11
 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Variasi dalam Pengendalian bisnis Disusun oleh Kelompok 12  Nama Anggota : Anida Bunia ( C1C108413 )  Natalia Halim ( C1C108420 ) Maria Yuliani (C1C108437 ) Deviana Winda P ( C1C108438 ) Gunawan (C1C106433) Dosen Pengasuh: H. Alfian Misran, SE, M.Si, AK Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2010/2011

Presentasi Kel. 12

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 1/11

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Variasi dalam Pengendalian bisnis

Disusun oleh Kelompok 12

 Nama Anggota :

Anida Bunia ( C1C108413 )

 Natalia Halim ( C1C108420 )

Maria Yuliani (C1C108437 )

Deviana Winda P ( C1C108438 )

Gunawan (C1C106433)

Dosen Pengasuh:

H. Alfian Misran, SE, M.Si, AK 

Universitas Lambung Mangkurat

Tahun 2010/2011

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 2/11

Pengendalian atas Strategis yang Terdiferensiasi

Faktor-faktor penting yang memengaruhi desain sistem pengendalian, di antaranyaadalah ukuran, lingkungan, teknologi, saling ketergantungan, dan strategi. Maksud dari sistem

 pengendalian manajemen terutama adalah untuk membantu implementasi strategi yang mana

strategi yang berbeda akan memengaruhi proses pengendalian manajemen. Dua pengamatan

umum adalah: Pertama,usulan-usulan adalah kecenderungan, bukan prinsip-prinsip yang keras

dan cepat. Kedua,Perancang sistem perlu mempertimbangkan pengaruh dari faktor-faktor 

eksternal dan internal lain seperti lingkungan, teknologi, ukuran, budaya, lokasi geografis, gaya

manajemen) ketika merancang sistem pengendalian.

1. Strategi Korporat

Logika untuk menghubungkan pengendalian dengan strategi didasarkan pada garis

 pemikiran berikut:

• Organisasi yang berbeda umumnya beroperasi dalam konteks strategi yang

 berbeda

• Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor kunci keberhasilan,

keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda untuk pelaksanaan yang efektif.

• Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang memengaruhi perilaku dari

orang – orang yang aktifitasnya sedang di ukur.

• Dengan demikian, keprihatinan yang selalu ada dalam merancang sistem

 pengendalian sebaiknya adalah apakah perilaku yang dipengaruhi oleh sistem tersebut

tetap konsisten dengan strategi.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 3/11

Implikasi terhadap Struktur Organisasi

Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan strategi “industri tunggal” pada satu

ujung dan “diversifikasi tidak berhubungan” di ujung yang lain. Ketika suatu perusahaan

  berpindah dari ujung industri tunggal ke ujung diversifikasi yang tidak berhubungan,

otonomi dari manajer unit bisnis cenderung untuk meningkat karena dua alasan. Pertama,

tidak seperti perusahaan industri tunggal, manajer senior dari perusahaan yang

terdiversifikasi tidak berhubungan mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keahlian untuk 

membuat keputusan strategi dan operasi untuk sekelompok unit bisnis yang berbeda. Kedua,

hanya terdapat sedikit saling ketergantungan lintas unit bisnis dalam suatu konglomerat,

sementara terdapat sejumlah besar saling ketergantungan antarunit bisnis dalam perusahaan

industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan; saling ketergantungan

yang lebih besar membutuhkan lebih banyak intervensi oleh manajer puncak.

Implikasi terhadap Pengendalian Manajemen

Strategi perusahaan yang berbeda mengimplikasikan perbedaan-perbedaan berikut ini dalam

konteks di mana sistem pengendalian perlu di rancang:

• Ketika perusahaan menjadi lebih terdiversifikasi , para manajer tingkat korporat

mungkin tidak memiliki pengetahuan yang signifikan mengenai, atau pengalaman

dalam, aktivitas dari berbagai unit bisnis. Jika demikian halnya, maka manajer tingkat

korporat untuk perusahaan yang sangat terdiversifikasi tidak dapat mengharapkan untuk 

mengendalikan bisnis yang berbeda berdasarkan pengetahuan yang mendalam atas

aktivitasnya, dan evaluasi kinerja cenderung hanya dikerjakan berdasarkan apa yang

diketahui.

