisi setiap 2-4 jamNy.M diharuskan sering melatih motoriknya, agar rehabilitasinya cepat membaik. Page #Farmakoterapi : (12 november)R/ Inf. RA (ringer asetat) 12 tpmR/ inj. IV RocerR/ inj. IV citicoline 500 mgR/ O2 3 literR/ Inj. iv piracetam 3 g/6 jamR/ Trombo aspilets 80 mg R/ Ranitidin 2x1 amp IV R/Amlodipine 10 mg 1x1Page #Follow Up NoTanggalSOAP125-01-14Pasien menyatakan kesulitan bergerak dan mengatakan lemah pada anggota gerak kiri. Tangan dan kaki kirinya tidak dapat diangkat serta trasa tebal. KU cukup, compos mentis GCS 456, gizi kesan baikVital sign:TD: 140/90 mmHg,RR : (-)HR: 88 x/menitT: (-)Pemeriksaan Fisik: Lemah pada ekstremitas kiri, ROM :5-5/4-4Pemeriksaan Penunjang:EKG: DBN RDW-CV : -10,9 dan limfosit : -20,8 Stroke Non HemoragikDDx : -Stroke Hemoragik -HipertensiPasien istirahatMakan tinggi kalori tinggi proteinMelatih motorik pasienMelakukan ganti posisi setiap 2-4jamTerapi:R/ Infus RA 12tpmR/ Inj. Rocer R/ Inj. Citicolin 500mg O2 3 literR/ Inj. piracetam 3g/6jamR/ trombo aspilet 80 mgR/ ranitidine 1A/12 jamPlaning pemeriksaan penunjang:CT-Scan226-01-14Kaki dan tangan merasa lemah namun lebih baik dari kemarinKU cukup, compos mentis GCS 456, gizi kesan baikVital sign:TD: 150/80 mmHg,HR: (-)T: (-)Pemeriksaan Fisik: Lemah pada ekstremitas kiri, ROM :5-5/4-4 Stroke Non HemoragikDDx : -Stroke Hemoragik -HipertensiPasien istirahatMakan tinggi kalori tinggi proteinMelatih motorik pasienMelakukan ganti posisi setiap 2-4jamTerapi:R/ Infus RA 12tpmR/ Inj. piracetam 3g/6jamR/ trombo aspilet 80 mgR/ ranitidine 1A/12 jamR/ Inj. Citicolin 500mg Page #327-01-14Kaki dan tangan sudah mulai bisa diangkat namun masih terasa lemah.KU cukup, compos mentis GCS 456, gizi kesan baikVital sign:TD: 160/90 mmHg,HR: T: Pemeriksaan Fisik: Lemah pada ekstremitas kiri, ROM :5-5/4-4Stroke Non HemoragikDDx : -Stroke Hemoragik -Hipertensi Pasien istirahatMakan tinggi kalori tinggi proteinMelatih motorik pasienMelakukan ganti posisi setiap 2-4jamAcc KRSTerapi:R/ Infus RA 12tpmR/ Inj. piracetam 3g/6jamR/ trombo aspilet 80 mgR/ ranitidine 1A/12 jamR/ Inj. Citicolin 500mg 428-01-14Kaki dan tangan sudah mulai bisa diangkat namun masih terasa lemah.Stroke Non HemoragikTerapi rawat jalan:piracetam 400mg 2x1trombo aspilet 80 mg 1x1Citicolin 500mg 2x1Amlodipine 10mg 1x1Page #Demografi KeluargaBentuk Keluarga : extended familyStruktur Komposisi Keluarga :

Page #Denah Rumah

Page #Fungsi Fisiologis APGAR ScoreKriteriaNy.MNy. E Tn.H Sdr.F Sdri.F Adaptation22222Partnership22222Growth22222Affection22222Resolve21222TOTAL109101010Total APGAR Keluarga(10+9+10+10+10) : 5 = 9,8 Kesimpulan :fungsi fisiologisKeluarga Ny.M baikPage #Fungsi Patologis SCREEM Score

Page #Genogram

Page #Pola Interaksi

Page #Diagram Faktor Perilaku & Non-Perilaku

Page #Masalah MedisMasalah medis Ny.M:Stroke Non HemoragikMasalah Non MedisNy.M sudah tidak bekerja, karena kesehatannya yang tidak cukup baik, dan penghasilan dari keluarganya didapatkan dari anak dan menantunya di tambah Ny.E di tinggal meninggal suaminya.

