Click here to load reader
Upload
wisnu-surya-pamungkas
View
810
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
STATUS PASIEN NEUROLOGI
IDENTITAS :
Nama / Umur : Tn.S / 66 tahunJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Pensiunan TNIAgama : IslamStatus Pernikahan : MenikahSuku Bangsa : JawaTanggal masuk : 27 Oktober 2010Dirawat ke : KeduaTgl pemeriksaan : 04 November 2010
ANAMNESA : Auto / 04 November 2010
KELUHAN UTAMA : Pusing yang berputar sejak ± 4 jam SMRS
KELUHAN TAMBAHAN : Mual, muntah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD RSGS dengan keluhan kepala pusing seolah sekelilingnya
bergerak sejak ± 4 jam SMRS (04.00), keluhan disertai dengan keluhan mual dan
muntah berupa air yang tidak banyak. Rasa pusing yang berputar timbul bila pasien
melakukan gerakan seperti bangun dari tempat duduk. Keluhan penurunan kesadaran,
penglihatan yang menurun atau melihat dobel, bicara cadel dan pelo, disangkal oleh
pasien. Keluhan gangguan pendengaran (telinga berdenging) dan nyeri pada daerah
telinga disangkal oleh pasien. Riwayat trauma kepala sebelumnya disangkal oleh
pasien.
Pada tahun 2003 pasien pernah dirawat selama 13 hari karena stroke. Kondisi
pasien setelah perawatan baik dan dapat beraktivitas kembali, riwayat hipertensi diakui
oleh pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: Hipertensi : Ada (sejak ±7 tahun yang lalu, tidak terkontrol) Diabetes mellitus : Disangkal Sakit jantung : Disangkal Trauma kepala : Disangkal Sakit kepala sebelumnya : Ada Kegemukan : Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1
Di sangkal
RIWAYAT KELAHIRAN/PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN:Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS Keadaan umum : Tampak sakit sedang Gizi : Baik Tanda vital
TD kanan : 170/100 mmHgTD kiri : 170/100mmHgNadi kanan : 80x/menitNadi kiri : 80x/menitPernafasan : 20x/menitSuhu : 36,2°C
Limfonodi : Tidak ada pembesaran limfonodi Jantung : BJ I-II reguler, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara dasar vesikuler, rhonki-/-, whezzing -/- Hepar : Tidak teraba membesar Lien : Tidak teraba membesar Ekstremitas : Akral hangat,edema(-)
STATUS PSIKIATRI
Tingakah laku : Wajar Perasaan hati : Tenang Orientasi : Baik Jalan pikiran : Normal Daya ingat : Baik
STATUS NEUROLOGIS Kesadaran : Compos Mentis / E4M6V5 GCS = 15 Sikap tubuh : Berbaring Cara berjalan : Normal Gerakan abnormal: Tidak ada
Kepala Bentuk : Normocephal Simetris : Simetris Pulsasi : Teraba pulsasi A.Temporalis dextra dan sinistra Nyeri tekan : Tidak ada
Leher Sikap :Normal
2
Gerakan :Bebas ke segala arah Vertebra :Dalam batas normal Nyeri tekan :Tidak ada
GEJALA RANGSANGAN MENINGEALKanan Kiri
Kaku kuduk : (-) Laseque : (-) (-) Kerniq : (-) (-) Brudzinsky I : (-) (-) Brudzinsky II : (-) (-)
NERVI CRANIALIS
N.I ( Olfaktorius) Daya penghidu : Normosmia Normosmia
N II (Opticus) Ketajaman penglihatan: Baik Baik Pengenalan warna : Baik Baik Lapang pandang : Tidak dilakukan Funduscopy : Tidak dilakukan
N III, IV, VI (Oculamotorius,Trochlearis,Abducens) Ptosis : (-) (-) Strabismus : (-) (-) Nistagmus : (-) (-) Exophtalmus : (-) (-) Enophtalmus : (-) (-) Gerakan bola mata:
Lateral : (+) (+)Medial : (+) (+)Atas lateral : (+) (+)Atas medial (+) (+)Bawah lateral : (+) (+)Bawah medial : (+) (+)Atas : (+) (+)Bawah : (+) (+)
PupilUkuran pupil : Ǿ3 mm Ǿ3mmBentuk pupil : bulat bulatIsokor/anisokor: isokorPosisi : sentral sentral Rf cahaya langsung: (+) (+)Rf cahaya tdk langsung: (+) (+)Rf akomodasi/konvergensi: (+) (+)
3
N V (Trigeminus) Menggigit : (+) Membuka mulut : Simetris Sensibilitas Atas : (+) (+)
Tengah : (+) (+)Bawah : (+) (+)
Rf masester : tak dilakukan Rf zigomatikus : tak dilakukan Rf cornea : tak dilakukan Rf bersin : Tidak dilakukan
N VII (Facialis)Pasif Kerutan kulit dahi : simetris kanan dan kiri Kedipan mata : simetris kanan dan kiri Lipatan nasolabial : asimetris kiri lebih datar Sudut mulut : asimetris kiri lebih rendah
Aktif Mengerutkan dahi : simetris kanan dan kiri Mengerutkan alis : simetris kanan dan kiri Menutup mata : simetris kanan dan kiri Meringis : simetris kanan dan kiri Menggembungkan pipi : simetris kanan dan kiri Gerakan bersiul : dapat melakukan Daya pengecapan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan Hiperlakrimasi : tidak ada Lidah kering : tidak ada
N. VIII ( Acusticus ) Mendengarkan suara gesekan jari tangan : (+) (+) Mendengar detik arloji : (+) (+) Tes Schawabach : tidak dilakukan Tes Rinne : tidak dilakukan Tes Weber : tidak dilakukan
N. IX ( Glossopharyngeus ) Arcus pharynk : simetris Posisi uvula : Di tengah Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan Refleks muntah : tidak dilakukan
N.X ( Vagus ) Denyut nadi : teraba,reguler Arcus faring : simetris Bersuara : normal Menelan : tidak ada gangguan
N. XI ( Accesorius ) Memalingkan kepala : normal
4
Sikap bahu : simetris Mengangkat bahu : dapat dilakukan
N.XII ( Hipoglossus ) Menjulurkan lidah : simetris Kekuatan lidah : tidaka ada devisai Atrofi lidah : tidak ada Artikulasi : jelas Tremor lidah : tidak ada
MOTORIK bebas bebasGerakan :
bebas bebas
Kekuatan : 5555 5555 5555 5555
Tonus : normotonus pada keempat ekstremitas Trofi : Eutrofi pada keempat ekstremitas
REFLEKS FISIOLOGISRefleks Tendon : Kanan Kiri Refleks Biseps : (+) (+) Refleks Triseps : (+) (+) Refleks Patella : (+) (+) Refleks Archilles : (+) (+)
Refleks Periosteum : tidak dilakukan
Refleks Permukaan : Dinding perut : (+) Cremaster : tidak dilakukan Spinchter Anii : tidak dilakukan
Refleks Patologis : kanan kiri Hoffmann Tromner : (-) (-) Babinzki : (-) (-) Chaddock : (-) (-) Oppenheim : (-) (-) Gordon : (-) (-) Schaefer : (-) (-) Rosolimo : (-) (-) Mendel Bechterew : (-) (-) Klonus patella : tidak dilakukan Klonus achilles : tidak dilakukan
SENSIBILITASEksteroseptif : Nyeri : (+) (+) Suhu : tidak dilakukan
5
Taktil : (+) (+)Propioseptif : Vibrasi : (+) (+) Posisi : (+) (+) Tekan dalam : (+) (+)
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN Tes romberg : Badan menjauh dari garis tengah saat mata
menutup Tes Tandem : Jalan menyimpang Tes Fukuda : Tidak dilakukan Disdiadokenesis : Tidak dilakukan Rebound phenomen : Tidak dilakukan Dismetri : Tidak dilakukan Tes telunjuk hidung : Tidak dilakukan Tes telunjuk telunjuk : Tidak dilakukan Tes tumit lutut : Tidak dilakukan