• Perusahaan-perusahaan industri tunggal dan terdiverdifikasi yang berhubungan

memiliki kompetensi inti tingkat korporat atas mana strategi dari hampir semua unit

  bisnis didasarkan. Oleh karena itu, saluran-saluran komunikasi dan alih kompetensi

lintas unit adalah sangat penting pada perusahaan-perusahaan semacam itu. Sebaliknya,

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 4/11

terdapat tingkat saling ketergantungan yang rendah antarunit bisnis dari perusahaan

terdiversifikasi tidak berhubungan. Hal ini mengimplikasikan bahwa ketika perusahaan

menjadi lebih terdiversifikasi, mungkin perlu untuk mengubah keseimbangan dalam

sistem pengendalian, dari penekanan terhadap pemeliharaan kerja sama sampai

 penekanan terhadap dorongan atas semangat kewirausahaan.

Perencanaan Strategis

Dengan rendahnya tingkat saling ketergantungan, konglomerat cenderung menggunakan

sistem perencanaan strategis vertikal yaitu unit bisnis menyiapkan rencana strategis dan

menyerahkannya kepada manajemen senior untuk ditinjau dan disetujui. Karena tingginya

tingkat saling ketergantungan, sistem perencanaan strategis untuk perusahaan-perusahaan

yang terdiversifikasi terhubung dan industri tunggal cenderung bersifat baik vertikal maupun

horizontal.

Penyusunan Anggaran

CEO dari perusahaan industri tunggal dapat mengendalikan operasi bawahannya melalui

mekanisme informal dan berorientasi pada pribadi, seperti interaksi antarpribadi yang sering.

Di pihak lain, dalam suatu konglomerat hampir tidak memungkinkan bagi CEO untuk 

mengandalkan interaksi antarpribadi yang informal sebagai alat pengendalian; sebagian

 besar komunikasi dan kendali harus diperoleh melalui sistem penyusunan anggaran formal

Penetapan Harga Transfer

Kebijakan penetapan harga transfer umumnya dalam suatu konglomerat adalah untuk 

memberikan fleksibilitas pencarian sumber bagi unit bisnis dan mempergunakan harga

transaksi pasar. Tetapi, dalam suatu perusahaan industri tunggal atau perusahaan

terdiversifikasi yang berhubungan, sinergi dapat menjadi penting, dan unit-unit bisnis

mungkin tidak diberikan kebebasan untuk membuat keputusan pencarian sumber.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 5/11

Kompensansi Insentif 

Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda lintas strategi korporat dalam hal-hal

 berikut ini :

• Penggunaan rumus. Konglomerat, umumnya, lebih mungkin menggunakan rumus

untuk menentukan bonus manajer unit bisnis; yaitu, perusahaan dapat mendasarkan

 porsi yang lebih besar dari bonus pada ukuran-ukuran keuangan kuantitatif.

• Ukuran-ukuran profitabilitas. Dalam kasus perusahaan terdiversifikasi yang tidak 

 berhubungan, bonus insentif dari manajer unit bisnis cenderung terutama ditentukan

oleh profitabilitas dari unit tersebut, dan bukan oleh profitabilitas dari perusahaan.

Sebaliknya, perusahaan industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang

 berhubungan cenderung mendasarkan bonus insentif dari manajer unit bisnis baik pada

kinerja unit tersebut dan kinerja dari unit organisasi yang lebih besar.

2. Strategi Unit Bisnis

Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berhubungan, yang pertama

adalah Misi dan yang Kedua adalah Keunggulan Kompetitif. Biasanya, unit bisnis memilih

satu dari empat misi : membangun, mempertahankan, memanen dan divestasi. Unit bisnis

tersebut memiliki dua cara generik untuk bersaing dan mengembangkan suatu keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan : biaya rendah dan diferensiasi.

