31
PRESENTASI KASUS PLASENTA LETAK RENDAH Bachtiar Arif Nur Hidayat 20090310153

PRESENTASI KASUS.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRESENTASI KASUS.pptx

PRESENTASI KASUSPLASENTA LETAK RENDAH

Bachtiar Arif Nur Hidayat20090310153

Page 2: PRESENTASI KASUS.pptx

STATUS OBSTETRI

• Identitas Pasien– Nama : Ny. A– Umur : 31 Tahun– Agama : Islam– Jenis Kelamin : Perempuan– Paritas : G3P2A0– Pekerjaan : PNS– Tanggal masuk : 08 Agustus 2014

Page 3: PRESENTASI KASUS.pptx

Anamnesis

• Keluhan UtamaPasien mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan USG didapatkan hasil bahwa posisi dari plasenta ibu terletak di bawah janin. Perdarahan dari jalan lahir (-). Riwayat perdarahan dari jalan lahir sebelumnya (-)

• Riwayat Haid– Menarche : 14 Tahun– Siklus Haid: 30 hari– Jumlah : Sedang– Lama : 8 Hari– HPHT : 1 – 11 - 2013– HPL : 8 – 08 - 2014

Page 4: PRESENTASI KASUS.pptx

Riwayat Kehamilan Sekarang

– Pasien G3 P2 A0 hamil 40 minggu . Datang dikarenakan hasil dari pemeriksaan USG didapatkan bahwa plastenta letak rendah.

– Pasien tidak mengeluhkan keluar darah dari kemaluan dan tidak memiliki riwayat perdarahan dari jalan lahir selama kehamilan ini.

– Pasien juga mengaku selama kehamilan ini tidak pernah mempunyai keluhan

Page 5: PRESENTASI KASUS.pptx

Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu

• Anak pertama, wanita berusia 5,5 tahun. Lahir spontan dengan usia kehamilan aterm. Persalinan ditolong oleh bidan, dengan berat badan lahir 3500 gr, dan keadaan anak sehat

• Anak kedua, laki-laki berusia 2,5 tahun. Lhir spontan dengan usia kehamilan aterm. Persalinan ditolong oleh bidan, dengan berat badan lahir 3600 gr, dan keadaan anak sehat

• Hamil ini

Page 6: PRESENTASI KASUS.pptx

• Riwayat penyakit dahulu– Pasien menyangkal menderita penyakit; kencing

manis, darah tinggi, jantung, ginjal dan asma• Riwayat Keluarga– Pasien menyangkal dalam keluarganya ada yang

menderita penyakit;kencing manis, darah tinggi, jantung dan asma

• Riwayat kontrasepsi– Pasien mengaku hanya memakai KB suntik 3

bulan, dan hanya memakai sebanyak 2 kali suntik

Page 7: PRESENTASI KASUS.pptx

Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata• Keadaan Umum : Baik• Kesadaraan : Compos

Mentis• Vital Sign :

– TD : 100/70 mmHg– HR : 80x/mnt– RR : 20x/mnt– S : 36,5oC

• Kepala : mesochepal (dbn)• Kulit : turgor dan

elastisitas baik (dbn).

• Mata: conjunctica anemis -/-, sclera ikterik -/-

• Telinga: tidak ada secret, tidak ada perdarahan (dbn).

• Hidung : tidak ada secret, tidak ada perdarahan (dbn).

• Mulut: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, lidah tidak tremor

Page 8: PRESENTASI KASUS.pptx

• Dada– Inspeksi : bekas luka (-), retraksi (-)– Perkusi : sonor +/+– Palpasi : pengembangan dada simetris +/+

Fremitus (+) normal– Auskultasi : vesikuler +/+, suara tambahan ronkhi (-),

wheezing (-)• Perut

Membesar, sesuai umur kehamilan, tinggi fundus uteri 3 jari di bawah processus xyphoideus, stria gravidarum (+), janin tunggal, puka, presentasi kepala, kepala belum masuk panggul, his jarang, DJJ = 135x/menit, TFU = 33 cm.

• Anggota gerak: akral hangat, tidak ada edema, tidak ada varices

Page 9: PRESENTASI KASUS.pptx

Status Obstetrik• Pemeriksaan luar

– Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc.Xiphoideus (33 cm), teraba bagian lunak, tidak melenting kesan bokong.

– Leopold II : teraba tahanan terbesar pada sebelah kanan, teraba bagian kecil pada bagian kiri, kesan punggung kanan.

– Leopold III : teraba bagian bulat, keras, dan melenting. Kesan kepala.

– Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul, divergen

– Letak anak : memanjang preskep, DJJ: (+) 135x/mnt reguler TBJ: 29454 gr. HIS : (-). Perdarahan pervaginam (-)

Page 10: PRESENTASI KASUS.pptx

• Pemeriksaan Dalam– Inspekulo : tidak dilakukan– VT : tidak dilakukan

• Pemeriksaan PenunjangLaboratorium :– Hb : 11,4 g/Dl– Golongan darah : B– Leukosit : 6,75 x 103/uL– Eritrosit : 4,04 x 106/uL– Trombosit : 188 x 103/uL– HbsAg : Negative

Page 11: PRESENTASI KASUS.pptx

Diagnosis

G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

TerapiObservasi his, djj, dan kemungkinan terjadi perdarahan

Page 12: PRESENTASI KASUS.pptx

Follow Up KasusHari 1. Tanggal 8 Agustus 2014• S : Kenceng-kenceng jarang, perdarahan pervaginam (-), gerak

janin (+), air ketuban pecah (-)• O :

– KU : baik, compos mentis, tidak tampak anemis– TD : 120/80 mmHg – N : 88 x/menit– RR : 20 x/menit– Suhu : 36,5˚C– DJJ (+) 135x/menit– His (-) – Palpasi : janin tunggal, letak memanjang, puka, presentasi

kepala, TFU = 33 cm– PD : tidak dilakukan

• A : G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

Page 13: PRESENTASI KASUS.pptx

Hari 2. Tanggal 9 Agustus 2014• S : Kenceng-kenceng jarang, perdarahan pervaginam (-),

gerak janin (+), air ketuban pecah (-)• O :

– KU : baik, compos mentis, tidak tampak anemis– TD : 120/80 mmHg – N : 84 x/menit– RR : 22 x/menit– Suhu : 36,5˚C– DJJ (+) 136x/menit– His (-) – Palpasi : janin tunggal, letak memanjang, puka, presentasi

kepala, TFU = 33 cm– PD : tidak dilakukan

• A : G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

Page 14: PRESENTASI KASUS.pptx

Telah dilakukan seksio saesaria tanggal 9 Agustus jam 16.30. Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan. Aphgar Score 8-9-10, berat badan lahir 3400 gr, panjang badan 48 cm. Lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar lengan atas 12 cm. Anus (+), cacat (-)

Page 15: PRESENTASI KASUS.pptx

Hari 3. Tanggal 10 Agustus 2014• S : Nyeri bekas jahitan (+), mual (-), muntah (-),

pusing (+), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), perdarahan pervaginam (+) seperti mens, kaki sudah bisa digerakkan, ASI (-)

• O : – KU : baik, compos mentis– TD : 100/70 mmHg – N : 78 x/menit– RR : 20 x/menit– Suhu : 36,5˚C

• A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 1

Page 16: PRESENTASI KASUS.pptx

Hari 4. Tanggal 11 Agustus 2014• S : Nyeri bekas jahitan berkurang, mual (-),

muntah (-), pusing (-), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), mobilisasi (+) duduk, ASI (-)

• O : – KU : baik, compos mentis– TD : 110/80 mmHg – N : 80 x/menit– RR : 20 x/menit– Suhu : 36˚C

• A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 2

Page 17: PRESENTASI KASUS.pptx

Hari 5. Tanggal 12 Agustus 2014• S : Nyeri bekas jahitan berangsur berkurang, mual

(-), muntah (-), pusing (-), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), mobilisasi (+), ASI (+)

• O : – KU : baik, compos mentis– TD : 110/70 mmHg – N : 80 x/menit– RR : 20 x/menit– Suhu : 36˚C

• A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 3. BLPL

Page 18: PRESENTASI KASUS.pptx

Plasenta Letak Rendah

• Definisi– Plasenta letak rendah (Low Lying Placenta) adalah

plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak kurang 2 cm dari ostium uteri internum

Page 19: PRESENTASI KASUS.pptx

Etiologi

• Multiparitas dan umur lanjut ( >/ = 35 tahun).• Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan terjadiakibat

perubahan atrofik dan inflamatorotik.• Cacat atau jaringan parut pada endometrium olehbekas

pembedahan (SC, Kuret, dll).• Chorion leave persisten.• Korpus luteum bereaksi lambat, dimana

endometriumbelum siap menerima hasil konsepsi.• Konsepsi dan nidasi terlambat.• Plasenta besar pada hamil ganda dan eritoblastosisatau

hidrops fetalis.

Page 20: PRESENTASI KASUS.pptx
Page 21: PRESENTASI KASUS.pptx

Gejala Klinis

• Perdarahan tanpa nyeri• Perdarahan berulang• Warna perdarahan merah

segar• Adanya anemia dan

renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah

• Timbulnya perlahan-lahan• Waktu terjadinya saat

hamil

• His biasanya tidak ada• Rasa tidak tegang (biasa)

saat palpas• Denyut jantung janin ada• Teraba jaringan plasenta

pada periksa dalam vagina• Penurunan kepala tidak

masuk pintu atas panggul• Presentasi mungkin

abnormal

Page 22: PRESENTASI KASUS.pptx

Diagnosis

• Anamnesis– Gejala pertama yang membawa pasien ke dokter atau

rumah sakit ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III), puncak insidens pada kehamilan 34 minggu.

– Sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless),tanpa nyeri (painless), dan berulang (recurrent).

– Perdarahan timbul tanpa sebab apapun. Kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu bangun tidur ; pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah.

– Perdarahan cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak sebelumnya

Page 23: PRESENTASI KASUS.pptx

• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan luar Inspeksi dapat dilihat perdarahan yang

keluar pervaginam banyak atau sedikit, darah beku dan sebagainya. Jika telah berdarah banyak maka ibu akan kelihatan anemis

• Palpasi janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah-Sering dijupai kesalahan letak janin bagian terbawah janin belum turun , apabila letak kepala, biasanya kepalamasih goyang atau terapung (floating) atau mengolak di atas pintu atas panggul

• Pemeriksaan dengan Alat• Pemeriksaan inspekulo, adanya darah dari ostium uteri

eksernum. Pemeriksaan USG Transvaginal Ultrasonografi dengan keakuratan dapat mencapai 100 % identifikasi plasenta previa

Page 24: PRESENTASI KASUS.pptx

Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan pasif (ekspektatif) Indikasi:– Jumlah perdarahan sedikit tidak membahayakan

ibu dan janin– Kehamilan < 36 minggu dan taksiran berat janin <

2500gr – Belum ada tanda-tanda inpartu

Page 25: PRESENTASI KASUS.pptx

Penatalaksanaan pasif (ekspektatif)

– Pasien tirah baring di tempat tidur semua aktifitas dikurangi

– Observasi DJJ dan jumlah perdarahan– Periksa golongan darah dan siapkan tranfusi darah

whole blood– Periksa Hb secara berkala– Lakukan pemeriksaan terhadap letak plasenta(misalnya

USG) setelah perdarahan berkurang– Bila perdarahan banyak, atau perdarahan sedikit-

sedikit tapi sering lakukan penatalaksanaan aktif, jika kehamilan sudah mencapai 36 minggu dan taksiran berat janin 2500gr

Page 26: PRESENTASI KASUS.pptx

• Penatalaksanaan aktif Indikasi :– Bila perdarahan sudah membahayakan ibu dan

janin– Kehamilan telah cukup 36 minggu atau taksiran

janin 2500gr – Sudah ada tanda-tanda inpartu.

Page 27: PRESENTASI KASUS.pptx

PARTUS PER VAGINAM– Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis

pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.

– Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5cm), ketuban dipecah (amniotomi) jika his lemah,diberikan oksitosin drips.

– Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.– Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk

menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan pada keadaan darurat,anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi.

Page 28: PRESENTASI KASUS.pptx

• INDIKASI SEKSIO SESAREA– Plasenta previa totalis.– Plasenta previa pada primigravida.– Plasenta previa janin letak lintang atau letak

sungsang– Anak berharga dan fetal distres– Plasenta previa lateralis jika :• Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.• Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

– Profause bleeding, perdarahan sangat banyak danmengalir dengan cepat

Page 29: PRESENTASI KASUS.pptx

Prognosis

Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karena plasenta letak rendah maupun plasenta previa, rendah sekali atau tak ada sama sekali

Page 30: PRESENTASI KASUS.pptx

Pembahasan dan Kesimpulan• Penderita merupakan pasien dengan G3 P2 A0 yang telah

dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan USG oleh dokter speisalis dan ditemukan bahwa plasenta letak rendah.

• Dari hasil anamnesis, tidak menunjang untuk mengarahkan diagnosis dari plasenta letak rendah dikarenakan pada plasenta letak rendah perdarahan baru terjadi pada waktu mendekati atau mulai persalinan dan Pasien juga menyatakan bahwa tidak ada keluhan sama sekali selama kehamilan ini serta tidak pernah mengeluarkan darah dari jalan lahir selama kehamilan.

• Dari pemeriksaan fisik, palpasi janin letak janin bagian terbawah belum turun , letak kepala masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak di atas pintu atas panggul. Yang merupakan salah satu ciri-ciridari plasenta letak rendah

Page 31: PRESENTASI KASUS.pptx

• Dan pada kasus tersebut tidak dilakukan pemeriksaan dalam berupa vagina tuche, karena kemungkinan jika dilakukan pemeriksaan dalam akan memprofokasi terjadinya perdarahan setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan USG didapatkan plasenta letak rendah

• Keputusan untuk tidak dilakukan persalinan pervaginam karena pada pasien ini keadaan kehamilan sehat, dan baik dimana indikasi persalina pervaginam jika plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur. Dan jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5cm), ketuban dipecah.

• Keputusan untuk tindakan sectio cesarea adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jika janin dilahirkan pervaginam yang dapat mengancam nyawa ibu