FUNGSI OTONOMMiksi Inkotinensia : Tidak ada Retensi : Tidak ada Anuria : Tidak ada
Defekasi Inkotinensi : Tidak ada Retensi : Tidak ada
FUNGSI LUHUR Fungsi bahasa : Baik Fungsi orientasi : Baik Fungsi memori : Baik Fungsi emosi : Baik Fungsi kognisi : Baik
Hasil Lab darah tanggal 27 Oktober 2010
Darah lengkap : Hb : 13,7 Ht : 41 Leukosit : 9.300
CT-scan kepala tanggal 02 November 2010
Tampak lakunar infark multiple dibasal ganglia anterior kanan dan
infark subakut di pons kanan
6
RESUME :
Pasien laki-laki umur 66 tahun datang ke RSGS dengan keluhan pusing yang
sekelilingnya terasa berputar, rasa tersebut timbul bila pasien melakukan gerakan
bangun dari tempat duduk. Keluhan gangguan pendengaran dan nyeri pada daerah
telinga di sangkal oleh pasien.
Pada tahun 2003 pasien pernah dirawat karena stroke dan kondisi pasien setelah
perawatan baik dan beraktivitas kembali, riwayat hipertensi diakui oleh pasien.
Pemeriksaan:Status internis :Dalam batas normal Keadaan umum:Tampak sakit sedangGizi : BaikKesadaran : Compos mentisTD kanan : 170/100 mmHTD kiri : 170/100mmHgNadi kanan : 80x/meitNadi kiri : 80x/menitPernapasan : 20x/menitSuhu : 36,2ºCStatus psikiatri: Baik
Status neurologis Kesadaran:Compos mentis GCS =15 (E4M6V5 )
Rangsangan meningeal: Dalam batas normal Reflek fisiologi : Dalam batas normal Relek patologis : Dalam batas normal Nervus kranialis : Tidak di temukan kelainan
Motorik : Gerakan : Gerakan bebas pada ekstremitas kiriKekuatan : 5 5 5 5 5 5 5 55 5 5 5 5 5 5 5
Tonus : Normotonus pada keempat ekstermitasTrofi : Eutrofi pada keempat ekstremitas
Tes sensibilitas :Baik
7
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN Tes romberg : Badan menjauh dari garis tengah saat mata
menutup Tes Tandem : Jalan menyimpang
DIAGNOSIS Diagnosis Klinik : Vertigo vestibular tipe sentral, Hipertensi gr. II Diagnosis topik : a. serebri media dan pons kanan Diagnosis etiologi : Stroke non hemoragik
THERAPYMedikamentosa :
Acetylsalicylik acid 1 x 80 mg (PO) Betahistine 3 x 6 mg (PO) Captopril 2 x 12,5 mg (PO) Neurobion 1 x 5000 mg (PO) Ranitidine 2 x 150 mg (PO)
Non medikamentosa :
Cukup istirahat Vestibular exercise (metode Brandt Daroff & latihan visual vestibuler)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Lab darah (darah lengkap,gula darah,kolesterol,ureum,kreatinin) EKG Foto rontgen kepala dan thorak CT scan kepala
PROGNOSA Ad vitam : ad bonam Ad Fungsionam : ad bonam Ad sanam : ad bonam Ad cosmeticum : ad bonam
ANALISA KASUS
Pasien Tn.S usia 66 thn didiagnosa Diagnosa vertigo vestibuler tipe sentral
Rasa berputar ( true Vertigo), mendadak.
Serangan episodik, mual, muntah
tidak ada gangguan pendengaran
8
Diagnosis didasarkan atas definisi vertigo itu sendiri , yaitu sensasi gerakan atau
rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul
terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh
Pemeriksaan fisik : ditemukan adanya gangguan keseimbangan yang dinyatakan
dari hasil tes Romberg, Tandem dan Fukuda yang positif.