Misi

Misi untuk unit bisnis yang ada sekarang dapat berupa membangun, mempertahankan, atau

memanen. Misi ini terdiri atas suatu kontinum, dengan “murni membangun” pada suatu sisi

dan “murni memanen” pada sisi yang lain. Untuk menerapkan strategi tersebut secara

efektif, harus terdapat keselarasan antara misi yang dipilih dengan jenis-jenis pengendalian

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 6/11

yang dipergunakan. Misi pengendalian yang “sesuai” dikembangkan menggunakan garis

 pemikiran berikut:

Misi unit bisnis tersebut memengaruhi ketidakpastian yang dihadapi oleh manajer 

umum serta trade off antara jangka panjang versus jangka pendek yang mereka buat.

Sistem pengendalian manajemen dapat bervariasi secara sistematis untuk membantu

memotivasi manajer guna mengatasi ketidakpastian secara efektif dan membuat trade

off jangka pendek versus jangka panjang yang memadai

Dengan demikian, misi yang berbeda sering kali memerlukan sistem pengendalian

manajemen berbeda.

Misi dan Ketidakpastian

Unit-unit yang “membangun” cenderung menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih

 besar dibandingkan dengan unit-unit yang “memanen“ karena beberapa alasan :

Strategi membangun biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup

  produk, sementara strategi “memanen” biasanya dilaksanakan pada tahap

dewasa/menurun dari siklus hidup produk.

Tujuan dari unit bisnis yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.

Baik pada sisi input maupun output, para manajer dari unit bisnis yang membangun

cenderung mengalami ketergantungan lebih besar pada individu dan organisasi

eksternal dibandingkan dengan para manajer dari unit bisnis yang memanen.

Karena unit bisnis yang membangun sering kali berada dalam industri baru dan

  berevolusi, manajer dari unit bisnis yang membangun kemungkinan besar memiliki

 pengalaman yang lebih sedikit dalam industri mereka.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 7/11

Misi dan Rentang Waktu

Pemilihan strategi membangun versus strategi memanen mempunyai implikasi trade off 

antara laba jangka pendek versus jangka panjang. Strategi membangun pangsa pasar 

meliputi : pemotongan harga, pengeluaran litbang yang besar (untuk memperkenalkan

 produk baru), pengeluaran pengembangan pasar utama.

Perencanaan Strategis

Lingkungan yang tidak pasti membuat proses perencanaan strategis menjadi sangat penting.

Manajemen perlu memikirkan mengenai bagaimana cara untuk mengatasi ketidakpastian

tersebut, dan biasanya memerlukan pandangan perencanaan yang lebih jauh dibandingkan

dengan apa yang dimungkinkan oleh anggaran tahunan.

Penyusunan Anggaran

Aspek-aspek perhitungan dari analisis varians yang membandingkan hasil aktual dengan

anggaran mengidentifikasikan varians – varians sebagai menguntungkan atau tidak 

menguntungkan.

Kaitan antara varians yang menguntungkan dengan varians yang tidak menguntungkan, di

satu pihak, dengan kinerja yang memuaskan atau tidak memuaskan, di pihak lain,

 bergantung pada konteks strategis dari unit bisnis yang dievaluasi.

Masalah terkait adalah seberapa pentingnya pencapaian anggaran ketika mengevaluasi

kinerja manajer unit usaha. Semakin besar ketidakpastian, semakin sulit bagi atasan untuk 

menganggap target anggaran para bawahan sebagai komitmen pasti dan untuk mempertimbangkan varians anggaran yang tidak menguntungkan sebagai indikator yang

 jelas dari kinerja yang buruk.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 8/11

Sistem Kompensasi Insentif 

Manajer yang bertanggung jawab atas situasi tugas yang lebih tidak pasti harus bersedia

mengambil risiko yang lebih besar, maka mereka harus mempunyai persentase yang lebih

tinggi dari remunerasi mereka dalam bentuk bonus insentif.