DAFTAR MASALAH

Page #

Page #

Page #SARAN KOMPREHENSIFMenginformasikan pada pasien dan keluarga terkait penyakit pasien (informed consent).Pasien harus dalam pantauan keluarga, dan pasien dilatih bergerak secara bertahap.Makanan makanan yang bergizi, tinggi kalori tinggi protein.Meberikan pengertian bahwa kondisi psikologis pasien juga mempengaruhi lama atau cepatnya proses penyembuhan terkait dengan kondisi imunitas pasien.Memberikan pengarahan dan saran kepada Tn.S dan keluarga untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah karena banyak mengandung vitamin.Memberikan pengarahan untuk menghindari rokok dan kopi.Memberikan pengarahan untuk rutin kontrol ke dokter saraf.Page #Pengertian StrokeStroke (berasal dari kata strike) berarti pukulan pada sel otak. Biasanya terjadi karena adanya gangguan distribusi oksigen ke sel otak. Hal ini disebabkan gangguan aliran darah pada pembuluh darah otak, mungkin karena aliran yang terlalu perlahan, atau karena aliran yang terlalu kencang sehingga pecah (perdarahan), akhirnya sel-sel otak yang diurus oleh pembuluh darah tersebut mati ( Yatim F, 2005 ). Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Aliran darah yang terhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak juga terhenti, sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya ( Utami P, 2009 ).