Test Romberg positif dapat dilihat pada saat menutup mata badan bergoyang
menjauhi garis tengah ke kanan. Hasil ini menunjukkan bahwa kelainan yang
timbul letaknya di vestibularis.
Test Tandem positif terlihat bahwa pasien tidak dapat berjalan lurus dengan
tumit kaki diletakkan pada ujung jari. Dapat dilihat dari adanya penyimpangan
sesuai dengan kelainan di vestibuler. Dimana pada kelainan yang terletak di
cerebellum penderita cenderung jatuh
Pemeriksaan anjuran
Lab. Darah Lengkap → mengetahui keadaan pasien secara umum, mencari
komplikasi, faktor penyulit dan untuk melihat ada leukositosis
Foto Rontgen kepala dan leher → mencari adanya kelainan pada daerah servikal
Audiometri → dikonsulkan ke bagian tht, untuk mencari apakah penurunan
fungsi pendengaran yang bersifat kuantitatif
BAEP → merupakan cara pemeriksaan fungsi saraf pendengaran yang paling
baik, oleh karena pemeriksaan ini tidak memerlukan peran subjektif penderita
sedangkan pada audiometri masih memerlukan kerjasama(subjektif) penderita
CT-Scan kepala→ mencari adanya tanda-tanda kelainan yang mungkin ada
pada otak.
Terapi
1. Betahistin mesylate fungsinya melebarkan sfingter prekapiler sehingga
meningkatkan aliran darah ke telingga dalam hingga menghilangkan
endolymphatic hydrops dan memperbaiki sirkulasi darah serebral. Dapat
digunakan untuk sindroma meniere dan perifer lain.
2. Anti agregasi trombosit : Acetylsalicylik acid 1 x 80 mg
9
3. Antihipertensi : Captopril 2 x 12,5 mg (Golongan Ace inhibitor)
4. Neurotonik : Neurobion 1 x 5000 mg
Indikasi : Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karena kekurangan
vitamin B1, B6,dan B12 seperti beri-beri, neuritis perifer, neuralgia.
Thiamine penting untuk metabolisma kabohidrat, dalam tubuh dikonversi
menjadi bentuk aktifnya thiamine pirofosfat yang merupakan koenzim pada
reaksi dekarboksilasi asam a-keto.
Pyridoxol HCI di dalam tubuh di ubah menjadi pyridoxol fosfat, yang
merupakan koenzim reaksi karbksilasi dan transaminasi, berfungsi terutama
dalam metabolisme protein dan asam amino.
vitamin B12 diperlukan dalam sintesis asam nukleat, dan mielin, dangan demikian mempengaruhi pematangan sel dan memelihara keutuhan jaringan saraf.
Non medikamentosa :
Cukup istirahat
Terapi rehabilitatif
Terapi ini ditujukan untuk menimbulkan dan meningkatkan kompensasi sentral
dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.
Pasien dianjurkan untuk Latihan Vestibuler, yaitu metode Brandt Daroff dan
Latihan visual vestibuler disesuaikan dengan kemampuan pasien. Tujuan latihan
ini adalah melatih mata dan otot.
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe sentral, prognosis tergantung
dari penyakit yang mendasarinya. Sedagkan pada tipe perifer umumnya baik,
dapat terjadi remisi sempurna.
Ad Vitam → bonam (keadaan umum, tanda-tanda vital & kesadaran pasien
dalam keadaan stabil).
Ad Fungsionam → dubia ada bonam ( tidak ditemukan defisit neurologis pada
nervus cranialisnya → kemungkinan fungsi organnya dapat kembali seperti
semula ).
Ad Sanam → dubia ada bonam (pasien masih mampu melakukan kebutuhan
hidup dasar sehari-hari & masih semangat latihan berjalan).
10