Beberapa kriteria kinerja (pengendalian biaya, laba operasi, dan arus kas dari operasi) lebih

memfokuskan pada hasil jangka pendek, sementara kriteria kinerja yang lain (pangsa pasar,

 pengembangan produk baru, pengembangan pasar, pengembangan sumber daya manusia)

memfokuskan pada profitabilitas jangka panjang. Dengan demikian, mengaitkan bonus

insentif dengan kriteria jangka pendek cenderung mempromosikan fokus jangka pendek di

 pihak manajer umum dan, secara serupa, mengaitkan bonus insentif pada kriteria jangka

 panjang kemungkinan besar akan mempromosikan fokus jangka panjang.

Pada satu ekstrem, bonus manajer dapat merupakan rencana yang benar – benar berdasarkan

rumus. Pada ekstrem yang lain, jumlah bonus insentif manajer mungkin didasarkan semata-

mata pada penilaian subjektif atau kebijaksanaan atasan.

Kinerja dari kebanyakan kriteria jangka panjang lebih sulit di ukur secara objektif 

dibandingkan dengan kinerja dari sebagian besar kriteria jangka pendek.

Frekuensi dari penghargaan bonus benar-benar memengaruhi horizon waktu dari manajer.

Penghargaan bonus yang lebih sering mendorong para manajer untuk berkonsentrasi pada

kinerja jangka pendek dengan cara memotivasi mereka untuk fokus pada segi-segi bisnis

yang dapat mereka pengaruhi dalam jangka pendek. Menghitung dan membayar bonus lebih

 jarang mendorong para manajer untuk mengambil perspektif jangka panjang.

Keunggulan Kompetitif 

Untuk memilih pendekatan diferensiasi, dan pendekatan biaya rendah, meningkatkan

ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis karena tiga alasan :

Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 9/11

Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk yang

sempit guna meminimalkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat dari

skala ekonomi.

Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan produk sederhana yang bersifat

komoditas, dan produk-produk ini sukses semata-mata karena memiliki harga yang lebih

rendah dibandingkan dengan produk saingan.

3. Gaya Manajemen Puncak 

Fungsi pengendalian manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya manajemen senior.

Gaya manajer unit bisnis memengaruhi proses pengendalian manajemen dari unit bisnis

tersebut, dan gaya dari manajer departemen fungsional memengaruhi proses pengendalian

manajemen di bidang fungsional dan jika layak, para perancang sebaiknya

mempertimbangkan gaya manajemen dalam merancang sistem pengendalian operasi.

Perbedaan dalam Gaya Manajemen

Gaya manajemen dipengaruhi oleh latar belakang dan kepribadian dari manajer yang

  bersangkutan. Latar belakang meliputi hal-hal seperti umur, pendidikan formal, dan

  pengalaman pada suatu fungsi tertentu, seperti produksi, teknologi, pemasaran, atau

keuangan. Karakteristik kepribadian meliputi variabel-variabel seperti kemauan manajer 

mengambil resiko dan toleransinya pada ambiguitas.

Implikasi terhadap Pengendalian Manajemen

Berbagai dimensi dari gaya manajemen memengaruhi secara signifikan operasi sistem

 pengendalian.

• Pengendalian Personal versus Impersonal

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 10/11

Kehadiran pengendalian personal versus pengendalian impersonal dalam organisasi

adalah sebuah aspek dari gaya manajerial. Manajer berbeda dalam hal seberapa

 pentingnya anggaran dan laporan-laporan formal serta percakapan informal dan kontak 

 personal lainnya.

• Pengendalian Ketat versus Pengendalian Longgar 

Gaya manajer memengaruhi tingkat dari pengendalian ketat versus pengendalian longgar 

dalam situasi apapun. Manajer dari pusat tanggung jawab produksi rutin dapat

dikendalikan dengan relatif ketat atau longgar, dan pengendalian aktual mencerminkan

gaya dari atasan manajer. Dengan demikian, tingkat keketatan atau kelonggaran sering

kali tidak di ungkapkan oleh isi dari bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian

formal, peraturan-peraturan, atau prosedur. Hal ini adalah faktor dari bagaimana alat-alat

formal ini dipergunakan.

5/12/2018 Presentasi Kel. 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kel-12 11/11

Daftar Pustaka

Anthony,Robert N, dan Vijay Govindarajan.Management Control System edisi Sebelas.

Jakarta:Salemba Empat,2009