Page #

Page #Klasifikasi StrokeBerdasarkan atas jenisnya, stroke dibagi menjadi : 1. Stroke Iskemik / Non Hemorogik Stroke iskemik terjadi karena aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. 2. Stroke Hemorogik Diakibatkan karena pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. (Fatimah Detty N, 2009 )Page #Faktor-Faktor Penyebab Stroke Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, tetapi pada awalnya adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arteriosklerosis. Karena arteriosklerosis merupakan gaya hidup modern yang penuh stress, pola makan tinggi lemak, dan kurang berolahraga. Ketiganya sebenarnya tergolong dalam faktor risiko yang dapat dikendalikan. Selain itu, ada pula faktor-faktor lain yang tidak dapat dikendalikan, yaitu antara lain : 1. Faktor Risiko Tidak Terkendali a) Usia Semakin bertambah tua usia, semakin tinggi risikonya. Setelah berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena stroke dapat menyerang semua kelompok umur. b) Jenis kelamin Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, tetapi penelitian menyimpulkan bahwa justru lebih banyak wanita yang meninggal karena stroke. Risiko stroke pria 1,25 lebih tinggi daripada wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih muda sehingga tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Dengan perkataan lain, walau lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang pada usia lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar. c) Keturunan-sejarah stroke dalam keluarga Nampaknya, stroke terkait dengan keturunan. Faktor genetik yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Gaya hidup dan pola suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil) mungkin merupakan faktor genetik yang paling berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke yang lain. Page #2. Faktor Risiko Terkendali a) Hipertensi Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 persen pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke. b) Penyakit Jantung Setelah hipertensi, faktor risiko berikutnya adalah penyakit jantung, terutama penyakit yang disebut atrial fibrilation, yakni penyakit jantung dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Denyut jantung di atrium kiri ini mencapai empat kali lebih cepat dibandingkan di bagian-bagian lain jantung. Ini menyebabkan aliran darah menjadi tidak teratur dan secara insidentil terjadi pembentukan gumpalan darah. Gumpalan-gumpalan inilah yang kemudian dapat mencapai otak dan menyebabkan stroke. c) Diabetes Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke dan mencapai tingkat tertinggi pada usia 50-60 tahun. Setelah itu, risiko tersebut akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 persen penderita diabetes pada umumnya juga mengidap hipertensi. d) Kadar kolesterol darah Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol seperti daging, telur, dan produk susu dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Memperbaiki tingkat kolesterol dengan menu makan yang sehat dan olahraga yang teratur dapat menurunkan risiko aterosklerosis dan stroke. Dalam kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan kolesterol. e) Merokok Merokok merupakan faktor risiko stroke yang sebenarnya paling mudah diubah. Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan perokok ringan. Merokok hampir melipatgandakan risiko stroke iskemik, terlepas dari faktor risiko yang lain, dan dapat juga meningkatkan risiko subaraknoid hemoragik hingga 3,5 persen. Perlu diketahui bahwa merokok memicu produksi fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya aterosklerosis. Pada pasien perokok, kerusakan yang diakibatkan stroke jauh lebih parah karena dinding bagian dalam (endothelial) pada sistem pembuluh darah otak (serebrovaskular) biasanya sudah menjadi lemah. Ini menyebabkan kerusakan yang lebih besar lagi pada otak sebagai akibat bila terjadi stroke tahap kedua. h) Cedera kepala dan leher Cedera pada kepala atau cedera otak traumatik dapat menyebabkan pendarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan yang sama seperti pada stroke hemoragik. Cedera pada leher, bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh karotid akibat peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau adanya tekanan pada pembuluh merupakan penyebab stroke yang cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda. i) Infeksi Infeksi virus maupun bakteri dapat bergabung dengan faktor risiko lain dan membentuk risiko terjadinya stroke. Secara alami, sistem kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawananan terhadap infeksi dalam bentuk meningkatkan peradangan dan sifat penangkalan infeksi pada darah. Sayangnya, reaksi kekebalan ini juga meningkatkan faktor penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke embolik-iskemik ( Yuli Saraswati, 2008 ). Page #Stroke HemoragikStroke Hemoragik adalah kondisi medis yang ditandai dengan pecahnya satu atau lebih pembuluh darah di dalam otak. Pembuluh darah yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan tingkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. Disamping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak. ( Wulandari Vina, 2007 )Page #Stroke Non HemoragikStroke non Hemoragik atau Stroke Infark adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia, akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologis fokal. Perdarahan otak dapat disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.Page #Klasifikasi Stroke Non HemoragikSecara non hemoragik, stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan proses patologik (kausal):a. Berdasarkan manifestasi klinik:i. Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack (TIA)Gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.ii. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic Neurological Deficit Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tapi tidak lebih dari seminggu.iii. Stroke Progresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation)Gejala neurologik makin lama makin berat.iv. Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)Kelainan neurologik sudah menetap, dan tidak berkembang lagi.b. Berdasarkan Kausal:i. Stroke TrombotikStroke trombotik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah di otak. Trombotik dapat terjadi pada pembuluh darah yang besar dan pembuluh darah yang kecil. Pada pembuluh darah besar trombotik terjadi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya gumpalan darah yang cepat. Selain itu, trombotik juga diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL). Sedangkan pada pembuluh darah kecil, trombotik terjadi karena aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang. Ini terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit aterosklerosis.ii. Stroke Emboli/Non TrombotikStroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas. Sehingga, terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak.Page #Gejala Stroke Non Hemoragik Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi, maka gejala-gejala tersebut adalah:a. Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna.i. Buta mendadak (amaurosis fugaks). ii. Ketidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan (disfasia) bila gangguan terletak pada sisi dominan.iii. Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan (hemiparesis kontralateral) dan dapat disertai sindrom Horner pada sisi sumbatan.b. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri anterior.i. Hemiparesis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai lebih menonjol.ii. Gangguan mental.iii. Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh.iv. Ketidakmampuan dalam mengendalikan buang air.v. Bisa terjadi kejang-kejangc. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media.i. Bila sumbatan di pangkal arteri, terjadi kelumpuhan yang lebih ringan. Bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol.ii. Gangguan saraf perasa pada satu sisi tubuh.iii.Hilangnya kemampuan dalam berbahasa (aphasia).Page #Gejala akibat penyumbatan sistem vertebrobasilar.i. Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas.ii. Meningkatnya refleks tendon.iii.Gangguan dalam koordinasi gerakan tubuh.iv.Gejala-gejala sereblum seperti gemetar pada tangan (tremor), kepala berputar.v. Ketidakmampuan untuk menelan (disfagia).vi.Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit bicara (disatria).vii. Kehilangan kesadaran sepintas (sinkop), penurunan kesadaran secara lengkap (strupor), koma, pusing, gangguan daya ingat, kehilangan daya ingat terhadap lingkungan (disorientasi).viii.Gangguan penglihatan, sepert penglihatan ganda (diplopia), gerakan arah bola mata yang tidak dikehendaki (nistagmus), penurunan kelopak mata (ptosis), kurangnya daya gerak mata, kebutaan setengah lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata (hemianopia homonim).ix. Gangguan pendengaranx. Rasa kaku diwajahe. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri posteriori. Komaii. Hemiparesis kontra lateral.iii. Ketidakmampuan membaca (aleksia).iv. Kelumpuhan saraf kranialis ketiga.Page #